Liputan6.com, Jakarta Kerjasama internasional merupakan hubungan yang terjalin antara dua negara atau lebih dengan tujuan untuk mencapai kepentingan bersama. Pada dasarnya, tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri tanpa menjalin kerjasama dengan negara lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sumber daya, teknologi, dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing negara.
Dalam konteks hubungan internasional, kerjasama antar negara menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Melalui kerjasama, negara-negara dapat saling melengkapi kekurangan masing-masing dan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki untuk kepentingan bersama. Kerjasama internasional mencakup berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya.
Beberapa ahli mendefinisikan kerjasama internasional sebagai berikut:
Advertisement
- Menurut Perwita dan Yani, kerjasama internasional adalah sistem hubungan yang dibentuk berdasarkan kehidupan internasional dan terbagi dalam berbagai bidang seperti ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan.
- Dougherty dan Pfaltzgraff mendefinisikan kerjasama internasional sebagai hubungan antar negara yang tidak mengandung unsur paksaan dan kekerasan, serta disahkan secara hukum internasional untuk memberikan kebebasan membangun negara masing-masing.
- Holsti berpendapat bahwa kerjasama internasional merupakan kolaborasi yang dilakukan negara-negara ketika menghadapi masalah nasional yang perlu ditangani bersama karena dapat mengancam kesatuan dan persatuan negara.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kerjasama internasional merupakan hubungan yang dijalin antar negara untuk mencapai tujuan bersama dengan prinsip saling menguntungkan. Kerjasama ini dilakukan atas dasar kesepakatan dan tanpa unsur paksaan dari pihak manapun.
Tujuan Utama Kerjasama Internasional
Setiap negara yang menjalin kerjasama internasional tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Secara umum, tujuan utama dari kerjasama internasional adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
Salah satu tujuan utama kerjasama internasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi negara-negara yang terlibat. Melalui kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi, negara-negara dapat saling melengkapi kebutuhan dan memanfaatkan potensi ekonomi masing-masing. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Contoh nyata dari tujuan ini adalah kerjasama ekonomi dalam kerangka ASEAN Economic Community (AEC) yang bertujuan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi bersama di kawasan Asia Tenggara. Melalui AEC, negara-negara ASEAN dapat meningkatkan daya saing ekonomi dan memperluas akses pasar.
2. Menjaga Perdamaian dan Keamanan Dunia
Kerjasama internasional juga bertujuan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan global. Dengan menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama pertahanan, negara-negara dapat mengurangi potensi konflik dan mencegah terjadinya perang. Forum-forum internasional seperti PBB menjadi wadah bagi negara-negara untuk berdialog dan menyelesaikan perselisihan secara damai.
Contoh konkret dari tujuan ini adalah kerjasama keamanan dalam NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang bertujuan menjaga stabilitas kawasan Eropa dan Amerika Utara. Melalui NATO, negara-negara anggota berkomitmen untuk saling membantu jika terjadi serangan terhadap salah satu anggotanya.
3. Mengatasi Masalah Global Bersama
Di era globalisasi saat ini, banyak permasalahan yang bersifat lintas batas negara dan membutuhkan penanganan bersama. Kerjasama internasional menjadi sarana bagi negara-negara untuk menggabungkan sumber daya dan keahlian dalam mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim, terorisme, perdagangan manusia, dan penyebaran penyakit menular.
Salah satu contoh adalah kerjasama internasional dalam menangani pandemi COVID-19 melalui COVAX Facility. Inisiatif global ini bertujuan memastikan akses yang adil dan merata terhadap vaksin COVID-19 bagi negara-negara di seluruh dunia.
4. Transfer Teknologi dan Pengetahuan
Kerjasama internasional membuka peluang bagi transfer teknologi dan pertukaran pengetahuan antar negara. Negara-negara berkembang dapat belajar dan mengadopsi teknologi dari negara maju untuk mendorong pembangunan. Sementara itu, negara maju juga dapat memanfaatkan inovasi dan kreativitas dari negara berkembang.
Contoh nyata adalah kerjasama Indonesia-Jepang dalam pengembangan kereta cepat. Melalui proyek ini, Indonesia dapat mempelajari teknologi perkeretaapian modern dari Jepang untuk diterapkan di dalam negeri.
5. Meningkatkan Pemahaman Lintas Budaya
Kerjasama internasional juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap keragaman budaya antar bangsa. Melalui pertukaran budaya, pendidikan, dan people-to-people contact, kerjasama internasional dapat mempererat hubungan antar masyarakat dan mengurangi prasangka negatif.
Program pertukaran pelajar seperti AFS dan AIESEC merupakan contoh konkret dari tujuan ini. Melalui program tersebut, para pelajar dapat tinggal dan belajar di negara lain sehingga memperoleh pengalaman lintas budaya yang berharga.
Advertisement
Manfaat Kerjasama Internasional bagi Negara
Kerjasama internasional membawa berbagai manfaat bagi negara-negara yang terlibat di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari kerjasama internasional:
1. Peningkatan Akses Pasar dan Perdagangan
Melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan, negara-negara dapat memperluas akses pasar bagi produk-produk mereka. Perjanjian perdagangan bebas memungkinkan pengurangan atau penghapusan hambatan tarif dan non-tarif sehingga meningkatkan volume perdagangan antar negara. Hal ini membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan domestik untuk memperluas pasar ke luar negeri.
Sebagai contoh, kerjasama ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah berhasil meningkatkan perdagangan intra-ASEAN secara signifikan. Volume perdagangan antar negara ASEAN meningkat dari US$123,8 miliar pada tahun 1993 menjadi US$2,8 triliun pada tahun 2021.
2. Peningkatan Investasi Asing
Kerjasama internasional dapat mendorong peningkatan investasi asing ke dalam negeri. Melalui perjanjian investasi bilateral maupun multilateral, negara-negara dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan memberikan kepastian hukum bagi investor asing. Masuknya investasi asing dapat membawa modal, teknologi, dan keterampilan manajerial yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi.
Indonesia misalnya, telah menandatangani perjanjian investasi bilateral dengan lebih dari 60 negara untuk meningkatkan investasi asing. Hasilnya, realisasi investasi asing langsung (FDI) di Indonesia mencapai Rp 454,3 triliun pada tahun 2021, meningkat 10% dari tahun sebelumnya.
3. Peningkatan Kapasitas SDM
Kerjasama internasional di bidang pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Program pertukaran pelajar, beasiswa internasional, dan kerjasama riset antar perguruan tinggi membuka kesempatan bagi warga negara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di luar negeri. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan daya saing SDM nasional di kancah global.
Program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indonesia misalnya, telah mengirimkan lebih dari 20.000 penerima beasiswa untuk studi di berbagai perguruan tinggi terkemuka dunia. Para alumni program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan Indonesia dengan ilmu dan pengalaman internasional yang dimiliki.
4. Penguatan Posisi Diplomasi
Melalui kerjasama internasional, suatu negara dapat memperkuat posisi diplomasinya di kancah global. Partisipasi aktif dalam forum-forum internasional dan organisasi multilateral memberi kesempatan bagi negara untuk menyuarakan kepentingannya serta mempengaruhi kebijakan global. Hal ini penting terutama bagi negara-negara berkembang agar aspirasi mereka dapat didengar dalam tata kelola global.
Indonesia misalnya, telah berhasil meningkatkan perannya di forum G20 sebagai satu-satunya perwakilan ASEAN. Melalui keketuaan G20 pada tahun 2022, Indonesia dapat mengangkat isu-isu penting bagi negara berkembang seperti pemulihan ekonomi inklusif pasca pandemi.
5. Peningkatan Keamanan Nasional
Kerjasama internasional di bidang pertahanan dan keamanan dapat meningkatkan kapabilitas pertahanan suatu negara. Melalui latihan militer bersama, pertukaran intelijen, dan transfer teknologi pertahanan, negara-negara dapat memperkuat sistem pertahanan mereka. Selain itu, aliansi keamanan juga memberikan jaminan bantuan jika terjadi ancaman dari pihak luar.
Kerjasama pertahanan Indonesia dengan negara-negara sahabat seperti AS, Rusia, dan Korea Selatan telah membantu modernisasi alutsista TNI. Latihan bersama seperti Garuda Shield dengan AS juga meningkatkan profesionalisme dan interoperabilitas pasukan Indonesia.
Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional
Kerjasama internasional dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tergantung pada jumlah negara yang terlibat dan cakupan geografisnya. Berikut ini adalah bentuk-bentuk utama kerjasama internasional:
1. Kerjasama Bilateral
Kerjasama bilateral merupakan kerjasama yang dilakukan antara dua negara. Bentuk kerjasama ini biasanya dituangkan dalam perjanjian bilateral yang mengatur berbagai aspek hubungan kedua negara. Kerjasama bilateral memungkinkan pendekatan yang lebih spesifik sesuai kepentingan kedua negara.
Contoh kerjasama bilateral antara lain:
- Kerjasama Indonesia-Jepang dalam pembangunan infrastruktur
- Kerjasama pertahanan Indonesia-Rusia
- Kerjasama pendidikan Indonesia-Australia
2. Kerjasama Regional
Kerjasama regional melibatkan beberapa negara dalam suatu kawasan geografis tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan integrasi ekonomi, politik, dan sosial budaya di antara negara-negara dalam kawasan tersebut. Kerjasama regional memungkinkan negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan bersama dan memanfaatkan potensi kawasan.
Beberapa contoh kerjasama regional antara lain:
- ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
- Uni Eropa
- APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)
- MERCOSUR (Mercado Común del Sur)
3. Kerjasama Multilateral
Kerjasama multilateral melibatkan banyak negara tanpa batasan kawasan tertentu. Bentuk kerjasama ini biasanya dilakukan melalui organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global. Kerjasama multilateral penting untuk mengatasi isu-isu global yang membutuhkan tindakan bersama dari komunitas internasional.
Beberapa contoh kerjasama multilateral antara lain:
- PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
- WTO (World Trade Organization)
- IMF (International Monetary Fund)
- WHO (World Health Organization)
4. Kerjasama Fungsional
Kerjasama fungsional berfokus pada bidang atau sektor tertentu tanpa batasan geografis. Bentuk kerjasama ini biasanya melibatkan negara-negara yang memiliki kepentingan bersama dalam suatu isu spesifik. Kerjasama fungsional memungkinkan penanganan masalah secara lebih terfokus dan efektif.
Beberapa contoh kerjasama fungsional antara lain:
- OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)
- IAEA (International Atomic Energy Agency)
- UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)
- INTERPOL (International Criminal Police Organization)
Advertisement
Dampak Positif dan Negatif Kerjasama Internasional
Meskipun kerjasama internasional membawa banyak manfaat, terdapat juga beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari kerjasama internasional:
Dampak Positif
- Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan dan investasi
- Transfer teknologi dan pengetahuan antar negara
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pertukaran pendidikan
- Penguatan posisi diplomasi di kancah internasional
- Peningkatan kapabilitas pertahanan dan keamanan nasional
- Penanganan isu-isu global secara lebih efektif
- Peningkatan pemahaman lintas budaya antar bangsa
Dampak Negatif
- Potensi ketergantungan ekonomi terhadap negara lain
- Masuknya pengaruh budaya asing yang dapat mengikis nilai-nilai lokal
- Persaingan tenaga kerja dengan pekerja asing
- Eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan multinasional
- Berkurangnya kedaulatan negara dalam beberapa aspek kebijakan
- Potensi konflik kepentingan antar negara anggota
- Beban keuangan untuk membiayai keanggotaan di organisasi internasional
Tantangan dalam Kerjasama Internasional
Meskipun membawa banyak manfaat, kerjasama internasional juga menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya. Beberapa tantangan utama dalam kerjasama internasional antara lain:
1. Perbedaan Kepentingan Nasional
Setiap negara memiliki kepentingan nasional masing-masing yang terkadang bertentangan dengan negara lain. Hal ini dapat menghambat tercapainya konsensus dalam kerjasama internasional. Misalnya dalam isu perubahan iklim, negara maju dan berkembang sering berbeda pandangan mengenai pembagian tanggung jawab pengurangan emisi karbon.
2. Kesenjangan Ekonomi antar Negara
Perbedaan tingkat pembangunan ekonomi antar negara dapat menimbulkan ketimpangan dalam kerjasama internasional. Negara-negara maju seringkali memiliki posisi tawar yang lebih kuat dibandingkan negara berkembang. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam pembagian manfaat kerjasama.
3. Isu Kedaulatan Nasional
Kerjasama internasional terkadang dipandang dapat mengancam kedaulatan nasional suatu negara. Beberapa negara enggan terlibat terlalu dalam pada kerjasama yang dianggap dapat mengurangi otonomi mereka dalam pengambilan kebijakan. Isu ini sering muncul misalnya dalam kerjasama di bidang HAM dan lingkungan hidup.
4. Perbedaan Sistem Politik dan Hukum
Perbedaan sistem politik dan hukum antar negara dapat menghambat implementasi kesepakatan internasional. Proses ratifikasi perjanjian internasional ke dalam hukum nasional seringkali memakan waktu lama dan rumit. Selain itu, perbedaan interpretasi hukum juga dapat menimbulkan sengketa dalam pelaksanaan kerjasama.
5. Isu Keamanan dan Kepercayaan
Kurangnya rasa saling percaya antar negara dapat menghambat kerjasama yang efektif, terutama di bidang pertahanan dan keamanan. Kekhawatiran akan kebocoran informasi rahasia atau penyalahgunaan teknologi sensitif seringkali membatasi ruang lingkup kerjasama internasional.
Advertisement
Kesimpulan
Kerjasama internasional merupakan keniscayaan di era globalisasi saat ini. Melalui kerjasama internasional, negara-negara dapat saling melengkapi kekurangan dan memanfaatkan kelebihan masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Manfaat kerjasama internasional mencakup berbagai aspek mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya, hingga pertahanan keamanan.
Meskipun membawa banyak dampak positif, kerjasama internasional juga menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya. Perbedaan kepentingan nasional, kesenjangan ekonomi, dan isu kedaulatan menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Diperlukan komitmen dan itikad baik dari semua pihak untuk memastikan kerjasama internasional dapat berjalan efektif dan membawa manfaat bagi semua negara yang terlibat.
Ke depannya, kerjasama internasional akan semakin penting dalam mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, terorisme, dan pandemi. Negara-negara perlu terus memperkuat kemitraan dan mencari solusi inovatif agar dapat menghadapi kompleksitas dunia yang semakin tinggi. Dengan demikian, tujuan bersama untuk menciptakan dunia yang lebih damai, adil dan sejahtera dapat terwujud melalui kerjasama internasional yang efektif.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence