Sukses

15 Ciri-Ciri Surat Resmi yang Perlu Diketahui, Simak Panduan Lengkap

Pelajari 15 ciri ciri surat resmi yang wajib diketahui. Panduan lengkap menulis surat resmi yang baik dan benar sesuai kaidah.

Liputan6.com, Jakarta Surat resmi merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis yang memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam lingkup pendidikan, pekerjaan, maupun pemerintahan. Penulisan surat resmi yang baik dan benar memerlukan pemahaman mendalam tentang ciri-ciri khususnya. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai 15 ciri ciri surat resmi yang perlu diketahui, serta berbagai aspek penting lainnya dalam penyusunan surat resmi.

2 dari 11 halaman

Pengertian Surat Resmi

Surat resmi adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk keperluan formal atau resmi, biasanya terkait dengan urusan kedinasan, organisasi, atau institusi. Surat ini memiliki format dan gaya penulisan yang baku, serta menggunakan bahasa yang formal dan sopan. Tujuan utama surat resmi adalah untuk menyampaikan informasi, permintaan, atau pernyataan secara resmi dan terstruktur.

Beberapa karakteristik umum surat resmi meliputi:

  • Menggunakan kop surat resmi institusi atau lembaga
  • Memiliki nomor surat dan perihal yang jelas
  • Menggunakan bahasa baku dan formal
  • Memiliki struktur yang teratur dan sistematis
  • Ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

Surat resmi berbeda dengan surat pribadi atau informal dalam hal gaya bahasa, format, dan tujuannya. Sementara surat pribadi bisa ditulis dengan gaya bahasa yang lebih santai dan personal, surat resmi harus mengikuti kaidah dan etika penulisan yang telah ditetapkan.

3 dari 11 halaman

Fungsi dan Tujuan Surat Resmi

Surat resmi memiliki berbagai fungsi dan tujuan yang penting dalam komunikasi formal. Berikut adalah beberapa fungsi utama surat resmi:

  1. Sebagai alat komunikasi resmi antar lembaga atau organisasi
  2. Menyampaikan informasi penting secara tertulis
  3. Sebagai bukti tertulis atas suatu kegiatan atau transaksi
  4. Menjadi sarana untuk mengajukan permohonan atau permintaan resmi
  5. Sebagai media untuk menyatakan pendapat atau keputusan secara formal

Tujuan penggunaan surat resmi antara lain:

  • Menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien dalam lingkungan formal
  • Menjaga profesionalisme dalam hubungan antar lembaga atau individu
  • Memberikan kejelasan informasi dan menghindari kesalahpahaman
  • Menyimpan rekam jejak komunikasi untuk keperluan dokumentasi
  • Memenuhi persyaratan administratif dalam berbagai urusan resmi

Dengan memahami fungsi dan tujuan surat resmi, kita dapat lebih menghargai pentingnya dokumen ini dalam berbagai aspek kehidupan profesional dan organisasi.

4 dari 11 halaman

Jenis-jenis Surat Resmi

Surat resmi memiliki beragam jenis yang disesuaikan dengan tujuan dan konteks penggunaannya. Berikut adalah beberapa jenis surat resmi yang umum digunakan:

  1. Surat Dinas: Digunakan untuk keperluan komunikasi antar instansi pemerintah atau lembaga resmi.
  2. Surat Bisnis: Digunakan dalam konteks bisnis dan perdagangan, seperti surat penawaran atau pesanan.
  3. Surat Undangan Resmi: Untuk mengundang pihak tertentu dalam acara atau kegiatan formal.
  4. Surat Pemberitahuan: Bertujuan untuk menginformasikan sesuatu secara resmi kepada pihak tertentu.
  5. Surat Permohonan: Digunakan untuk mengajukan permintaan atau permohonan resmi.
  6. Surat Keputusan: Berisi keputusan resmi dari suatu lembaga atau pejabat berwenang.
  7. Surat Edaran: Untuk menyebarkan informasi atau instruksi kepada banyak pihak sekaligus.
  8. Surat Kuasa: Memberikan wewenang kepada pihak lain untuk bertindak atas nama pemberi kuasa.
  9. Surat Keterangan: Memberikan keterangan atau penjelasan resmi tentang suatu hal.
  10. Surat Rekomendasi: Berisi rekomendasi atau dukungan terhadap seseorang atau sesuatu.

Setiap jenis surat resmi memiliki karakteristik dan format yang sedikit berbeda, namun tetap mengikuti kaidah umum penulisan surat resmi. Pemahaman tentang berbagai jenis surat resmi ini penting untuk memastikan penggunaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan konteksnya.

5 dari 11 halaman

15 Ciri-ciri Surat Resmi

Untuk menulis surat resmi yang baik dan benar, penting untuk memahami ciri-ciri khasnya. Berikut adalah 15 ciri ciri surat resmi yang perlu diperhatikan:

  1. Kop Surat: Menggunakan kop surat resmi yang memuat nama dan logo instansi atau lembaga.
  2. Nomor Surat: Memiliki nomor surat yang jelas dan terstruktur.
  3. Tanggal Surat: Mencantumkan tanggal pembuatan surat dengan format yang baku.
  4. Lampiran: Jika ada, mencantumkan jumlah lampiran yang disertakan.
  5. Perihal: Memuat perihal atau pokok masalah surat secara singkat dan jelas.
  6. Alamat Tujuan: Mencantumkan alamat tujuan surat dengan lengkap dan benar.
  7. Salam Pembuka: Menggunakan salam pembuka yang formal dan sopan.
  8. Isi Surat: Menggunakan bahasa yang formal, jelas, dan mudah dipahami.
  9. Paragraf Pembuka: Memiliki paragraf pembuka yang menjelaskan maksud penulisan surat.
  10. Paragraf Isi: Menyajikan isi surat secara terstruktur dan sistematis.
  11. Paragraf Penutup: Memiliki paragraf penutup yang menyimpulkan atau menegaskan isi surat.
  12. Salam Penutup: Menggunakan salam penutup yang formal.
  13. Tanda Tangan: Ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
  14. Nama Terang: Mencantumkan nama terang penanda tangan.
  15. Tembusan: Jika diperlukan, mencantumkan pihak-pihak yang perlu mengetahui isi surat.

Ciri-ciri ini membentuk struktur dasar surat resmi dan memastikan bahwa surat tersebut memenuhi standar formalitas yang diperlukan. Setiap elemen ini memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dengan jelas dan profesional.

6 dari 11 halaman

Struktur dan Bagian-bagian Surat Resmi

Struktur surat resmi terdiri dari beberapa bagian penting yang tersusun secara sistematis. Pemahaman tentang struktur ini sangat penting untuk menulis surat resmi yang baik dan benar. Berikut adalah penjelasan detail tentang struktur dan bagian-bagian surat resmi:

  1. Kepala Surat (Kop Surat):
    • Berisi nama instansi atau lembaga
    • Mencantumkan logo resmi (jika ada)
    • Memuat alamat lengkap, nomor telepon, dan informasi kontak lainnya
  2. Nomor, Lampiran, dan Perihal:
    • Nomor surat yang unik dan terstruktur
    • Jumlah lampiran (jika ada)
    • Perihal yang menjelaskan pokok masalah surat
  3. Tanggal Surat:
    • Mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat
  4. Alamat Tujuan:
    • Nama dan jabatan penerima surat
    • Nama instansi atau lembaga tujuan
    • Alamat lengkap tujuan surat
  5. Salam Pembuka:
    • Salam formal seperti "Dengan hormat," atau "Yang terhormat,"
  6. Isi Surat:
    • Paragraf pembuka yang menjelaskan maksud penulisan surat
    • Paragraf isi yang memuat detail informasi atau pesan utama
    • Paragraf penutup yang menyimpulkan atau menegaskan isi surat
  7. Salam Penutup:
    • Salam formal seperti "Hormat kami," atau "Wassalam,"
  8. Tanda Tangan dan Nama Terang:
    • Tanda tangan pejabat yang berwenang
    • Nama terang penanda tangan
    • Jabatan penanda tangan
  9. Tembusan (jika diperlukan):
    • Daftar pihak-pihak yang perlu mengetahui isi surat

Setiap bagian ini memiliki fungsi spesifik dalam menyampaikan informasi dan memastikan kejelasan serta formalitas surat. Penyusunan yang tepat sesuai struktur ini akan menghasilkan surat resmi yang profesional dan mudah dipahami oleh penerima.

7 dari 11 halaman

Kop Surat yang Benar

Kop surat merupakan elemen penting dalam surat resmi yang memberikan identitas dan kredibilitas pada dokumen. Berikut adalah panduan lengkap tentang pembuatan kop surat yang benar:

  1. Komponen Kop Surat:
    • Nama instansi atau lembaga
    • Logo resmi (jika ada)
    • Alamat lengkap
    • Nomor telepon dan fax
    • Alamat email dan website resmi
  2. Desain dan Tata Letak:
    • Gunakan font yang jelas dan mudah dibaca
    • Atur ukuran font secara proporsional
    • Posisikan logo di sebelah kiri atau tengah atas
    • Seimbangkan antara teks dan ruang kosong
  3. Warna dan Kualitas Cetakan:
    • Pilih warna yang sesuai dengan identitas lembaga
    • Pastikan cetakan jelas dan tidak kabur
    • Gunakan kertas berkualitas baik
  4. Konsistensi:
    • Gunakan format kop surat yang sama untuk semua dokumen resmi
    • Pastikan informasi selalu up-to-date
  5. Legalitas:
    • Pastikan penggunaan logo dan nama instansi sesuai dengan aturan yang berlaku
    • Jika perlu, cantumkan nomor izin atau akreditasi lembaga

Kop surat yang dirancang dengan baik tidak hanya meningkatkan profesionalisme dokumen, tetapi juga memudahkan penerima untuk mengidentifikasi asal surat dengan cepat. Perhatikan detail dan kualitas dalam pembuatan kop surat untuk menciptakan kesan pertama yang positif.

8 dari 11 halaman

Nomor, Lampiran, dan Perihal Surat

Nomor, lampiran, dan perihal surat adalah komponen penting dalam surat resmi yang memberikan informasi kunci tentang isi dan konteks surat. Berikut adalah penjelasan detail tentang ketiga elemen ini:

Nomor Surat:

 

 

  • Fungsi: Sebagai identifikasi unik surat dan memudahkan pengarsipan

 

 

  • Format: Biasanya terdiri dari kode instansi, nomor urut, kode klasifikasi, dan tahun

 

 

  • Contoh: No: 001/ABC/X/2023

 

 

  • Tips: Gunakan sistem penomoran yang konsisten dan mudah dipahami

 

 

Lampiran:

 

 

  • Fungsi: Menginformasikan jumlah dokumen tambahan yang disertakan dengan surat

 

 

  • Format: "Lampiran: [jumlah] lembar/eksemplar"

 

 

  • Contoh: "Lampiran: 2 lembar" atau "Lampiran: -" jika tidak ada

 

 

  • Tips: Pastikan jumlah lampiran yang dicantumkan sesuai dengan yang disertakan

 

 

Perihal:

 

 

  • Fungsi: Memberikan gambaran singkat tentang isi atau tujuan surat

 

 

  • Format: "Perihal: [ringkasan isi surat]"

 

 

  • Contoh: "Perihal: Undangan Rapat Tahunan"

 

 

  • Tips: Buat perihal yang singkat, jelas, dan mencerminkan isi utama surat

 

 

Penempatan ketiga elemen ini biasanya berada di bagian atas surat, di bawah kop surat. Susunannya umumnya sebagai berikut:

 

Nomor : [nomor surat]

Lampiran: [jumlah lampiran]

Perihal : [ringkasan isi surat]

 

Penggunaan nomor, lampiran, dan perihal yang tepat membantu penerima surat untuk segera memahami konteks dan isi surat sebelum membaca keseluruhan isinya. Hal ini juga memudahkan proses pengarsipan dan pencarian surat di kemudian hari.

9 dari 11 halaman

Penulisan Tanggal Surat

Penulisan tanggal dalam surat resmi merupakan aspek penting yang sering diabaikan. Namun, format yang benar dan konsisten dapat meningkatkan profesionalisme surat. Berikut adalah panduan lengkap tentang penulisan tanggal surat:

Format Standar:

  • Urutan: Tanggal, bulan (ditulis lengkap), tahun
  • Contoh: 15 Oktober 2023

Variasi Format:

  1. Format dengan Nama Kota:
    • Contoh: Jakarta, 15 Oktober 2023
    • Digunakan jika ingin menekankan lokasi pembuatan surat
  2. Format Angka:
    • Contoh: 15-10-2023 atau 15/10/2023
    • Lebih jarang digunakan dalam surat resmi formal

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:

  • Konsistensi: Gunakan format yang sama di seluruh dokumen dan dalam semua surat dari instansi yang sama
  • Penulisan Bulan: Tulis nama bulan secara lengkap, bukan dalam bentuk angka atau singkatan
  • Penggunaan Angka: Untuk tanggal, gunakan angka tanpa awalan nol (misalnya, 5 bukan 05)
  • Penempatan: Biasanya ditulis di sebelah kanan atas, di bawah kop surat

Tips Tambahan:

  • Hindari penggunaan garis miring (/) dalam format tanggal formal
  • Jangan menggunakan singkatan untuk bulan (mis. Okt untuk Oktober)
  • Pastikan tanggal yang ditulis adalah tanggal pembuatan atau pengiriman surat yang sebenarnya

Penulisan tanggal yang benar dan konsisten tidak hanya meningkatkan kejelasan surat, tetapi juga membantu dalam pengarsipan dan referensi di masa depan. Perhatikan detail kecil ini untuk memastikan surat Anda memenuhi standar profesional yang tinggi.

10 dari 11 halaman

Alamat Tujuan Surat

Penulisan alamat tujuan yang tepat dalam surat resmi sangat penting untuk memastikan surat sampai ke penerima yang dimaksud. Berikut adalah panduan lengkap tentang penulisan alamat tujuan surat:

Komponen Alamat Tujuan:

 

 

  • Nama penerima (jika diketahui)

 

 

  • Jabatan penerima (jika relevan)

 

 

  • Nama instansi atau perusahaan

 

 

  • Nomor jalan dan nama jalan

 

 

  • Kota atau kabupaten

 

 

  • Provinsi (jika diperlukan)

 

 

  • Kode pos

 

 

Format Penulisan:

 

Yth. [Nama Penerima]

[Jabatan]

[Nama Instansi/Perusahaan]

[Nomor Jalan dan Nama Jalan]

[Kota/Kabupaten] [Kode Pos]

[Provinsi]

 

Contoh:

 

Yth. Bapak Ahmad Sulaiman

Kepala Bagian Pemasaran

PT Maju Bersama

Jl. Sudirman No. 123

Jakarta Pusat 10220

DKI Jakarta

 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:

 

 

  • Gunakan "Yth." (Yang terhormat) di awal alamat untuk menunjukkan rasa hormat

 

 

  • Jika nama penerima tidak diketahui, gunakan jabatan atau departemen sebagai gantinya

 

 

  • Pastikan ejaan nama dan alamat benar dan lengkap

 

 

  • Gunakan huruf kapital di awal setiap kata penting dalam alamat

 

 

  • Jangan menggunakan singkatan, kecuali untuk "Jl." (Jalan) dan singkatan standar lainnya

 

 

Tips Tambahan:

 

 

  • Jika mengirim ke beberapa penerima, tulis masing-masing alamat secara terpisah

 

 

  • Untuk surat internal, alamat bisa lebih singkat (misalnya hanya nama dan jabatan)

 

 

  • Jika ragu, konfirmasi alamat yang benar sebelum mengirim surat

 

 

Penulisan alamat tujuan yang akurat dan lengkap tidak hanya memastikan surat sampai ke tujuan yang tepat, tetapi juga menunjukkan profesionalisme dan perhatian terhadap detail. Hal ini dapat membantu membangun kesan positif bahkan sebelum isi surat dibaca.

11 dari 11 halaman

Salam Pembuka dan Penutup

Salam pembuka dan penutup dalam surat resmi berfungsi sebagai bentuk kesopanan dan formalitas. Pemilihan salam yang tepat dapat mempengaruhi nada keseluruhan surat. Berikut adalah panduan lengkap tentang penggunaan salam pembuka dan penutup dalam surat resmi:

Salam Pembuka:

Pilihan Salam Pembuka:

  • Dengan hormat,
  • Yang terhormat,
  • Salam sejahtera,
  • Assalamualaikum Wr. Wb. (untuk surat dengan konteks Islam)
  • Salam Pancasila, (untuk surat dalam konteks pemerintahan)

Penggunaan:

  • "Dengan hormat," adalah pilihan paling umum dan netral
  • Sesuaikan dengan konteks dan penerima surat
  • Gunakan koma (,) setelah salam pembuka

Salam Penutup:

Pilihan Salam Penutup:

  • Hormat kami,
  • Wassalam,
  • Salam hormat,
  • Terima kasih,
  • Wassalamualaikum Wr. Wb. (untuk surat dengan konteks Islam)

Penggunaan:

  • "Hormat kami," adalah pilihan yang paling umum
  • Sesuaikan dengan salam pembuka dan konteks surat
  • Letakkan salam penutup sebelum tanda tangan dan nama pengirim

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:

  • Konsistensi: Pastikan salam pembuka dan penutup selaras
  • Formalitas: Gunakan salam yang sesuai dengan tingkat formalitas surat
  • Konteks Budaya: Pertimbangkan latar belakang budaya penerima surat
  • Hindari salam yang terlalu personal atau informal dalam surat resmi

Tips Tambahan:

  • Jika ragu, gunakan salam yang lebih formal
  • Untuk surat internasional, pertimbangkan penggunaan salam dalam bahasa Inggris
  • Selalu cek kembali ejaan dan tanda baca pada salam

Penggunaan salam pembuka dan penutup yang tepat dapat membantu menciptakan kesan profesional dan sopan. Hal ini juga menunjukkan perhatian terhadap etiket dalam komunikasi formal, yang dapat membantu membangun hubungan positif dengan penerima surat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence