Pengertian Tumbuhan Spermatophyta
Liputan6.com, Jakarta Tumbuhan spermatophyta, yang juga dikenal sebagai tumbuhan berbiji, merupakan kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki ciri khas berupa biji sebagai alat perkembangbiakannya. Istilah spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu "sperma" yang berarti biji dan "phyton" yang berarti tumbuhan. Jadi, secara harfiah spermatophyta dapat diartikan sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji.
Tumbuhan spermatophyta telah mengalami perkembangan evolusi yang lebih maju dibandingkan kelompok tumbuhan lainnya seperti lumut dan paku. Mereka memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks dengan adanya akar, batang dan daun sejati. Selain itu, tumbuhan spermatophyta juga telah memiliki jaringan pembuluh (xilem dan floem) yang berfungsi untuk mengangkut air, mineral dan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Keunikan utama dari tumbuhan spermatophyta adalah kemampuannya untuk menghasilkan biji. Biji merupakan struktur reproduksi yang berisi embrio tumbuhan dan cadangan makanan, untuk menunjang pertumbuhan awal embrio tersebut. Dengan adanya biji, tumbuhan spermatophyta memiliki keunggulan dalam hal penyebaran dan ketahanan hidup dibandingkan kelompok tumbuhan lainnya.
Advertisement
Ciri-ciri Utama Tumbuhan Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari kelompok tumbuhan lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri utama tumbuhan spermatophyta:
- Memiliki biji sebagai alat perkembangbiakan
- Tubuh telah terdiferensiasi menjadi akar, batang, dan daun sejati
- Memiliki jaringan pembuluh (xilem dan floem)
- Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dengan fase sporofit yang dominan
- Memiliki bunga atau strobilus sebagai alat reproduksi
- Ukuran tubuh bervariasi, dari yang kecil hingga pohon besar
- Sebagian besar hidup di darat, meskipun ada beberapa yang hidup di air
Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan spermatophyta telah mengalami adaptasi yang sangat baik untuk hidup di lingkungan darat. Struktur tubuh yang kompleks dan adanya jaringan pembuluh memungkinkan tumbuhan ini untuk tumbuh dengan ukuran yang besar dan mampu bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan.
Advertisement
Struktur Tubuh Tumbuhan Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks dibandingkan kelompok tumbuhan lainnya. Berikut ini adalah penjelasan detail mengenai struktur tubuh tumbuhan spermatophyta:
1. Akar
Akar pada tumbuhan spermatophyta berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah, serta untuk menopang tubuh tumbuhan agar dapat berdiri tegak. Terdapat dua jenis sistem perakaran pada tumbuhan spermatophyta:
- Akar tunggang: terdiri dari satu akar utama yang bercabang-cabang, umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil
- Akar serabut: terdiri dari banyak akar yang ukurannya hampir sama, umumnya dimiliki oleh tumbuhan monokotil
2. Batang
Batang pada tumbuhan spermatophyta berfungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah, serta sebagai jalur pengangkutan air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tumbuhan. Batang tumbuhan spermatophyta memiliki beberapa karakteristik:
- Memiliki jaringan pembuluh (xilem dan floem)
- Dapat mengalami pertumbuhan sekunder (penebalan batang) pada tumbuhan dikotil
- Memiliki ruas dan buku tempat tumbuhnya daun
- Dapat bercabang atau tidak bercabang
3. Daun
Daun pada tumbuhan spermatophyta merupakan organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis. Struktur daun tumbuhan spermatophyta terdiri dari:
- Helai daun (lamina)
- Tangkai daun (petiole)
- Pelepah daun (pada beberapa jenis tumbuhan)
- Tulang daun
- Stomata (mulut daun)
Bentuk dan susunan daun pada tumbuhan spermatophyta sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya.
4. Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Struktur bunga terdiri dari:
- Kelopak bunga (sepal)
- Mahkota bunga (petal)
- Benang sari (stamen) sebagai alat kelamin jantan
- Putik (pistil) sebagai alat kelamin betina
- Dasar bunga (receptacle)
Pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka), organ reproduksi berupa strobilus atau runjung yang terdiri dari sporofil (daun pembawa spora).
Cara Reproduksi Tumbuhan Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta memiliki dua cara reproduksi, yaitu reproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Berikut ini adalah penjelasan detail mengenai cara reproduksi tumbuhan spermatophyta:
1. Reproduksi Seksual (Generatif)
Reproduksi seksual pada tumbuhan spermatophyta melibatkan peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (sel telur) untuk membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio di dalam biji. Proses reproduksi seksual tumbuhan spermatophyta meliputi:
- Penyerbukan: proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik
- Pembuahan: peleburan sel kelamin jantan dan betina
- Pembentukan biji: perkembangan zigot menjadi embrio di dalam biji
- Penyebaran biji: proses penyebaran biji ke lingkungan untuk tumbuh menjadi individu baru
Pada tumbuhan angiospermae, proses reproduksi seksual terjadi di dalam bunga. Sementara pada tumbuhan gymnospermae, proses ini terjadi pada strobilus atau runjung.
2. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi aseksual pada tumbuhan spermatophyta tidak melibatkan peleburan sel kelamin. Tumbuhan dapat menghasilkan individu baru dari bagian-bagian tubuhnya. Beberapa cara reproduksi aseksual pada tumbuhan spermatophyta antara lain:
- Stek: perbanyakan tumbuhan dengan menanam potongan batang, daun, atau akar
- Cangkok: perbanyakan tumbuhan dengan cara menumbuhkan akar pada bagian batang yang masih menempel pada tumbuhan induk
- Tunas: pembentukan individu baru dari tunas yang tumbuh pada batang, akar, atau umbi
- Rhizoma: batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah dan dapat menghasilkan tunas baru
- Umbi: organ penyimpan cadangan makanan yang dapat tumbuh menjadi individu baru
Reproduksi aseksual memungkinkan tumbuhan untuk menghasilkan keturunan yang identik dengan induknya secara cepat. Namun, metode ini memiliki kelemahan yaitu kurangnya variasi genetik pada keturunan yang dihasilkan.
Advertisement
Klasifikasi Tumbuhan Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama berdasarkan letak dan kondisi bijinya, yaitu:
1. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindungi oleh daun buah atau ovarium. Ciri-ciri utama gymnospermae antara lain:
- Biji terdapat pada permukaan megasporofil yang membentuk strobilus atau runjung
- Tidak memiliki bunga sejati
- Batang berkayu dan bercabang
- Daun umumnya berbentuk jarum atau sisik
- Sistem perakaran tunggang
- Xilem tersusun atas trakeid, tidak memiliki pembuluh
Gymnospermae terbagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
- Cycadopsida: contohnya pakis haji (Cycas rumphii)
- Ginkgopsida: contohnya Ginkgo biloba
- Gnetopsida: contohnya melinjo (Gnetum gnemon)
- Coniferopsida: contohnya pinus (Pinus merkusii) dan cemara (Casuarina equisetifolia)
2. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Angiospermae adalah kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya terlindungi oleh daun buah atau ovarium. Ciri-ciri utama angiospermae antara lain:
- Memiliki bunga sejati
- Biji terdapat di dalam ovarium yang berkembang menjadi buah
- Memiliki sistem jaringan pembuluh yang lebih kompleks
- Daun umumnya berbentuk lebar dan pipih
- Dapat berupa herba, semak, atau pohon
Angiospermae terbagi menjadi dua kelas utama:
a. Monocotyledonae (Tumbuhan Berkeping Satu)
Ciri-ciri tumbuhan monokotil:
- Memiliki satu keping biji (kotiledon)
- Berakar serabut
- Tulang daun sejajar atau melengkung
- Batang tidak bercabang dan tidak berkambium
- Bagian bunga berkelipatan tiga
Contoh tumbuhan monokotil: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), pisang (Musa paradisiaca), dan anggrek (Orchidaceae).
b. Dicotyledonae (Tumbuhan Berkeping Dua)
Ciri-ciri tumbuhan dikotil:
- Memiliki dua keping biji (kotiledon)
- Berakar tunggang
- Tulang daun menjari atau menyirip
- Batang bercabang dan berkambium
- Bagian bunga berkelipatan empat atau lima
Contoh tumbuhan dikotil: kacang-kacangan (Fabaceae), tomat (Solanum lycopersicum), mangga (Mangifera indica), dan mawar (Rosa sp.).
Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Meskipun keduanya termasuk dalam kelompok tumbuhan spermatophyta, gymnospermae dan angiospermae memiliki beberapa perbedaan mendasar. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara gymnospermae dan angiospermae:
Karakteristik | Gymnospermae | Angiospermae |
---|---|---|
Letak biji | Terbuka pada permukaan megasporofil | Tertutup di dalam ovarium |
Organ reproduksi | Strobilus atau runjung | Bunga |
Bentuk daun | Umumnya berbentuk jarum atau sisik | Umumnya berbentuk lebar dan pipih |
Jaringan pembuluh | Hanya memiliki trakeid | Memiliki trakeid dan pembuluh |
Keanekaragaman | Lebih sedikit (sekitar 1.000 spesies) | Sangat beragam (lebih dari 300.000 spesies) |
Habitat | Umumnya di daerah beriklim sedang | Tersebar luas di berbagai habitat |
Â
Advertisement
Peranan Tumbuhan Spermatophyta dalam Kehidupan
Tumbuhan spermatophyta memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan ekosistem. Berikut ini adalah beberapa peranan utama tumbuhan spermatophyta:
1. Sumber Pangan
Tumbuhan spermatophyta merupakan sumber utama bahan pangan bagi manusia dan hewan. Beberapa contoh tumbuhan spermatophyta yang menjadi sumber pangan antara lain:
- Serealia: padi, gandum, jagung
- Kacang-kacangan: kedelai, kacang tanah, kacang hijau
- Sayuran: bayam, wortel, tomat
- Buah-buahan: apel, jeruk, pisang
- Umbi-umbian: kentang, ubi jalar, singkong
2. Sumber Obat-obatan
Banyak tumbuhan spermatophyta yang memiliki khasiat obat dan digunakan dalam pengobatan tradisional maupun modern. Beberapa contoh tumbuhan obat antara lain:
- Jahe (Zingiber officinale): untuk mengatasi mual dan meningkatkan daya tahan tubuh
- Kunyit (Curcuma longa): sebagai antiinflamasi dan antioksidan
- Kina (Cinchona sp.): untuk mengobati malaria
- Digitalis (Digitalis purpurea): untuk mengobati gangguan jantung
3. Sumber Bahan Baku Industri
Tumbuhan spermatophyta juga menjadi sumber bahan baku untuk berbagai industri, seperti:
- Industri tekstil: kapas, rami, serat nanas
- Industri kertas: kayu pinus, eucalyptus
- Industri minyak: kelapa sawit, kedelai, bunga matahari
- Industri karet: pohon karet (Hevea brasiliensis)
4. Penyeimbang Ekosistem
Tumbuhan spermatophyta memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, antara lain:
- Produsen utama dalam rantai makanan
- Penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen melalui proses fotosintesis
- Pencegah erosi tanah dengan sistem perakaran yang kuat
- Habitat bagi berbagai jenis hewan
5. Nilai Estetika dan Rekreasi
Tumbuhan spermatophyta juga memiliki nilai estetika dan dapat digunakan untuk tujuan rekreasi, seperti:
- Tanaman hias: anggrek, mawar, melati
- Taman kota dan hutan wisata
- Bonsai dan seni merangkai bunga
Cara Melestarikan Tumbuhan Spermatophyta
Mengingat pentingnya peranan tumbuhan spermatophyta dalam kehidupan, maka upaya pelestarian perlu dilakukan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melestarikan tumbuhan spermatophyta:
- Membuat kawasan konservasi dan taman nasional untuk melindungi habitat alami tumbuhan
- Melakukan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang telah rusak
- Mengurangi penggunaan pestisida dan herbisida yang dapat merusak ekosistem
- Melakukan budidaya tumbuhan langka atau terancam punah
- Mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian tumbuhan
- Menerapkan sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan
- Membatasi eksploitasi berlebihan terhadap tumbuhan untuk keperluan industri
- Melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan tumbuhan
Advertisement
Kesimpulan
Tumbuhan spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki ciri khas berupa biji sebagai alat perkembangbiakannya. Dengan struktur tubuh yang kompleks dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, tumbuhan spermatophyta telah menjadi kelompok tumbuhan yang dominan di muka bumi. Keberadaan tumbuhan spermatophyta sangat penting bagi kehidupan manusia dan keseimbangan ekosistem.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang ciri-ciri, struktur, cara reproduksi, dan klasifikasi tumbuhan spermatophyta, kita dapat lebih menghargai keberadaan dan peran penting tumbuhan ini dalam kehidupan. Upaya pelestarian tumbuhan spermatophyta perlu terus dilakukan untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di masa depan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence