Apa itu Mata Kering?
Liputan6.com, Jakarta Mata kering, atau yang dikenal juga dengan istilah sindrom mata kering (dry eye syndrome), merupakan kondisi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Kondisi ini terjadi karena produksi air mata yang berkurang atau kualitas air mata yang buruk sehingga tidak dapat melumasi permukaan mata dengan baik.
Air mata memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi mata. Air mata terdiri dari campuran air, garam, minyak, lendir, dan protein yang berfungsi untuk:
- Melumasi dan melembapkan permukaan mata agar tetap halus
- Melindungi mata dari benda asing, debu, dan kuman penyebab infeksi
- Memberikan nutrisi pada sel-sel kornea mata
- Membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata
Dalam kondisi normal, air mata akan mengaliri permukaan mata setiap kali berkedip. Namun pada mata kering, produksi atau komposisi air mata mengalami gangguan sehingga permukaan mata tidak terlumasi dengan baik. Akibatnya muncul berbagai gejala tidak nyaman pada mata.
Advertisement
Sindrom mata kering dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dialami oleh wanita dan orang lanjut usia. Kondisi ini juga lebih rentan terjadi pada pengguna lensa kontak dan orang yang sering beraktivitas di depan layar digital dalam waktu lama.
Ciri-Ciri dan Gejala Mata Kering
Gejala mata kering dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa ciri-ciri dan gejala umum mata kering yang perlu diwaspadai antara lain:
- Mata terasa kering, gatal, dan perih
- Sensasi berpasir atau ada benda asing di mata
- Mata merah dan terasa panas
- Mata berair berlebihan sebagai respons terhadap iritasi
- Penglihatan kabur atau buram, terutama saat membaca atau menatap layar
- Mata cepat lelah, terutama saat beraktivitas yang membutuhkan fokus visual
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Sulit membuka mata, terutama saat bangun tidur
- Mata terasa berat
- Kelopak mata sering berkedut
- Terdapat lendir di sekitar atau di dalam mata
- Sulit memakai lensa kontak atau mata terasa tidak nyaman saat menggunakan lensa kontak
Gejala-gejala tersebut biasanya memburuk di sore atau malam hari, terutama setelah beraktivitas yang membutuhkan konsentrasi visual dalam waktu lama seperti membaca, bekerja di depan komputer, atau mengemudi. Gejala juga dapat diperparah oleh kondisi lingkungan yang kering, berangin, atau berdebu.
Penting untuk diperhatikan bahwa mata berair berlebihan justru bisa menjadi tanda mata kering. Hal ini terjadi karena mata berusaha mengkompensasi kekurangan air mata dengan memproduksi air mata berlebih. Namun air mata yang diproduksi ini biasanya memiliki kualitas yang buruk sehingga tetap tidak dapat melumasi mata dengan baik.
Advertisement
Penyebab Mata Kering
Mata kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik karena penurunan produksi air mata maupun peningkatan penguapan air mata. Beberapa penyebab utama mata kering antara lain:
1. Penurunan Produksi Air Mata
Kelenjar air mata yang tidak memproduksi air mata dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan mata kering. Hal ini bisa disebabkan oleh:
- Proses penuaan - produksi air mata berkurang seiring bertambahnya usia
- Penyakit tertentu seperti sindrom Sjogren, diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma
- Gangguan hormon tiroid
- Kekurangan vitamin A
- Efek samping obat-obatan tertentu seperti antihistamin, dekongestan, antidepresan, obat hipertensi
- Kerusakan kelenjar air mata akibat radiasi atau operasi mata
2. Peningkatan Penguapan Air Mata
Air mata dapat menguap terlalu cepat karena beberapa faktor berikut:
- Disfungsi kelenjar meibom yang memproduksi lapisan minyak air mata
- Blefaritis atau peradangan pada kelopak mata
- Jarang berkedip, misalnya saat menatap layar komputer terlalu lama
- Gangguan pada kelopak mata seperti ektropion (kelopak mata berbalik ke luar) atau entropion (kelopak mata berbalik ke dalam)
- Paparan angin, asap, atau udara kering
- Penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang
- Defisiensi vitamin A
3. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup
Beberapa faktor lingkungan dan gaya hidup yang dapat memicu atau memperparah mata kering antara lain:
- Terlalu lama menatap layar komputer, smartphone, atau televisi
- Berada di ruangan ber-AC atau berpendingin
- Tinggal di lingkungan dengan kelembapan rendah
- Paparan asap rokok atau polusi udara
- Penggunaan kipas angin yang berlebihan
- Kurang tidur atau kelelahan mata
- Stres
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Dehidrasi atau kurang minum air
Diagnosis Mata Kering
Untuk mendiagnosis mata kering, dokter spesialis mata akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi:
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, penggunaan obat-obatan, dan faktor risiko lainnya. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada mata dan area sekitarnya untuk melihat tanda-tanda mata kering.
2. Tes Schirmer
Tes ini dilakukan untuk mengukur produksi air mata. Dokter akan meletakkan strip kertas khusus di bawah kelopak mata bawah selama 5 menit untuk melihat seberapa basah kertas tersebut. Hasil kurang dari 10 mm menunjukkan produksi air mata yang rendah.
3. Tear Break-up Time (TBUT)
TBUT mengukur kestabilan lapisan air mata. Dokter akan meneteskan zat pewarna fluorescein ke mata lalu meminta pasien untuk tidak berkedip. Waktu yang dibutuhkan hingga muncul area kering pada kornea menunjukkan kestabilan air mata.
4. Pemeriksaan dengan Pewarnaan Kornea
Dokter menggunakan pewarna seperti fluorescein, rose bengal, atau lissamine green untuk melihat kerusakan pada permukaan mata akibat kekeringan.
5. Osmolaritas Air Mata
Tes ini mengukur konsentrasi garam dalam air mata. Osmolaritas yang tinggi menunjukkan mata kering.
6. Meibografi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi kelenjar meibom yang memproduksi lapisan minyak air mata.
7. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Dokter mungkin melakukan pemeriksaan tambahan seperti tes darah untuk mencari penyebab underlying seperti penyakit autoimun.
Diagnosis yang akurat penting untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan mata kering, sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan.
Advertisement
Pengobatan Mata Kering
Pengobatan mata kering bertujuan untuk meringankan gejala, memperbaiki produksi dan kualitas air mata, serta mencegah kerusakan pada permukaan mata. Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia antara lain:
1. Air Mata Buatan
Air mata buatan atau tetes mata pelumas merupakan pengobatan lini pertama untuk mata kering ringan hingga sedang. Tersedia dalam bentuk tetes, gel, atau salep mata. Air mata buatan membantu melembapkan permukaan mata dan menggantikan fungsi air mata alami. Penggunaan rutin dapat membantu meringankan gejala mata kering.
2. Obat-obatan
Untuk kasus yang lebih berat, dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti:
- Cyclosporine (Restasis, Cequa) - meningkatkan produksi air mata
- Lifitegrast (Xiidra) - mengurangi peradangan pada permukaan mata
- Kortikosteroid topikal - untuk penggunaan jangka pendek mengatasi peradangan
- Antibiotik - jika ada infeksi yang menyertai
3. Penutupan Punctal (Punctal Plugs)
Prosedur ini melibatkan pemasangan sumbat kecil pada saluran air mata untuk mencegah air mata mengalir terlalu cepat. Hal ini membantu air mata tetap berada di permukaan mata lebih lama.
4. Terapi Cahaya Intense Pulsed Light (IPL)
IPL dapat membantu merangsang fungsi kelenjar meibom dan mengurangi peradangan pada kelopak mata.
5. Serum Autologous
Tetes mata yang dibuat dari darah pasien sendiri, digunakan untuk kasus mata kering berat yang tidak responsif terhadap pengobatan lain.
6. Lensa Kontak Khusus
Lensa kontak terapeutik atau scleral dapat membantu melindungi permukaan mata dan menjaga kelembapan.
7. Nutrisi dan Suplemen
Suplemen omega-3 dan vitamin A dapat membantu meningkatkan kualitas air mata. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.
8. Terapi Panas dan Pijat Kelopak Mata
Kompres hangat dan pijat lembut pada kelopak mata dapat membantu merangsang produksi minyak dari kelenjar meibom.
Pencegahan Mata Kering
Meskipun tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan keparahan mata kering:
1. Jaga Kelembapan Mata
- Berkedip secara teratur, terutama saat bekerja di depan layar
- Gunakan pelembap udara di ruangan yang kering atau ber-AC
- Hindari paparan langsung dari kipas angin atau AC
- Gunakan kacamata pelindung saat berada di lingkungan berangin atau berdebu
2. Istirahatkan Mata
- Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik
- Batasi waktu penggunaan gadget dan komputer
- Pastikan pencahayaan yang cukup saat membaca atau bekerja
3. Jaga Kesehatan Mata
- Bersihkan kelopak mata secara teratur
- Jika menggunakan lensa kontak, ikuti petunjuk penggunaan dan perawatan yang benar
- Gunakan pelindung mata saat berenang atau di lingkungan berdebu
4. Pola Hidup Sehat
- Konsumsi makanan kaya omega-3 seperti ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau
- Minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh
- Hindari atau kurangi konsumsi alkohol dan rokok
- Tidur yang cukup untuk memberi waktu mata beristirahat
5. Kontrol Kondisi Medis
- Kelola penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit autoimun dengan baik
- Diskusikan dengan dokter jika obat yang dikonsumsi menyebabkan mata kering
Advertisement
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun mata kering umumnya bukan kondisi yang mengancam jiwa, namun penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Gejala mata kering yang terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari
- Rasa nyeri atau iritasi pada mata yang tidak membaik dengan penggunaan tetes mata bebas resep
- Mata merah yang tidak kunjung membaik
- Penglihatan kabur yang tidak membaik setelah berkedip
- Sensitivitas terhadap cahaya yang berlebihan
- Perubahan mendadak pada penglihatan
- Gejala mata kering disertai gejala sistemik lain seperti mulut kering, nyeri sendi, atau kelelahan
Pemeriksaan rutin ke dokter mata juga penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami mata kering seperti pengguna lensa kontak, orang dengan penyakit autoimun, atau mereka yang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi produksi air mata.
Mitos dan Fakta Seputar Mata Kering
Mitos 1: Mata kering hanya dialami oleh orang tua
Fakta: Meskipun risiko mata kering meningkat seiring usia, kondisi ini dapat menyerang siapa saja termasuk anak muda dan dewasa muda, terutama mereka yang sering menggunakan gadget atau bekerja di depan komputer.
Mitos 2: Mata berair bukan tanda mata kering
Fakta: Mata berair justru bisa menjadi tanda mata kering. Ini terjadi karena mata berusaha mengkompensasi kekurangan air mata dengan memproduksi air mata berlebih, namun kualitasnya tidak cukup baik untuk melumasi mata.
Mitos 3: Mata kering akan sembuh dengan sendirinya
Fakta: Tanpa penanganan yang tepat, mata kering dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi seperti kerusakan permukaan mata atau infeksi.
Mitos 4: Tetes mata bebas resep cukup untuk mengatasi semua kasus mata kering
Fakta: Meskipun tetes mata dapat membantu kasus ringan, mata kering yang lebih parah mungkin memerlukan pengobatan resep dokter atau prosedur medis.
Mitos 5: Minum banyak air dapat menyembuhkan mata kering
Fakta: Meskipun hidrasi penting untuk kesehatan secara umum, minum air saja tidak cukup untuk mengatasi mata kering. Kualitas dan komposisi air mata lebih penting daripada sekadar jumlahnya.
Advertisement
Pertanyaan Umum Seputar Mata Kering
1. Apakah mata kering bisa sembuh total?
Mata kering seringkali merupakan kondisi kronis yang membutuhkan pengelolaan jangka panjang. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup, gejala dapat dikontrol dengan baik sehingga tidak mengganggu kualitas hidup.
2. Apakah mata kering bisa menyebabkan kebutaan?
Dalam kasus yang sangat jarang dan ekstrem, mata kering yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan permukaan mata yang parah dan berpotensi mengancam penglihatan. Namun, dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, risiko ini sangat kecil.
3. Berapa lama pengobatan mata kering?
Durasi pengobatan bervariasi tergantung pada penyebab dan keparahan kondisi. Beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan seumur hidup, sementara yang lain mungkin hanya memerlukan pengobatan sementara.
4. Apakah LASIK dapat menyebabkan mata kering?
Ya, mata kering adalah efek samping yang umum setelah operasi LASIK. Namun, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan membaik dalam beberapa minggu hingga bulan setelah operasi.
5. Apakah mata kering dapat memengaruhi hasil tes mata?
Ya, mata kering dapat memengaruhi hasil pemeriksaan mata, termasuk tes penglihatan. Oleh karena itu, penting untuk memberitahu dokter mata jika Anda mengalami gejala mata kering sebelum menjalani pemeriksaan mata.
Kesimpulan
Mata kering adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Mengenali ciri-ciri mata kering sejak dini dan memahami penyebabnya adalah langkah penting dalam pengelolaan kondisi ini. Meskipun mata kering seringkali merupakan kondisi kronis, berbagai pilihan pengobatan dan strategi pencegahan dapat membantu mengendalikan gejala dan menjaga kesehatan mata.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu mungkin mengalami mata kering dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendekatan pengobatan yang personal dan konsultasi rutin dengan dokter spesialis mata sangat dianjurkan. Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang mendukung, penderita mata kering dapat tetap menikmati penglihatan yang nyaman dan berkualitas.
Jika Anda mengalami gejala mata kering yang persisten atau mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mata. Deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan mata jangka panjang.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement