Sukses

8 Ciri-Ciri Penyakit Tiroid Mata, Penyebab, dan Kapan Harus ke Dokter?

Kenali ciri-ciri penyakit tiroid mata, penyebab, gejala, diagnosis, dan cara penanganannya. Pelajari kapan harus berkonsultasi dengan dokter.

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit tiroid mata atau thyroid eye disease (TED) merupakan kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitar mata. Kondisi ini erat kaitannya dengan gangguan fungsi kelenjar tiroid, terutama hipertiroidisme.

Mengenali ciri-ciri penyakit tiroid mata sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.

2 dari 10 halaman

Definisi Penyakit Tiroid Mata

Penyakit tiroid mata, juga dikenal sebagai oftalmopati Graves atau orbitopati tiroid, adalah kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada jaringan di sekitar mata. Meskipun erat kaitannya dengan penyakit Graves dan hipertiroidisme, penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dengan fungsi tiroid normal atau bahkan hipotiroidisme.

Pada penyakit tiroid mata, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan di sekitar mata, termasuk otot dan lemak orbital. Hal ini menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan perubahan pada penampilan serta fungsi mata. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata, dan tingkat keparahannya bervariasi dari ringan hingga berat.

Penting untuk dipahami bahwa penyakit tiroid mata dan gangguan tiroid yang mendasarinya adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun sering terjadi bersamaan. Seseorang dapat mengalami penyakit tiroid mata bahkan setelah fungsi tiroidnya kembali normal melalui pengobatan.

3 dari 10 halaman

Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Tiroid Mata

Mengenali ciri-ciri penyakit tiroid mata sangat penting untuk diagnosis dan penanganan dini. Berikut adalah gejala-gejala umum yang perlu diwaspadai:

  1. Mata menonjol (eksoftalmus atau proptosis): Salah satu tanda paling khas dari penyakit tiroid mata adalah penonjolan bola mata. Kondisi ini terjadi karena pembengkakan jaringan di belakang mata yang mendorong bola mata ke depan.
  2. Retraksi kelopak mata: Kelopak mata atas tertarik ke atas atau kelopak mata bawah tertarik ke bawah, menyebabkan lebih banyak bagian putih mata (sklera) terlihat.
  3. Mata kering dan iritasi: Penonjolan mata dan retraksi kelopak mata dapat menyebabkan mata menjadi kering, gatal, dan terasa berpasir.
  4. Mata merah dan bengkak: Peradangan pada jaringan orbital dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan di sekitar mata.
  5. Penglihatan ganda (diplopia): Pembengkakan dan kekakuan otot mata dapat mengganggu pergerakan mata yang normal, menyebabkan penglihatan ganda.
  6. Tekanan atau rasa sakit di mata: Pembengkakan jaringan orbital dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri di sekitar mata.
  7. Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia): Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang.
  8. Penurunan ketajaman penglihatan: Pada kasus yang parah, tekanan pada saraf optik dapat menyebabkan penurunan penglihatan.

Gejala-gejala ini dapat berkembang secara perlahan atau tiba-tiba, dan tingkat keparahannya bervariasi antar individu. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan penyakit tiroid mata akan mengalami semua gejala ini, dan beberapa mungkin hanya mengalami gejala ringan.

4 dari 10 halaman

Penyebab Penyakit Tiroid Mata

Penyakit tiroid mata merupakan kondisi autoimun yang kompleks. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang berperan dalam perkembangan penyakit ini telah diidentifikasi:

  • Gangguan autoimun: Penyakit tiroid mata terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan di sekitar mata. Antibodi yang sama yang menyerang kelenjar tiroid pada penyakit Graves juga dapat menyerang jaringan orbital.
  • Faktor genetik: Terdapat kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit tiroid mata. Orang dengan riwayat keluarga penyakit autoimun tiroid memiliki risiko lebih tinggi.
  • Merokok: Perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit tiroid mata dan cenderung mengalami gejala yang lebih parah.
  • Stres: Stres fisik atau emosional dapat memicu atau memperburuk gejala penyakit tiroid mata.
  • Perubahan hormonal: Fluktuasi hormon, seperti selama kehamilan atau menopause, dapat mempengaruhi perkembangan atau perburukan penyakit.
  • Radioactive iodine: Pengobatan hipertiroidisme dengan radioactive iodine dapat meningkatkan risiko atau memperburuk penyakit tiroid mata pada beberapa pasien.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun penyakit tiroid mata sering dikaitkan dengan hipertiroidisme, terutama penyakit Graves, kondisi ini juga dapat terjadi pada pasien dengan fungsi tiroid normal atau bahkan hipotiroidisme. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme yang mendasari penyakit tiroid mata lebih kompleks dari sekadar gangguan fungsi tiroid.

5 dari 10 halaman

Diagnosis Penyakit Tiroid Mata

Diagnosis penyakit tiroid mata melibatkan kombinasi pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan berbagai tes diagnostik. Proses diagnosis yang komprehensif penting untuk menentukan tingkat keparahan penyakit dan merencanakan pengobatan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses diagnosis:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa penampilan dan fungsi mata, termasuk penonjolan mata, retraksi kelopak mata, dan gerakan mata.
  • Riwayat medis: Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat penyakit tiroid, dan faktor risiko seperti merokok atau riwayat keluarga.
  • Pemeriksaan mata: Oftalmolog akan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh, termasuk pengukuran tekanan intraokular dan evaluasi saraf optik.
  • Exophthalmometry: Pengukuran derajat penonjolan mata menggunakan alat khusus yang disebut exophthalmometer.
  • Tes fungsi tiroid: Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon tiroid dan antibodi terkait tiroid.
  • Pencitraan: CT scan atau MRI orbita dapat membantu menilai pembengkakan otot mata dan jaringan lunak di sekitar mata.
  • Tes penglihatan: Termasuk pemeriksaan ketajaman penglihatan, lapang pandang, dan penglihatan warna.
  • Tes diplopia: Untuk mengevaluasi penglihatan ganda dan fungsi otot mata.

Diagnosis penyakit tiroid mata seringkali melibatkan kerjasama antara oftalmolog dan endokrinolog untuk menilai kondisi mata dan fungsi tiroid secara menyeluruh. Penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat karena penanganan penyakit tiroid mata berbeda dari gangguan mata lainnya dan memerlukan pendekatan yang spesifik.

6 dari 10 halaman

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Tiroid Mata

Penanganan penyakit tiroid mata bertujuan untuk mengurangi peradangan, meredakan gejala, dan mencegah kerusakan mata lebih lanjut. Pendekatan pengobatan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan dapat melibatkan beberapa metode:

  • Manajemen fungsi tiroid: Mengendalikan fungsi tiroid sangat penting, meskipun tidak selalu menghentikan perkembangan penyakit tiroid mata.
  • Terapi konservatif:
    • Pelembab mata dan tetes air mata buatan untuk mengatasi mata kering
    • Penggunaan kacamata prisma untuk mengatasi penglihatan ganda
    • Tidur dengan kepala terangkat untuk mengurangi pembengkakan
  • Kortikosteroid: Obat anti-inflamasi kuat yang dapat diberikan secara oral atau melalui infus intravena untuk kasus yang lebih parah.
  • Teprotumumab: Obat biologis yang disetujui FDA untuk pengobatan penyakit tiroid mata, efektif dalam mengurangi peradangan dan penonjolan mata.
  • Radioterapi orbital: Dapat membantu mengurangi peradangan pada kasus yang resisten terhadap pengobatan lain.
  • Pembedahan:
    • Dekompresi orbital untuk mengurangi tekanan dan penonjolan mata
    • Operasi strabismus untuk memperbaiki penglihatan ganda
    • Operasi kelopak mata untuk memperbaiki retraksi kelopak mata
  • Selenium: Suplemen selenium dapat membantu pada kasus ringan hingga sedang.
  • Berhenti merokok: Sangat penting untuk menghentikan kebiasaan merokok karena dapat memperburuk gejala dan mengurangi efektivitas pengobatan.

Penanganan penyakit tiroid mata memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien. Kolaborasi antara oftalmolog, endokrinolog, dan spesialis lain mungkin diperlukan untuk manajemen yang optimal. Penting untuk memulai pengobatan sedini mungkin untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan menjaga kualitas hidup pasien.

7 dari 10 halaman

Pencegahan dan Perubahan Gaya Hidup

Meskipun tidak semua kasus penyakit tiroid mata dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko atau meminimalkan keparahan gejala:

  • Berhenti merokok: Ini adalah langkah paling penting yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan keparahan penyakit tiroid mata.
  • Manajemen stres: Stres dapat memicu atau memperburuk gejala, jadi penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau olahraga ringan.
  • Pemeriksaan rutin: Bagi mereka dengan riwayat penyakit tiroid, pemeriksaan mata rutin dapat membantu deteksi dini penyakit tiroid mata.
  • Kontrol fungsi tiroid: Menjaga fungsi tiroid tetap stabil melalui pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi mata.
  • Perlindungan mata: Gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar UV dan angin, terutama jika mata Anda sensitif atau menonjol.
  • Hidrasi mata: Gunakan tetes mata pelembab secara teratur untuk mengatasi mata kering, terutama jika Anda mengalami retraksi kelopak mata.
  • Diet seimbang: Konsumsi makanan kaya antioksidan dan nutrisi penting untuk kesehatan mata, seperti vitamin A, C, E, dan zinc.
  • Tidur yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur dengan kepala sedikit terangkat untuk mengurangi pembengkakan di sekitar mata.
  • Hindari iritasi: Kurangi paparan terhadap asap, debu, atau bahan kimia yang dapat mengiritasi mata.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik moderat dapat membantu meningkatkan sirkulasi dan mengurangi peradangan di seluruh tubuh.

Perubahan gaya hidup ini tidak hanya dapat membantu dalam pencegahan dan manajemen penyakit tiroid mata, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mata dan kesejahteraan umum. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai perubahan signifikan dalam diet atau rutinitas olahraga, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk penyakit tiroid atau kondisi lainnya.

8 dari 10 halaman

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Mengenali kapan harus mencari bantuan medis sangat penting dalam manajemen penyakit tiroid mata. Berikut adalah situasi-situasi ketika Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Perubahan penampilan mata: Jika Anda menyadari mata Anda mulai menonjol atau kelopak mata tertarik ke atas atau ke bawah.
  • Gejala mata yang baru atau memburuk: Termasuk mata kering, gatal, merah, atau bengkak yang tidak membaik dengan perawatan rumahan.
  • Perubahan penglihatan: Jika Anda mengalami penglihatan ganda, penurunan ketajaman penglihatan, atau perubahan lapang pandang.
  • Nyeri atau tekanan pada mata: Terutama jika disertai dengan perubahan penglihatan atau penonjolan mata.
  • Kesulitan menutup mata sepenuhnya: Ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan kornea.
  • Sensitivitas cahaya yang meningkat: Jika mata Anda menjadi sangat sensitif terhadap cahaya.
  • Gejala tiroid: Jika Anda mengalami gejala gangguan tiroid seperti perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, atau perubahan detak jantung.
  • Setelah diagnosis tiroid: Jika Anda baru saja didiagnosis dengan penyakit tiroid, segera periksa mata Anda.
  • Memburuknya gejala yang ada: Jika gejala yang sudah ada menjadi lebih parah atau tidak merespons terhadap pengobatan yang diberikan.
  • Efek samping pengobatan: Jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu dari pengobatan penyakit tiroid mata.

Penting untuk diingat bahwa penyakit tiroid mata dapat berkembang secara independen dari status tiroid Anda. Bahkan jika fungsi tiroid Anda terkontrol dengan baik, Anda masih perlu waspada terhadap perubahan pada mata Anda. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan menjaga kualitas hidup Anda.

Jika Anda memiliki riwayat penyakit tiroid atau faktor risiko lainnya, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin, bahkan jika Anda tidak mengalami gejala. Dokter mata dan endokrinolog dapat bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan memantau perkembangan kondisi Anda secara teratur.

9 dari 10 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Tiroid Mata

Ada banyak mitos dan kesalahpahaman seputar penyakit tiroid mata yang dapat menyebabkan kebingungan dan kekhawatiran yang tidak perlu. Mari kita bahas beberapa mitos umum dan fakta yang sebenarnya:

Mitos 1: Penyakit tiroid mata hanya mempengaruhi orang dengan hipertiroidisme

Fakta: Meskipun penyakit tiroid mata sering dikaitkan dengan hipertiroidisme, terutama penyakit Graves, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dengan fungsi tiroid normal atau bahkan hipotiroidisme. Bahkan, beberapa pasien mengalami gejala mata sebelum diagnosis gangguan tiroid.

Mitos 2: Jika fungsi tiroid Anda normal, Anda tidak perlu khawatir tentang penyakit tiroid mata

Fakta: Penyakit tiroid mata dapat berkembang atau memburuk bahkan setelah fungsi tiroid kembali normal melalui pengobatan. Oleh karena itu, pemantauan mata tetap penting bagi pasien dengan riwayat gangguan tiroid.

Mitos 3: Penyakit tiroid mata selalu menyebabkan mata menonjol

Fakta: Meskipun mata menonjol (eksoftalmus) adalah gejala yang khas, tidak semua pasien mengalaminya. Beberapa mungkin hanya mengalami gejala ringan seperti mata kering atau iritasi.

Mitos 4: Penyakit tiroid mata tidak dapat diobati

Fakta: Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit tiroid mata sepenuhnya, ada berbagai pilihan pengobatan yang efektif untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Kemajuan dalam pengobatan, seperti obat biologis baru, telah meningkatkan prognosis bagi banyak pasien.

Mitos 5: Operasi adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki penampilan mata pada penyakit tiroid mata

Fakta: Sementara operasi memang menjadi pilihan untuk beberapa pasien, banyak kasus dapat dikelola dengan pengobatan non-bedah seperti obat-obatan, terapi konservatif, dan perubahan gaya hidup.

Mitos 6: Penyakit tiroid mata hanya mempengaruhi penampilan dan tidak berbahaya

Fakta: Selain dampak kosmetik, penyakit tiroid mata dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan kornea, penglihatan ganda permanen, dan bahkan kebutaan jika tidak ditangani dengan tepat.

Mitos 7: Merokok tidak mempengaruhi penyakit tiroid mata

Fakta: Merokok sangat meningkatkan risiko pengembangan penyakit tiroid mata dan dapat memperburuk gejalanya. Berhenti merokok adalah salah satu langkah terpenting yang dapat diambil pasien untuk mengelola kondisi ini.

Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan penanganan yang tepat. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk informasi yang akurat dan spesifik tentang kondisi Anda.

10 dari 10 halaman

Kesimpulan

Penyakit tiroid mata merupakan kondisi kompleks yang memerlukan perhatian dan penanganan serius. Mengenali ciri-ciri penyakit tiroid mata sejak dini sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu. Gejala-gejala seperti mata menonjol, retraksi kelopak mata, mata kering, dan perubahan penglihatan harus segera dievaluasi oleh profesional kesehatan.

Meskipun penyakit ini erat kaitannya dengan gangguan tiroid, terutama hipertiroidisme, penting untuk diingat bahwa penyakit tiroid mata dapat terjadi bahkan pada individu dengan fungsi tiroid normal. Pendekatan pengobatan yang komprehensif, melibatkan kolaborasi antara oftalmolog dan endokrinolog, sangat penting untuk manajemen yang optimal.

Kemajuan dalam pengobatan, termasuk terapi biologis baru, telah meningkatkan prognosis bagi banyak pasien. Namun, perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan manajemen stres juga memainkan peran penting dalam pengelolaan penyakit ini.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini