Liputan6.com, Jakarta Ketakwaan merupakan salah satu sifat terpuji yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Orang-orang yang bertakwa akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah SWT dan dijanjikan balasan surga di akhirat kelak. Namun, bagaimanakah sebenarnya ciri-ciri orang yang benar-benar bertakwa itu? Mari kita telusuri lebih dalam berdasarkan tuntunan Al-Quran dan Hadits.
Pengertian Takwa dalam Islam
Secara bahasa, takwa berasal dari kata Arab "waqa-yaqi-wiqayah" yang berarti menjaga diri, melindungi, atau memelihara. Dalam konteks agama Islam, takwa memiliki makna yang lebih mendalam yaitu kesadaran akan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan, yang mendorong seseorang untuk senantiasa taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Minhajul Abidin menjelaskan beberapa pengertian takwa menurut Al-Quran:
- Takwa sebagai khasyyah, yaitu rasa takut yang disertai kecintaan kepada Allah SWT
- Takwa sebagai ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT
- Takwa sebagai upaya membersihkan hati dari berbagai dosa
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa takwa merupakan sikap hati dan perilaku seorang hamba yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dilandasi rasa cinta dan takut kepada-Nya.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Bertaqwa Menurut Al-Quran
Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam telah menjelaskan secara rinci mengenai karakteristik orang-orang yang bertakwa. Berikut ini beberapa ciri utama orang bertakwa yang disebutkan dalam Al-Quran:
1. Beriman kepada yang ghaib
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 3:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
"(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka."
Orang bertakwa memiliki keimanan yang kokoh terhadap hal-hal yang bersifat ghaib seperti keberadaan Allah SWT, malaikat, hari akhir, dan takdir. Mereka meyakini sepenuhnya kebenaran ajaran agama meskipun tidak dapat dibuktikan secara empiris.
2. Mendirikan shalat
Shalat merupakan tiang agama dan bentuk ibadah utama dalam Islam. Orang bertakwa senantiasa menjaga shalatnya dengan penuh kekhusyuan dan istiqamah. Mereka mendirikan shalat bukan sekadar ritual, melainkan sebagai sarana komunikasi dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
3. Menginfakkan sebagian rezeki
Dalam Surat Ali Imran ayat 134, Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
Orang bertakwa memiliki kesadaran bahwa rezeki yang dimilikinya merupakan titipan dari Allah SWT. Mereka tidak segan mengeluarkan sebagian hartanya untuk membantu sesama, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Infak dan sedekah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
4. Menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain
Pengendalian diri merupakan salah satu ciri utama orang bertakwa. Mereka mampu menahan amarah dan tidak mudah terpancing emosi negatif. Lebih dari itu, orang bertakwa memiliki kelapangan hati untuk memaafkan kesalahan orang lain, sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.
5. Istighfar dan bertaubat ketika melakukan kesalahan
Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 135:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui."
Orang bertakwa bukanlah orang yang sempurna dan terbebas dari dosa. Namun, ketika mereka terjatuh dalam kesalahan, mereka segera mengingat Allah SWT, beristighfar, dan bertaubat dengan sungguh-sungguh. Mereka tidak berkeras hati dalam kesalahan, melainkan berusaha memperbaiki diri.
Ciri-Ciri Orang Bertaqwa dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain ciri-ciri yang disebutkan dalam Al-Quran, ketakwaan seseorang juga dapat terlihat dari perilaku dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa karakteristik orang bertakwa yang dapat kita amati:
1. Konsisten dalam beribadah
Orang bertakwa menjadikan ibadah sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Mereka konsisten menjalankan ibadah wajib seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, dan zakat. Selain itu, mereka juga rajin melaksanakan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat tahajud, puasa sunnah, dan membaca Al-Quran.
2. Berakhlak mulia
Ketakwaan seseorang tercermin dari akhlak dan perilakunya sehari-hari. Orang bertakwa memiliki sifat-sifat terpuji seperti jujur, amanah, rendah hati, santun dalam bertutur kata, dan peduli terhadap sesama. Mereka berusaha meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan.
3. Menjaga hubungan baik dengan sesama
Islam mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik, baik dengan Allah SWT (habluminallah) maupun dengan sesama manusia (habluminannas). Orang bertakwa senantiasa berusaha berbuat baik kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Mereka aktif dalam kegiatan sosial dan tidak segan membantu orang yang membutuhkan.
4. Berhati-hati dalam urusan halal dan haram
Orang bertakwa sangat berhati-hati dalam masalah halal dan haram. Mereka berusaha mencari rezeki dari sumber yang halal dan menghindari segala bentuk transaksi yang mengandung unsur riba, gharar, atau kezaliman. Dalam hal makanan dan minuman pun, mereka selektif memilih yang halal dan thayyib (baik).
5. Senantiasa bersyukur
Rasa syukur merupakan ciri khas orang bertakwa. Mereka menyadari bahwa segala nikmat yang diperoleh merupakan karunia dari Allah SWT. Oleh karena itu, mereka senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki, baik dalam keadaan senang maupun susah.
Advertisement
Manfaat dan Keutamaan Bertakwa
Ketakwaan membawa berbagai manfaat dan keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut beberapa keutamaan orang bertakwa yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits:
1. Mendapat kemudahan dalam urusan
Allah SWT berfirman dalam Surat Ath-Thalaq ayat 4:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
"Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya."
Orang bertakwa akan dimudahkan urusannya oleh Allah SWT. Kemudahan ini bisa dalam berbagai bentuk, seperti dibukakan jalan keluar dari kesulitan, dilapangkan rezeki, atau diberikan ketenangan hati.
2. Mendapat petunjuk dan ilmu
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 282, Allah SWT berfirman:
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Ketakwaan membuka pintu ilmu dan pemahaman. Orang bertakwa akan diberi petunjuk oleh Allah SWT dalam menjalani kehidupan dan memahami agama-Nya.
3. Mendapat perlindungan dari Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda:
"Bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan melindungimu. Bertakwalah kepada Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu." (HR. Tirmidzi)
Orang bertakwa akan senantiasa berada dalam perlindungan Allah SWT. Mereka akan dijaga dari berbagai marabahaya dan fitnah, baik di dunia maupun di akhirat.
4. Mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Ketakwaan merupakan standar kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT. Orang bertakwa akan mendapat kedudukan yang tinggi dan dihormati, bukan karena status sosial atau kekayaannya, melainkan karena ketaatannya kepada Allah SWT.
5. Mendapat jaminan surga
Allah SWT menjanjikan surga bagi orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Ali Imran ayat 133:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
Inilah balasan tertinggi bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu kenikmatan surga yang kekal abadi di sisi Allah SWT.
Cara Meningkatkan Ketakwaan
Ketakwaan bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan:
1. Mempelajari dan memahami Al-Quran
Al-Quran merupakan pedoman hidup umat Islam. Dengan mempelajari dan memahami isi Al-Quran, seseorang akan semakin mengenal Allah SWT dan ajaran-Nya. Hal ini akan mendorong peningkatan ketakwaan dalam diri.
2. Memperbanyak ibadah sunnah
Selain menjalankan ibadah wajib, perbanyaklah ibadah-ibadah sunnah seperti shalat tahajud, puasa sunnah, sedekah, dan dzikir. Ibadah-ibadah sunnah ini akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ketakwaan.
3. Muhasabah diri
Lakukan evaluasi diri secara rutin untuk menilai amalan-amalan yang telah dilakukan. Introspeksi diri akan membantu seseorang mengenali kekurangan dan kelemahannya, sehingga dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik.
4. Bergaul dengan orang-orang shaleh
Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Bergaullah dengan orang-orang shaleh dan bertakwa, karena mereka akan menginspirasi dan memotivasi untuk meningkatkan ketakwaan.
5. Senantiasa berdoa
Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan ketakwaan yang sejati. Rasulullah SAW mengajarkan doa:
"Ya Allah, berilah ketakwaan pada jiwa kami, sucikanlah ia karena Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya. Engkaulah pelindung dan penguasanya."
Advertisement
Kesimpulan
Ketakwaan merupakan tingkatan tertinggi dalam keimanan seorang Muslim. Ciri-ciri orang bertaqwa meliputi keimanan yang kokoh, konsistensi dalam beribadah, akhlak mulia, kepedulian sosial, dan kesadaran akan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Dengan memahami dan mengamalkan ciri-ciri tersebut, kita dapat berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan diri sehingga meraih ridha Allah SWT dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Wallahu a'lam bishawab.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence