Sukses

Cara Membuat Biji Salak yang Lezat dan Nikmat untuk Berbuka Puasa

Pelajari cara membuat biji salak yang lezat dan nikmat untuk menu berbuka puasa. Simak resep dan tips lengkapnya di sini!

Liputan6.com, Jakarta Biji salak merupakan salah satu hidangan manis tradisional yang sangat populer, terutama saat bulan Ramadhan sebagai menu berbuka puasa. Meskipun namanya biji salak, makanan ini sebenarnya tidak menggunakan biji salak sungguhan. Biji salak terbuat dari campuran ubi jalar dan tepung yang dibentuk menyerupai biji salak asli. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang hidangan lezat ini dan cara membuatnya.

2 dari 12 halaman

Pengertian dan Sejarah Biji Salak

Biji salak adalah kudapan berbentuk bulat kecil yang terbuat dari campuran ubi jalar dan tepung tapioka atau sagu. Hidangan ini biasanya disajikan dengan kuah manis dari gula merah dan santan. Meskipun namanya mengandung kata "biji salak", makanan ini sebenarnya tidak menggunakan biji salak sungguhan.

Asal-usul biji salak tidak diketahui secara pasti, namun hidangan ini sudah lama menjadi bagian dari kuliner tradisional Indonesia, khususnya di daerah Jawa dan Betawi. Biji salak diyakini merupakan hasil kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal yang melimpah seperti ubi jalar.

Seiring waktu, biji salak semakin populer dan menjadi salah satu menu favorit saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Teksturnya yang kenyal, rasa manis dari kuah gula merah, dan gurihnya santan menjadikan biji salak sebagai hidangan yang sangat digemari untuk mengembalikan energi setelah berpuasa seharian.

3 dari 12 halaman

Bahan-bahan untuk Membuat Biji Salak

Untuk membuat biji salak yang lezat, Anda memerlukan bahan-bahan sebagai berikut:

  • 500 gram ubi jalar (bisa menggunakan ubi kuning, oranye, atau ungu)
  • 150 gram tepung tapioka atau sagu
  • 1/4 sendok teh garam
  • Air secukupnya untuk merebus

Untuk kuah gula merah:

  • 250 gram gula merah, disisir halus
  • 100 gram gula pasir
  • 750 ml air
  • 3 lembar daun pandan
  • 1/4 sendok teh garam

Untuk kuah santan:

  • 400 ml santan kental
  • 1/4 sendok teh garam
  • 2 lembar daun pandan
4 dari 12 halaman

Langkah-langkah Membuat Biji Salak

Berikut adalah cara membuat biji salak yang lezat:

  1. Kupas ubi jalar, cuci bersih, lalu potong-potong. Kukus ubi hingga empuk, sekitar 20-25 menit.
  2. Haluskan ubi yang sudah dikukus selagi masih hangat. Bisa menggunakan garpu atau ulekan.
  3. Tambahkan tepung tapioka atau sagu dan garam ke dalam ubi yang sudah dihaluskan. Uleni hingga adonan menjadi kalis dan dapat dibentuk.
  4. Ambil sedikit adonan, bentuk menjadi bulatan kecil sebesar kelereng. Lakukan hingga adonan habis.
  5. Didihkan air dalam panci. Masukkan bulatan-bulatan biji salak ke dalam air mendidih. Masak hingga biji salak mengapung, tandanya sudah matang.
  6. Angkat biji salak yang sudah matang menggunakan saringan, tiriskan.
  7. Untuk membuat kuah gula merah, masak air, gula merah, gula pasir, daun pandan, dan garam dalam panci. Aduk hingga gula larut dan mendidih.
  8. Masukkan biji salak yang sudah direbus ke dalam kuah gula merah. Masak sebentar hingga biji salak menyerap rasa manis dari kuah.
  9. Untuk kuah santan, rebus santan kental bersama garam dan daun pandan. Aduk terus agar santan tidak pecah.
  10. Sajikan biji salak dalam mangkuk, siram dengan kuah gula merah dan tambahkan kuah santan di atasnya.
5 dari 12 halaman

Tips Membuat Biji Salak yang Empuk dan Kenyal

Agar biji salak yang Anda buat memiliki tekstur yang empuk dan kenyal, perhatikan tips-tips berikut:

  1. Pilih ubi jalar yang berkualitas baik dan masih segar. Ubi yang terlalu tua atau kering akan menghasilkan tekstur yang kurang baik.
  2. Kukus ubi hingga benar-benar empuk. Ubi yang kurang matang akan sulit dihaluskan dan menghasilkan tekstur yang kurang lembut.
  3. Haluskan ubi selagi masih hangat untuk memudahkan proses penghalusan dan pencampuran dengan tepung.
  4. Gunakan perbandingan ubi dan tepung yang tepat. Terlalu banyak tepung akan membuat biji salak menjadi keras, sementara terlalu sedikit tepung akan membuat adonan sulit dibentuk.
  5. Jangan terlalu lama menguleni adonan. Uleni hanya sampai bahan tercampur rata dan dapat dibentuk.
  6. Bentuk biji salak dalam ukuran yang seragam agar matang merata saat direbus.
  7. Rebus biji salak dalam air yang sudah mendidih dan angkat segera setelah mengapung untuk mencegah tekstur yang terlalu lembek.
  8. Rendam biji salak yang sudah matang dalam air dingin sejenak untuk menghentikan proses pemasakan dan mempertahankan kekenyalan.
6 dari 12 halaman

Variasi Resep Biji Salak

Selain resep dasar, Anda bisa mencoba beberapa variasi biji salak berikut untuk menambah keragaman:

1. Biji Salak Ubi Ungu

Gunakan ubi ungu sebagai bahan dasar untuk mendapatkan warna yang menarik dan rasa yang sedikit berbeda. Ubi ungu juga kaya akan antioksidan.

2. Biji Salak Labu Kuning

Substitusi sebagian atau seluruh ubi jalar dengan labu kuning untuk variasi rasa dan warna yang lebih cerah. Labu kuning juga memiliki kandungan beta-karoten yang tinggi.

3. Biji Salak Isi Gula Merah

Buat bulatan biji salak lebih besar, lalu isi bagian tengahnya dengan potongan kecil gula merah sebelum direbus. Saat dimakan, bagian tengahnya akan terasa lebih manis.

4. Biji Salak Pelangi

Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan beri pewarna makanan berbeda pada masing-masing bagian. Bentuk biji salak dari campuran warna-warna tersebut untuk tampilan yang lebih menarik.

5. Biji Salak Kuah Jahe

Tambahkan irisan jahe saat membuat kuah gula merah untuk memberikan sentuhan hangat dan aroma yang khas.

7 dari 12 halaman

Manfaat Kesehatan dari Biji Salak

Meskipun termasuk hidangan manis, biji salak memiliki beberapa manfaat kesehatan yang berasal dari bahan-bahan utamanya:

  1. Sumber Energi: Ubi jalar sebagai bahan utama biji salak kaya akan karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama.
  2. Kaya Serat: Ubi jalar mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan membantu memberikan rasa kenyang lebih lama.
  3. Vitamin dan Mineral: Ubi jalar mengandung vitamin A, C, dan beberapa mineral penting seperti kalium dan mangan.
  4. Antioksidan: Terutama pada ubi ungu, kandungan antosianin berperan sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh.
  5. Indeks Glikemik Rendah: Dibandingkan dengan makanan manis lainnya, biji salak memiliki indeks glikemik yang relatif lebih rendah karena adanya serat dari ubi.

Namun, perlu diingat bahwa biji salak tetap mengandung gula dan santan yang tinggi kalori. Konsumsi sebaiknya tetap dalam jumlah yang wajar, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang mengontrol asupan gula dan lemak.

8 dari 12 halaman

Tradisi Menyajikan Biji Salak

Biji salak memiliki tempat khusus dalam tradisi kuliner Indonesia, terutama saat bulan Ramadhan. Beberapa tradisi terkait penyajian biji salak antara lain:

  1. Menu Berbuka Puasa: Biji salak sering disajikan sebagai menu takjil atau hidangan pembuka saat berbuka puasa. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut dianggap cocok untuk mengembalikan energi setelah berpuasa seharian.
  2. Hidangan Lebaran: Selain saat Ramadhan, biji salak juga sering disajikan sebagai salah satu hidangan manis saat perayaan Idul Fitri.
  3. Sajian Kumpul Keluarga: Di luar bulan Ramadhan, biji salak sering menjadi hidangan penutup saat acara kumpul keluarga atau arisan.
  4. Variasi Kolak: Biji salak sering dicampur dengan berbagai jenis kolak, seperti kolak pisang atau kolak ubi, untuk menambah variasi rasa dan tekstur.
  5. Makanan Sehat untuk Anak: Karena berbahan dasar ubi yang bergizi, biji salak sering dijadikan alternatif makanan sehat untuk anak-anak sebagai pengganti jajanan yang kurang sehat.
9 dari 12 halaman

Perbedaan Biji Salak dengan Candil

Biji salak sering kali disamakan dengan candil karena bentuknya yang mirip. Namun, keduanya sebenarnya memiliki beberapa perbedaan:

  1. Bahan Dasar:
    • Biji Salak: Terbuat dari ubi jalar yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung tapioka atau sagu.
    • Candil: Terbuat dari tepung ketan yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil.
  2. Tekstur:
    • Biji Salak: Memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal karena kandungan ubi.
    • Candil: Teksturnya lebih lembut dan cenderung lebih lengket karena terbuat dari tepung ketan.
  3. Rasa:
    • Biji Salak: Memiliki rasa khas ubi yang lebih dominan.
    • Candil: Rasanya lebih netral, lebih banyak menyerap rasa dari kuah yang digunakan.
  4. Cara Penyajian:
    • Biji Salak: Biasanya disajikan dengan kuah gula merah dan santan.
    • Candil: Lebih sering disajikan sebagai bagian dari bubur sumsum atau dicampur dengan berbagai jenis kolak.
  5. Asal Daerah:
    • Biji Salak: Lebih dikenal sebagai makanan khas Betawi.
    • Candil: Populer di berbagai daerah di Jawa.
10 dari 12 halaman

Cara Menyimpan Biji Salak

Untuk menjaga kesegaran dan kualitas biji salak, perhatikan tips penyimpanan berikut:

  1. Simpan biji salak yang sudah matang dalam wadah tertutup rapat di dalam kulkas. Biji salak dapat bertahan hingga 3-4 hari jika disimpan dengan benar.
  2. Pisahkan biji salak dari kuahnya saat menyimpan untuk mencegah biji salak menjadi terlalu lembek.
  3. Jika ingin menyimpan lebih lama, Anda bisa membekukan biji salak tanpa kuah. Simpan dalam wadah atau plastik kedap udara dan masukkan ke freezer. Biji salak beku dapat bertahan hingga 1-2 bulan.
  4. Untuk menghangatkan kembali, rendam biji salak beku dalam air hangat sebelum dimasak dengan kuah.
  5. Kuah gula merah dan santan sebaiknya disimpan terpisah dalam wadah tertutup di dalam kulkas. Hangatkan kembali saat akan disajikan.
  6. Jangan menyimpan biji salak dalam suhu ruang terlalu lama, terutama jika menggunakan santan, karena mudah basi.
11 dari 12 halaman

Pertanyaan Umum Seputar Biji Salak

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang biji salak beserta jawabannya:

  1. Q: Apakah biji salak benar-benar terbuat dari biji buah salak? A: Tidak, biji salak sebenarnya terbuat dari ubi jalar yang dibentuk menyerupai biji salak. Nama ini hanya mengacu pada bentuknya yang mirip biji salak.
  2. Q: Bisakah biji salak dibuat tanpa santan untuk yang sedang diet? A: Ya, Anda bisa mengganti santan dengan susu rendah lemak atau menggunakan kuah gula saja tanpa santan.
  3. Q: Apakah biji salak aman dikonsumsi penderita diabetes? A: Penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi biji salak karena kandungan gulanya yang cukup tinggi. Jika diizinkan, sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
  4. Q: Berapa lama biji salak bisa bertahan? A: Jika disimpan dalam kulkas, biji salak bisa bertahan 3-4 hari. Jika dibekukan, bisa bertahan hingga 1-2 bulan.
  5. Q: Bisakah biji salak dibuat dengan ubi jenis lain? A: Ya, Anda bisa bereksperimen dengan berbagai jenis ubi seperti ubi ungu, ubi putih, atau bahkan menggunakan kentang atau labu kuning.
12 dari 12 halaman

Kesimpulan

Biji salak merupakan hidangan tradisional yang lezat dan memiliki tempat khusus dalam kuliner Indonesia, terutama saat bulan Ramadhan. Dengan bahan utama ubi jalar yang bergizi, biji salak tidak hanya nikmat tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.

Meskipun proses pembuatannya memerlukan sedikit ketelitian, dengan mengikuti langkah-langkah dan tips yang telah diuraikan, Anda dapat membuat biji salak yang lezat dan kenyal di rumah. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai variasi untuk menemukan resep biji salak favorit Anda. Selamat mencoba dan menikmati kelezatan biji salak bersama keluarga dan orang-orang tersayang!

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence