Sukses

Apa Itu Indirect Speech: Panduan Lengkap Penggunaan dan Contohnya

Pelajari apa itu indirect speech, cara penggunaannya, dan contoh-contoh praktis. Tingkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda dengan panduan lengkap ini.

Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Indirect speech, atau yang juga dikenal sebagai reported speech, merupakan salah satu aspek penting dalam tata bahasa Inggris yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari maupun formal. Konsep ini memungkinkan kita untuk melaporkan atau menceritakan kembali perkataan seseorang tanpa mengutip kata-katanya secara langsung. Pemahaman yang baik tentang indirect speech tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris seseorang, tetapi juga membantu dalam berbagai situasi komunikasi, mulai dari percakapan kasual hingga penulisan akademik dan profesional.

2 dari 15 halaman

Definisi Indirect Speech

Indirect speech adalah cara melaporkan atau menceritakan kembali perkataan seseorang tanpa menggunakan kutipan langsung. Dalam penggunaannya, kita mengubah struktur kalimat asli dan menyesuaikan beberapa elemen seperti kata ganti, kata keterangan waktu, dan bentuk kata kerja. Metode ini memungkinkan kita untuk menyampaikan inti dari apa yang dikatakan seseorang tanpa harus mengingat atau mengutip kata-katanya secara persis.

Sebagai contoh, jika seseorang berkata, "Saya akan pergi ke toko," dalam indirect speech kita bisa melaporkannya sebagai "Dia mengatakan bahwa dia akan pergi ke toko." Perhatikan bagaimana kata ganti dan struktur kalimat berubah, namun makna dasarnya tetap sama.

Indirect speech sangat berguna dalam berbagai konteks, seperti:

  • Melaporkan percakapan dalam penulisan naratif
  • Menyampaikan informasi dalam lingkungan profesional
  • Menulis artikel berita atau laporan jurnalistik
  • Menggambarkan dialog dalam karya fiksi
  • Menceritakan kembali peristiwa atau percakapan dalam kehidupan sehari-hari

Pemahaman yang baik tentang indirect speech memungkinkan penutur bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan akurat, terutama ketika mereka perlu menyampaikan informasi yang diperoleh dari orang lain.

3 dari 15 halaman

Perbedaan Direct dan Indirect Speech

Memahami perbedaan antara direct speech dan indirect speech sangat penting untuk menggunakan keduanya dengan tepat. Berikut adalah perbandingan mendetail antara kedua jenis speech ini:

Direct Speech

Direct speech, juga dikenal sebagai quoted speech, adalah metode melaporkan kata-kata seseorang secara persis seperti yang diucapkan. Karakteristik utama direct speech meliputi:

  • Menggunakan tanda kutip untuk menandai kata-kata yang diucapkan
  • Mempertahankan bentuk asli dari kalimat, termasuk kata ganti dan tenses
  • Sering digunakan dalam dialog di karya fiksi atau untuk menekankan kata-kata yang tepat dari seseorang

Contoh: John berkata, "Saya akan pergi ke pasar besok."

Indirect Speech

Indirect speech, atau reported speech, melibatkan pelaporan apa yang dikatakan seseorang tanpa menggunakan kata-kata persis mereka. Ciri-ciri indirect speech meliputi:

  • Tidak menggunakan tanda kutip
  • Mengubah kata ganti dan tenses sesuai dengan konteks pelaporan
  • Sering menggunakan kata penghubung seperti "bahwa" (that)
  • Dapat meringkas atau menyederhanakan pernyataan asli

Contoh: John mengatakan bahwa dia akan pergi ke pasar keesokan harinya.

Perbedaan Utama

  1. Struktur Kalimat: Direct speech mempertahankan struktur asli kalimat, sementara indirect speech sering memerlukan perubahan struktur.
  2. Penggunaan Tanda Baca: Direct speech menggunakan tanda kutip, sedangkan indirect speech tidak.
  3. Perubahan Kata Ganti: Dalam indirect speech, kata ganti sering berubah (misalnya, "saya" menjadi "dia").
  4. Perubahan Tenses: Indirect speech sering memerlukan perubahan tenses, terutama jika kalimat asli dalam bentuk present tense.
  5. Kata Keterangan Waktu dan Tempat: Kata-kata seperti "hari ini" atau "di sini" dalam direct speech mungkin perlu diubah dalam indirect speech.
  6. Keakuratan: Direct speech lebih akurat dalam mereproduksi kata-kata asli, sementara indirect speech lebih fleksibel dan dapat menyampaikan inti pesan.

Memahami perbedaan ini penting untuk menggunakan kedua jenis speech dengan tepat dalam berbagai konteks komunikasi. Direct speech lebih cocok ketika kata-kata persis seseorang penting, seperti dalam laporan hukum atau kutipan dalam jurnalisme. Indirect speech lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, penulisan naratif, dan situasi di mana inti pesan lebih penting daripada kata-kata persis yang digunakan.

4 dari 15 halaman

Penggunaan Indirect Speech

Indirect speech memiliki berbagai penggunaan dalam komunikasi sehari-hari dan formal. Pemahaman yang baik tentang kapan dan bagaimana menggunakan indirect speech dapat meningkatkan efektivitas komunikasi Anda. Berikut adalah beberapa konteks utama di mana indirect speech sering digunakan:

1. Dalam Percakapan Sehari-hari

Indirect speech sangat umum dalam percakapan kasual ketika kita menceritakan kembali apa yang dikatakan orang lain. Ini memungkinkan kita untuk menyampaikan informasi tanpa harus mengingat kata-kata persis yang diucapkan.

Contoh: "Sarah bilang dia tidak bisa datang ke pesta malam ini karena dia harus lembur."

2. Dalam Penulisan Naratif

Penulis sering menggunakan indirect speech untuk melaporkan dialog atau pikiran karakter tanpa selalu menggunakan kutipan langsung. Ini membantu dalam memvariasikan gaya penulisan dan menjaga alur cerita tetap lancar.

Contoh: "Detektif menjelaskan bahwa pembunuhan itu terjadi sekitar tengah malam dan bahwa semua tersangka memiliki alibi yang kuat."

3. Dalam Jurnalisme

Jurnalis sering menggunakan indirect speech untuk melaporkan pernyataan atau komentar dari sumber berita, terutama ketika mereka meringkas poin-poin utama dari wawancara atau konferensi pers yang panjang.

Contoh: "Menteri Keuangan menyatakan bahwa inflasi diperkirakan akan menurun dalam enam bulan ke depan."

4. Dalam Konteks Akademik

Dalam penulisan akademik, indirect speech digunakan untuk merangkum atau merujuk pada ide-ide dan argumen dari sumber-sumber lain tanpa selalu mengutip secara langsung.

Contoh: "Einstein berpendapat bahwa waktu bersifat relatif dan bergantung pada kerangka acuan pengamat."

5. Dalam Komunikasi Bisnis

Dalam lingkungan profesional, indirect speech sering digunakan untuk melaporkan hasil rapat, keputusan manajemen, atau feedback dari klien.

Contoh: "CEO menginformasikan bahwa perusahaan akan melakukan restrukturisasi besar-besaran tahun depan."

6. Dalam Pelaporan Formal

Laporan formal, seperti laporan polisi atau laporan medis, sering menggunakan indirect speech untuk mencatat pernyataan saksi atau pasien.

Contoh: "Saksi menyatakan bahwa dia melihat tersangka meninggalkan lokasi kejadian sekitar pukul 10 malam."

7. Dalam Diplomasi dan Politik

Diplomat dan politisi sering menggunakan indirect speech untuk melaporkan atau menanggapi pernyataan dari pihak lain dengan cara yang lebih diplomatik atau hati-hati.

Contoh: "Duta Besar menyampaikan bahwa negaranya berharap untuk meningkatkan hubungan bilateral dalam waktu dekat."

8. Dalam Pengajaran dan Presentasi

Guru dan presenter sering menggunakan indirect speech untuk menyampaikan informasi dari sumber lain atau untuk merangkum poin-poin penting dari diskusi sebelumnya.

Contoh: "Dalam slide sebelumnya, kita melihat bahwa ahli ekonomi memprediksi pertumbuhan yang stabil untuk tahun depan."

Penggunaan indirect speech yang efektif memerlukan pemahaman yang baik tentang aturan tata bahasa dan konteks komunikasi. Dengan menguasai teknik ini, Anda dapat menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efisien dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan informal hingga komunikasi profesional yang kompleks.

5 dari 15 halaman

Aturan Dasar Indirect Speech

Memahami aturan dasar indirect speech sangat penting untuk menggunakannya dengan benar. Berikut adalah panduan komprehensif tentang aturan-aturan utama dalam penggunaan indirect speech:

1. Perubahan Kata Kerja Pelaporan

Dalam indirect speech, kata kerja pelaporan (reporting verb) sering digunakan untuk memperkenalkan pernyataan yang dilaporkan. Kata kerja yang umum digunakan termasuk "say", "tell", "ask", "explain", dan lain-lain.

Contoh:

Direct: "I am hungry," said John.

Indirect: John said (that) he was hungry.

2. Penghilangan Tanda Kutip

Tidak seperti direct speech, indirect speech tidak menggunakan tanda kutip untuk melaporkan perkataan seseorang.

Contoh:

Direct: Mary said, "I love chocolate."

Indirect: Mary said (that) she loved chocolate.

3. Perubahan Kata Ganti

Kata ganti dalam indirect speech harus disesuaikan berdasarkan konteks dan siapa yang berbicara.

Contoh:

Direct: "I will help you," she said to me.

Indirect: She said she would help me.

4. Perubahan Tenses

Jika kata kerja pelaporan dalam bentuk lampau, tenses dalam klausa yang dilaporkan biasanya bergeser satu langkah ke belakang dalam waktu.

 

 

  • Present Simple menjadi Past Simple

 

 

  • Present Continuous menjadi Past Continuous

 

 

  • Present Perfect menjadi Past Perfect

 

 

  • Past Simple menjadi Past Perfect

 

 

Contoh:

Direct: "I am studying," Tom said.

Indirect: Tom said he was studying.

5. Perubahan Kata Keterangan Waktu dan Tempat

Kata-kata yang menunjukkan waktu dan tempat sering perlu diubah dalam indirect speech.

 

 

  • "now" menjadi "then"

 

 

  • "today" menjadi "that day"

 

 

  • "yesterday" menjadi "the day before" atau "the previous day"

 

 

  • "tomorrow" menjadi "the next day" atau "the following day"

 

 

  • "here" menjadi "there"

 

 

Contoh:

Direct: "I will do it tomorrow," she promised.

Indirect: She promised she would do it the next day.

6. Penggunaan "That"

Kata "that" sering digunakan untuk memperkenalkan klausa tidak langsung, meskipun dalam banyak kasus, "that" bisa dihilangkan.

Contoh:

Direct: "I'm tired," he said.

Indirect: He said (that) he was tired.

7. Perubahan dalam Kalimat Tanya

Ketika melaporkan pertanyaan, struktur kalimat berubah dari bentuk tanya menjadi pernyataan. Kata tanya (jika ada) tetap dipertahankan.

Contoh:

Direct: "Where are you going?" she asked.

Indirect: She asked where I was going.

8. Perubahan dalam Kalimat Perintah

Kalimat perintah dalam indirect speech biasanya menggunakan infinitif atau gerund.

Contoh:

Direct: "Stop talking!" the teacher said.

Indirect: The teacher told us to stop talking.

9. Pengecualian untuk Fakta Universal

Untuk pernyataan yang mengandung fakta universal atau kebenaran yang selalu berlaku, tenses tidak perlu diubah.

Contoh:

Direct: "The Earth revolves around the Sun," the teacher explained.

Indirect: The teacher explained that the Earth revolves around the Sun.

10. Penggunaan Modal Verbs

Beberapa modal verbs mengalami perubahan dalam indirect speech:

 

 

  • "will" menjadi "would"

 

 

  • "can" menjadi "could"

 

 

  • "may" menjadi "might"

 

 

Contoh:

Direct: "I will help you," he promised.

Indirect: He promised he would help me.

Memahami dan menerapkan aturan-aturan dasar ini akan membantu Anda menggunakan indirect speech dengan lebih akurat dan efektif. Penting untuk diingat bahwa meskipun ada aturan-aturan ini, penggunaan indirect speech dalam praktiknya bisa lebih fleksibel, terutama dalam percakapan informal. Konteks dan nada komunikasi juga memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana indirect speech harus digunakan.

6 dari 15 halaman

Perubahan Kata Ganti dalam Indirect Speech

Salah satu aspek penting dalam penggunaan indirect speech adalah perubahan kata ganti. Ketika melaporkan perkataan seseorang dalam bentuk tidak langsung, kata ganti sering perlu disesuaikan untuk mencerminkan perspektif baru dari orang yang melaporkan. Berikut adalah panduan lengkap tentang bagaimana kata ganti berubah dalam indirect speech:

1. Perubahan Kata Ganti Orang Pertama

Kata ganti orang pertama seperti "I", "me", "my", "we", "us", dan "our" biasanya berubah tergantung pada siapa yang berbicara dan siapa yang dilaporkan.

 

 

  • "I" biasanya berubah menjadi "he" atau "she"

 

 

  • "me" berubah menjadi "him" atau "her"

 

 

  • "my" berubah menjadi "his" atau "her"

 

 

  • "we" berubah menjadi "they"

 

 

  • "us" berubah menjadi "them"

 

 

  • "our" berubah menjadi "their"

 

 

Contoh:

Direct: "I love my new car," John said.

Indirect: John said he loved his new car.

2. Perubahan Kata Ganti Orang Kedua

Kata ganti orang kedua seperti "you" dan "your" berubah tergantung pada konteks dan siapa yang dilaporkan.

 

 

  • "you" bisa berubah menjadi "I", "he", "she", "we", atau "they"

 

 

  • "your" bisa berubah menjadi "my", "his", "her", "our", atau "their"

 

 

Contoh:

Direct: "You should study harder," the teacher told me.

Indirect: The teacher told me I should study harder.

3. Perubahan Kata Ganti Orang Ketiga

Kata ganti orang ketiga seperti "he", "she", "it", "they" biasanya tidak berubah dalam indirect speech, kecuali jika diperlukan untuk kejelasan.

Contoh:

Direct: "He is very talented," Mary said about Tom.

Indirect: Mary said he was very talented. (Tidak berubah)

4. Perubahan Kata Ganti Kepunyaan

Kata ganti kepunyaan juga perlu disesuaikan sesuai dengan perubahan subjek.

 

 

  • "my" menjadi "his", "her", atau "their"

 

 

  • "your" menjadi "my", "his", "her", atau "their"

 

 

  • "our" menjadi "their"

 

 

Contoh:

Direct: "Our team will win," they said confidently.

Indirect: They said confidently that their team would win.

5. Perubahan Kata Ganti Refleksif

Kata ganti refleksif seperti "myself", "yourself", "himself", "herself", "itself", "ourselves", "yourselves", dan "themselves" juga berubah sesuai dengan subjek baru.

Contoh:

Direct: "I hurt myself," Sarah said.

Indirect: Sarah said she had hurt herself.

6. Penggunaan "This" dan "That"

Dalam indirect speech, "this" sering berubah menjadi "that".

Contoh:

Direct: "This book is interesting," he remarked.

Indirect: He remarked that that book was interesting.

7. Perubahan dalam Konteks Spesifik

Terkadang, perubahan kata ganti bergantung pada konteks spesifik dari percakapan yang dilaporkan.

Contoh:

Direct: "You and I should go," Tom said to Mary.

Indirect: Tom suggested that he and Mary should go.

8. Mempertahankan Kejelasan

Dalam beberapa kasus, mungkin perlu untuk mempertahankan nama atau identifikasi lain untuk menjaga kejelasan, terutama jika ada beberapa orang yang terlibat dalam percakapan.

Contoh:

Direct: "He told her that she was right," John said about Tom and Mary.

Indirect: John said that Tom had told Mary that she was right.

9. Penggunaan dalam Kalimat Kompleks

Dalam kalimat yang lebih kompleks, mungkin diperlukan beberapa perubahan kata ganti untuk memastikan makna tetap jelas.

Contoh:

Direct: "I told him that you were right about your idea," Sarah said to me.

Indirect: Sarah told me that she had told him that I was right about my idea.

Memahami dan menerapkan perubahan kata ganti dengan benar dalam indirect speech sangat penting untuk menyampaikan makna yang akurat dan menghindari kebingungan. Praktik dan pemahaman konteks adalah kunci untuk menguasai aspek ini dari indirect speech. Penting juga untuk diingat bahwa dalam beberapa situasi, terutama dalam bahasa informal atau percakapan sehari-hari, aturan-aturan ini mungkin tidak selalu diikuti secara ketat, tetapi pemahaman dasar tentang bagaimana kata ganti berubah tetap sangat berharga untuk komunikasi yang efektif.

7 dari 15 halaman

Perubahan Kata Keterangan Waktu dan Tempat

Dalam penggunaan indirect speech, perubahan kata keterangan waktu dan tempat merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Perubahan ini diperlukan untuk menyesuaikan perspektif waktu dan lokasi dari sudut pandang orang yang melaporkan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang bagaimana kata keterangan waktu dan tempat berubah dalam indirect speech:

1. Perubahan Kata Keterangan Waktu

Kata keterangan waktu sering berubah untuk mencerminkan pergeseran waktu antara saat pernyataan asli dibuat dan saat dilaporkan.

 

 

  • "now" menjadi "then"

 

 

  • "today" menjadi "that day"

 

 

  • "yesterday" menjadi "the day before" atau "the previous day"

 

 

  • "tomorrow" menjadi "the next day" atau "the following day"

 

 

  • "this week" menjadi "that week"

 

 

  • "last week" menjadi "the week before" atau "the previous week"

 

 

  • "next week" menjadi "the following week"

 

 

  • "this month" menjadi "that month"

 

 

  • "last month" menjadi "the month before" atau "the previous month"

 

 

  • "next month" menjadi "the following month"

 

 

  • "this year" menjadi "that year"

 

 

  • "last year" menjadi "the year before" atau "the previous year"

 

 

  • "next year" menjadi "the following year"

 

 

Contoh:

Direct: "I will finish the project tomorrow," she said.

Indirect: She said she would finish the project the next day.

2. Perubahan Kata Keterangan Tempat

Kata keterangan tempat juga perlu disesuaikan untuk mencerminkan perubahan lokasi atau perspektif.

 

 

  • "here" menjadi "there"

 

 

  • "this place" menjadi "that place"

 

 

  • "these" menjadi "those"

 

 

  • "come" menjadi "go"

 

 

  • "bring" menjadi "take"

 

 

Contoh:

Direct: "Come here and look at this," he called.

Indirect: He called me to go there and look at that.

3. Penggunaan dalam Konteks Spesifik

Terkadang, perubahan kata keterangan bergantung pada konteks spesifik dari situasi yang dilaporkan.

Contoh:

Direct: "We'll meet here next Tuesday," Tom said.

Indirect: Tom said they would meet there the following Tuesday.

4. Perubahan dalam Frasa Waktu yang Lebih Kompleks

Frasa waktu yang lebih kompleks mungkin memerlukan penyesuaian yang lebih rumit.

Contoh:

Direct: "I've been working on this project for the past two months," she explained.

Indirect: She explained that she had been working on that project for the two months prior to that time.

5. Pengecualian untuk Fakta Universal atau Kebenaran Umum

Untuk pernyataan yang mengandung fakta universal atau kebenaran yang selalu berlaku, kata keterangan waktu mungkin tidak perlu diub ah.

Contoh:

Direct: "The Earth rotates on its axis every 24 hours," the teacher said.

Indirect: The teacher said that the Earth rotates on its axis every 24 hours. (Tidak berubah)

6. Penggunaan dalam Narasi

Dalam penulisan naratif, perubahan kata keterangan waktu dan tempat dapat membantu membedakan antara waktu cerita dan waktu penceritaan.

Contoh:

Direct narrative: "I'll be back in an hour," he said as he left the house.

Indirect narrative: He said he would be back in an hour as he left the house.

7. Fleksibilitas dalam Penggunaan

Meskipun ada aturan-aturan umum, penggunaan kata keterangan dalam indirect speech bisa menjadi fleksibel tergantung pada konteks dan gaya penulisan.

Contoh:

Direct: "I'll see you next week," she promised.

Indirect (formal): She promised that she would see me the following week.

Indirect (informal): She said she'd see me next week.

8. Penggunaan dalam Konteks Formal dan Informal

Perubahan kata keterangan mungkin berbeda antara konteks formal dan informal. Dalam situasi informal, beberapa perubahan mungkin tidak terlalu ketat.

Contoh:

Formal Indirect: The manager stated that the meeting would be held the following day.

Informal Indirect: She said the meeting's tomorrow.

9. Implikasi Terhadap Makna

Perubahan kata keterangan waktu dan tempat dapat mempengaruhi nuansa dan makna dari pernyataan yang dilaporkan. Penting untuk mempertimbangkan bagaimana perubahan ini dapat mempengaruhi interpretasi pembaca atau pendengar.

Contoh:

Direct: "I love living here," she said.

Indirect: She said she loved living there. (Mungkin menyiratkan bahwa dia tidak lagi tinggal di tempat tersebut)

10. Penggunaan dalam Konteks Lintas Budaya

Dalam komunikasi lintas budaya, perubahan kata keterangan waktu dan tempat mungkin perlu disesuaikan dengan norma-norma budaya dan linguistik yang berbeda.

Contoh:

Direct (dalam bahasa Inggris): "We celebrate New Year's Day on January 1st," he explained.

Indirect (diterjemahkan ke bahasa lain): He explained that they celebrate their New Year's Day on the first day of their first month.

Memahami dan menerapkan perubahan kata keterangan waktu dan tempat dengan tepat dalam indirect speech sangat penting untuk menjaga akurasi dan kejelasan dalam melaporkan perkataan orang lain. Praktik dan kepekaan terhadap konteks akan membantu dalam menguasai aspek ini dari indirect speech. Penting juga untuk diingat bahwa meskipun ada aturan-aturan umum, penggunaan dalam praktik sehari-hari bisa lebih fleksibel, terutama dalam percakapan informal atau penulisan kreatif.

8 dari 15 halaman

Perubahan Tenses dalam Indirect Speech

Salah satu aspek paling krusial dalam penggunaan indirect speech adalah perubahan tenses. Ketika melaporkan perkataan seseorang dalam bentuk tidak langsung, tenses dari kalimat asli sering perlu diubah untuk mencerminkan pergeseran waktu antara saat pernyataan asli dibuat dan saat dilaporkan. Berikut adalah panduan komprehensif tentang bagaimana tenses berubah dalam indirect speech:

1. Aturan Umum Perubahan Tenses

Secara umum, jika kata kerja pelaporan (reporting verb) dalam bentuk lampau, tenses dalam klausa yang dilaporkan biasanya bergeser satu langkah ke belakang dalam waktu. Ini sering disebut sebagai "backshift" dalam tenses.

 

 

  • Present Simple menjadi Past Simple

 

 

  • Present Continuous menjadi Past Continuous

 

 

  • Present Perfect menjadi Past Perfect

 

 

  • Past Simple menjadi Past Perfect

 

 

  • Past Continuous menjadi Past Perfect Continuous

 

 

  • Future (will) menjadi would

 

 

2. Perubahan Present Simple

Present Simple biasanya berubah menjadi Past Simple dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I work as a teacher," she said.

Indirect: She said (that) she worked as a teacher.

3. Perubahan Present Continuous

Present Continuous berubah menjadi Past Continuous.

Contoh:

Direct: "I am studying for my exams," Tom said.

Indirect: Tom said (that) he was studying for his exams.

4. Perubahan Present Perfect

Present Perfect biasanya berubah menjadi Past Perfect.

Contoh:

Direct: "I have finished my homework," she said.

Indirect: She said (that) she had finished her homework.

5. Perubahan Past Simple

Past Simple biasanya berubah menjadi Past Perfect.

Contoh:

Direct: "I visited Paris last year," he said.

Indirect: He said (that) he had visited Paris the year before.

6. Perubahan Past Continuous

Past Continuous berubah menjadi Past Perfect Continuous.

Contoh:

Direct: "I was working on a project," Mary explained.

Indirect: Mary explained (that) she had been working on a project.

7. Perubahan Future Tense

Future tense dengan "will" biasanya berubah menjadi "would".

Contoh:

Direct: "I will attend the meeting," he promised.

Indirect: He promised (that) he would attend the meeting.

8. Pengecualian untuk Fakta Universal atau Kebenaran Umum

Untuk pernyataan yang mengandung fakta universal atau kebenaran yang selalu berlaku, tenses tidak perlu diubah.

Contoh:

Direct: "The Earth revolves around the Sun," the teacher explained.

Indirect: The teacher explained that the Earth revolves around the Sun. (Tidak berubah)

9. Penggunaan Modal Verbs

Modal verbs juga mengalami perubahan dalam indirect speech:

 

 

  • "can" menjadi "could"

 

 

  • "may" menjadi "might"

 

 

  • "must" biasanya tetap "must" atau bisa menjadi "had to"

 

 

  • "should" biasanya tetap "should"

 

 

Contoh:

Direct: "I can speak French," she said.

Indirect: She said (that) she could speak French.

10. Perubahan dalam Kalimat Kondisional

Kalimat kondisional juga mengalami perubahan dalam indirect speech:

 

 

  • First Conditional menjadi Second Conditional

 

 

  • Second Conditional menjadi Third Conditional

 

 

Contoh:

Direct: "If it rains, I will stay at home," he said.

Indirect: He said that if it rained, he would stay at home.

11. Penggunaan dalam Konteks Spesifik

Terkadang, perubahan tenses bergantung pada konteks spesifik dari situasi yang dilaporkan dan hubungan waktu antara pernyataan asli dan pelaporan.

Contoh:

Direct: "I will graduate next month," she said last year.

Indirect: She said she would graduate the following month. (Jika dilaporkan sebelum waktu kelulusan)

Indirect: She said she would graduate last month. (Jika dilaporkan setelah waktu kelulusan)

12. Fleksibilitas dalam Penggunaan

Meskipun ada aturan-aturan umum, penggunaan tenses dalam indirect speech bisa menjadi fleksibel tergantung pada konteks, gaya penulisan, dan kejelasan makna yang ingin disampaikan.

Contoh:

Direct: "I am feeling sick," she said this morning.

Indirect (formal): She said this morning that she was feeling sick.

Indirect (informal): She said she's feeling sick. (Jika kondisinya masih berlanjut)

13. Implikasi Terhadap Makna

Perubahan tenses dapat mempengaruhi nuansa dan makna dari pernyataan yang dilaporkan. Penting untuk mempertimbangkan bagaimana perubahan ini dapat mempengaruhi interpretasi pembaca atau pendengar.

Contoh:

Direct: "I love this city," she said.

Indirect: She said she loved that city. (Mungkin menyiratkan bahwa perasaannya telah berubah)

14. Penggunaan dalam Narasi

Dalam penulisan naratif, perubahan tenses dapat membantu membedakan antara waktu cerita dan waktu penceritaan, serta menciptakan efek stilistik tertentu.

Contoh:

Direct narrative: "I will never forget this moment," she thought as she looked at the sunset.

Indirect narrative: She thought she would never forget that moment as she looked at the sunset.

15. Penggunaan dalam Konteks Formal dan Informal

Perubahan tenses mungkin berbeda antara konteks formal dan informal. Dalam situasi informal, beberapa perubahan mungkin tidak terlalu ketat.

Contoh:

Formal Indirect: The CEO announced that the company would be expanding its operations the following year.

Informal Indirect: He said the company's expanding next year.

Memahami dan menerapkan perubahan tenses dengan tepat dalam indirect speech sangat penting untuk menjaga akurasi dan kejelasan dalam melaporkan perkataan orang lain. Praktik dan kepekaan terhadap konteks akan membantu dalam menguasai aspek ini dari indirect speech. Penting juga untuk diingat bahwa meskipun ada aturan-aturan umum, penggunaan dalam praktik sehari-hari bisa lebih fleksibel, terutama dalam percakapan informal atau penulisan kreatif. Kemampuan untuk menggunakan tenses dengan benar dalam indirect speech tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris seseorang, tetapi juga membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efektif dalam berbagai konteks komunikasi.

9 dari 15 halaman

Reporting Verbs dalam Indirect Speech

Reporting verbs, atau kata kerja pelaporan, memainkan peran krusial dalam penggunaan indirect speech. Kata-kata ini digunakan untuk memperkenalkan atau menggambarkan bagaimana informasi asli disampaikan. Pemilihan reporting verb yang tepat dapat memberikan nuansa dan konteks tambahan pada pernyataan yang dilaporkan. Berikut adalah penjelasan komprehensif tentang penggunaan reporting verbs dalam indirect speech:

1. Jenis-jenis Reporting Verbs

Ada berbagai jenis reporting verbs yang dapat digunakan dalam indirect speech, masing-masing dengan nuansa dan penggunaan yang berbeda:

 

 

  • Verbs of Speaking: say, tell, mention, state, declare, announce

 

 

  • Verbs of Thinking: think, believe, assume, consider, suppose

 

 

  • Verbs of Feeling: feel, hope, wish, regret, worry

 

 

  • Verbs of Asking: ask, inquire, question, wonder

 

 

  • Verbs of Suggesting: suggest, propose, recommend, advise

 

 

  • Verbs of Commanding: order, command, instruct, direct

 

 

2. Penggunaan "Say" dan "Tell"

"Say" dan "tell" adalah reporting verbs yang paling umum digunakan:

 

 

  • "Say" biasanya diikuti oleh "that" atau digunakan tanpa objek langsung.

 

 

  • "Tell" selalu memerlukan objek langsung (seseorang yang diberitahu).

 

 

Contoh:

Direct: "I'm tired," John said.

Indirect: John said (that) he was tired.

Direct: "The meeting is at 2 PM," she told me.

Indirect: She told me (that) the meeting was at 2 PM.

3. Reporting Verbs untuk Menyampaikan Perintah

Ketika melaporkan perintah atau permintaan, reporting verbs seperti "tell", "order", "command", atau "instruct" sering digunakan diikuti oleh infinitif.

Contoh:

Direct: "Clean your room," his mother said.

Indirect: His mother told him to clean his room.

4. Reporting Verbs untuk Pertanyaan

Untuk melaporkan pertanyaan, verbs seperti "ask", "inquire", atau "wonder" biasanya digunakan.

Contoh:

Direct: "Where is the nearest bank?" she asked.

Indirect: She asked where the nearest bank was.

5. Reporting Verbs untuk Saran atau Nasihat

Verbs seperti "suggest", "advise", atau "recommend" digunakan untuk melaporkan saran atau nasihat.

Contoh:

Direct: "You should exercise more," the doctor advised.

Indirect: The doctor advised him to exercise more.

6. Reporting Verbs untuk Mengekspresikan Perasaan atau Opini

Verbs seperti "feel", "think", atau "believe" digunakan untuk melaporkan perasaan atau opini.

Contoh:

Direct: "I think the movie was great," she said.

Indirect: She said she thought the movie was great.

7. Penggunaan Reporting Verbs dengan Preposisi

Beberapa reporting verbs memerlukan preposisi tertentu:

 

 

  • Apologize for

 

 

  • Complain about

 

 

  • Insist on

 

 

  • Object to

 

 

Contoh:

Direct: "I'm sorry for being late," he said.

Indirect: He apologized for being late.

8. Reporting Verbs dengan Gerund

Beberapa reporting verbs diikuti oleh gerund:

 

 

  • Admit (to)

 

 

  • Deny

 

 

  • Suggest

 

 

Contoh:

Direct: "I admit I made a mistake," she said.

Indirect: She admitted (to) making a mistake.

9. Reporting Verbs untuk Menyatakan Persetujuan atau Ketidaksetujuan

Verbs seperti "agree", "disagree", "accept", atau "refuse" digunakan untuk melaporkan persetujuan atau ketidaksetujuan.

Contoh:

Direct: "Yes, I'll attend the meeting," he said.

Indirect: He agreed to attend the meeting.

10. Penggunaan Reporting Verbs dalam Konteks Formal

Dalam konteks formal atau akademik, reporting verbs yang lebih spesifik sering digunakan untuk memberikan nuansa yang lebih tepat:

 

 

  • Assert

 

 

  • Claim

 

 

  • Contend

 

 

  • Argue

 

 

  • Hypothesize

 

 

Contoh:

Direct: "The new policy will boost economic growth," the economist said.

Indirect: The economist asserted that the new policy would boost economic growth.

11. Reporting Verbs untuk Menyampaikan Intensitas atau Emosi

Beberapa reporting verbs dapat menyampaikan intensitas atau emosi dari pernyataan asli:

 

 

  • Exclaim

 

 

  • Shout

 

 

  • Whisper

 

 

  • Mutter

 

 

Contoh:

Direct: "We won!" she shouted excitedly.

Indirect: She exclaimed excitedly that they had won.

12. Penggunaan Reporting Verbs dalam Narasi

Dalam penulisan naratif, pemilihan reporting verb yang tepat dapat membantu menciptakan suasana dan karakterisasi yang lebih kaya.

Contoh:

Direct narrative: "I'll never speak to you again!" she yelled, slamming the door.

Indirect narrative: She yelled that she would never speak to him again, slamming the door.

13. Reporting Verbs untuk Menyampaikan Ketidakpastian

Beberapa reporting verbs dapat digunakan untuk menyampaikan ketidakpastian atau keraguan:

 

 

  • Speculate

 

 

  • Guess

 

 

  • Estimate

 

 

Contoh:

Direct: "I think there might be around 100 people at the event," he said.

Indirect: He estimated that there might be around 100 people at the event.

14. Penggunaan Reporting Verbs dalam Jurnalisme

Dalam jurnalisme, pemilihan reporting verb yang tepat sangat penting untuk menjaga objektivitas dan akurasi:

 

 

  • Report

 

 

  • State

 

 

  • Announce

 

 

  • Confirm

 

 

Contoh:

Direct: "The new law will take effect next month," the minister said.

Indirect: The minister announced that the new law would take effect the following month.

15. Fleksibilitas dalam Penggunaan Reporting Verbs

Meskipun ada pedoman umum, penggunaan reporting verbs dalam praktiknya bisa sangat fleksibel tergantung pada konteks, gaya penulisan, dan efek yang ingin dicapai.

Contoh:

Direct: "I'm not sure about this decision," he said hesitantly.

Indirect: He expressed uncertainty about the decision.

Indirect (alternative): He voiced reservations about the decision.

Pemahaman yang baik tentang berbagai reporting verbs dan penggunaannya dapat sangat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan indirect speech. Pemilihan reporting verb yang tepat tidak hanya membantu dalam menyampaikan informasi dengan akurat, tetapi juga dapat menambahkan nuansa dan konteks yang kaya pada pernyataan yang dilaporkan. Praktik dan kepekaan terhadap konteks adalah kunci dalam menguasai penggunaan reporting verbs dalam indirect speech.

10 dari 15 halaman

Indirect Speech untuk Kalimat Perintah

Mengubah kalimat perintah (imperative sentences) ke dalam bentuk indirect speech memerlukan pendekatan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan kalimat pernyataan biasa. Dalam indirect speech, kalimat perintah biasanya diubah menjadi pernyataan yang melaporkan perintah tersebut. Berikut adalah panduan komprehensif tentang bagaimana mengubah kalimat perintah ke dalam indirect speech:

1. Struktur Dasar

Ketika mengubah kalimat perintah ke indirect speech, struktur dasarnya adalah:

[Subject] + [Reporting Verb] + [Object] + to + [Infinitive]

Contoh:

Direct: "Close the door!"

Indirect: He told me to close the door.

2. Pemilihan Reporting Verb

Reporting verb yang umum digunakan untuk kalimat perintah meliputi:

 

 

  • Tell

 

 

  • Order

 

 

  • Command

 

 

  • Instruct

 

 

  • Ask

 

 

  • Advise

 

 

  • Urge

 

 

  • Remind

 

 

  • Warn

 

 

Pemilihan reporting verb tergantung pada nada dan konteks dari perintah asli.

3. Perintah Positif

Untuk perintah positif, gunakan struktur "tell/order/ask + object + to + infinitive".

Contoh:

Direct: "Finish your homework!"

Indirect: She told me to finish my homework.

4. Perintah Negatif

Untuk perintah negatif, gunakan "not to" setelah reporting verb.

Contoh:

Direct: "Don't touch that!"

Indirect: He warned us not to touch that.

5. Penggunaan "Let's"

Kalimat perintah yang dimulai dengan "Let's" biasanya diubah menggunakan "suggest" atau "propose".

Contoh:

Direct: "Let's go to the beach!"

Indirect: She suggested (that) we go to the beach.

Indirect: She proposed going to the beach.

6. Perintah dengan "Please"

Ketika perintah menggunakan "please", ini bisa diindikasikan dengan menggunakan reporting verb seperti "ask politely" atau "request".

Contoh:

Direct: "Please be quiet."

Indirect: He asked us politely to be quiet.

Indirect: He requested that we be quiet.

7. Perintah yang Mendesak

Untuk perintah yang mendesak atau penting, gunakan reporting verb yang menekankan urgensi seperti "urge" atau "implore".

Contoh:

Direct: "Hurry up! We're late!"

Indirect: She urged us to hurry up, saying we were late.

8. Perintah dalam Bentuk Saran

Jika perintah lebih berupa saran, gunakan reporting verb seperti "advise" atau "recommend".

Contoh:

Direct: "You should eat more vegetables."

Indirect: The doctor advised me to eat more vegetables.

9. Perintah dengan Kata Kerja Modal

Perintah yang menggunakan kata kerja modal seperti "must" atau "should" dapat diubah sesuai.

Contoh:

Direct: "You must submit the report by Friday."

Indirect: The manager insisted that we submit the report by Friday.

Indirect: The manager told us that we had to submit the report by Friday.

10. Perintah dalam Bentuk Pertanyaan

Terkadang, perintah diberikan dalam bentuk pertanyaan sopan. Ini dapat diubah menggunakan reporting verb yang sesuai.

Contoh:

Direct: "Would you mind opening the window?"

Indirect: She asked if I would mind opening the window.

11. Perintah dengan Penekanan

Jika perintah diberikan dengan penekanan khusus, ini dapat diindikasikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Stop talking right now!"

Indirect: The teacher angrily ordered the students to stop talking immediately.

12. Perintah dalam Konteks Formal

Dalam konteks formal, perintah mungkin diberikan dengan cara yang lebih halus. Ini dapat direfleksikan dalam pemilihan reporting verb.

Contoh:

Direct: "Kindly submit your reports by the end of the week."

Indirect: The manager politely requested that we submit our reports by the end of the week.

13. Perintah yang Berulang

Untuk perintah yang berulang atau berkelanjutan, gunakan struktur yang menunjukkan kontinuitas.

Contoh:

Direct: "Keep practicing every day."

Indirect: The coach instructed us to keep practicing every day.

14. Perintah dalam Situasi Darurat

Dalam situasi darurat, perintah mungkin diberikan dengan sangat singkat dan mendesak. Ini dapat direfleksikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Run!"

Indirect: He shouted at us to run.

15. Perintah dengan Konsekuensi

Jika perintah disertai dengan konsekuensi, ini juga dapat dimasukkan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Clean your room or you won't get dessert."

Indirect: His mother told him to clean his room, warning that he wouldn't get dessert if he didn't.

Mengubah kalimat perintah ke dalam indirect speech memerlukan pemahaman yang baik tentang konteks dan nada dari perintah asli. Pemilihan reporting verb yang tepat sangat penting untuk menyampaikan nuansa dan intensitas dari perintah tersebut. Praktik dan kepekaan terhadap berbagai situasi komunikasi akan membantu dalam menguasai penggunaan indirect speech untuk kalimat perintah. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, tetapi juga membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efektif dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

11 dari 15 halaman

Indirect Speech untuk Kalimat Tanya

Mengubah kalimat tanya (interrogative sentences) ke dalam bentuk indirect speech memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan kalimat pernyataan atau perintah. Dalam indirect speech, kalimat tanya diubah menjadi pernyataan yang melaporkan pertanyaan tersebut. Berikut adalah panduan komprehensif tentang bagaimana mengubah kalimat tanya ke dalam indirect speech:

1. Struktur Dasar

Ketika mengubah kalimat tanya ke indirect speech, struktur dasarnya adalah:

[Subject] + [Reporting Verb] + [Question Word (jika ada)] + [Clause]

Contoh:

Direct: "Where is the library?"

Indirect: She asked where the library was.

2. Pemilihan Reporting Verb

Reporting verb yang umum digunakan untuk kalimat tanya meliputi:

 

 

  • Ask

 

 

  • Inquire

 

 

  • Wonder

 

 

  • Want to know

 

 

  • Question

 

 

3. Pertanyaan dengan Kata Tanya (Wh-questions)

Untuk pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya (who, what, where, when, why, how), struktur kalimat diubah menjadi kalimat pernyataan dengan mempertahankan kata tanya tersebut.

Contoh:

Direct: "Why are you late?"

Indirect: He asked why I was late.

4. Pertanyaan Ya/Tidak (Yes/No Questions)

Untuk pertanyaan ya/tidak, gunakan "if" atau "whether" setelah reporting verb.

Contoh:

Direct: "Do you like coffee?"

Indirect: She asked if/whether I liked coffee.

5. Perubahan Tenses

Seperti dalam indirect speech untuk kalimat pernyataan, tenses dalam kalimat tanya juga perlu disesuaikan.

Contoh:

Direct: "What are you doing?"

Indirect: He asked what I was doing.

6. Perubahan Kata Ganti

Kata ganti perlu disesuaikan berdasarkan konteks dan siapa yang bertanya atau ditanya.

Contoh:

Direct: "Where is your house?"

Indirect: She asked where my house was.

7. Pertanyaan dengan Modal Verbs

Modal verbs seperti "can", "could", "will", "would" juga perlu disesuaikan.

Contoh:

Direct: "Can you help me?"

Indirect: She asked if I could help her.

8. Pertanyaan Tag

Untuk pertanyaan tag, fokus pada bagian utama pertanyaan dan gunakan "if" atau "whether".

Contoh:

Direct: "You're coming to the party, aren't you?"

Indirect: He asked if I was coming to the party.

9. Pertanyaan Retoris

Pertanyaan retoris dapat dilaporkan dengan menambahkan konteks atau nada dari pertanyaan tersebut.

Contoh:

Direct: " Who would want to live forever?"

Indirect: He asked rhetorically who would want to live forever.

10. Pertanyaan dengan Imperatif

Terkadang, pertanyaan mengandung elemen perintah. Ini perlu direfleksikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Tell me, where have you been?"

Indirect: He demanded to know where I had been.

11. Pertanyaan Bertingkat

Untuk pertanyaan yang terdiri dari beberapa bagian, setiap bagian perlu dilaporkan secara terpisah.

Contoh:

Direct: "Where did you go and what did you do?"

Indirect: She asked where I had gone and what I had done.

12. Pertanyaan dengan Ekspresi Waktu

Ekspresi waktu seperti "now", "today", "yesterday" perlu disesuaikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "What are you doing now?"

Indirect: He asked what I was doing then.

13. Pertanyaan dengan Kata Penunjuk

Kata penunjuk seperti "this" dan "these" biasanya berubah menjadi "that" dan "those" dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "What is this?"

Indirect: She asked what that was.

14. Pertanyaan dalam Konteks Formal

Dalam situasi formal, pertanyaan mungkin disampaikan dengan cara yang lebih sopan. Ini perlu direfleksikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Could you please explain your proposal?"

Indirect: The manager politely requested that I explain my proposal.

15. Pertanyaan dengan Nada Emosional

Jika pertanyaan disampaikan dengan emosi tertentu, ini dapat diindikasikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "How could you do this to me?!"

Indirect: She asked angrily how I could have done that to her.

16. Pertanyaan Konfirmasi

Pertanyaan yang meminta konfirmasi dapat dilaporkan dengan menggunakan struktur yang sesuai.

Contoh:

Direct: "You did remember to lock the door, didn't you?"

Indirect: She asked for confirmation that I had remembered to lock the door.

17. Pertanyaan Hipotesis

Pertanyaan yang bersifat hipotetis memerlukan penyesuaian tenses yang tepat dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "What would you do if you won the lottery?"

Indirect: He asked what I would do if I won the lottery.

18. Pertanyaan dengan Perbandingan

Pertanyaan yang melibatkan perbandingan perlu dilaporkan dengan mempertahankan struktur perbandingan tersebut.

Contoh:

Direct: "Which do you prefer, tea or coffee?"

Indirect: She asked which I preferred, tea or coffee.

19. Pertanyaan dengan Pilihan Ganda

Untuk pertanyaan dengan pilihan ganda, semua pilihan perlu dilaporkan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Do you want to go to the beach, the mountains, or stay at home?"

Indirect: He asked whether I wanted to go to the beach, the mountains, or stay at home.

20. Pertanyaan dengan Asumsi

Pertanyaan yang mengandung asumsi tertentu perlu dilaporkan dengan mempertahankan asumsi tersebut.

Contoh:

Direct: "Since you're an expert, what do you think about this issue?"

Indirect: She asked, assuming I was an expert, what I thought about that issue.

Mengubah kalimat tanya ke dalam indirect speech memerlukan pemahaman yang baik tentang struktur kalimat, konteks, dan nuansa dari pertanyaan asli. Penting untuk memperhatikan perubahan tenses, kata ganti, dan kata keterangan waktu dan tempat. Selain itu, pemilihan reporting verb yang tepat sangat penting untuk menyampaikan nada dan intensitas dari pertanyaan tersebut. Praktik dan kepekaan terhadap berbagai situasi komunikasi akan membantu dalam menguasai penggunaan indirect speech untuk kalimat tanya. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, tetapi juga membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efektif dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

12 dari 15 halaman

Indirect Speech untuk Kalimat Negatif

Mengubah kalimat negatif ke dalam bentuk indirect speech memerlukan perhatian khusus terhadap struktur kalimat dan pemilihan kata yang tepat. Kalimat negatif dalam indirect speech harus tetap mempertahankan makna negatif dari kalimat asli sambil menyesuaikan tenses, kata ganti, dan elemen lainnya. Berikut adalah panduan komprehensif tentang bagaimana mengubah kalimat negatif ke dalam indirect speech:

1. Struktur Dasar

Ketika mengubah kalimat negatif ke indirect speech, struktur dasarnya adalah:

[Subject] + [Reporting Verb] + that + [Negative Clause]

Contoh:

Direct: "I don't like coffee."

Indirect: He said (that) he didn't like coffee.

2. Pemilihan Reporting Verb

Reporting verb yang umum digunakan untuk kalimat negatif meliputi:

 

 

  • Say

 

 

  • Tell

 

 

  • Deny

 

 

  • Refuse

 

 

  • Claim

 

 

  • Insist

 

 

3. Mempertahankan Negasi

Penting untuk mempertahankan elemen negatif dalam kalimat yang dilaporkan.

Contoh:

Direct: "I haven't finished my homework."

Indirect: She said (that) she hadn't finished her homework.

4. Perubahan Tenses

Seperti dalam indirect speech untuk kalimat positif, tenses dalam kalimat negatif juga perlu disesuaikan.

Contoh:

Direct: "I won't attend the party."

Indirect: He said (that) he wouldn't attend the party.

5. Perubahan Kata Ganti

Kata ganti perlu disesuaikan berdasarkan konteks dan siapa yang berbicara.

Contoh:

Direct: "We don't agree with your proposal."

Indirect: They said (that) they didn't agree with our proposal.

6. Kalimat Negatif dengan Modal Verbs

Modal verbs dalam kalimat negatif juga perlu disesuaikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "You can't park here."

Indirect: The officer told us (that) we couldn't park there.

7. Kalimat Negatif dengan "Not Only...But Also"

Struktur "not only...but also" perlu dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I not only dislike coffee, but I also hate tea."

Indirect: She said (that) she not only disliked coffee, but she also hated tea.

8. Kalimat Negatif dengan "Neither...Nor"

Struktur "neither...nor" juga harus dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Neither John nor Mary likes the new policy."

Indirect: He said (that) neither John nor Mary liked the new policy.

9. Kalimat Negatif dengan "No" dan "Not Any"

Kalimat dengan "no" atau "not any" perlu diubah dengan hati-hati untuk mempertahankan makna negatifnya.

Contoh:

Direct: "I have no money."

Indirect: She said (that) she had no money.

Direct: "There isn't any food left."

Indirect: He said (that) there wasn't any food left.

10. Kalimat Negatif dengan "Never" dan "Hardly Ever"

Kata-kata seperti "never" dan "hardly ever" perlu dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I never eat fast food."

Indirect: She claimed (that) she never ate fast food.

11. Kalimat Negatif dalam Bentuk Pertanyaan

Pertanyaan negatif dalam indirect speech diubah menjadi pernyataan negatif.

Contoh:

Direct: "Don't you like chocolate?"

Indirect: He asked if I didn't like chocolate.

12. Kalimat Negatif dengan Penekanan

Jika kalimat negatif asli memiliki penekanan khusus, ini dapat diindikasikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I absolutely do not agree with this decision!"

Indirect: She emphatically stated that she absolutely did not agree with that decision.

13. Kalimat Negatif dengan "Not...Until"

Struktur "not...until" perlu dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I won't leave until I finish this work."

Indirect: He said (that) he wouldn't leave until he finished that work.

14. Kalimat Negatif dalam Konteks Formal

Dalam situasi formal, kalimat negatif mungkin disampaikan dengan cara yang lebih halus. Ini perlu direfleksikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "We regret to inform you that your application has not been successful."

Indirect: They formally informed me that my application had not been successful.

15. Kalimat Negatif dengan Idiom

Idiom negatif perlu ditangani dengan hati-hati dalam indirect speech untuk mempertahankan maknanya.

Contoh:

Direct: "It's not my cup of tea."

Indirect: She said (that) it wasn't her cup of tea.

16. Kalimat Negatif dengan Perbandingan

Kalimat negatif yang melibatkan perbandingan perlu diubah dengan mempertahankan struktur perbandingan tersebut.

Contoh:

Direct: "This book is not as interesting as the previous one."

Indirect: He said (that) that book was not as interesting as the previous one.

17. Kalimat Negatif dengan "Barely" dan "Scarcely"

Kata-kata seperti "barely" dan "scarcely" yang memiliki makna negatif perlu dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I barely slept last night."

Indirect: She said (that) she had barely slept the previous night.

18. Kalimat Negatif dengan "Unless"

Struktur "unless" dalam kalimat negatif perlu dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I won't go unless you come with me."

Indirect: He said (that) he wouldn't go unless I went with him.

19. Kalimat Negatif dengan "Rather Than"

Struktur "rather than" dalam konteks negatif perlu dipertahankan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I'd rather not go to the party."

Indirect: She said (that) she'd rather not go to the party.

20. Kalimat Negatif dengan Sarkasme atau Ironi

Jika kalimat negatif mengandung sarkasme atau ironi, ini dapat diindikasikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Oh, I'm not busy at all!" (said sarcastically)

Indirect: He said sarcastically that he wasn't busy at all, implying the opposite.

Mengubah kalimat negatif ke dalam indirect speech memerlukan perhatian khusus terhadap struktur kalimat, konteks, dan nuansa dari pernyataan asli. Penting untuk mempertahankan makna negatif sambil menyesuaikan tenses, kata ganti, dan elemen lainnya sesuai dengan aturan indirect speech. Pemilihan reporting verb yang tepat juga sangat penting untuk menyampaikan nada dan intensitas dari pernyataan negatif tersebut. Praktik dan kepekaan terhadap berbagai situasi komunikasi akan membantu dalam menguasai penggunaan indirect speech untuk kalimat negatif. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, tetapi juga membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efektif dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

13 dari 15 halaman

Modal Verbs dalam Indirect Speech

Penggunaan modal verbs dalam indirect speech memerlukan perhatian khusus karena beberapa modal verbs mengalami perubahan sementara yang lain tetap sama. Pemahaman yang baik tentang bagaimana menangani modal verbs dalam indirect speech sangat penting untuk menyampaikan makna dan nuansa yang tepat dari pernyataan asli. Berikut adalah panduan komprehensif tentang penggunaan modal verbs dalam indirect speech:

1. Perubahan Umum Modal Verbs

Beberapa modal verbs mengalami perubahan dalam indirect speech:

 

 

  • "will" menjadi "would"

 

 

  • "can" menjadi "could"

 

 

  • "may" menjadi "might"

 

 

  • "shall" menjadi "should" atau "would"

 

 

Contoh:

Direct: "I will help you."

Indirect: She said (that) she would help me.

Beberapa modal verbs tidak berubah dalam indirect speech:

 

 

  • "could"

 

 

  • "would"

 

 

  • "should"

 

 

  • "might"

 

 

  • "ought to"

 

 

Contoh:

Direct: "You should study harder."

Indirect: He said (that) I should study harder.

3. Penggunaan "Must"

"Must" dapat berubah menjadi "had to" dalam konteks masa lalu, tetapi tetap "must" jika merujuk pada keharusan yang masih berlaku.

Contoh:

Direct: "You must finish this by tomorrow."

Indirect: She said (that) I had to finish that by the next day.

Direct: "You must always tell the truth."

Indirect: He said (that) we must always tell the truth.

Ketika mengubah kalimat negatif dengan modal verbs ke indirect speech, penting untuk mempertahankan negasi.

Contoh:

Direct: "I can't attend the meeting."

Indirect: She said (that) she couldn't attend the meeting.

Dalam mengubah pertanyaan dengan modal verbs ke indirect speech, struktur kalimat berubah dari bentuk tanya menjadi pernyataan.

Contoh:

Direct: "Can you help me?"

Indirect: She asked if I could help her.

6. Penggunaan "Would" untuk Kebiasaan di Masa Lalu

"Would" yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan di masa lalu tetap sama dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "When I was young, I would go fishing every weekend."

Indirect: He said (that) when he was young, he would go fishing every weekend.

Dalam kalimat kondisional, modal verbs mungkin perlu disesuaikan tergantung pada jenis kondisional.

Contoh:

Direct: "If it rains, I will stay at home."

Indirect: She said (that) if it rained, she would stay at home.

8. Penggunaan "Need" sebagai Modal Verb

Ketika "need" digunakan sebagai modal verb (biasanya dalam bentuk negatif atau pertanyaan), itu berubah menjadi "needed to" dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "You needn't worry about it."

Indirect: He said (that) I needn't worry about it. / He said (that) I didn't need to worry about it.

Modal verbs yang diikuti oleh perfect infinitives (have + past participle) biasanya tidak berubah dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "You should have told me earlier."

Indirect: She said (that) I should have told her earlier.

10. Penggunaan "Be able to" sebagai Alternatif untuk "Can"

"Be able to" sering digunakan sebagai alternatif untuk "can" dalam indirect speech, terutama untuk menghindari ambiguitas.

Contoh:

Direct: "I can speak French."

Indirect: She said (that) she was able to speak French.

Modal verbs yang digunakan untuk mengekspresikan keinginan atau preferensi seperti "would like" atau "would rather" biasanya tetap sama dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I would like to visit Paris."

Indirect: He said (that) he would like to visit Paris.

12. Penggunaan "Used to" dalam Indirect Speech

"Used to" yang menggambarkan kebiasaan di masa lalu tetap sama dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I used to play tennis every day."

Indirect: She said (that) she used to play tennis every day.

Modal verbs yang digunakan untuk mengekspresikan kemungkinan seperti "may", "might", dan "could" mungkin memerlukan penyesuaian tergantung pada konteks.

Contoh:

Direct: "It may rain tomorrow."

Indirect: He said (that) it might rain the next day.

14. Penggunaan "Had better" dalam Indirect Speech

"Had better" biasanya tetap sama dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "You had better finish your homework."

Indirect: She said (that) I had better finish my homework.

Modal verbs yang digunakan dalam ekspresi penyesalan, seperti "should have" atau "could have", biasanya tetap sama dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I should have studied harder."

Indirect: He said (that) he should have studied harder.

Memahami penggunaan modal verbs dalam indirect speech sangat penting untuk menyampaikan makna dan nuansa yang tepat dari pernyataan asli. Penting untuk memperhatikan konteks, waktu, dan nada dari pernyataan asli ketika mengubahnya ke dalam indirect speech. Praktik dan kepekaan terhadap berbagai situasi komunikasi akan membantu dalam menguasai penggunaan modal verbs dalam indirect speech. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, tetapi juga membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efektif dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

14 dari 15 halaman

Conditional Sentences dalam Indirect Speech

Mengubah kalimat kondisional (conditional sentences) ke dalam indirect speech memerlukan pemahaman yang baik tentang struktur kalimat kondisional dan aturan indirect speech. Kalimat kondisional dalam bahasa Inggris terdiri dari beberapa tipe, dan masing-masing memiliki aturan khusus ketika diubah ke dalam indirect speech. Berikut adalah panduan komprehensif tentang bagaimana menangani kalimat kondisional dalam indirect speech:

1. Conditional Type 0 (General Truth)

Conditional Type 0 biasanya tidak mengalami perubahan signifikan dalam indirect speech karena menyatakan kebenaran umum.

Contoh:

Direct: "If you heat ice, it melts."

Indirect: He said that if you heat ice, it melts.

2. Conditional Type 1 (Real Possibility)

Dalam Conditional Type 1, tenses biasanya bergeser satu langkah ke belakang.

Contoh:

Direct: "If it rains, I will stay at home."

Indirect: She said that if it rained, she would stay at home.

3. Conditional Type 2 (Unreal Present)

Conditional Type 2 biasanya tidak mengalami perubahan tenses yang signifikan, tetapi kata ganti dan kata keterangan waktu mungkin perlu disesuaikan.

Contoh:

Direct: "If I had more time, I would learn a new language."

Indirect: He said that if he had more time, he would learn a new language.

4. Conditional Type 3 (Unreal Past)

Conditional Type 3 juga biasanya tidak mengalami perubahan tenses yang signifikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "If I had studied harder, I would have passed the exam."

Indirect: She said that if she had studied harder, she would have passed the exam.

5. Mixed Conditionals

Mixed conditionals memerlukan perhatian khusus karena menggabungkan elemen dari berbagai tipe kondisional.

Contoh:

Direct: "If I had saved money, I would be rich now."

Indirect: He said that if he had saved money, he would be rich then.

6. Conditional Sentences dengan Modal Verbs

Modal verbs dalam kalimat kondisional mungkin perlu disesuaikan tergantung pada konteks dan waktu pelaporan.

Contoh:

Direct: "If you can help me, I will be grateful."

Indirect: She said that if I could help her, she would be grateful.

7. Conditional Sentences dalam Bentuk Pertanyaan

Ketika mengubah pertanyaan kondisional ke indirect speech, struktur kalimat berubah dari bentuk tanya menjadi pernyataan.

Contoh:

Direct: "What would you do if you won the lottery?"

Indirect: He asked what I would do if I won the lottery.

8. Conditional Sentences dengan "Unless"

Kalimat kondisional dengan "unless" memerlukan perhatian khusus dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Unless it rains, we will go for a picnic."

Indirect: They said that unless it rained, they would go for a picnic.

9. Conditional Sentences dengan Imperatif

Kalimat kondisional yang mengandung perintah perlu diubah sesuai dengan aturan indirect speech untuk kalimat perintah.

Contoh:

Direct: "If you see John, tell him to call me."

Indirect: She asked me to tell John to call her if I saw him.

10. Conditional Sentences dengan "I wish"

Kalimat kondisional yang menggunakan "I wish" memerlukan penyesuaian khusus dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I wish I were taller."

Indirect: He said he wished he were taller.

11. Conditional Sentences dengan "If only"

Kalimat dengan "If only" biasanya tidak mengalami perubahan tenses yang signifikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "If only I had more time!"

Indirect: She exclaimed that if only she had more time.

12. Conditional Sentences dalam Konteks Formal

Dalam situasi formal, kalimat kondisional mungkin disampaikan dengan cara yang lebih kompleks. Ini perlu direfleksikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Should the conditions be met, we will proceed with the project."

Indirect: The manager stated that should the conditions be met, they would proceed with the project.

13. Conditional Sentences dengan Perbandingan

Kalimat kondisional yang melibatkan perbandingan perlu diubah dengan mempertahankan struktur perbandingan tersebut.

Contoh:

Direct: "If I were as rich as you, I would travel the world."

Indirect: He said that if he were as rich as I was, he would travel the world.

14. Conditional Sentences dengan Ekspresi Waktu

Ekspresi waktu dalam kalimat kondisional perlu disesuaikan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "If I finish work early today, I'll call you."

Indirect: She said that if she finished work early that day, she would call me.

15. Conditional Sentences dengan "Even if"

Kalimat kondisional dengan "even if" memerlukan perhatian khusus dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "Even if it rains, we'll go to the beach."

Indirect: They said that even if it rained, they would go to the beach.

Mengubah kalimat kondisional ke dalam indirect speech memerlukan pemahaman yang mendalam tentang struktur kalimat kondisional dan aturan indirect speech. Penting untuk memperhatikan konteks, waktu, dan nada dari pernyataan asli ketika mengubahnya. Praktik dan kepekaan terhadap berbagai situasi komunikasi akan membantu dalam menguasai penggunaan kalimat kondisional dalam indirect speech. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, tetapi juga membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan efektif dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

15 dari 15 halaman

Pengecualian dalam Indirect Speech

Meskipun ada aturan umum dalam penggunaan indirect speech, terdapat beberapa pengecualian dan kasus khusus yang perlu diperhatikan. Memahami pengecualian-pengecualian ini penting untuk menggunakan indirect speech dengan akurat dan alami. Berikut adalah panduan komprehensif tentang berbagai pengecualian dalam indirect speech:

1. Fakta Universal atau Kebenaran Umum

Ketika melaporkan fakta universal atau kebenaran umum, tenses biasanya tidak berubah.

Contoh:

Direct: "The Earth revolves around the Sun."

Indirect: He said that the Earth revolves around the Sun.

2. Peristiwa Historis

Ketika melaporkan peristiwa historis yang sudah diketahui umum, tenses mungkin tidak berubah.

Contoh:

Direct: "The Second World War ended in 1945."

Indirect: She mentioned that the Second World War ended in 1945.

3. Situasi yang Masih Berlaku

Jika situasi yang dilaporkan masih berlaku saat pelaporan, tenses mungkin tidak berubah.

Contoh:

Direct: "I live in New York."

Indirect: He said he lives in New York. (Jika dia masih tinggal di sana)

4. Penggunaan Past Perfect

Jika kalimat asli sudah dalam bentuk Past Perfect, biasanya tidak ada perubahan tenses dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I had already finished my homework when you called."

Indirect: She said she had already finished her homework when I called.

5. Klausa "That" yang Dihilangkan

Dalam bahasa Inggris informal, klausa "that" sering dihilangkan dalam indirect speech.

Contoh:

Direct: "I'm tired," she said.

Indirect: She said she was tired. (Tanpa "that")

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

EnamPlus