Liputan6.com, Jakarta Penggunaan krim pemutih wajah yang mengandung merkuri masih marak terjadi di masyarakat. Padahal, merkuri termasuk bahan berbahaya yang dapat merusak kesehatan kulit dan organ tubuh. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang ciri-ciri krim yang mengandung merkuri, bahayanya, serta cara menghindari dan merawat kulit secara aman.
Apa Itu Merkuri dan Mengapa Berbahaya?
Merkuri atau raksa adalah unsur logam dengan nomor atom 80 dan berlambang Hg. Merkuri berbentuk cairan pada suhu ruangan dan mudah menguap. Meski ditemukan secara alami di alam, kadar merkuri umumnya sangat rendah. Namun aktivitas manusia seperti pertambangan dapat meningkatkan kadar merkuri di lingkungan.
Merkuri termasuk logam berat yang bersifat toksik atau beracun bagi tubuh manusia. Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada:
- Sistem saraf pusat dan perifer
- Otak
- Ginjal
- Paru-paru
- Sistem kekebalan tubuh
- Kulit
- Mata
Merkuri juga sangat berbahaya bagi janin dan bayi karena dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf. Bahkan paparan merkuri dalam jumlah kecil pun dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.
Dalam kosmetik, merkuri sering ditambahkan sebagai bahan pemutih karena dapat menghambat pembentukan melanin. Akibatnya kulit terlihat lebih cerah dalam waktu singkat. Namun efek pemutihan ini hanya sementara dan justru merusak lapisan kulit dalam jangka panjang.
Advertisement
Ciri-Ciri Krim yang Mengandung Merkuri
Berikut adalah beberapa ciri yang dapat membantu Anda mengenali krim atau kosmetik yang mengandung merkuri:
1. Tidak Memiliki Izin Edar BPOM
Krim yang mengandung merkuri biasanya tidak terdaftar dan tidak memiliki nomor izin edar dari BPOM. Pastikan selalu memeriksa nomor BPOM pada kemasan sebelum membeli produk kecantikan. Produk legal akan mencantumkan nomor notifikasi BPOM berupa kode NA diikuti 11 digit angka.
2. Tekstur Krim Lengket dan Kasar
Krim bermerkuri umumnya memiliki tekstur yang lengket, kasar, dan tidak homogen. Jika didiamkan, minyak akan terpisah dari bagian padat krim. Tekstur yang kasar ini disebabkan karena merkuri sulit menyatu dengan minyak alami kulit.
3. Bau Logam yang Menyengat
Merkuri memiliki aroma khas logam yang menyengat. Untuk menyamarkan bau ini, produsen nakal sering menambahkan parfum yang sangat kuat pada krim. Jadi waspadai krim dengan aroma parfum yang terlalu menyengat.
4. Perubahan Warna Saat Terkena Sinar Matahari
Krim yang mengandung merkuri akan berubah warna menjadi abu-abu gelap atau kehijauan saat terpapar sinar matahari. Hal ini disebabkan reaksi merkuri terhadap sinar UV.
5. Efek Pemutihan yang Sangat Cepat
Krim bermerkuri dapat memutihkan kulit dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 2 minggu. Semakin tinggi kadar merkuri, semakin cepat efek pemutihan yang terlihat. Namun hasil ini tidak alami dan justru merusak lapisan kulit.
6. Menimbulkan Iritasi dan Rasa Panas
Saat dioleskan, krim bermerkuri dapat menimbulkan sensasi panas, gatal, atau iritasi pada kulit. Kulit juga menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
7. Tidak Menimbulkan Jerawat
Krim bermerkuri biasanya tidak menimbulkan jerawat sama sekali. Ini karena merkuri telah merusak lapisan epidermis kulit sehingga tidak ada lagi protein dan melanin yang berfungsi melindungi kulit.
8. Pori-Pori Tampak Mengecil
Pori-pori wajah tampak mengecil dan halus setelah penggunaan krim bermerkuri. Namun ini sebenarnya karena lapisan kulit terluar telah menipis dan tergerus oleh merkuri.
Bahaya Penggunaan Krim Bermerkuri
Meski memberikan efek pemutihan instan, penggunaan krim bermerkuri dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, antara lain:
1. Kerusakan Kulit
Merkuri dapat merusak lapisan epidermis kulit, menyebabkan kulit menipis, kering, dan mudah iritasi. Penggunaan jangka panjang juga dapat memicu munculnya flek hitam, ruam, dan perubahan warna kulit menjadi keabu-abuan.
2. Alergi dan Iritasi
Paparan merkuri pada kulit dapat menimbulkan reaksi alergi seperti gatal, kemerahan, dan ruam. Kulit juga menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
3. Gangguan Sistem Saraf
Merkuri yang terserap ke dalam tubuh dapat merusak sistem saraf pusat dan perifer. Gejalanya antara lain tremor, insomnia, gangguan memori, sakit kepala, dan disfungsi motorik.
4. Kerusakan Ginjal
Paparan merkuri jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, mulai dari peningkatan protein dalam urin hingga gagal ginjal.
5. Gangguan Perkembangan Janin
Merkuri sangat berbahaya bagi janin karena dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf. Ibu hamil yang terpapar merkuri berisiko melahirkan bayi dengan cacat bawaan.
6. Keracunan Merkuri
Akumulasi merkuri dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, kram otot, tremor, gangguan penglihatan dan pendengaran.
Advertisement
Cara Menghindari Krim Bermerkuri
Berikut beberapa tips untuk menghindari penggunaan krim atau kosmetik yang mengandung merkuri:
1. Periksa Nomor BPOM
Selalu cek nomor izin edar BPOM pada kemasan produk. Produk legal akan mencantumkan nomor notifikasi BPOM berupa kode NA diikuti 11 digit angka. Anda juga bisa mengecek keaslian nomor BPOM melalui website atau aplikasi resmi BPOM.
2. Baca Label Komposisi
Teliti daftar bahan yang tercantum pada kemasan. Hindari produk yang mengandung kata-kata berikut:
- Mercurous chloride
- Calomel
- Mercuric
- Mercurio
- Mercury
3. Waspadai Klaim Instan
Berhati-hatilah terhadap produk yang mengklaim dapat memutihkan atau mencerahkan kulit dalam waktu sangat singkat. Proses pemutihan kulit yang sehat membutuhkan waktu.
4. Perhatikan Harga
Produk kecantikan berkualitas umumnya memiliki harga yang wajar. Waspadai produk dengan harga yang terlalu murah namun mengklaim khasiat luar biasa.
5. Pilih Merek Terpercaya
Gunakan produk dari merek-merek terpercaya yang telah lama beredar di pasaran. Hindari membeli produk tanpa merek atau kemasan yang mencurigakan.
6. Perhatikan Efek pada Kulit
Hentikan penggunaan produk jika timbul efek samping seperti iritasi, gatal, atau perubahan warna kulit yang tidak wajar.
7. Konsultasi dengan Dokter Kulit
Jika ragu, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit sebelum menggunakan produk perawatan kulit baru. Dokter dapat merekomendasikan produk yang aman dan sesuai dengan jenis kulit Anda.
Cara Merawat Kulit Secara Aman dan Alami
Daripada menggunakan krim pemutih berbahaya, lebih baik merawat kulit secara aman dan alami. Berikut beberapa tips perawatan kulit yang sehat:
1. Gunakan Tabir Surya
Aplikasikan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
2. Eksfoliasi Rutin
Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati dan mencerahkan kulit secara alami. Gunakan scrub lembut yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang kaya antioksidan untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam. Vitamin C dan E sangat baik untuk mencerahkan kulit.
4. Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebih
Kurangi aktivitas di luar ruangan saat sinar matahari sedang terik, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Gunakan pelindung seperti topi atau payung jika harus beraktivitas di luar.
5. Rutin Berolahraga
Olahraga teratur dapat melancarkan sirkulasi darah sehingga membuat kulit lebih sehat dan bercahaya. Lakukan minimal 30 menit olahraga 3-4 kali seminggu.
6. Gunakan Masker Alami
Manfaatkan bahan-bahan alami seperti madu, yogurt, atau bubuk kunyit untuk membuat masker wajah yang mencerahkan dan menyehatkan kulit.
7. Jaga Kebersihan Wajah
Bersihkan wajah secara menyeluruh dua kali sehari menggunakan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Jangan lupa untuk selalu membersihkan makeup sebelum tidur.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Krim Pemutih
Berikut beberapa mitos dan fakta seputar penggunaan krim pemutih yang perlu Anda ketahui:
Mitos: Krim pemutih aman digunakan asal tidak mengandung merkuri
Fakta: Tidak semua krim pemutih tanpa merkuri aman digunakan. Beberapa bahan pemutih lain seperti hidrokuinon juga dapat berbahaya jika digunakan berlebihan atau tanpa pengawasan dokter.
Mitos: Semakin cepat krim memutihkan kulit, semakin bagus kualitasnya
Fakta: Proses pemutihan kulit yang sehat membutuhkan waktu. Krim yang memberikan hasil instan justru patut dicurigai mengandung bahan berbahaya.
Mitos: Krim pemutih hanya berefek pada kulit wajah
Fakta: Bahan aktif dalam krim pemutih dapat terserap ke dalam aliran darah dan mempengaruhi organ dalam tubuh, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.
Mitos: Krim pemutih mahal pasti aman
Fakta: Harga mahal tidak menjamin keamanan produk. Selalu periksa komposisi dan izin edar BPOM sebelum membeli krim pemutih.
Mitos: Krim pemutih dapat menghilangkan tanda penuaan
Fakta: Krim pemutih hanya mencerahkan warna kulit dan tidak dapat menghilangkan kerutan atau tanda penuaan lainnya. Untuk anti-aging, diperlukan produk dengan kandungan berbeda.
Pertanyaan Umum Seputar Krim Bermerkuri
Q: Apakah efek merkuri pada kulit bisa hilang?
A: Efek merkuri pada kulit dapat berkurang seiring waktu jika penggunaan dihentikan. Namun beberapa kerusakan mungkin bersifat permanen, terutama jika penggunaan dalam jangka panjang. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut.
Q: Bagaimana cara mendeteksi merkuri dalam krim?
A: Cara paling akurat adalah melalui uji laboratorium. Namun Anda dapat mencurigai adanya merkuri dari ciri-ciri fisik krim seperti tekstur, bau, dan efek pada kulit seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Q: Apakah semua krim pemutih mengandung merkuri?
A: Tidak semua krim pemutih mengandung merkuri. Banyak produk legal yang menggunakan bahan aktif aman seperti vitamin C, niacinamide, atau alpha arbutin untuk mencerahkan kulit. Selalu periksa izin BPOM dan komposisi produk sebelum membeli.
Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat efek buruk merkuri pada kulit?
A: Efek buruk merkuri dapat terlihat dalam waktu yang bervariasi, tergantung kadar merkuri dan intensitas penggunaan. Beberapa orang mungkin mengalami iritasi dalam hitungan hari, sementara efek jangka panjang seperti perubahan warna kulit dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Q: Apakah ada cara alami untuk memutihkan kulit?
A: Ada beberapa cara alami untuk mencerahkan kulit seperti eksfoliasi rutin, penggunaan masker alami (yogurt, madu, lemon), konsumsi makanan kaya vitamin C, dan perlindungan dari sinar matahari. Namun proses ini membutuhkan waktu dan konsistensi untuk melihat hasil.
Advertisement
Kesimpulan
Penggunaan krim bermerkuri dapat memberikan efek pemutihan instan, namun risiko kesehatan yang ditimbulkan jauh lebih berbahaya. Penting bagi kita untuk lebih cermat dalam memilih produk perawatan kulit, selalu memeriksa izin BPOM dan komposisi produk sebelum membeli. Merawat kulit secara alami dan konsisten adalah cara terbaik untuk mendapatkan kulit sehat dan cerah tanpa efek samping berbahaya. Jika ragu, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit profesional. Ingatlah bahwa kulit sehat jauh lebih penting daripada kulit putih yang didapat dengan cara tidak aman.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence