Sukses

18 Ciri-Ciri Mau Melahirkan, Wajib Diketahui Ibu Hamil

Kenali 18 ciri ciri mau melahirkan yang umum dialami ibu hamil menjelang persalinan, serta persiapan yang perlu dilakukan untuk menyambut kelahiran si kecil.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki trimester ketiga kehamilan, banyak ibu hamil yang mulai merasakan kecemasan dan kekhawatiran menjelang persalinan. Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengenali tanda-tanda akan melahirkan. Memahami ciri-ciri mau melahirkan sangat penting agar ibu hamil dapat mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap 18 ciri ciri mau melahirkan yang umum dialami, serta persiapan apa saja yang perlu dilakukan menjelang persalinan.

2 dari 7 halaman

Pengertian Ciri-Ciri Mau Melahirkan

Ciri ciri mau melahirkan adalah tanda-tanda fisik dan perubahan yang dialami ibu hamil sebagai indikasi bahwa proses persalinan akan segera dimulai. Tanda-tanda ini biasanya mulai muncul beberapa minggu atau hari menjelang waktu perkiraan persalinan. Setiap ibu hamil mungkin mengalami ciri-ciri yang berbeda, namun ada beberapa tanda umum yang sering dialami sebagian besar ibu hamil.

Penting untuk dipahami bahwa munculnya satu atau dua ciri tidak selalu berarti persalinan akan langsung terjadi. Terkadang, beberapa tanda muncul jauh sebelum waktu melahirkan tiba. Namun, mengenali ciri-ciri ini tetap penting agar ibu hamil dapat lebih siap menghadapi proses persalinan.

3 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Mau Melahirkan yang Umum Dialami

Berikut adalah 18 ciri ciri mau melahirkan yang paling umum dialami ibu hamil menjelang persalinan:

1. Kontraksi yang Semakin Intens

Salah satu tanda paling jelas bahwa persalinan sudah dekat adalah kontraksi yang semakin kuat dan teratur. Berbeda dengan kontraksi Braxton Hicks yang sering dialami selama kehamilan, kontraksi menjelang persalinan memiliki ciri-ciri:

  • Terasa lebih kuat dan menyakitkan
  • Muncul dengan interval yang semakin teratur
  • Semakin lama semakin sering
  • Tidak hilang meski ibu berganti posisi atau beristirahat

Kontraksi ini terjadi karena otot-otot rahim mulai berkontraksi untuk membantu mendorong bayi keluar. Jika kontraksi sudah terjadi setiap 5-10 menit sekali dan berlangsung selama 30-70 detik, ini bisa menjadi tanda bahwa persalinan sudah dimulai.

2. Pecahnya Ketuban

Pecahnya kantung ketuban atau yang sering disebut "air ketuban pecah" merupakan salah satu tanda pasti bahwa persalinan sudah dekat. Cairan ketuban bisa keluar dalam jumlah banyak sekaligus atau sedikit demi sedikit. Ciri-ciri air ketuban yang pecah:

  • Cairan bening dan tidak berbau
  • Keluar terus menerus dan tidak bisa ditahan
  • Bisa disertai dengan sedikit bercak darah

Jika air ketuban sudah pecah, sebaiknya ibu hamil segera menghubungi dokter atau bidan, karena persalinan biasanya akan dimulai dalam 24-48 jam setelahnya. Pecahnya ketuban juga meningkatkan risiko infeksi, sehingga penanganan medis segera sangat penting.

3. Keluarnya Lendir Bercampur Darah

Tanda lain yang sering muncul menjelang persalinan adalah keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina, yang sering disebut sebagai "bloody show". Ini terjadi karena:

  • Sumbatan lendir yang menutup leher rahim selama kehamilan mulai terlepas
  • Pembuluh darah kecil di sekitar leher rahim pecah saat serviks mulai membuka

Lendir ini bisa berwarna merah muda, coklat, atau sedikit berdarah. Keluarnya bloody show bisa terjadi beberapa hari atau bahkan beberapa minggu sebelum persalinan dimulai.

4. Pembukaan dan Penipisan Serviks

Menjelang persalinan, serviks atau leher rahim akan mulai membuka (dilatasi) dan menipis (effacement). Proses ini terjadi secara bertahap:

  • Pembukaan 1-3 cm: Fase laten, bisa berlangsung beberapa hari atau minggu
  • Pembukaan 4-7 cm: Fase aktif awal
  • Pembukaan 8-10 cm: Fase aktif akhir, siap untuk melahirkan

Dokter atau bidan biasanya akan memeriksa pembukaan serviks saat kontrol kehamilan di trimester akhir. Pembukaan serviks yang semakin besar menandakan tubuh ibu semakin siap untuk melahirkan.

5. Penurunan Posisi Janin

Beberapa minggu sebelum melahirkan, posisi janin akan turun lebih rendah ke dalam panggul ibu. Proses ini disebut "lightening" atau "dropping". Tanda-tanda janin sudah turun:

  • Perut terasa lebih ringan dan mudah bernapas
  • Tekanan pada kandung kemih meningkat, sehingga lebih sering buang air kecil
  • Bentuk perut terlihat lebih rendah

Penurunan posisi janin ini menandakan bayi sudah mulai bersiap untuk proses kelahiran. Pada ibu yang baru pertama kali hamil, proses ini bisa terjadi 2-4 minggu sebelum persalinan. Sedangkan pada kehamilan berikutnya, biasanya terjadi lebih dekat dengan waktu melahirkan.

6. Perubahan Energi

Menjelang persalinan, banyak ibu hamil yang mengalami perubahan tingkat energi yang signifikan. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi:

  • Peningkatan energi mendadak: Ibu merasa sangat bersemangat dan ingin membereskan rumah atau mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan bayi. Kondisi ini sering disebut "nesting instinct".
  • Kelelahan ekstrem: Sebaliknya, ada juga ibu hamil yang justru merasa sangat lelah dan ingin banyak beristirahat menjelang persalinan.

Kedua kondisi ini normal dan merupakan cara tubuh mempersiapkan diri untuk proses persalinan yang membutuhkan banyak energi.

7. Perubahan Emosional

Fluktuasi emosi yang intens sering dialami ibu hamil menjelang persalinan. Beberapa perubahan emosional yang umum terjadi:

  • Perasaan cemas atau takut menghadapi persalinan
  • Mudah tersinggung atau sensitif
  • Perasaan tidak sabar ingin segera bertemu bayi
  • Mood swing yang lebih sering

Perubahan hormonal dan antisipasi menghadapi persalinan berkontribusi pada gejolak emosi ini. Penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan dukungan emosional dari pasangan dan keluarga selama masa-masa ini.

8. Nyeri Punggung

Nyeri punggung yang semakin intens, terutama di bagian bawah, sering dialami menjelang persalinan. Beberapa penyebabnya:

  • Perubahan postur tubuh akibat pertumbuhan janin
  • Pelunakan ligamen panggul
  • Tekanan dari kepala bayi yang mulai turun

Nyeri punggung ini bisa terasa konstan atau hanya muncul saat kontraksi. Untuk meringankan nyeri, ibu bisa mencoba kompres hangat, pijatan lembut, atau mengubah posisi tidur.

9. Diare

Beberapa hari menjelang persalinan, banyak ibu hamil yang mengalami diare ringan. Ini terjadi karena:

  • Peningkatan produksi hormon prostaglandin yang juga mempengaruhi sistem pencernaan
  • Tubuh secara alami "membersihkan" sistem pencernaan untuk mempersiapkan proses persalinan

Meski tidak nyaman, diare ringan ini sebenarnya membantu membuat proses persalinan lebih lancar. Namun, penting untuk tetap menjaga hidrasi dengan minum cukup air.

10. Perubahan Nafsu Makan

Menjelang persalinan, banyak ibu hamil yang mengalami perubahan nafsu makan. Ini bisa berupa:

  • Penurunan nafsu makan
  • Mual atau muntah ringan
  • Keinginan makan yang tidak biasa (ngidam)

Perubahan ini normal dan merupakan respon tubuh terhadap persiapan persalinan. Namun, penting untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga stamina menghadapi persalinan.

11. Kesulitan Tidur

Banyak ibu hamil yang mengalami kesulitan tidur menjelang persalinan. Beberapa penyebabnya:

  • Ketidaknyamanan fisik akibat ukuran perut yang besar
  • Kecemasan menghadapi persalinan
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari

Untuk mengatasi ini, ibu bisa mencoba relaksasi, menggunakan bantal penyangga, atau tidur dengan posisi miring kiri untuk meningkatkan kenyamanan.

12. Perubahan Berat Badan

Menjelang persalinan, banyak ibu hamil yang mengalami perubahan berat badan. Ini bisa berupa:

  • Penambahan berat badan yang melambat atau berhenti
  • Penurunan berat badan ringan (0.5-1 kg)

Penurunan berat badan ringan ini normal dan biasanya disebabkan oleh penurunan volume cairan ketuban dan peningkatan metabolisme menjelang persalinan.

13. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil

Seiring dengan turunnya posisi janin ke panggul, tekanan pada kandung kemih meningkat. Akibatnya:

  • Ibu hamil lebih sering merasa ingin buang air kecil
  • Kapasitas kandung kemih berkurang

Meski mungkin mengganggu, peningkatan frekuensi buang air kecil ini normal dan menandakan bayi sudah berada pada posisi yang tepat untuk persalinan.

14. Perubahan Keputihan

Menjelang persalinan, banyak ibu hamil yang mengalami perubahan pada keputihan. Ciri-cirinya:

  • Volume keputihan meningkat
  • Konsistensi lebih encer
  • Bisa disertai sedikit bercak darah

Perubahan ini normal dan merupakan tanda tubuh sedang mempersiapkan jalan lahir. Namun, jika keputihan berbau tidak sedap atau gatal, segera konsultasikan ke dokter karena bisa jadi tanda infeksi.

15. Penurunan Gerakan Janin

Menjelang persalinan, gerakan janin mungkin terasa berkurang. Ini terjadi karena:

  • Ruang gerak janin yang semakin terbatas
  • Posisi janin yang sudah fix untuk persalinan

Meski demikian, janin tetap harus bergerak aktif. Jika ibu merasa gerakan janin sangat berkurang atau tidak ada sama sekali selama beberapa jam, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

16. Perubahan Tekanan Darah

Beberapa ibu hamil mengalami perubahan tekanan darah menjelang persalinan:

  • Penurunan tekanan darah ringan
  • Fluktuasi tekanan darah

Perubahan ini biasanya masih dalam batas normal. Namun, jika disertai gejala lain seperti sakit kepala hebat atau pandangan kabur, segera hubungi dokter karena bisa jadi tanda preeklamsia.

17. Peningkatan Produksi Keringat

Banyak ibu hamil yang mengalami peningkatan produksi keringat menjelang persalinan. Ini disebabkan oleh:

  • Perubahan hormonal
  • Peningkatan metabolisme tubuh

Untuk mengatasinya, pastikan ibu minum cukup air dan mengenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.

18. Perasaan Tekanan di Area Panggul

Saat kepala bayi mulai turun ke panggul, ibu mungkin merasakan tekanan yang semakin besar di area panggul dan rektum. Sensasi ini bisa berupa:

  • Rasa berat di bagian bawah perut
  • Sensasi ingin buang air besar
  • Nyeri atau ketidaknyamanan saat berjalan

Perasaan tekanan ini menandakan bayi sudah berada pada posisi yang tepat untuk persalinan.

4 dari 7 halaman

Kapan Harus ke Rumah Sakit?

Meski sudah mengenali ciri-ciri mau melahirkan, banyak ibu hamil yang masih bingung kapan waktu yang tepat untuk ke rumah sakit. Berikut adalah panduan umum kapan sebaiknya ibu hamil segera ke rumah sakit:

  • Kontraksi teratur setiap 5 menit sekali dan berlangsung selama 1 menit, selama minimal 1 jam
  • Air ketuban pecah, baik sedikit maupun banyak
  • Perdarahan vagina yang lebih banyak dari spotting biasa
  • Nyeri hebat yang tidak reda
  • Gerakan janin berkurang drastis atau tidak ada sama sekali

Jika ibu hamil mengalami salah satu atau lebih kondisi di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter atau bidan dan bersiap ke rumah sakit. Lebih baik datang lebih awal daripada terlambat dan berisiko melahirkan di perjalanan.

5 dari 7 halaman

Persiapan Menghadapi Persalinan

Setelah mengenali ciri-ciri mau melahirkan, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

1. Persiapan Fisik

  • Menjaga pola makan sehat dan bergizi seimbang
  • Istirahat yang cukup
  • Olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam hamil
  • Menjaga kebersihan diri

2. Persiapan Mental

  • Belajar teknik relaksasi dan pernapasan
  • Diskusikan kekhawatiran dengan pasangan atau tenaga medis
  • Ikuti kelas persiapan melahirkan
  • Visualisasikan proses persalinan yang lancar

3. Persiapan Administrasi

  • Siapkan dokumen penting seperti KTP, kartu BPJS, buku KIA
  • Urus administrasi rumah sakit jika diperlukan
  • Siapkan uang tunai untuk kebutuhan darurat

4. Persiapan Perlengkapan

  • Siapkan tas berisi pakaian ibu dan bayi
  • Persiapkan perlengkapan mandi dan perawatan diri
  • Siapkan pembalut, bra menyusui, dan celana dalam
  • Jangan lupa membawa camilan dan minuman

5. Persiapan Transportasi

  • Tentukan rute tercepat ke rumah sakit
  • Siapkan kendaraan atau nomor taksi/ambulans
  • Pastikan ada yang bisa mengantar kapan saja
6 dari 7 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Tanda-tanda Persalinan

Banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar tanda-tanda persalinan. Berikut beberapa mitos dan faktanya:

Mitos: Semua ibu hamil akan mengalami pecahnya ketuban sebelum kontraksi dimulai

Fakta: Hanya sekitar 15-20% ibu hamil yang mengalami pecahnya ketuban sebelum kontraksi dimulai. Sebagian besar ibu hamil justru mengalami kontraksi terlebih dahulu.

Mitos: Persalinan selalu dimulai tepat pada hari perkiraan lahir (HPL)

Fakta: Hanya sekitar 5% bayi yang lahir tepat pada HPL. Sebagian besar lahir dalam rentang 2 minggu sebelum atau sesudah HPL.

Mitos: Semua ibu hamil akan mengalami bloody show sebelum persalinan

Fakta: Tidak semua ibu hamil mengalami bloody show. Ada yang mengalaminya beberapa hari sebelum persalinan, ada yang baru saat persalinan dimulai, bahkan ada yang tidak mengalaminya sama sekali.

Mitos: Jika sudah ada tanda-tanda persalinan, bayi pasti akan lahir dalam waktu dekat

Fakta: Beberapa tanda persalinan bisa muncul jauh sebelum persalinan sebenarnya dimulai. Misalnya, kontraksi Braxton Hicks bisa dialami sejak trimester kedua kehamilan.

7 dari 7 halaman

Kesimpulan

Mengenali ciri ciri mau melahirkan merupakan langkah penting dalam persiapan menghadapi persalinan. Setiap ibu hamil mungkin mengalami tanda-tanda yang berbeda, namun pemahaman akan perubahan tubuh menjelang persalinan dapat membantu ibu lebih siap secara fisik dan mental.

Penting untuk diingat bahwa meski sudah mengenali tanda-tanda persalinan, ibu hamil tetap harus berkonsultasi dengan dokter atau bidan secara rutin. Tenaga medis profesional dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kehamilan masing-masing ibu.

Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik akan proses persalinan, ibu hamil dapat menyambut kelahiran si kecil dengan lebih tenang dan percaya diri. Selamat mempersiapkan diri menyambut kehadiran si buah hati!

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence