Pengertian Devisa
Liputan6.com, Jakarta Devisa merupakan aset keuangan yang digunakan dalam transaksi internasional dan dapat diterima secara luas di dunia global. Secara lebih spesifik, devisa dapat didefinisikan sebagai semua benda yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran internasional yang sah dan diterima oleh bank sentral negara lain.
Bentuk devisa dapat berupa berbagai instrumen keuangan, seperti:
- Valuta asing (mata uang asing)
- Emas batangan
- Surat-surat berharga dalam denominasi mata uang asing
- Wesel ekspor
- Traveler's cheque
Devisa memiliki peran vital dalam perekonomian suatu negara, terutama untuk memfasilitasi perdagangan dan transaksi internasional. Ketersediaan devisa yang cukup menunjukkan kemampuan suatu negara untuk melakukan pembayaran internasional dan menjaga stabilitas nilai tukar mata uangnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Devisa
Devisa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan sumbernya:
1. Berdasarkan Bentuknya
a. Devisa Umum
Devisa umum merupakan devisa yang diperoleh dari hasil kegiatan ekspor, penjualan jasa, dan pendapatan bunga modal. Jenis devisa ini umumnya dalam bentuk valuta asing yang dapat digunakan secara bebas untuk berbagai keperluan transaksi internasional.
b. Devisa Kredit
Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari hasil pinjaman luar negeri atau kredit internasional. Penggunaan devisa jenis ini biasanya terikat dengan perjanjian atau kesepakatan tertentu dengan pihak pemberi pinjaman.
2. Berdasarkan Sumbernya
a. Devisa Hasil Ekspor (DHE)
DHE merupakan devisa yang diperoleh dari kegiatan ekspor barang dan jasa. Ini merupakan salah satu sumber devisa terpenting bagi banyak negara, terutama negara berkembang yang mengandalkan ekspor komoditas.
b. Devisa Hasil Jasa
Jenis devisa ini berasal dari penyediaan jasa kepada pihak asing, seperti jasa pariwisata, transportasi internasional, atau jasa konsultasi.
c. Devisa Hasil Investasi
Devisa yang diperoleh dari keuntungan investasi di luar negeri, seperti dividen atau bunga dari kepemilikan saham atau obligasi asing.
d. Devisa Pinjaman
Merupakan devisa yang berasal dari pinjaman luar negeri, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun sektor swasta.
Advertisement
Fungsi Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi penting dalam perekonomian suatu negara:
1. Alat Pembayaran Internasional
Fungsi utama devisa adalah sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi internasional. Dengan memiliki devisa, suatu negara dapat melakukan pembelian barang dan jasa dari negara lain, membayar utang luar negeri, atau melakukan investasi di pasar global.
2. Cadangan Valuta Asing
Devisa berfungsi sebagai cadangan valuta asing negara yang dikelola oleh bank sentral. Cadangan ini penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang domestik dan sebagai penyangga terhadap guncangan ekonomi eksternal.
3. Pembiayaan Impor
Devisa digunakan untuk membiayai kegiatan impor barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara. Ketersediaan devisa yang cukup memungkinkan negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat diproduksi sendiri.
4. Instrumen Kebijakan Moneter
Bank sentral dapat menggunakan devisa sebagai instrumen dalam menjalankan kebijakan moneter, misalnya melalui intervensi di pasar valuta asing untuk memengaruhi nilai tukar mata uang.
5. Indikator Kesehatan Ekonomi
Posisi devisa suatu negara sering dijadikan indikator kesehatan ekonomi. Cadangan devisa yang kuat menunjukkan kemampuan negara dalam memenuhi kewajiban internasionalnya dan menjaga stabilitas ekonomi.
Sumber Devisa
Devisa dapat diperoleh dari berbagai sumber, yang mencerminkan aktivitas ekonomi internasional suatu negara. Berikut adalah sumber-sumber utama devisa:
1. Ekspor Barang dan Jasa
Ekspor merupakan sumber devisa terbesar bagi banyak negara. Ketika suatu negara menjual barang atau jasa ke negara lain, pembayaran umumnya dilakukan dalam bentuk valuta asing, yang kemudian menjadi devisa bagi negara pengekspor.
2. Investasi Asing
Investasi langsung maupun tidak langsung dari pihak asing ke dalam negeri dapat menjadi sumber devisa yang signifikan. Ini termasuk investasi asing langsung (FDI) dalam bentuk pembangunan pabrik atau infrastruktur, serta investasi portofolio di pasar modal.
3. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa yang penting bagi banyak negara. Wisatawan asing yang berkunjung akan membelanjakan uang mereka dalam bentuk valuta asing, yang kemudian ditukar menjadi mata uang lokal.
4. Remitansi
Pengiriman uang oleh pekerja migran ke negara asal mereka juga menjadi sumber devisa yang signifikan, terutama bagi negara-negara berkembang dengan jumlah pekerja migran yang besar.
5. Pinjaman Luar Negeri
Meskipun bukan sumber devisa yang ideal karena harus dibayar kembali, pinjaman luar negeri baik oleh pemerintah maupun swasta dapat menjadi sumber devisa jangka pendek.
6. Hibah dan Bantuan Luar Negeri
Bantuan pembangunan atau hibah dari negara lain atau lembaga internasional juga dapat menjadi sumber devisa, meskipun jumlahnya mungkin tidak sebesar sumber-sumber lainnya.
Advertisement
Tujuan Penggunaan Devisa
Penggunaan devisa memiliki beberapa tujuan penting dalam konteks ekonomi dan keuangan suatu negara:
1. Membiayai Impor
Tujuan utama penggunaan devisa adalah untuk membiayai impor barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara. Ini mencakup impor bahan baku untuk industri, barang modal, teknologi, serta barang konsumsi yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
2. Pembayaran Utang Luar Negeri
Devisa digunakan untuk membayar cicilan pokok dan bunga utang luar negeri. Kemampuan suatu negara untuk memenuhi kewajiban utang luar negerinya sangat bergantung pada ketersediaan devisa.
3. Stabilisasi Nilai Tukar
Bank sentral menggunakan devisa untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing guna menstabilkan nilai tukar mata uang domestik. Ketika nilai mata uang domestik melemah, bank sentral dapat menjual devisa untuk membeli mata uang lokal, sehingga mengurangi tekanan depresiasi.
4. Cadangan untuk Keadaan Darurat
Devisa berfungsi sebagai cadangan untuk menghadapi situasi darurat ekonomi, seperti krisis keuangan global atau guncangan eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional.
5. Pembiayaan Kegiatan Diplomatik
Devisa digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan diplomatik dan perwakilan negara di luar negeri, termasuk operasional kedutaan, konsulat, serta partisipasi dalam forum-forum internasional.
6. Investasi di Luar Negeri
Sebagian devisa dapat digunakan untuk melakukan investasi di luar negeri, baik dalam bentuk pembelian aset finansial maupun investasi langsung, yang dapat memberikan keuntungan bagi negara dalam jangka panjang.
7. Pembiayaan Pendidikan dan Pelatihan di Luar Negeri
Devisa juga digunakan untuk membiayai program-program pendidikan dan pelatihan warga negara di luar negeri, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
8. Pembelian Teknologi dan Lisensi
Negara menggunakan devisa untuk membeli teknologi, paten, atau lisensi dari luar negeri yang diperlukan untuk pengembangan industri dan inovasi dalam negeri.
Manfaat Devisa bagi Perekonomian
Keberadaan dan pengelolaan devisa yang baik memberikan berbagai manfaat bagi perekonomian suatu negara:
1. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Cadangan devisa yang kuat membantu menjaga stabilitas ekonomi negara, terutama dalam menghadapi guncangan eksternal. Ini memberikan kepercayaan kepada investor dan pelaku pasar terhadap kemampuan negara dalam memenuhi kewajiban internasionalnya.
2. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Devisa memungkinkan negara untuk mengimpor barang modal dan teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan Daya Saing Internasional
Dengan cadangan devisa yang cukup, suatu negara dapat menjaga nilai tukar mata uangnya pada tingkat yang kompetitif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing ekspor negara tersebut di pasar global.
4. Memperkuat Posisi Tawar dalam Hubungan Internasional
Negara dengan cadangan devisa yang kuat memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam negosiasi ekonomi dan politik internasional.
5. Meningkatkan Kepercayaan Investor
Cadangan devisa yang memadai meningkatkan kepercayaan investor asing, yang dapat mendorong aliran investasi masuk ke dalam negeri.
6. Menjamin Ketersediaan Barang Impor Penting
Devisa memastikan bahwa negara dapat terus mengimpor barang-barang penting seperti bahan bakar, obat-obatan, dan bahan pangan, terutama dalam situasi krisis.
Advertisement
Pengelolaan Devisa Negara
Pengelolaan devisa negara merupakan tanggung jawab utama bank sentral, yang dalam konteks Indonesia adalah Bank Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pengelolaan devisa negara:
1. Kebijakan Cadangan Devisa
Bank sentral menentukan tingkat cadangan devisa yang optimal untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Ini melibatkan analisis terhadap kebutuhan impor, kewajiban utang luar negeri, dan potensi guncangan eksternal.
2. Diversifikasi Aset
Untuk mengurangi risiko, cadangan devisa biasanya diinvestasikan dalam berbagai aset, termasuk obligasi pemerintah asing, deposito di bank-bank internasional, dan emas. Diversifikasi ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara keamanan, likuiditas, dan imbal hasil.
3. Manajemen Risiko
Bank sentral menerapkan strategi manajemen risiko yang ketat untuk melindungi nilai cadangan devisa dari fluktuasi nilai tukar dan perubahan kondisi pasar global.
4. Monitoring dan Pelaporan
Posisi cadangan devisa dipantau secara ketat dan dilaporkan secara berkala kepada publik sebagai bagian dari transparansi kebijakan moneter.
5. Koordinasi dengan Kebijakan Fiskal
Pengelolaan devisa harus dikoordinasikan dengan kebijakan fiskal pemerintah untuk memastikan keselarasan dalam mencapai tujuan ekonomi nasional.
Kebijakan Devisa di Indonesia
Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan terkait devisa untuk mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan negara:
1. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE)
Pemerintah Indonesia mewajibkan eksportir untuk menempatkan sebagian dari devisa hasil ekspor mereka di dalam sistem keuangan Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas valuta asing di dalam negeri.
2. Liberalisasi Devisa
Sejak tahun 1970-an, Indonesia menerapkan kebijakan devisa bebas, yang memungkinkan aliran modal masuk dan keluar secara relatif bebas. Namun, tetap ada pengawasan untuk mencegah tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme.
3. Intervensi Pasar Valuta Asing
Bank Indonesia secara aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, terutama saat terjadi tekanan depresiasi yang signifikan.
4. Kebijakan Lindung Nilai
Pemerintah mendorong perusahaan, terutama BUMN, untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap eksposur valuta asing mereka untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar.
5. Pengawasan Transaksi Devisa
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pengawasan ketat terhadap transaksi devisa untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan mencegah spekulasi yang berlebihan.
Advertisement
Tantangan dalam Pengelolaan Devisa
Meskipun memiliki peran penting, pengelolaan devisa juga menghadapi berbagai tantangan:
1. Volatilitas Pasar Global
Fluktuasi nilai tukar mata uang utama dunia dan perubahan kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi nilai cadangan devisa secara signifikan.
2. Tekanan Neraca Pembayaran
Defisit neraca pembayaran yang berkelanjutan dapat menguras cadangan devisa, memaksa negara untuk mencari sumber pembiayaan eksternal.
3. Dilema Trilemma Ekonomi
Negara sering menghadapi dilema dalam memilih antara kebebasan aliran modal, stabilitas nilai tukar, dan independensi kebijakan moneter.
4. Risiko Geopolitik
Ketegangan geopolitik dapat mempengaruhi arus perdagangan dan investasi global, yang pada gilirannya berdampak pada posisi devisa suatu negara.
5. Perubahan Struktural Ekonomi Global
Pergeseran dalam pola perdagangan global dan munculnya mata uang digital dapat mengubah cara negara-negara mengelola cadangan devisa mereka di masa depan.
Peran Devisa dalam Perdagangan Internasional
Devisa memainkan peran krusial dalam memfasilitasi perdagangan internasional:
1. Alat Pembayaran
Devisa, terutama dalam bentuk mata uang yang dapat diterima secara luas seperti Dolar AS atau Euro, berfungsi sebagai alat pembayaran dalam transaksi internasional.
2. Mengurangi Risiko Nilai Tukar
Dengan menggunakan devisa, pelaku perdagangan internasional dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar yang dapat mempengaruhi biaya atau pendapatan mereka.
3. Memfasilitasi Pembiayaan Perdagangan
Ketersediaan devisa memungkinkan bank-bank untuk menyediakan instrumen pembiayaan perdagangan seperti letter of credit, yang penting untuk transaksi ekspor-impor.
4. Indikator Daya Saing
Posisi devisa suatu negara dapat menjadi indikator daya saing ekonominya di pasar global. Cadangan devisa yang kuat menunjukkan kemampuan negara untuk mempertahankan nilai mata uangnya dan memenuhi kewajiban internasionalnya.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Devisa
1. Apa perbedaan antara devisa dan valuta asing?
Devisa mencakup semua aset dalam valuta asing yang dimiliki suatu negara, termasuk emas dan surat berharga internasional. Valuta asing lebih spesifik merujuk pada mata uang asing itu sendiri.
2. Bagaimana cara meningkatkan cadangan devisa negara?
Cadangan devisa dapat ditingkatkan melalui peningkatan ekspor, menarik investasi asing, meningkatkan pariwisata, dan mendorong remitansi dari pekerja di luar negeri.
3. Apakah cadangan devisa yang besar selalu baik untuk ekonomi?
Cadangan devisa yang besar memberikan keamanan, namun juga ada biaya peluang. Terlalu banyak devisa yang tidak produktif dapat mengurangi potensi investasi dalam negeri.
4. Bagaimana pengaruh kebijakan moneter terhadap devisa?
Kebijakan moneter seperti perubahan suku bunga dapat mempengaruhi aliran modal dan pada gilirannya mempengaruhi posisi devisa negara.
5. Apa dampak krisis ekonomi global terhadap devisa?
Krisis ekonomi global dapat menyebabkan penurunan ekspor, pengurangan investasi asing, dan tekanan pada nilai tukar, yang semuanya dapat mengurangi cadangan devisa negara.
Kesimpulan
Devisa memainkan peran vital dalam perekonomian modern, terutama dalam konteks globalisasi dan integrasi ekonomi internasional. Tujuan penggunaan devisa mencakup berbagai aspek penting, mulai dari memfasilitasi perdagangan internasional hingga menjaga stabilitas ekonomi nasional. Pengelolaan devisa yang efektif dan efisien menjadi kunci bagi suatu negara untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan mengambil manfaat dari ekonomi global.
Bagi Indonesia, sebagai negara berkembang dengan ekonomi yang semakin terintegrasi dengan pasar global, pengelolaan devisa yang bijaksana menjadi semakin krusial. Kebijakan-kebijakan terkait devisa perlu terus dievaluasi dan disesuaikan untuk menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis, sambil tetap mempertahankan fleksibilitas yang diperlukan untuk merespon perubahan kondisi global.
Dengan pemahaman yang baik tentang peran dan fungsi devisa, serta implementasi kebijakan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi devisanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisinya dalam perekonomian global.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement