Sukses

Ciri-Ciri Mata Berlemak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Pterygium

Kenali ciri ciri mata berlemak atau pterygium, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Pelajari kapan harus berkonsultasi dengan dokter mata.

Apa Itu Pterygium?

Liputan6.com, Jakarta Pterygium, yang juga dikenal sebagai "mata peselancar" atau "surfers eye", merupakan kondisi mata yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga pada bagian putih mata (sklera). Jaringan ini dapat meluas hingga ke kornea, yaitu bagian transparan yang menutupi bagian depan mata. Pterygium umumnya dimulai dari sudut mata yang dekat dengan hidung dan dapat tumbuh secara perlahan menuju pupil.

Kondisi ini sering ditemui pada orang-orang yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama di daerah yang beriklim panas dan kering. Meskipun pterygium bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dalam kasus yang parah dapat mengganggu penglihatan.

Pterygium dapat terjadi pada satu mata saja (unilateral) atau kedua mata sekaligus (bilateral). Ukurannya bervariasi, mulai dari yang sangat kecil hingga cukup besar untuk menutupi sebagian kornea. Meskipun pertumbuhannya umumnya lambat, pterygium dapat menyebabkan perubahan pada bentuk kornea, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi fokus penglihatan.

2 dari 9 halaman

Penyebab Pterygium

Meskipun penyebab pasti pterygium belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi:

  • Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan: Ini dianggap sebagai faktor risiko utama. Orang yang tinggal di daerah dekat khatulistiwa atau yang sering beraktivitas di luar ruangan tanpa perlindungan mata yang memadai memiliki risiko lebih tinggi.
  • Lingkungan yang kering dan berdebu: Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi mata yang berkepanjangan, yang dapat memicu pertumbuhan pterygium.
  • Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan genetik untuk mengembangkan pterygium.
  • Usia: Pterygium lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang berusia antara 20 hingga 40 tahun.
  • Jenis kelamin: Pria cenderung lebih berisiko dibandingkan wanita, kemungkinan karena lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan.

Teori patogenesis pterygium menunjukkan bahwa paparan UV-B yang berlebihan dapat menyebabkan mutasi pada gen supresor tumor p53. Hal ini dapat memfasilitasi proliferasi abnormal dari sel-sel epitel limbal, yang akhirnya mengarah pada pembentukan pterygium.

Selain itu, paparan UV yang terus-menerus dapat menyebabkan perubahan pada struktur kolagen dan elastin di konjungtiva, yang berkontribusi pada pertumbuhan jaringan abnormal. Faktor lingkungan seperti angin, debu, dan kekeringan juga dapat memperparah kondisi ini dengan menyebabkan iritasi kronis pada permukaan mata.

3 dari 9 halaman

Ciri-Ciri Mata Berlemak (Pterygium)

Gejala pterygium dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada ukuran dan lokasi pertumbuhan. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh penderita pterygium:

  • Pertumbuhan jaringan yang terlihat: Ini adalah tanda paling jelas dari pterygium. Jaringan berbentuk segitiga atau sayap yang tumbuh pada bagian putih mata, biasanya dimulai dari sudut mata dekat hidung.
  • Mata merah dan iritasi: Pterygium dapat menyebabkan pembuluh darah di mata menjadi lebih terlihat, menyebabkan mata tampak merah dan teriritasi.
  • Rasa gatal atau terbakar: Banyak penderita melaporkan sensasi gatal atau terbakar pada mata yang terkena.
  • Sensasi benda asing: Seiring pertumbuhan pterygium, penderita mungkin merasa ada sesuatu di mata mereka, seperti sensasi pasir atau debu.
  • Mata kering: Pterygium dapat mengganggu lapisan air mata normal, menyebabkan mata terasa kering.
  • Penglihatan kabur: Jika pterygium tumbuh cukup besar untuk mencapai kornea, hal ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau terdistorsi.
  • Perubahan pada bentuk kornea: Dalam kasus yang parah, pterygium dapat menyebabkan perubahan pada bentuk kornea, yang dapat mengakibatkan astigmatisme.
  • Sensitivitas terhadap cahaya: Beberapa penderita mungkin mengalami peningkatan sensitivitas terhadap cahaya terang.

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini dapat berkembang secara bertahap. Pada tahap awal, pterygium mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, seiring waktu dan pertumbuhan, gejala-gejala tersebut dapat menjadi lebih jelas dan mengganggu.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, terutama jika disertai dengan pertumbuhan jaringan yang terlihat di mata, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata. Diagnosis dan penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan mata Anda.

4 dari 9 halaman

Diagnosis Pterygium

Diagnosis pterygium umumnya dapat dilakukan melalui pemeriksaan mata yang menyeluruh oleh dokter mata atau oftalmolog. Berikut adalah beberapa metode dan prosedur yang biasanya digunakan dalam proses diagnosis:

  • Pemeriksaan visual: Dokter akan memeriksa mata Anda menggunakan mikroskop khusus yang disebut slit lamp. Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat bagian depan mata dengan pembesaran tinggi, memudahkan identifikasi pterygium dan menilai sejauh mana pertumbuhannya.
  • Tes ketajaman visual: Dokter mungkin akan melakukan tes ketajaman visual standar untuk menentukan apakah pterygium telah mempengaruhi penglihatan Anda.
  • Topografi kornea: Prosedur ini menggunakan teknologi pencitraan canggih untuk membuat "peta" permukaan kornea. Ini dapat membantu dokter menilai apakah pterygium telah menyebabkan perubahan pada bentuk kornea.
  • Pemeriksaan refraksi: Jika pterygium telah mempengaruhi bentuk kornea, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan refraksi untuk menentukan apakah ada perubahan pada resep kacamata atau lensa kontak Anda.
  • Fotografi mata: Dokter mungkin akan mengambil foto mata Anda untuk mendokumentasikan ukuran dan lokasi pterygium. Ini berguna untuk memantau pertumbuhan dari waktu ke waktu.
  • Tes air mata: Karena pterygium dapat mempengaruhi produksi air mata, dokter mungkin akan melakukan tes untuk menilai kualitas dan kuantitas air mata Anda.

Selain pemeriksaan fisik dan tes-tes di atas, dokter juga akan menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk gejala yang Anda alami, pekerjaan Anda (terutama jika melibatkan banyak waktu di luar ruangan), dan riwayat paparan sinar UV.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua pertumbuhan pada mata adalah pterygium. Kondisi lain seperti pinguecula (penebalan jaringan pada konjungtiva) atau tumor mata dapat memiliki penampilan yang serupa. Oleh karena itu, diagnosis yang akurat oleh profesional kesehatan mata sangat penting.

Jika pterygium didiagnosis, dokter akan menilai tingkat keparahannya dan membahas opsi pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Dalam beberapa kasus, pemantauan berkala mungkin direkomendasikan untuk mengawasi pertumbuhan dan perubahan pada pterygium dari waktu ke waktu.

5 dari 9 halaman

Pengobatan Pterygium

Pengobatan pterygium tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan gejala yang dialami pasien. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umumnya digunakan:

  1. Pengobatan konservatif:
    • Tetes mata pelumas: Untuk mengurangi iritasi dan rasa tidak nyaman.
    • Tetes mata kortikosteroid: Dapat digunakan dalam jangka pendek untuk mengurangi peradangan.
    • Kacamata hitam: Untuk melindungi mata dari sinar UV dan mengurangi iritasi lebih lanjut.
  2. Prosedur pembedahan:
    • Eksisi sederhana: Pengangkatan pterygium dan jaringan yang terkena.
    • Autograft konjungtiva: Setelah pengangkatan pterygium, jaringan konjungtiva dari bagian mata yang sama digunakan untuk menutupi area yang terkena.
    • Graft membran amnion: Menggunakan jaringan plasenta manusia untuk menutupi area setelah pengangkatan pterygium.
  3. Terapi tambahan:
    • Mitomycin C: Obat kemoterapi yang dapat diaplikasikan selama operasi untuk mengurangi risiko kekambuhan.
    • Beta-iradiasi: Terapi radiasi dosis rendah yang kadang digunakan setelah operasi untuk mencegah kekambuhan.

Penting untuk diingat bahwa meskipun operasi dapat menghilangkan pterygium, ada risiko kekambuhan. Tingkat kekambuhan bisa mencapai 30-50% tanpa penggunaan teknik pencegahan tambahan.

Keputusan untuk melakukan operasi biasanya didasarkan pada beberapa faktor:

  • Ukuran dan laju pertumbuhan pterygium
  • Tingkat keparahan gejala
  • Dampak pada penglihatan
  • Pertimbangan kosmetik

Setelah operasi, pasien mungkin perlu menggunakan tetes mata antibiotik dan kortikosteroid selama beberapa minggu. Pemantauan rutin oleh dokter mata diperlukan untuk memastikan penyembuhan yang baik dan mendeteksi tanda-tanda kekambuhan dini.

Untuk kasus pterygium yang kecil dan tidak mengganggu, dokter mungkin merekomendasikan pendekatan "tunggu dan lihat". Ini melibatkan pemantauan rutin dan penggunaan tetes mata pelumas untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Terlepas dari metode pengobatan yang dipilih, perlindungan mata dari sinar UV tetap penting untuk mencegah kekambuhan atau perkembangan pterygium baru. Penggunaan kacamata hitam berkualitas tinggi dan topi bertepi lebar saat berada di luar ruangan sangat dianjurkan.

6 dari 9 halaman

Pencegahan Pterygium

Meskipun tidak selalu mungkin untuk mencegah pterygium sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini atau mencegah perburukan jika Anda sudah memilikinya:

  1. Perlindungan dari sinar UV:
    • Gunakan kacamata hitam berkualitas tinggi yang memblokir 99-100% sinar UV-A dan UV-B.
    • Pilih kacamata dengan desain wrap-around untuk perlindungan maksimal.
    • Kenakan topi bertepi lebar untuk perlindungan tambahan.
  2. Hindari paparan berlebihan:
    • Batasi waktu di luar ruangan saat sinar matahari paling kuat (biasanya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore).
    • Cari tempat teduh saat berada di luar ruangan.
  3. Jaga kelembaban mata:
    • Gunakan tetes mata pelumas, terutama jika Anda tinggal di lingkungan yang kering atau berangin.
    • Hindari paparan langsung terhadap angin atau debu.
  4. Perhatikan lingkungan kerja:
    • Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda berada di luar ruangan, pastikan untuk menggunakan perlindungan mata yang tepat.
    • Pertimbangkan penggunaan kacamata pelindung jika bekerja di lingkungan yang berdebu atau berangin.
  5. Pemeriksaan mata rutin:
    • Lakukan pemeriksaan mata secara teratur, terutama jika Anda memiliki faktor risiko tinggi.
    • Deteksi dini dapat membantu mencegah perkembangan pterygium yang lebih serius.
  6. Gaya hidup sehat:
    • Konsumsi makanan kaya vitamin A, C, dan E, yang penting untuk kesehatan mata.
    • Hindari merokok, yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah mata.

Penting untuk diingat bahwa meskipun langkah-langkah pencegahan ini dapat mengurangi risiko, mereka tidak menjamin bahwa Anda tidak akan mengembangkan pterygium. Faktor genetik dan kondisi lingkungan tertentu dapat tetap meningkatkan risiko seseorang.

Jika Anda sudah memiliki pterygium, langkah-langkah pencegahan ini tetap penting untuk mencegah perburukan kondisi atau pengembangan pterygium baru. Selalu ikuti saran dokter mata Anda dan laporkan setiap perubahan pada kondisi mata Anda.

7 dari 9 halaman

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun pterygium seringkali tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter mata. Berikut adalah beberapa kondisi yang mengindikasikan perlunya pemeriksaan medis:

  1. Perubahan penglihatan:
    • Jika Anda mengalami penglihatan kabur atau terdistorsi yang tidak membaik.
    • Kesulitan dalam melihat objek di sekitar Anda dengan jelas.
  2. Pertumbuhan cepat:
    • Jika Anda memperhatikan pertumbuhan yang cepat pada pterygium.
    • Perubahan ukuran atau bentuk yang signifikan dalam waktu singkat.
  3. Rasa tidak nyaman yang parah:
    • Rasa sakit atau iritasi yang terus-menerus dan tidak mereda dengan pengobatan rumah.
    • Sensasi benda asing yang mengganggu yang tidak hilang.
  4. Perubahan warna:
    • Jika pterygium berubah warna secara signifikan, terutama jika menjadi merah tua atau keunguan.
  5. Gejala mata lainnya:
    • Mata merah yang persisten.
    • Peningkatan produksi air mata atau sekresi yang tidak normal.
    • Sensitivitas cahaya yang berlebihan.
  6. Setelah operasi:
    • Jika Anda telah menjalani operasi pterygium dan mengalami gejala seperti nyeri yang parah, pembengkakan, atau perubahan penglihatan.
  7. Pemeriksaan rutin:
    • Bahkan jika Anda tidak mengalami gejala yang mengganggu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat pterygium atau faktor risiko tinggi.

Ingatlah bahwa deteksi dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan membantu menjaga kesehatan mata Anda dalam jangka panjang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kondisi mata Anda.

Dokter mata akan dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh, menilai tingkat keparahan pterygium, dan merekomendasikan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Mereka juga dapat memberikan saran tentang cara terbaik untuk melindungi mata Anda dan mencegah perkembangan atau kekambuhan pterygium di masa depan.

8 dari 9 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Pterygium

Ada banyak mitos dan kesalahpahaman seputar pterygium yang beredar di masyarakat. Mari kita bahas beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya:

  1. Mitos: Pterygium adalah kanker mata. Fakta: Pterygium bukanlah kanker. Ini adalah pertumbuhan jaringan yang jinak pada permukaan mata. Meskipun dapat mengganggu, pterygium tidak menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker.
  2. Mitos: Pterygium hanya menyerang orang tua. Fakta: Meskipun lebih umum pada orang dewasa, pterygium dapat menyerang siapa saja, termasuk anak muda, terutama mereka yang sering terpapar sinar UV.
  3. Mitos: Pterygium selalu membutuhkan operasi. Fakta: Tidak semua kasus pterygium memerlukan operasi. Banyak kasus dapat dikelola dengan perawatan konservatif seperti tetes mata dan perlindungan dari sinar UV.
  4. Mitos: Setelah dioperasi, pterygium tidak akan kambuh. Fakta: Meskipun operasi dapat menghilangkan pterygium, ada risiko kekambuhan, terutama jika mata tidak dilindungi dari faktor risiko seperti paparan UV.
  5. Mitos: Pterygium hanya masalah kosmetik. Fakta: Meskipun pterygium dapat mempengaruhi penampilan mata, dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius.
  6. Mitos: Menggunakan kacamata hitam saja cukup untuk mencegah pterygium. Fakta: Meskipun kacamata hitam penting, perlindungan menyeluruh termasuk menghindari paparan UV berlebihan dan menjaga kelembaban mata juga penting.
  7. Mitos: Pterygium hanya terjadi di daerah tropis. Fakta: Meskipun lebih umum di daerah dengan paparan UV tinggi, pterygium dapat terjadi di mana saja, terutama pada orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan.
  8. Mitos: Pterygium tidak bisa dicegah. Fakta: Meskipun faktor genetik dapat berperan, banyak kasus pterygium dapat dicegah atau risikonya dikurangi dengan perlindungan mata yang tepat.
  9. Mitos: Tetes mata dapat menyembuhkan pterygium. Fakta: Tetes mata dapat membantu mengurangi gejala, tetapi tidak dapat menghilangkan pterygium yang sudah terbentuk.
  10. Mitos: Pterygium selalu tumbuh dengan cepat. Fakta: Pertumbuhan pterygium biasanya lambat dan bertahap. Pertumbuhan cepat atau perubahan mendadak harus diperiksa oleh dokter mata.

Memahami fakta-fakta ini penting untuk mengelola ekspektasi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Selalu konsultasikan dengan dokter mata untuk informasi yang akurat dan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

9 dari 9 halaman

Kesimpulan

Pterygium, atau yang sering disebut sebagai "mata berlemak", merupakan kondisi mata yang cukup umum namun sering disalahpahami. Meskipun tidak mengancam jiwa, pterygium dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan dalam kasus yang parah, dapat mempengaruhi penglihatan. Pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan pterygium sangat penting untuk pengelolaan yang efektif.

Poin-poin kunci yang perlu diingat:

  • Pterygium disebabkan terutama oleh paparan sinar UV yang berlebihan, meskipun faktor genetik dan lingkungan juga berperan.
  • Gejala dapat berkisar dari ringan hingga berat, termasuk iritasi mata, rasa gatal, dan dalam kasus yang parah, gangguan penglihatan.
  • Diagnosis dini dan pemantauan rutin oleh dokter mata sangat penting.
  • Pengobatan dapat bervariasi dari manajemen konservatif hingga prosedur pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.
  • Pencegahan, terutama melalui perlindungan mata dari sinar UV, adalah kunci dalam mengurangi risiko pterygium.

Penting untuk menghilangkan mitos dan kesalahpahaman seputar pterygium. Kondisi ini bukan kanker dan tidak selalu memerlukan operasi. Namun, juga tidak boleh dianggap remeh sebagai masalah kosmetik semata.

Jika Anda mengalami gejala pterygium atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mata Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata. Deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi dan membantu menjaga kesehatan mata Anda dalam jangka panjang.

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mata adalah bagian integral dari kesehatan keseluruhan Anda. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang konsisten, Anda dapat melindungi mata Anda dari pterygium dan menjaga penglihatan yang optimal sepanjang hidup Anda.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence