Pengertian Berita
Liputan6.com, Jakarta Berita merupakan laporan atau informasi mengenai peristiwa, kejadian, atau fenomena yang aktual, faktual dan menarik perhatian khalayak luas. Secara etimologis, kata "berita" berasal dari bahasa Sanskerta "vritta" yang berarti "kejadian" atau "peristiwa yang telah terjadi". Dalam konteks jurnalistik modern, berita dapat didefinisikan sebagai laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
Berita memiliki peran penting dalam masyarakat sebagai sumber informasi utama mengenai berbagai peristiwa dan perkembangan terkini. Melalui berita, masyarakat dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar mereka maupun di belahan dunia lain. Berita juga berfungsi sebagai sarana edukasi, hiburan, dan kontrol sosial.
Dalam dunia jurnalistik, berita harus memenuhi beberapa kriteria agar dapat dianggap layak untuk dipublikasikan. Kriteria tersebut meliputi:
Advertisement
- Aktualitas: Berita harus mengandung unsur kebaruan atau peristiwa yang baru saja terjadi.
- Faktualitas: Berita harus berdasarkan fakta dan dapat diverifikasi kebenarannya.
- Objektivitas: Berita harus disajikan secara berimbang tanpa memihak salah satu pihak.
- Kepentingan: Berita harus memiliki nilai penting atau berdampak bagi masyarakat luas.
- Menarik: Berita harus mampu menarik minat dan perhatian pembaca atau pemirsa.
Dengan memahami pengertian dan kriteria berita, kita dapat lebih kritis dalam menyikapi informasi yang beredar di masyarakat. Hal ini penting mengingat era digital saat ini memungkinkan siapa saja untuk memproduksi dan menyebarkan informasi dengan mudah, sehingga kemampuan untuk membedakan berita yang kredibel dan tidak menjadi sangat penting.
Unsur-unsur Berita
Dalam penulisan berita, terdapat beberapa unsur penting yang harus diperhatikan untuk menghasilkan berita yang lengkap dan informatif. Unsur-unsur tersebut dikenal dengan istilah 5W+1H, yang merupakan singkatan dari What, Who, When, Where, Why, dan How. Mari kita bahas masing-masing unsur tersebut secara lebih detail:
1. What (Apa)
Unsur "What" merujuk pada peristiwa atau kejadian yang menjadi inti dari berita tersebut. Ini adalah jawaban atas pertanyaan "Apa yang terjadi?". Dalam menulis berita, penting untuk menyampaikan dengan jelas dan ringkas apa yang sebenarnya terjadi. Misalnya, "Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR mengguncang wilayah Sulawesi Tengah."
2. Who (Siapa)
Unsur "Who" menjelaskan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Ini bisa merujuk pada individu, kelompok, organisasi, atau bahkan negara yang menjadi subjek atau objek dalam berita. Contohnya, "Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan jembatan terpanjang di Indonesia."
3. When (Kapan)
Unsur "When" memberikan informasi tentang waktu terjadinya peristiwa. Ini penting untuk memberikan konteks temporal pada berita. Waktu bisa berupa tanggal, hari, jam, atau bahkan musim. Misalnya, "Pada Senin, 15 Mei 2023, pukul 14.30 WIB."
4. Where (Di mana)
Unsur "Where" menjelaskan lokasi atau tempat terjadinya peristiwa. Informasi ini membantu pembaca memahami konteks geografis dari berita tersebut. Contohnya, "Kebakaran hebat terjadi di kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat."
5. Why (Mengapa)
Unsur "Why" memberikan penjelasan tentang alasan atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Ini membantu pembaca memahami konteks dan signifikansi dari berita tersebut. Misalnya, "Kenaikan harga bahan bakar minyak disebabkan oleh melonjaknya harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah."
6. How (Bagaimana)
Unsur "How" menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi atau bagaimana dampaknya. Ini memberikan detail tambahan yang membantu pembaca memahami proses atau konsekuensi dari peristiwa tersebut. Contohnya, "Tim SAR melakukan evakuasi korban banjir menggunakan perahu karet dan helikopter."
Â
Advertisement
Jenis-jenis Berita
Dalam dunia jurnalistik, terdapat berbagai jenis berita yang memiliki karakteristik dan tujuan penyampaian yang berbeda-beda. Memahami jenis-jenis berita ini penting bagi para jurnalis, pembaca, dan pemirsa untuk dapat menginterpretasikan dan memanfaatkan informasi dengan lebih baik. Berikut adalah penjelasan detail mengenai beberapa jenis berita utama:
1. Straight News (Berita Langsung)
Straight news atau berita langsung adalah jenis berita yang paling umum dan sering dijumpai. Berita ini menyajikan informasi tentang suatu peristiwa secara langsung, lugas, dan objektif. Karakteristik utama dari straight news adalah:
- Aktual dan terkini
- Disajikan secara singkat dan padat
- Fokus pada fakta-fakta utama (5W+1H)
- Menggunakan gaya bahasa yang formal dan objektif
- Biasanya ditempatkan di halaman depan surat kabar atau sebagai headline di media online
Contoh straight news: "Gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Pulau Sulawesi pada Senin (15/5) pukul 14.30 WITA. BMKG melaporkan pusat gempa berada di 56 km timur laut Majene dengan kedalaman 10 km."
2. Feature News (Berita Fitur)
Feature news adalah jenis berita yang lebih mendalam dan bersifat human interest. Berita ini tidak terikat waktu dan lebih menekankan pada aspek emosional atau pengalaman manusia. Karakteristik feature news meliputi:
- Penulisan yang lebih kreatif dan naratif
- Fokus pada aspek human interest
- Tidak terikat waktu (timeless)
- Memberikan informasi yang lebih mendalam dan komprehensif
- Sering menggunakan teknik storytelling
Contoh feature news: "Kisah Perjuangan Seorang Guru di Pedalaman Papua: Mendidik Anak-anak dengan Keterbatasan"
3. Investigative News (Berita Investigasi)
Berita investigasi adalah jenis berita yang dihasilkan dari penyelidikan mendalam terhadap suatu isu atau masalah. Jenis berita ini memerlukan waktu yang lebih lama dalam proses pembuatannya dan sering kali mengungkap fakta-fakta yang tersembunyi. Karakteristik berita investigasi antara lain:
- Memerlukan penelitian dan penyelidikan yang mendalam
- Mengungkap fakta-fakta yang tersembunyi atau belum diketahui publik
- Biasanya berkaitan dengan isu-isu sensitif atau kontroversi
- Memerlukan waktu yang lebih lama dalam proses pembuatannya
- Sering menggunakan berbagai sumber dan metode pengumpulan data
Contoh berita investigasi: "Investigasi: Jejak Korupsi dalam Proyek Infrastruktur Nasional"
4. Opinion News (Berita Opini)
Opinion news adalah jenis berita yang menyajikan pendapat atau pandangan seseorang, biasanya seorang ahli atau tokoh publik, mengenai suatu isu atau peristiwa. Karakteristik opinion news meliputi:
- Berisi pendapat atau analisis dari seorang ahli atau tokoh publik
- Biasanya disajikan dalam bentuk kolom opini atau editorial
- Dapat bersifat subjektif namun harus tetap berdasarkan fakta dan data
- Bertujuan untuk mempengaruhi opini publik atau memberikan sudut pandang alternatif
Contoh opinion news: "Menurut Ekonom: Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Inflasi Perlu Ditinjau Ulang"
5. Depth News (Berita Mendalam)
Depth news atau berita mendalam adalah jenis berita yang menyajikan informasi secara lebih komprehensif dan mendalam dibandingkan straight news. Berita ini biasanya merupakan pengembangan dari berita-berita yang sudah ada sebelumnya. Karakteristik depth news antara lain:
- Menyajikan informasi yang lebih lengkap dan mendalam
- Menggunakan berbagai sumber dan sudut pandang
- Memberikan analisis dan interpretasi terhadap suatu peristiwa
- Biasanya lebih panjang dibandingkan straight news
- Sering menggunakan data, grafik, atau infografis untuk mendukung informasi
Contoh depth news: "Analisis Mendalam: Dampak Jangka Panjang Pandemi Covid-19 terhadap Ekonomi Global"
Â
Struktur Teks Berita
Struktur teks berita merupakan susunan atau organisasi penulisan berita yang membantu pembaca memahami informasi dengan lebih efektif. Struktur ini umumnya mengikuti pola tertentu yang telah menjadi standar dalam dunia jurnalistik. Berikut adalah penjelasan detail mengenai struktur teks berita:
1. Judul (Headline)
Judul merupakan bagian pertama dan sangat penting dalam struktur teks berita. Fungsi utama judul adalah:
- Menarik perhatian pembaca
- Memberikan gambaran singkat tentang isi berita
- Membantu pembaca memutuskan apakah akan membaca berita tersebut atau tidak
Judul yang baik harus singkat, jelas, dan menarik. Contoh: "Gempa 7,2 SR Guncang Sulawesi Tengah, 10 Orang Tewas"
2. Teras Berita (Lead)
Teras berita atau lead adalah paragraf pembuka yang berisi intisari dari keseluruhan berita. Lead biasanya menjawab pertanyaan 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How) secara singkat. Karakteristik lead yang baik:
- Singkat dan padat (biasanya tidak lebih dari 30-40 kata)
- Mengandung informasi paling penting dari berita
- Menarik minat pembaca untuk melanjutkan membaca
Contoh lead: "Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR mengguncang Sulawesi Tengah pada Senin (15/5) pukul 14.30 WITA, mengakibatkan 10 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. BMKG melaporkan pusat gempa berada di 56 km timur laut Majene dengan kedalaman 10 km."
3. Tubuh Berita (Body)
Tubuh berita merupakan bagian utama yang berisi detail dan pengembangan dari informasi yang telah disampaikan di lead. Tubuh berita biasanya disusun menggunakan teknik piramida terbalik, di mana informasi disajikan berdasarkan tingkat kepentingannya, dari yang paling penting hingga yang kurang penting. Karakteristik tubuh berita:
- Memberikan informasi lebih rinci tentang peristiwa
- Menyajikan fakta-fakta pendukung
- Menggunakan kutipan dari narasumber atau saksi mata
- Menjelaskan konteks dan latar belakang peristiwa
Contoh tubuh berita: "Menurut Kepala BNPB, Doni Monardo, tim SAR gabungan telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi dan pertolongan. 'Kami telah mengirimkan 200 personel SAR dan peralatan berat untuk membantu proses evakuasi,' ujarnya. Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Ali Mazi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat pengungsian sementara di beberapa titik..."
4. Penutup
Penutup merupakan bagian akhir dari struktur teks berita. Meskipun tidak selalu ada, penutup dapat berfungsi untuk:
- Memberikan kesimpulan atau ringkasan dari berita
- Menyampaikan informasi tambahan yang relevan
- Memberikan proyeksi atau pandangan ke depan terkait peristiwa tersebut
Contoh penutup: "Gempa ini merupakan yang terkuat yang mengguncang Sulawesi Tengah dalam satu dekade terakhir. BMKG memperingatkan adanya potensi gempa susulan dalam beberapa hari ke depan dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada."
Â
Advertisement
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Kaidah kebahasaan dalam teks berita merujuk pada aturan dan gaya penulisan yang khas digunakan dalam jurnalistik. Pemahaman terhadap kaidah ini penting untuk menghasilkan berita yang jelas, akurat, dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut adalah penjelasan detail mengenai kaidah kebahasaan dalam teks berita:
1. Penggunaan Bahasa Baku
Teks berita umumnya menggunakan bahasa baku atau standar. Ini bertujuan untuk:
- Menjaga keformalan dan kredibilitas berita
- Memastikan kejelasan informasi
- Menghindari kesalahpahaman atau ambiguitas
Contoh: Menggunakan "tidak" alih-alih "enggak", atau "karena" alih-alih "gara-gara".
2. Kalimat Efektif
Berita ditulis dengan kalimat-kalimat yang efektif, yang berarti:
- Singkat dan padat
- Langsung ke pokok permasalahan
- Menghindari kata-kata berlebihan atau redundan
Contoh: "Presiden meresmikan jembatan baru" lebih efektif daripada "Presiden telah melakukan peresmian terhadap jembatan yang baru dibangun".
3. Penggunaan Kata Kerja Aktif
Teks berita lebih sering menggunakan kata kerja aktif daripada pasif. Ini bertujuan untuk:
- Membuat kalimat lebih dinamis
- Memperjelas subjek atau pelaku dalam berita
- Membuat berita lebih mudah dipahami
Contoh: "Polisi menangkap tersangka" lebih baik daripada "Tersangka ditangkap oleh polisi".
4. Penggunaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Teks berita sering menggunakan kombinasi kalimat langsung (kutipan) dan tidak langsung untuk:
- Memberikan kredibilitas pada informasi
- Menyajikan pendapat atau pernyataan narasumber
- Membuat berita lebih hidup dan menarik
Contoh kalimat langsung: "Kami akan terus melakukan penyelidikan," ujar Kapolres dalam konferensi pers.
Contoh kalimat tidak langsung: Kapolres menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan.
5. Penggunaan Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal sering digunakan dalam teks berita untuk menunjukkan urutan waktu atau kronologi peristiwa. Contoh konjungsi temporal meliputi:
- Kemudian
- Selanjutnya
- Setelah itu
- Sementara itu
Contoh: "Gempa terjadi pada pukul 14.30. Kemudian, tim SAR langsung dikerahkan ke lokasi."
6. Penggunaan Kata Ganti Orang Ketiga
Teks berita umumnya menggunakan kata ganti orang ketiga untuk menjaga objektivitas. Ini berarti menghindari penggunaan "saya" atau "kami" kecuali dalam kutipan langsung. Contoh kata ganti orang ketiga:
- Dia
- Mereka
- Beliau (untuk orang yang dihormati)
Contoh: "Presiden menyatakan bahwa beliau akan meninjau langsung lokasi bencana."
7. Penggunaan Istilah Teknis
Teks berita sering menggunakan istilah teknis sesuai dengan topik yang dibahas. Namun, istilah-istilah ini biasanya dijelaskan atau diberi konteks untuk memudahkan pemahaman pembaca umum.
Contoh: "Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 2% pada perdagangan hari ini."
8. Menghindari Opini Pribadi
Teks berita harus objektif dan menghindari opini pribadi penulis. Jika ada opini atau analisis, biasanya dinyatakan secara eksplisit sebagai opini narasumber atau ahli.
Contoh yang salah: "Kebijakan pemerintah ini sangat tidak masuk akal."
Contoh yang benar: "Menurut pengamat ekonomi Dr. Andi Wijaya, kebijakan pemerintah ini perlu dikaji ulang."
Â
Contoh Teks Berita
Berikut adalah contoh teks berita yang menggabungkan berbagai elemen yang telah kita bahas sebelumnya, termasuk struktur berita dan kaidah kebahasaan:
Judul:
Gempa 7,2 SR Guncang Sulawesi Tengah, 10 Tewas dan Ratusan Luka-luka
Lead:
Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR mengguncang Sulawesi Tengah pada Senin (15/5) pukul 14.30 WITA, mengakibatkan sedikitnya 10 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di 56 km timur laut Majene dengan kedalaman 10 km.
Tubuh Berita:
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, menyatakan bahwa tim SAR gabungan telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi dan pertolongan. "Kami telah mengirimkan 200 personel SAR dan peralatan berat untuk membantu proses evakuasi," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Ali Mazi, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat pengungsian sementara di beberapa titik. "Kami telah mengaktifkan 15 titik pengungsian dengan kapasitas total 5.000 orang," kata Ali Mazi.
BMKG memperingatkan adanya potensi gempa susulan dalam beberapa hari ke depan. "Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Gempa ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Menurut data sementara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedikitnya 500 rumah mengalami kerusakan, serta beberapa jembatan dan ruas jalan terputus akibat longsor yang dipicu oleh gempa.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk memberikan bantuan secepat mungkin. "Saya telah memerintahkan Menteri PUPR, Menteri Sosial, dan Panglima TNI untuk segera turun ke lokasi dan memastikan bantuan sampai ke masyarakat yang membutuhkan," kata Presiden dalam keterangan persnya di Istana Negara.
Penutup:
Gempa ini merupakan yang terkuat yang mengguncang Sulawesi Tengah dalam satu dekade terakhir. Pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk menangani dampak bencana ini. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
Contoh teks berita di atas menunjukkan penerapan struktur berita yang terdiri dari judul, lead, tubuh berita, dan penutup. Kaidah kebahasaan yang digunakan mencakup penggunaan bahasa baku, kalimat efektif, kombinasi kalimat langsung dan tidak langsung, serta penggunaan kata ganti orang ketiga. Berita ini juga mencakup unsur-unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How) yang penting dalam penulisan berita.
Advertisement
Kesimpulan
Memahami apa yang dimaksud dengan berita, unsur-unsurnya, jenis-jenisnya, serta struktur dan kaidah kebahasaannya merupakan hal yang sangat penting dalam dunia jurnalistik modern. Berita bukan hanya sekadar laporan peristiwa, tetapi merupakan sarana vital dalam menyebarkan informasi, membentuk opini publik, dan bahkan mempengaruhi kebijakan.
Dalam era informasi yang semakin cepat dan kompleks ini, kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami berita dengan baik menjadi keterampilan yang sangat berharga. Baik sebagai jurnalis, pembaca, maupun warga negara yang kritis, pemahaman mendalam tentang berita dapat membantu kita dalam:
- Membedakan antara berita yang kredibel dan informasi yang tidak dapat dipercaya
- Menginterpretasikan peristiwa-peristiwa penting dengan lebih baik
- Berpartisipasi secara lebih aktif dan informasi dalam diskusi publik
- Membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat
Penting untuk diingat bahwa dunia jurnalistik terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola konsumsi informasi masyarakat. Namun, prinsip-prinsip dasar seperti akurasi, objektivitas, dan etika jurnalistik tetap menjadi fondasi yang tidak tergantikan dalam produksi dan penyebaran berita yang berkualitas.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence