Sukses

Ciri-Ciri Zaman Tersier: Periode Penting dalam Sejarah Bumi

Pelajari ciri-ciri zaman tersier, periode penting dalam sejarah Bumi. Temukan informasi lengkap tentang kehidupan, iklim, dan perubahan geologis era ini.

Liputan6.com, Jakarta Zaman tersier merupakan salah satu periode paling penting dalam sejarah geologi Bumi. Berlangsung sekitar 66 hingga 2,6 juta tahun yang lalu, era ini menandai transisi besar dari dunia dinosaurus ke dunia mamalia. Mari kita telusuri lebih dalam tentang ciri-ciri zaman tersier yang membedakannya dari era-era lain dalam sejarah planet kita.

2 dari 11 halaman

Pengertian dan Definisi Zaman Tersier

Zaman tersier adalah periode geologi yang berlangsung dari sekitar 66 juta tahun yang lalu hingga 2,6 juta tahun yang lalu. Nama "tersier" berasal dari bahasa Latin "tertius" yang berarti "ketiga", karena zaman ini dianggap sebagai era ketiga dalam sejarah Bumi setelah era primer (Paleozoikum) dan sekunder (Mesozoikum).

Zaman tersier merupakan bagian dari era Kenozoikum, yang juga mencakup zaman kuarter. Selama periode ini, Bumi mengalami perubahan dramatis dalam hal geologi, iklim, dan kehidupan. Dinosaurus telah punah, dan mamalia mulai mendominasi daratan. Benua-benua bergerak ke posisi mereka saat ini, dan iklim global mengalami fluktuasi yang signifikan.

Para ahli geologi membagi zaman tersier menjadi dua periode utama:

  • Paleogen (66-23 juta tahun yang lalu): Terdiri dari epok Paleosen, Eosen, dan Oligosen.
  • Neogen (23-2,6 juta tahun yang lalu): Terdiri dari epok Miosen dan Pliosen.

Setiap epok ini memiliki karakteristik unik dalam hal iklim, geografi, dan kehidupan, yang bersama-sama membentuk ciri-ciri zaman tersier secara keseluruhan.

3 dari 11 halaman

Ciri-Ciri Utama Zaman Tersier

Zaman tersier ditandai oleh beberapa ciri khas yang membedakannya dari era-era lain dalam sejarah Bumi. Berikut adalah ciri-ciri utama zaman tersier:

  1. Dominasi Mamalia: Setelah kepunahan dinosaurus, mamalia mengalami radiasi adaptif yang luar biasa, mengisi berbagai relung ekologi yang ditinggalkan oleh reptil besar.
  2. Evolusi Primata: Nenek moyang manusia mulai berevolusi selama periode ini, dengan fosil primata awal ditemukan dari zaman Eosen.
  3. Perubahan Iklim: Zaman tersier mengalami fluktuasi iklim yang signifikan, dari kondisi hangat di awal periode hingga pendinginan bertahap menjelang akhir.
  4. Pembentukan Pegunungan: Terjadi pembentukan pegunungan besar seperti Pegunungan Alpen dan Himalaya akibat pergerakan lempeng tektonik.
  5. Diversifikasi Tumbuhan: Tumbuhan berbunga (angiosperma) menjadi semakin beragam dan mendominasi sebagian besar ekosistem darat.

Ciri-ciri zaman tersier ini mencerminkan perubahan besar dalam geologi, iklim, dan kehidupan di Bumi, yang pada akhirnya membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini.

4 dari 11 halaman

Pembagian Zaman Tersier

Untuk memahami ciri-ciri zaman tersier secara lebih rinci, penting untuk mengetahui pembagian periode ini. Zaman tersier terbagi menjadi dua periode utama, yaitu Paleogen dan Neogen, yang masing-masing terdiri dari beberapa epok:

1. Periode Paleogen (66-23 juta tahun yang lalu)

  • Epok Paleosen (66-56 juta tahun yang lalu): Ditandai dengan pemulihan kehidupan setelah kepunahan massal Kretaseus-Paleogen.
  • Epok Eosen (56-33,9 juta tahun yang lalu): Periode puncak suhu hangat global dan munculnya banyak kelompok mamalia modern.
  • Epok Oligosen (33,9-23 juta tahun yang lalu): Terjadi pendinginan global dan diversifikasi mamalia herbivora.

2. Periode Neogen (23-2,6 juta tahun yang lalu)

  • Epok Miosen (23-5,3 juta tahun yang lalu): Ditandai dengan ekspansi padang rumput dan evolusi mamalia besar.
  • Epok Pliosen (5,3-2,6 juta tahun yang lalu): Terjadi pendinginan lebih lanjut dan munculnya hominid awal.

Setiap epok dalam pembagian zaman tersier ini memiliki ciri-ciri khusus yang berkontribusi pada karakteristik keseluruhan era ini. Pemahaman tentang pembagian ini membantu kita menganalisis perubahan yang terjadi selama zaman tersier secara lebih terstruktur.

5 dari 11 halaman

Kehidupan di Zaman Tersier

Salah satu ciri-ciri zaman tersier yang paling mencolok adalah perkembangan dan diversifikasi kehidupan, terutama mamalia. Setelah kepunahan dinosaurus non-avian pada akhir zaman Kretaseus, mamalia mengalami radiasi adaptif yang luar biasa, mengisi berbagai relung ekologi yang tersedia. Berikut adalah gambaran umum tentang kehidupan di zaman tersier:

Mamalia

Mamalia menjadi kelompok vertebrata dominan di darat selama zaman tersier. Beberapa perkembangan penting meliputi:

  • Munculnya kelompok mamalia modern seperti primata, karnivora, dan ungulata.
  • Evolusi mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba dari nenek moyang darat.
  • Perkembangan mamalia berukuran besar seperti Paraceratherium, mamalia darat terbesar yang pernah ada.
  • Diversifikasi kelelawar, satu-satunya mamalia yang dapat terbang.

Burung

Burung, yang merupakan keturunan dinosaurus theropoda, mengalami radiasi adaptif yang signifikan selama zaman tersier:

  • Munculnya berbagai kelompok burung modern.
  • Evolusi burung tidak terbang berukuran besar seperti Gastornis di Eropa dan Amerika Utara.
  • Perkembangan burung pemangsa seperti Pelagornis, burung terbang terbesar yang pernah ada.

Reptil

Meskipun tidak lagi mendominasi seperti di zaman Mesozoikum, reptil tetap menjadi komponen penting dalam ekosistem zaman tersier:

  • Evolusi ular dan kadal modern.
  • Perkembangan buaya dan alligator ke bentuk yang mirip dengan yang ada saat ini.
  • Munculnya kura-kura raksasa di beberapa pulau.

Tumbuhan

Flora zaman tersier mengalami perubahan signifikan, mencerminkan perubahan iklim dan geografi:

  • Dominasi tumbuhan berbunga (angiosperma) di sebagian besar ekosistem darat.
  • Perkembangan hutan hujan tropis di daerah ekuator.
  • Ekspansi padang rumput sebagai respons terhadap iklim yang lebih kering di beberapa wilayah.
  • Evolusi tumbuhan yang beradaptasi dengan iklim dingin di daerah kutub.

Keragaman kehidupan yang luar biasa ini merupakan salah satu ciri-ciri zaman tersier yang paling mengesankan, menunjukkan bagaimana kehidupan dapat beradaptasi dan berkembang dalam menanggapi perubahan lingkungan yang dramatis.

6 dari 11 halaman

Perubahan Iklim dan Geologi di Zaman Tersier

Ciri-ciri zaman tersier tidak hanya tercermin dalam kehidupan yang berkembang saat itu, tetapi juga dalam perubahan iklim dan geologi yang dramatis. Periode ini menyaksikan transformasi signifikan dalam lanskap Bumi dan kondisi iklimnya.

Perubahan Iklim

Zaman tersier ditandai oleh fluktuasi iklim yang substansial:

  • Awal Paleogen: Iklim global sangat hangat, dengan suhu rata-rata jauh lebih tinggi dari saat ini. Periode ini mencapai puncaknya pada Maksimum Termal Paleosen-Eosen (PETM) sekitar 55,8 juta tahun yang lalu.
  • Pertengahan hingga Akhir Eosen: Terjadi pendinginan bertahap, meskipun suhu masih lebih hangat dari saat ini.
  • Oligosen: Pendinginan lebih lanjut, dengan pembentukan lapisan es permanen di Antartika.
  • Miosen: Fluktuasi antara periode hangat dan dingin, dengan tren umum menuju pendinginan.
  • Pliosen: Pendinginan berlanjut, mengarah ke zaman es Pleistosen.

Perubahan iklim ini memiliki dampak besar pada distribusi dan evolusi flora dan fauna global.

Perubahan Geologi

Zaman tersier juga menyaksikan perubahan geologi yang signifikan:

  • Pergerakan Lempeng Tektonik: Benua-benua bergerak mendekati posisi mereka saat ini. India bertabrakan dengan Asia, menghasilkan pembentukan Pegunungan Himalaya.
  • Pembentukan Pegunungan: Selain Himalaya, pegunungan besar lainnya seperti Alpen, Andes, dan Rocky Mountains juga terbentuk atau mengalami pengangkatan signifikan selama periode ini.
  • Perubahan Level Laut: Fluktuasi iklim menyebabkan perubahan dramatis dalam level laut global, mempengaruhi distribusi daratan dan lautan.
  • Aktivitas Vulkanik: Terjadi periode aktivitas vulkanik yang intens di berbagai belahan dunia, mempengaruhi iklim global dan topografi lokal.
  • Pembentukan Lembah Retakan Afrika: Proses pemisahan lempeng Afrika mulai membentuk Lembah Retakan Besar Afrika.

Perubahan geologi ini tidak hanya membentuk kembali peta dunia, tetapi juga mempengaruhi pola iklim global dan lokal, yang pada gilirannya berdampak pada evolusi dan distribusi kehidupan.

7 dari 11 halaman

Evolusi Manusia di Zaman Tersier

Salah satu aspek paling menarik dari ciri-ciri zaman tersier adalah evolusi awal garis keturunan manusia. Meskipun manusia modern (Homo sapiens) belum muncul selama zaman tersier, periode ini menyaksikan perkembangan penting dalam evolusi primata yang akhirnya mengarah ke munculnya genus Homo di zaman kuarter.

Perkembangan Awal Primata

  • Paleosen (66-56 juta tahun yang lalu): Fosil primata paling awal, seperti Plesiadapis, ditemukan dari periode ini. Meskipun masih diperdebatkan apakah ini benar-benar primata atau hanya kerabat dekat, mereka menunjukkan beberapa karakteristik primata awal.
  • Eosen (56-33,9 juta tahun yang lalu): Primata sejati pertama muncul, termasuk kelompok Adapiformes dan Omomyidae. Mereka memiliki ciri-ciri seperti mata yang menghadap ke depan dan tangan yang dapat menggenggam, menunjukkan adaptasi untuk kehidupan di pohon.
  • Oligosen (33,9-23 juta tahun yang lalu): Anthropoidea, nenek moyang kera dan manusia, mulai berevolusi. Fosil seperti Aegyptopithecus dari Mesir menunjukkan karakteristik yang mengarah ke primata yang lebih modern.

Evolusi Hominoid

Miosen (23-5,3 juta tahun yang lalu) adalah periode kunci dalam evolusi hominoid:

  • Awal Miosen: Munculnya Proconsul dan primata terkait, yang menunjukkan campuran karakteristik kera dan monyet.
  • Pertengahan Miosen: Evolusi kera besar seperti Sivapithecus, yang dianggap sebagai nenek moyang orangutan.
  • Akhir Miosen: Munculnya Sahelanthropus tchadensis dan Orrorin tugenensis, yang oleh beberapa ahli dianggap sebagai hominid awal, meskipun klasifikasi mereka masih diperdebatkan.

Pliosen (5,3-2,6 juta tahun yang lalu) menyaksikan perkembangan penting menuju garis keturunan manusia:

  • Munculnya genus Australopithecus, termasuk spesies terkenal seperti A. afarensis ("Lucy").
  • Bukti awal penggunaan alat batu, meskipun masih diperdebatkan apakah ini dibuat oleh Australopithecus atau genus hominid awal lainnya.
  • Perubahan iklim menuju kondisi yang lebih kering dan dingin, yang mungkin mendorong adaptasi bipedal dan perluasan habitat savana.

Evolusi manusia selama zaman tersier meletakkan dasar bagi munculnya genus Homo di awal zaman kuarter. Perkembangan ini mencerminkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan iklim yang terjadi selama periode ini, menunjukkan bagaimana ciri-ciri zaman tersier mempengaruhi arah evolusi manusia.

8 dari 11 halaman

Peristiwa Penting di Zaman Tersier

Zaman tersier ditandai oleh berbagai peristiwa penting yang membentuk ciri-ciri khasnya. Berikut adalah beberapa peristiwa kunci yang terjadi selama periode ini:

1. Maksimum Termal Paleosen-Eosen (PETM)

Terjadi sekitar 55,8 juta tahun yang lalu, PETM adalah periode pemanasan global yang cepat dan intens. Suhu global meningkat 5-8°C dalam waktu singkat, menyebabkan perubahan dramatis dalam iklim dan ekosistem global. Peristiwa ini dikaitkan dengan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer, mungkin dari metana hidrat di dasar laut.

2. Pembentukan Pegunungan Himalaya

Proses tabrakan antara lempeng India dan Asia, yang dimulai sekitar 50 juta tahun yang lalu, menghasilkan pembentukan Pegunungan Himalaya. Peristiwa geologi besar ini memiliki dampak signifikan pada iklim global dan pola sirkulasi atmosfer.

3. Krisis Salinitas Messinian

Terjadi antara 5,96 dan 5,33 juta tahun yang lalu, peristiwa ini melibatkan pengeringan hampir lengkap Laut Mediterania. Hal ini disebabkan oleh penutupan koneksi antara Mediterania dan Samudera Atlantik, menghasilkan endapan garam tebal dan perubahan dramatis dalam ekologi regional.

4. Pembentukan Istmus Panama

Proses ini berlangsung selama jutaan tahun, mencapai puncaknya sekitar 3 juta tahun yang lalu. Pembentukan Istmus Panama menghubungkan Amerika Utara dan Selatan, memungkinkan pertukaran fauna besar-besaran antara kedua benua (dikenal sebagai Great American Interchange) dan mengubah sirkulasi laut global.

5. Ekspansi Padang Rumput

Selama Miosen, terjadi ekspansi besar-besaran ekosistem padang rumput di banyak bagian dunia. Perubahan ini terkait dengan pendinginan dan pengeringan iklim global, serta evolusi rumput yang beradaptasi dengan kondisi kering dan herbivora pemakan rumput.

6. Evolusi Cetacea

Zaman tersier menyaksikan evolusi dramatis paus dan lumba-lumba dari nenek moyang darat mereka. Fosil seperti Pakicetus dan Ambulocetus menunjukkan tahapan transisi dalam adaptasi mamalia ini ke kehidupan laut sepenuhnya.

7. Radiasi Adaptif Burung dan Kelelawar

Setelah kepunahan dinosaurus non-avian, burung dan kelelawar mengalami diversifikasi besar-besaran, mengisi berbagai relung ekologi di udara.

8. Perkembangan Tumbuhan Berbunga

Meskipun tumbuhan berbunga muncul di zaman Kretaseus, mereka mengalami radiasi adaptif yang luar biasa selama zaman tersier, menjadi bentuk vegetasi dominan di sebagian besar ekosistem darat.

Peristiwa-peristiwa penting ini bersama-sama membentuk ciri-ciri zaman tersier, menciptakan dunia yang semakin mirip dengan yang kita kenal saat ini dalam hal geografi, iklim, dan kehidupan.

9 dari 11 halaman

Fosil dan Penemuan Penting dari Zaman Tersier

Pemahaman kita tentang ciri-ciri zaman tersier sebagian besar berasal dari studi fosil dan penemuan geologis. Berikut adalah beberapa fosil dan penemuan penting yang telah membantu ilmuwan merekonstruksi kehidupan dan kondisi lingkungan selama zaman tersier:

1. Fosil Mamalia

  • Pakicetus dan Ambulocetus: Fosil-fosil ini, ditemukan di Pakistan, menunjukkan tahapan awal evolusi paus dari nenek moyang darat.
  • Paraceratherium: Fosil mamalia darat terbesar yang pernah ada ini ditemukan di Asia Tengah, menunjukkan ukuran ekstrem yang dapat dicapai mamalia di zaman tersier.
  • Fosil primata awal seperti Darwinius masillae, yang memberikan wawasan tentang evolusi awal primata.

2. Fosil Burung

  • Gastornis (sebelumnya dikenal sebagai Diatryma): Fosil burung besar tidak terbang ini ditemukan di Eropa dan Amerika Utara, menunjukkan diversitas bentuk burung setelah kepunahan dinosaurus.
  • Pelagornis sandersi: Fosil burung terbang terbesar yang pernah ada, ditemukan di South Carolina, AS.

3. Fosil Tumbuhan

  • Fosil daun dan serbuk sari dari berbagai lokasi di seluruh dunia telah membantu merekonstruksi vegetasi dan iklim zaman tersier.
  • Fosil kayu dari hutan purba memberikan wawasan tentang struktur ekosistem darat.

4. Endapan Geologis

  • Endapan garam tebal di Laut Mediterania, bukti dari Krisis Salinitas Messinian.
  • Lapisan sedimen yang kaya karbon organik, terkait dengan Maksimum Termal Paleosen-Eosen (PETM).

5. Fosil Hominid Awal

  • Sahelanthropus tchadensis: Fosil berusia sekitar 7 juta tahun ini, ditemukan di Chad, dianggap oleh beberapa ahli sebagai hominid paling awal yang diketahui.
  • Ardipithecus ramidus: Fosil berusia 4,4 juta tahun ini, ditemukan di Ethiopia, memberikan wawasan tentang evolusi awal bipedalism.

6. Jejak Iklim Purba

  • Analisis isotop oksigen dari fosil cangkang organisme laut telah membantu merekonstruksi suhu laut purba dan volume es global.
  • Endapan loess (debu yang ditiup angin) memberikan bukti tentang kondisi iklim kering di beberapa wilayah selama zaman tersier.

7. Bukti Aktivitas Tektonik

  • Formasi batuan di Pegunungan Himalaya menunjukkan proses tabrakan antara India dan Asia.
  • Batuan vulkanik dari berbagai lokasi memberikan informasi tentang aktivitas vulkanik selama zaman tersier.

Penemuan-penemuan ini telah sangat memperkaya pemahaman kita tentang ciri-ciri zaman tersier, memungkinkan rekonstruksi yang lebih akurat tentang kehidupan, iklim, dan geologi selama periode penting dalam sejarah Bumi ini.

10 dari 11 halaman

Dampak Zaman Tersier pada Dunia Modern

Meskipun zaman tersier berakhir jutaan tahun yang lalu, dampaknya masih sangat terasa dalam dunia modern kita. Ciri-ciri zaman tersier telah membentuk banyak aspek lingkungan dan kehidupan yang kita kenal saat ini:

1. Geografi dan Topografi

  • Pembentukan pegunungan besar seperti Himalaya, Alpen, dan Andes selama zaman tersier telah membentuk lanskap modern dan mempengaruhi pola cuaca global.
  • Distribusi benua saat ini adalah hasil langsung dari pergerakan lempeng tektonik selama zaman tersier.

2. Keanekaragaman Hayati

  • Banyak kelompok tumbuhan dan hewan yang dominan saat ini, termasuk mamalia, burung modern, dan tumbuhan berbunga, mengalami radiasi adaptif utama mereka selama zaman tersier.
  • Distribusi geografis banyak spesies modern dapat ditelusuri kembali ke perubahan iklim dan geografi zaman tersier.

3. Sumber Daya Alam

  • Banyak deposit minyak dan gas alam yang kita eksploitasi saat ini terbentuk dari organisme yang hidup selama zaman tersier.
  • Endapan mineral tertentu, termasuk beberapa deposit logam berharga, terkait dengan aktivitas geologi zaman tersier.

4. Iklim

  • Pola sirkulasi atmosfer dan laut global saat ini sebagian besar dibentuk oleh perubahan geografi selama zaman tersier, seperti pembentukan Istmus Panama.
  • Studi tentang perubahan iklim zaman tersier memberikan wawasan berharga tentang bagaimana sistem iklim Bumi merespons perubahan kadar CO2 atmosfer.

5. Evolusi Manusia

  • Perkembangan awal dalam evolusi primata selama zaman tersier meletakkan dasar bagi munculnya genus Homo dan akhirnya Homo sapiens.
  • Perubahan lingkungan selama zaman tersier, seperti ekspansi savana, mungkin telah memainkan peran kunci dalam evolusi bipedalism dan karakteristik manusia lainnya.

6. Pemahaman Ilmiah

  • Studi tentang zaman tersier telah sangat memperkaya pemahaman kita tentang evolusi, geologi, dan perubahan iklim jangka panjang.
  • Fosil dan bukti geologis dari zaman tersier terus memberikan wawasan baru tentang sejarah Bumi dan kehidupan.

7. Konservasi dan Manajemen Lingkungan

  • Pemahaman tentang perubahan iklim dan lingkungan selama zaman tersier membantu dalam memprediksi dan mengelola dampak perubahan iklim saat ini.
  • Studi tentang kepunahan dan pemulihan ekosistem selama zaman tersier memberikan pelajaran berharga untuk upaya konservasi modern.

Dengan memahami ciri-ciri zaman tersier dan dampaknya yang berkelanjutan, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keterkaitan sejarah Bumi dengan dunia modern kita. Pengetahuan ini tidak hanya penting secara ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi praktis untuk bagaimana kita mengelola lingkungan dan merencanakan masa depan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.

11 dari 11 halaman

Kesimpulan

Ciri-ciri zaman tersier mencerminkan periode transformasi besar dalam sejarah Bumi. Dari dominasi mamalia hingga perubahan iklim dramatis, dari pembentukan pegunungan hingga evolusi awal manusia, zaman ini meletakkan dasar bagi dunia seperti yang kita kenal saat ini. Memahami karakteristik era ini tidak hanya penting untuk ilmu paleontologi dan geologi, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang bagaimana planet kita dan kehidupan di atasnya berevolusi dan beradaptasi terhadap perubahan besar. Dengan mempelajari ciri-ciri zaman tersier, kita dapat lebih memahami tantangan lingkungan saat ini dan mungkin menemukan petunjuk untuk menghadapi perubahan iklim dan ekologi di masa depan. Zaman tersier, meskipun telah berlalu jutaan tahun yang lalu, terus membentuk dan mempengaruhi dunia kita dalam banyak cara yang mendalam.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence