Pengertian Purging
Liputan6.com, Jakarta Purging adalah reaksi kulit yang terjadi saat menggunakan produk skincare baru, terutama yang mengandung bahan aktif tertentu. Proses ini ditandai dengan munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya dalam jangka waktu singkat. Meski terlihat seperti breakout, purging sebenarnya merupakan tanda bahwa produk skincare sedang bekerja untuk membersihkan dan memperbaharui kulit.
Saat purging terjadi, sel-sel kulit mati dan kotoran yang tersumbat di pori-pori akan terangkat ke permukaan kulit. Hal ini menyebabkan munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya untuk sementara waktu. Namun setelah proses ini selesai, kulit akan terlihat lebih bersih dan sehat.
Purging biasanya terjadi karena penggunaan produk yang mengandung bahan aktif seperti:
Advertisement
- Retinoid (vitamin A)
- AHA (Alpha Hydroxy Acid)
- BHA (Beta Hydroxy Acid)
- Vitamin C
- Asam glikolat
- Asam salisilat
- Asam laktat
- Benzoyl peroxide
Bahan-bahan aktif tersebut bekerja dengan mempercepat proses pergantian sel kulit (skin cell turnover). Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 28 hari pada orang dewasa, namun dengan adanya bahan aktif tersebut, prosesnya bisa dipercepat menjadi 14-21 hari saja.
Ciri-Ciri Purging pada Kulit
Untuk membedakan purging dengan breakout biasa, penting untuk mengenali ciri-ciri khasnya. Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kulit Anda sedang mengalami purging:
1. Jerawat Muncul di Area yang Biasa Bermasalah
Salah satu ciri utama purging adalah jerawat atau masalah kulit lainnya muncul di area yang memang sudah sering bermasalah sebelumnya. Jika Anda biasa berjerawat di dahi atau pipi, maka purging akan cenderung terjadi di area tersebut. Hal ini berbeda dengan breakout yang bisa muncul di area yang sebelumnya jarang bermasalah.
2. Proses Berlangsung Relatif Singkat
Purging biasanya berlangsung sekitar 4-6 minggu, sesuai dengan siklus regenerasi sel kulit normal. Setelah periode ini, kondisi kulit seharusnya membaik. Jika masalah kulit berlanjut lebih dari 6-8 minggu, kemungkinan yang terjadi adalah breakout, bukan purging.
3. Jenis Jerawat yang Muncul
Pada saat purging, jenis jerawat yang muncul biasanya berupa whitehead, blackhead, atau jerawat kecil (papula). Jerawat ini cenderung tidak meradang dan tidak terlalu nyeri. Berbeda dengan breakout yang bisa menimbulkan jerawat besar dan meradang.
4. Kulit Mengelupas
Selain jerawat, purging juga bisa menyebabkan kulit mengelupas. Ini adalah tanda bahwa sel-sel kulit mati sedang terangkat dan digantikan oleh sel kulit baru. Pengelupasan ini biasanya ringan dan tidak disertai rasa gatal atau perih yang berlebihan.
5. Tekstur Kulit Berubah
Selama proses purging, tekstur kulit mungkin terasa lebih kasar untuk sementara waktu. Ini disebabkan oleh peningkatan produksi sel kulit baru dan pengangkatan sel kulit mati ke permukaan.
6. Munculnya Komedo
Purging juga bisa ditandai dengan munculnya komedo, baik komedo putih (whitehead) maupun komedo hitam (blackhead). Ini terjadi karena kotoran dan sebum yang tersumbat di pori-pori terangkat ke permukaan kulit.
Advertisement
Perbedaan Purging dan Breakout
Meski memiliki beberapa kesamaan, purging dan breakout sebenarnya adalah dua kondisi yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara purging dan breakout:
1. Penyebab
Purging disebabkan oleh penggunaan produk skincare dengan bahan aktif yang mempercepat pergantian sel kulit. Sementara breakout bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan hormon, stres, pola makan tidak sehat, atau penggunaan produk yang tidak cocok dengan jenis kulit.
2. Lokasi
Purging cenderung terjadi di area yang memang sudah sering bermasalah sebelumnya. Breakout bisa muncul di mana saja, termasuk area yang sebelumnya jarang berjerawat.
3. Durasi
Purging biasanya berlangsung sekitar 4-6 minggu, sesuai dengan siklus regenerasi sel kulit. Breakout bisa berlangsung lebih lama, bahkan berbulan-bulan jika tidak ditangani dengan tepat.
4. Jenis Jerawat
Purging umumnya menimbulkan jerawat kecil, whitehead, atau blackhead yang tidak terlalu meradang. Breakout bisa menimbulkan berbagai jenis jerawat, termasuk jerawat besar dan meradang.
5. Reaksi Kulit
Pada purging, kulit mungkin terasa sedikit kering atau mengelupas, tapi tidak disertai rasa gatal atau perih yang berlebihan. Breakout bisa disertai dengan rasa gatal, perih, atau bahkan nyeri pada area yang berjerawat.
Penyebab Purging
Purging terjadi karena beberapa faktor utama:
1. Penggunaan Produk dengan Bahan Aktif
Produk skincare yang mengandung bahan aktif seperti retinoid, AHA, BHA, atau vitamin C dapat memicu purging. Bahan-bahan ini meningkatkan pergantian sel kulit, yang bisa menyebabkan kotoran dan sel kulit mati terangkat ke permukaan.
2. Peningkatan Produksi Sebum
Beberapa bahan aktif dapat merangsang produksi sebum, yang bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu purging.
3. Perubahan pH Kulit
Produk skincare tertentu dapat mengubah pH kulit, yang bisa mempengaruhi keseimbangan bakteri di kulit dan memicu purging.
4. Peningkatan Sirkulasi Darah
Beberapa bahan aktif meningkatkan sirkulasi darah di kulit, yang bisa mempercepat proses pembersihan dan regenerasi kulit, namun juga bisa memicu purging.
Advertisement
Cara Mengatasi Purging
Meski purging adalah proses alami, ada beberapa cara untuk membantu mengurangi gejalanya:
1. Tetap Konsisten dengan Rutinitas Skincare
Jangan langsung menghentikan penggunaan produk yang menyebabkan purging. Tetap konsisten dengan rutinitas skincare Anda, karena purging biasanya akan mereda setelah beberapa minggu.
2. Mulai dengan Dosis Rendah
Jika menggunakan produk baru dengan bahan aktif, mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap. Misalnya, gunakan produk hanya 2-3 kali seminggu, lalu tingkatkan perlahan.
3. Jaga Kelembapan Kulit
Gunakan pelembap yang ringan dan non-comedogenic untuk menjaga kelembapan kulit selama proses purging.
4. Hindari Memencet Jerawat
Jangan memencet atau menggaruk jerawat yang muncul selama purging, karena bisa menyebabkan infeksi atau bekas jerawat.
5. Gunakan Tabir Surya
Selalu gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan, karena kulit mungkin lebih sensitif selama proses purging.
6. Kurangi Penggunaan Makeup
Jika memungkinkan, kurangi penggunaan makeup selama proses purging untuk memberi kulit kesempatan bernafas dan pulih.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meski purging adalah proses normal, ada beberapa kondisi di mana Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kulit:
- Jika gejala purging berlangsung lebih dari 6-8 minggu
- Jika muncul jerawat besar dan meradang yang tidak kunjung sembuh
- Jika kulit terasa sangat gatal, perih, atau terbakar
- Jika muncul ruam atau reaksi alergi
- Jika kondisi kulit semakin memburuk setelah beberapa minggu penggunaan produk
Dokter kulit dapat membantu menentukan apakah yang Anda alami adalah purging atau masalah kulit lainnya, serta memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Purging
Ada beberapa mitos yang beredar seputar purging. Mari kita luruskan dengan fakta yang sebenarnya:
Mitos: Semua produk skincare menyebabkan purging
Fakta: Tidak semua produk skincare menyebabkan purging. Hanya produk yang mengandung bahan aktif tertentu seperti retinoid, AHA, BHA, atau vitamin C yang berpotensi memicu purging.
Mitos: Purging sama dengan breakout
Fakta: Meski gejalanya mirip, purging dan breakout adalah dua kondisi yang berbeda. Purging adalah proses pembersihan kulit yang bersifat sementara, sementara breakout bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan cenderung berlangsung lebih lama.
Mitos: Purging selalu terjadi saat menggunakan produk baru
Fakta: Tidak semua orang akan mengalami purging saat menggunakan produk skincare baru. Reaksi kulit setiap orang berbeda-beda.
Mitos: Purging bisa dicegah dengan menghentikan penggunaan produk
Fakta: Menghentikan penggunaan produk justru bisa menghentikan proses pembersihan kulit. Lebih baik tetap konsisten dengan penggunaan produk, kecuali jika terjadi reaksi alergi atau iritasi parah.
Perawatan Jangka Panjang Setelah Purging
Setelah proses purging selesai, penting untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang. Berikut beberapa tips perawatan kulit pasca purging:
1. Pertahankan Rutinitas Skincare yang Konsisten
Tetap konsisten dengan rutinitas skincare yang sudah terbukti cocok untuk kulit Anda. Jangan terlalu sering mengganti-ganti produk.
2. Lakukan Eksfoliasi Secara Teratur
Eksfoliasi ringan 1-2 kali seminggu dapat membantu menjaga pori-pori tetap bersih dan mencegah penumpukan sel kulit mati.
3. Jaga Hidrasi Kulit
Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit Anda untuk menjaga kelembapan kulit.
4. Lindungi Kulit dari Sinar UV
Selalu gunakan tabir surya setiap hari, bahkan saat beraktivitas di dalam ruangan.
5. Perhatikan Pola Makan
Konsumsi makanan yang kaya antioksidan dan omega-3 untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam.
6. Kelola Stres
Stres dapat mempengaruhi kondisi kulit. Lakukan manajemen stres melalui olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan.
Advertisement
Kesimpulan
Purging adalah proses alami yang terjadi saat kulit beradaptasi dengan produk skincare baru, terutama yang mengandung bahan aktif tertentu. Meski bisa menimbulkan ketidaknyamanan sementara, purging sebenarnya adalah tanda bahwa produk skincare sedang bekerja untuk memperbaiki kondisi kulit Anda.
Penting untuk membedakan antara purging dan breakout agar Anda bisa memberikan perawatan yang tepat. Jika ragu, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Dengan pemahaman yang baik tentang proses purging dan perawatan yang tepat, Anda dapat melewati fase ini dengan lebih mudah dan akhirnya mendapatkan kulit yang lebih sehat dan bersinar.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jenis kulit dan reaksi yang berbeda terhadap produk skincare. Apa yang berhasil untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda. Selalu perhatikan kondisi kulit Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence