Liputan6.com, Jakarta Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu perguruan pencak silat terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan tradisi unik. Selain mengajarkan ilmu bela diri, PSHT juga menanamkan nilai-nilai luhur dan membentuk karakter para anggotanya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ciri-ciri khas orang PSHT, mulai dari karakter, tradisi, hingga gerakan pencak silat yang menjadi identitas mereka.
Sejarah Singkat PSHT
Sebelum membahas lebih jauh tentang ciri-ciri orang PSHT, penting untuk mengetahui sejarah singkat berdirinya organisasi ini. Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun, Jawa Timur. Awalnya bernama SH PSC (Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club"), organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Setia Hati Terate pada tahun 1942.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo merupakan murid dari Ki Ageng Soerodiwirjo, pendiri aliran pencak silat Setia Hati. Beliau mendirikan PSHT dengan tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan pencak silat, sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur kepada para anggotanya. Sejak awal berdirinya, PSHT tidak hanya fokus pada aspek bela diri, tetapi juga pembentukan karakter dan persaudaraan.
Seiring berjalannya waktu, PSHT terus berkembang dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Saat ini, PSHT memiliki jutaan anggota yang tersebar di ratusan cabang di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain. Perkembangan pesat ini tidak lepas dari konsistensi PSHT dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para pendirinya.
Advertisement
Karakter dan Sifat Khas Anggota PSHT
Salah satu ciri-ciri orang PSHT yang paling menonjol adalah karakter dan sifat khas yang terbentuk melalui proses latihan dan pendidikan di perguruan ini. Beberapa karakter dan sifat yang umumnya dimiliki oleh anggota PSHT antara lain:
- Rendah hati dan tidak sombong: Anggota PSHT diajarkan untuk selalu rendah hati dan tidak membanggakan diri, meskipun memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni.
- Berani dan pantang menyerah: Keberanian dan semangat pantang menyerah ditanamkan dalam diri setiap anggota PSHT, baik dalam menghadapi tantangan di latihan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
- Disiplin dan bertanggung jawab: Latihan yang keras dan teratur membentuk sikap disiplin dan tanggung jawab pada diri anggota PSHT.
- Setia kawan dan mengutamakan persaudaraan: Nilai persaudaraan sangat dijunjung tinggi dalam PSHT, sehingga anggotanya memiliki rasa setia kawan yang kuat.
- Menghormati orang lain: Anggota PSHT diajarkan untuk selalu menghormati orang lain, terlepas dari latar belakang dan status sosialnya.
Karakter-karakter ini dibentuk melalui proses latihan yang panjang dan penanaman nilai-nilai luhur yang konsisten. Hasilnya, anggota PSHT umumnya memiliki kepribadian yang kuat dan positif, yang tercermin dalam perilaku mereka sehari-hari.
Tradisi dan Ritual Unik PSHT
PSHT memiliki beberapa tradisi dan ritual unik yang menjadi ciri khas organisasi ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Salam PSHT: Anggota PSHT memiliki salam khas yang digunakan saat bertemu sesama anggota. Salam ini melambangkan persaudaraan dan penghormatan.
- Ritual pengesahan: Untuk menjadi anggota resmi PSHT, seseorang harus melalui ritual pengesahan yang disebut "Ke-SH-an". Ritual ini biasanya dilakukan setelah calon anggota menjalani masa latihan yang cukup lama.
- Seragam khas: Anggota PSHT memiliki seragam khas berwarna hitam dengan lambang PSHT di dada. Seragam ini digunakan saat latihan atau acara-acara resmi.
- Tradisi "seduluran": PSHT sangat menekankan konsep persaudaraan atau "seduluran". Anggota PSHT saling memanggil dengan sebutan "saudara" tanpa memandang usia atau status sosial.
- Upacara pembukaan dan penutupan latihan: Setiap sesi latihan PSHT selalu diawali dan diakhiri dengan upacara khusus yang dipimpin oleh pelatih.
Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi identitas PSHT, tetapi juga berfungsi untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kedisiplinan di antara para anggotanya. Melalui ritual dan tradisi ini, nilai-nilai luhur PSHT terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Advertisement
Ciri Khas Gerakan Pencak Silat PSHT
Gerakan pencak silat PSHT memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari aliran pencak silat lainnya. Beberapa karakteristik gerakan PSHT antara lain:
- Kuda-kuda yang kokoh: PSHT mengajarkan kuda-kuda yang kuat dan stabil sebagai fondasi gerakan.
- Gerakan yang efisien: Teknik PSHT dirancang untuk efisien dan efektif, menghindari gerakan-gerakan yang tidak perlu.
- Kombinasi serangan dan pertahanan: PSHT menekankan keseimbangan antara teknik menyerang dan bertahan.
- Variasi jurus: PSHT memiliki beragam jurus yang mencakup pukulan, tendangan, bantingan, dan kuncian.
- Gerakan mengalir: Meskipun kuat, gerakan PSHT tetap mengalir dan tidak kaku.
Selain itu, PSHT juga memiliki serangkaian gerakan pembukaan yang khas, yang disebut "pola langkah". Gerakan ini memiliki makna filosofis dan spiritual yang dalam. Beberapa elemen pola langkah PSHT meliputi:
- Posisi berdiri tegak seperti huruf alif, melambangkan ketundukan kepada Tuhan.
- Gerakan tangan ke dada, melambangkan kebijaksanaan dan kesiapan menghadapi tantangan.
- Gerakan tangan ke tanah dan udara, melambangkan kesadaran akan asal dan tujuan hidup.
- Gerakan mengepal tangan, melambangkan kesiapan dan keyakinan diri.
Gerakan-gerakan khas PSHT ini tidak hanya berfungsi sebagai teknik bela diri, tetapi juga mengandung ajaran moral dan spiritual yang mendalam. Melalui latihan yang konsisten, anggota PSHT tidak hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga mental dan spiritual mereka.
Tingkatan Sabuk dan Keanggotaan PSHT
Sistem tingkatan dalam PSHT ditandai dengan warna sabuk yang berbeda-beda. Tingkatan ini mencerminkan kemajuan seorang anggota dalam menguasai ilmu PSHT, baik secara fisik maupun mental. Berikut adalah tingkatan sabuk dalam PSHT:
- Sabuk Hitam (Siswa Polos): Tingkatan awal untuk siswa baru. Melambangkan kebutaan atau ketidaktahuan tentang ilmu PSHT.
- Sabuk Jambon (Merah Muda): Tingkatan kedua. Melambangkan keragu-raguan dan awal pencerahan.
- Sabuk Hijau (Siswa Ijo): Tingkatan ketiga. Melambangkan keadilan dan keteguhan.
- Sabuk Putih (Siswa Putih): Tingkatan terakhir sebelum pengesahan. Melambangkan kesucian dan kesiapan.
- Sabuk Mori (Warga Tingkat I): Tingkatan pertama setelah pengesahan menjadi warga PSHT.
Setelah menjadi warga, masih ada tingkatan lanjutan yaitu Warga Tingkat II (Ngalindra) dan Warga Tingkat III (Pandhita). Proses kenaikan tingkat tidak hanya berdasarkan kemampuan fisik, tetapi juga pemahaman terhadap ajaran PSHT dan kematangan mental spiritual.
Untuk mencapai tingkatan tertinggi, seorang anggota PSHT harus melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Setiap tingkatan memiliki materi dan ujian tersendiri yang harus dikuasai. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bela diri, tetapi juga untuk membentuk karakter dan mental yang kuat.
Advertisement
Filosofi dan Ajaran Dasar PSHT
PSHT memiliki filosofi dan ajaran dasar yang menjadi pedoman bagi seluruh anggotanya. Beberapa ajaran dasar PSHT antara lain:
- Persaudaraan: PSHT sangat menekankan nilai persaudaraan di antara anggotanya. Konsep "seduluran" atau persaudaraan ini menjadi inti dari ajaran PSHT.
- Olahraga: PSHT mengajarkan bahwa bela diri adalah bentuk olahraga yang menyehatkan jiwa dan raga.
- Kesenian: Pencak silat PSHT juga dianggap sebagai seni yang indah dan harus dilestarikan.
- Bela Diri: Kemampuan membela diri diajarkan bukan untuk mencari musuh, tetapi untuk melindungi diri dan orang lain.
- Kerohanian: PSHT juga menekankan aspek spiritual dan hubungan dengan Tuhan.
Selain itu, PSHT juga memiliki beberapa falsafah hidup yang diajarkan kepada anggotanya, seperti:
- "Sepira gedhening sengsara yen tinampa amung dadi coba" (Seberapa besar pun penderitaan, jika diterima hanya akan menjadi cobaan)
- "Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti" (Segala kesempurnaan hidup dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur)
- "Memayu hayuning bawana" (Memperindah keindahan dunia)
Filosofi dan ajaran dasar ini tidak hanya diajarkan secara teori, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari anggota PSHT. Melalui ajaran ini, PSHT berusaha membentuk anggotanya menjadi individu yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki karakter dan spiritual yang baik.
Kegiatan dan Program PSHT
PSHT memiliki berbagai kegiatan dan program yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anggotanya dan memperkuat persaudaraan. Beberapa kegiatan dan program PSHT antara lain:
- Latihan rutin: PSHT mengadakan latihan rutin untuk anggotanya, biasanya beberapa kali dalam seminggu. Latihan ini mencakup aspek fisik, teknik, dan mental.
- Ujian kenaikan tingkat: Secara berkala, PSHT mengadakan ujian kenaikan tingkat bagi anggotanya yang telah memenuhi syarat.
- Pertandingan dan kejuaraan: PSHT aktif berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan pencak silat, baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
- Bakti sosial: Sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai luhur, PSHT sering mengadakan kegiatan bakti sosial di masyarakat.
- Seminar dan pelatihan: PSHT juga mengadakan seminar dan pelatihan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan anggotanya.
Selain itu, PSHT juga memiliki program-program khusus seperti:
- Program pembinaan atlet: PSHT memiliki program khusus untuk membina atlet-atlet berbakat untuk berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.
- Program pengembangan cabang: PSHT terus berupaya mengembangkan cabang-cabang baru di berbagai daerah dan negara.
- Program pelestarian budaya: Sebagai bagian dari upaya melestarikan pencak silat, PSHT aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian budaya.
Melalui berbagai kegiatan dan program ini, PSHT tidak hanya mengembangkan kemampuan bela diri anggotanya, tetapi juga membentuk karakter dan memperkuat rasa persaudaraan. Kegiatan-kegiatan ini juga menjadi sarana bagi PSHT untuk berkontribusi positif kepada masyarakat dan melestarikan budaya pencak silat.
Advertisement
Prestasi dan Pencapaian PSHT
Sepanjang sejarahnya, PSHT telah menorehkan berbagai prestasi dan pencapaian yang membanggakan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa prestasi dan pencapaian PSHT antara lain:
- Prestasi di kejuaraan nasional: Atlet-atlet PSHT sering menjuarai berbagai kejuaraan pencak silat tingkat nasional, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON).
- Prestasi internasional: PSHT juga telah menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat internasional, termasuk di Kejuaraan Dunia Pencak Silat dan Asian Games.
- Pengembangan organisasi: PSHT telah berhasil mengembangkan organisasinya hingga memiliki jutaan anggota dan ratusan cabang di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.
- Kontribusi terhadap IPSI: PSHT merupakan salah satu organisasi pencak silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tahun 1948.
- Pelestarian budaya: PSHT telah berkontribusi besar dalam melestarikan dan mengembangkan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.
Beberapa pencapaian spesifik PSHT termasuk:
- Meraih puluhan medali emas di Kejuaraan Dunia Pencak Silat
- Menghasilkan atlet-atlet nasional yang mewakili Indonesia di berbagai event internasional
- Mendirikan cabang di lebih dari 30 negara, termasuk Malaysia, Belanda, Rusia, dan Jepang
- Menjadi salah satu perguruan pencak silat terbesar di Indonesia dengan jutaan anggota
Prestasi dan pencapaian ini tidak hanya membanggakan bagi PSHT sendiri, tetapi juga bagi dunia pencak silat Indonesia secara keseluruhan. Melalui prestasinya, PSHT telah membuktikan diri sebagai salah satu perguruan pencak silat terkemuka yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Perbedaan PSHT dengan Aliran Pencak Silat Lain
Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan aliran pencak silat lainnya, PSHT memiliki beberapa perbedaan yang membuatnya unik. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
- Penekanan pada persaudaraan: PSHT sangat menekankan aspek persaudaraan, bahkan lebih dari aspek bela dirinya. Ini tercermin dalam nama organisasi dan filosofi yang dianut.
- Sistem tingkatan: PSHT memiliki sistem tingkatan yang unik dengan warna sabuk yang berbeda dari aliran lain.
- Ritual dan tradisi: PSHT memiliki beberapa ritual dan tradisi khas yang tidak ditemukan dalam aliran pencak silat lain.
- Gerakan dan jurus: Meskipun memiliki dasar yang sama, gerakan dan jurus PSHT memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari aliran lain.
- Pendekatan holistik: PSHT tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mental, spiritual, dan sosial.
Perbandingan dengan beberapa aliran pencak silat lain:
- Vs. Pencak Silat Cimande: PSHT lebih menekankan persaudaraan, sementara Cimande lebih fokus pada teknik bertahan.
- Vs. Perisai Diri: PSHT memiliki gerakan yang lebih mengalir, sementara Perisai Diri lebih fokus pada gerakan cepat dan eksplosif.
- Vs. Merpati Putih: PSHT lebih menekankan teknik fisik, sementara Merpati Putih lebih fokus pada pengembangan tenaga dalam.
Meskipun memiliki perbedaan, PSHT tetap menghormati dan menjalin hubungan baik dengan aliran pencak silat lainnya. Perbedaan ini justru memperkaya khasanah pencak silat Indonesia dan membuat setiap aliran memiliki keunikannya masing-masing.
Advertisement
Manfaat Bergabung dengan PSHT
Bergabung dengan PSHT memberikan berbagai manfaat, tidak hanya dalam aspek bela diri, tetapi juga dalam pengembangan diri secara keseluruhan. Beberapa manfaat bergabung dengan PSHT antara lain:
- Kemampuan bela diri: Anggota PSHT akan mempelajari teknik bela diri yang efektif untuk melindungi diri dan orang lain.
- Kebugaran fisik: Latihan rutin PSHT membantu meningkatkan kebugaran dan kesehatan fisik.
- Pengembangan mental: PSHT mengajarkan disiplin, fokus, dan ketahanan mental.
- Jaringan persaudaraan: Anggota PSHT mendapatkan jaringan persaudaraan yang luas dan kuat.
- Pengembangan karakter: Ajaran PSHT membantu membentuk karakter yang positif dan berbudi luhur.
- Pelestarian budaya: Bergabung dengan PSHT berarti turut serta dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.
- Kesempatan berkompetisi: PSHT membuka peluang bagi anggotanya untuk berkompetisi di berbagai tingkatan.
- Pengembangan spiritual: Ajaran PSHT juga mencakup aspek spiritual yang membantu pengembangan diri secara holistik.
Testimoni dari beberapa anggota PSHT:
- "PSHT bukan hanya mengajarkan saya bela diri, tapi juga membentuk karakter saya menjadi lebih baik." - Andi, anggota PSHT sejak 2010
- "Saya menemukan keluarga kedua di PSHT. Persaudaraan di sini sangat kuat dan tulus." - Siti, anggota PSHT sejak 2015
- "Berkat PSHT, saya bisa menjadi atlet nasional dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional." - Budi, atlet PSHT
Manfaat-manfaat ini menunjukkan bahwa PSHT tidak hanya sekedar perguruan pencak silat, tetapi juga wadah pengembangan diri yang komprehensif. Melalui PSHT, seseorang tidak hanya belajar bela diri, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang lebih baik secara fisik, mental, dan spiritual.
FAQ Seputar PSHT
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar PSHT beserta jawabannya:
- Q: Apakah PSHT terbuka untuk semua kalangan?A: Ya, PSHT terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau status sosial.
- Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi anggota resmi PSHT?A: Waktu yang dibutuhkan bervariasi, tergantung ketekunan dan kemampuan individu. Umumnya membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk mencapai tingkat Warga.
- Q: Apakah ada batasan usia untuk bergabung dengan PSHT?A: Tidak ada batasan usia yang ketat, namun umumnya PSHT menerima anggota mulai dari usia remaja hingga dewasa.
- Q: Apakah wanita bisa bergabung dengan PSHT?A: Ya, PSHT terbuka untuk pria dan wanita.
- Q: Apakah PSHT mengajarkan tenaga dalam?A: PSHT lebih fokus pada teknik fisik dan pengembangan mental spiritual, bukan pada pengembangan tenaga dalam seperti beberapa aliran lain.
- Q: Bagaimana cara bergabung dengan PSHT?A: Cara bergabung adalah dengan mendaftar di cabang PSHT terdekat dan mengikuti proses seleksi dan latihan yang ditetapkan.
- Q: Apakah PSHT memiliki cabang di luar negeri?A: Ya, PSHT memiliki cabang di beberapa negara seperti Malaysia, Belanda, Rusia, dan Jepang.
- Q: Apakah anggota PSHT diperbolehkan belajar aliran pencak silat lain?A: Secara umum, PSHT tidak melarang anggotanya untuk belajar aliran lain, namun disarankan untuk fokus pada satu aliran terlebih dahulu.
FAQ ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang PSHT bagi mereka yang tertarik untuk bergabung atau sekedar ingin mengetahui lebih lanjut tentang organisasi ini.
Advertisement
Kesimpulan
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan organisasi pencak silat yang tidak hanya mengajarkan ilmu bela diri, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dan membentuk karakter anggotanya. Ciri-ciri orang PSHT dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari karakter yang rendah hati dan berani, tradisi unik seperti salam khas dan ritual pengesahan, hingga gerakan pencak silat yang khas dan efektif.
PSHT memiliki sistem tingkatan yang unik, filosofi yang mendalam dan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anggotanya secara holistik. Prestasi PSHT di tingkat nasional dan internasional membuktikan kualitas ajaran dan anggotanya. Perbedaan PSHT dengan aliran pencak silat lain, terutama dalam hal penekanan pada persaudaraan, menjadikannya unik dan istimewa.
Bergabung dengan PSHT memberikan berbagai manfaat, tidak hanya dalam aspek bela diri, tetapi juga pengembangan diri secara keseluruhan. Melalui PSHT, seseorang tidak hanya belajar membela diri, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang lebih baik secara fisik, mental, dan spiritual. Dengan demikian, PSHT tidak hanya berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya pencak silat, tetapi juga dalam membentuk generasi yang tangguh dan berbudi luhur.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence