Liputan6.com, Jakarta Negara-negara di dunia dapat dikategorikan menjadi negara maju dan negara berkembang berdasarkan berbagai indikator sosial-ekonomi. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ciri-ciri negara berkembang, karakteristiknya, serta perbedaannya dengan negara maju. Mari kita pelajari bersama!
Pengertian Negara Berkembang
Negara berkembang adalah negara yang masih dalam proses meningkatkan standar hidup dan ekonominya. Secara umum, negara berkembang memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang masih dalam taraf menengah atau sedang berkembang. Beberapa karakteristik utama negara berkembang antara lain:
- Pendapatan per kapita yang relatif rendah
- Infrastruktur yang belum memadai
- Tingkat industrialisasi yang masih terbatas
- Ketergantungan pada sektor primer seperti pertanian dan pertambangan
- Kualitas hidup penduduk yang masih perlu ditingkatkan
Meskipun demikian, negara berkembang terus berupaya untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan sosialnya agar dapat mencapai standar yang lebih tinggi. Proses pembangunan di negara berkembang sering kali menghadapi berbagai tantangan, namun juga memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
Advertisement
Ciri-Ciri Negara Berkembang
Untuk memahami lebih jauh mengenai negara berkembang, berikut ini adalah ciri-ciri utama yang umumnya dimiliki:
1. Pendapatan Per Kapita Rendah
Salah satu ciri paling mencolok dari negara berkembang adalah pendapatan per kapita yang relatif rendah. Menurut kriteria Bank Dunia, negara dengan pendapatan per kapita di bawah US$12.375 per tahun dikategorikan sebagai negara berkembang. Rendahnya pendapatan per kapita ini mencerminkan tingkat produktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih terbatas.
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pendapatan per kapita di negara berkembang antara lain:
- Keterbatasan lapangan kerja produktif
- Tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran
- Rendahnya tingkat keterampilan dan pendidikan tenaga kerja
- Ketergantungan pada sektor ekonomi tradisional yang bernilai tambah rendah
Meskipun demikian, banyak negara berkembang menunjukkan tren peningkatan pendapatan per kapita seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Namun, proses peningkatan pendapatan ini sering kali membutuhkan waktu yang cukup lama dan upaya yang konsisten.
2. Tingkat Pengangguran Tinggi
Negara berkembang umumnya menghadapi masalah tingginya tingkat pengangguran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Pertumbuhan angkatan kerja yang lebih cepat dibandingkan penciptaan lapangan kerja
- Ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan pasar
- Terbatasnya investasi dan perkembangan sektor industri
- Urbanisasi yang tidak terkendali, menyebabkan pengangguran di perkotaan
Tingginya angka pengangguran ini berdampak negatif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Upaya-upaya untuk mengatasi pengangguran di negara berkembang sering kali menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan.
3. Ketergantungan pada Sektor Primer
Negara berkembang cenderung memiliki ketergantungan yang tinggi pada sektor primer ekonomi, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, dan pertambangan. Karakteristik ini berbeda dengan negara maju yang umumnya didominasi oleh sektor industri dan jasa.
Beberapa implikasi dari ketergantungan pada sektor primer ini antara lain:
- Nilai tambah ekonomi yang relatif rendah
- Kerentanan terhadap fluktuasi harga komoditas global
- Terbatasnya diversifikasi ekonomi
- Potensi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
Untuk mengatasi hal ini, banyak negara berkembang berupaya melakukan industrialisasi dan diversifikasi ekonomi. Namun, proses ini sering kali menghadapi tantangan seperti keterbatasan modal, teknologi, dan sumber daya manusia terampil.
4. Infrastruktur yang Belum Memadai
Infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sayangnya, negara berkembang sering kali menghadapi masalah keterbatasan infrastruktur, meliputi:
- Jaringan transportasi yang belum merata dan berkualitas
- Akses listrik yang belum menjangkau seluruh wilayah
- Fasilitas sanitasi dan air bersih yang terbatas
- Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang belum optimal
Keterbatasan infrastruktur ini dapat menghambat aktivitas ekonomi, mengurangi daya saing, dan mempersulit upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur sering kali menjadi fokus utama dalam program pembangunan di negara berkembang.
5. Tingkat Pendidikan dan Kesehatan yang Masih Rendah
Aspek pendidikan dan kesehatan merupakan indikator penting dalam mengukur kualitas sumber daya manusia suatu negara. Di negara berkembang, kedua aspek ini sering kali masih perlu ditingkatkan. Beberapa ciri yang umum ditemui antara lain:
- Angka buta huruf yang masih tinggi
- Akses pendidikan yang belum merata, terutama di daerah terpencil
- Kualitas pendidikan yang masih perlu ditingkatkan
- Angka kematian ibu dan bayi yang relatif tinggi
- Prevalensi penyakit menular yang masih menjadi masalah
- Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas
Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan ini berdampak pada produktivitas tenaga kerja dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Upaya peningkatan di kedua bidang ini menjadi kunci dalam strategi pembangunan jangka panjang negara berkembang.
Perbedaan Negara Maju dan Negara Berkembang
Untuk memahami lebih jauh mengenai karakteristik negara berkembang, penting untuk membandingkannya dengan negara maju. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang:
1. Struktur Ekonomi dan Industrialisasi
Negara maju dan negara berkembang memiliki perbedaan signifikan dalam struktur ekonomi dan tingkat industrialisasinya:
- Negara Maju:
- Fokus pada sektor jasa dan teknologi tinggi
- Memiliki industri manufaktur yang maju dan efisien
- Ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi
- Pasar keuangan yang berkembang dan stabil
- Negara Berkembang:
- Masih bergantung pada sektor primer (pertanian, pertambangan)
- Industri manufaktur yang sedang berkembang
- Ekonomi informal yang masih signifikan
- Pasar keuangan yang kurang berkembang
Perbedaan struktur ekonomi ini memengaruhi tingkat produktivitas, nilai tambah ekonomi, dan daya saing global masing-masing negara.
2. Indikator Sosial dan Kualitas Hidup
Kualitas hidup masyarakat di negara maju dan berkembang juga menunjukkan perbedaan yang cukup mencolok:
- Negara Maju:
- Tingkat pendidikan tinggi dengan akses yang merata
- Sistem kesehatan yang maju dan terjangkau
- Angka harapan hidup yang tinggi
- Tingkat kemiskinan yang rendah
- Negara Berkembang:
- Tingkat pendidikan yang masih perlu ditingkatkan
- Akses terhadap layanan kesehatan yang terbatas
- Angka harapan hidup yang lebih rendah
- Tingkat kemiskinan yang masih signifikan
Perbedaan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
3. Kemajuan Teknologi dan Inovasi
Aspek teknologi dan inovasi juga menunjukkan kesenjangan antara negara maju dan berkembang:
- Negara Maju:
- Investasi besar dalam penelitian dan pengembangan
- Infrastruktur teknologi informasi yang maju
- Tingginya jumlah paten dan inovasi
- Adopsi teknologi yang cepat di berbagai sektor
- Negara Berkembang:
- Investasi terbatas dalam penelitian dan pengembangan
- Infrastruktur teknologi yang masih berkembang
- Ketergantungan pada transfer teknologi dari negara maju
- Adopsi teknologi yang lebih lambat
Kesenjangan teknologi ini memengaruhi daya saing ekonomi dan kemampuan negara dalam menghadapi tantangan global.
4. Stabilitas Politik dan Pemerintahan
Aspek politik dan pemerintahan juga menunjukkan perbedaan antara negara maju dan berkembang:
- Negara Maju:
- Sistem demokrasi yang mapan
- Institusi pemerintahan yang kuat dan efektif
- Tingkat korupsi yang rendah
- Stabilitas politik jangka panjang
- Negara Berkembang:
- Sistem demokrasi yang masih berkembang
- Institusi pemerintahan yang perlu diperkuat
- Tantangan dalam mengatasi korupsi
- Potensi ketidakstabilan politik
Perbedaan ini memengaruhi kemampuan negara dalam mengelola pembangunan dan menarik investasi.
Advertisement
Contoh Negara Berkembang
Untuk memberikan gambaran konkret mengenai negara berkembang, berikut adalah beberapa contoh negara yang termasuk dalam kategori ini:
1. Negara Berkembang di Asia
Benua Asia memiliki banyak negara yang tergolong sebagai negara berkembang, antara lain:
- Indonesia
- India
- Filipina
- Vietnam
- Thailand
- Malaysia
- Pakistan
- Bangladesh
Negara-negara ini umumnya menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, namun masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
2. Negara Berkembang di Afrika
Benua Afrika memiliki banyak negara yang masih dalam tahap berkembang, contohnya:
- Nigeria
- Kenya
- Ghana
- Ethiopia
- Mesir
- Afrika Selatan
- Tanzania
Negara-negara di Afrika sering kali menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks, termasuk masalah kemiskinan, konflik, dan keterbatasan infrastruktur.
3. Negara Berkembang di Amerika Latin
Di kawasan Amerika Latin, beberapa negara yang tergolong berkembang antara lain:
- Brasil
- Meksiko
- Argentina
- Kolombia
- Peru
- Chile
Negara-negara ini umumnya memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih menghadapi tantangan seperti ketimpangan sosial dan ketidakstabilan politik.
Upaya Peningkatan Negara Berkembang
Untuk mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, negara berkembang perlu melakukan berbagai upaya, antara lain:
1. Investasi dalam Pendidikan dan Kesehatan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui investasi di bidang pendidikan dan kesehatan merupakan kunci dalam mendorong pembangunan jangka panjang. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dasar hingga tinggi
- Mengembangkan program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
- Memperluas cakupan layanan kesehatan dasar
- Meningkatkan kualitas fasilitas dan tenaga kesehatan
2. Pembangunan Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Fokus pembangunan infrastruktur dapat meliputi:
- Pengembangan jaringan transportasi (jalan, pelabuhan, bandara)
- Perluasan akses listrik dan energi terbarukan
- Peningkatan fasilitas sanitasi dan air bersih
- Pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
3. Diversifikasi Ekonomi dan Industrialisasi
Untuk mengurangi ketergantungan pada sektor primer, negara berkembang perlu melakukan diversifikasi ekonomi dan mendorong industrialisasi. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:
- Mengembangkan industri manufaktur bernilai tambah tinggi
- Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi lokal
- Meningkatkan daya saing sektor jasa
- Mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah
4. Perbaikan Tata Kelola dan Institusi
Penguatan institusi dan perbaikan tata kelola pemerintahan sangat penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Upaya yang dapat dilakukan meliputi:
- Memperkuat sistem hukum dan penegakan aturan
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan
- Memerangi korupsi secara sistematis
- Meningkatkan efisiensi birokrasi
5. Kerjasama Internasional dan Integrasi Global
Negara berkembang dapat memanfaatkan kerjasama internasional dan integrasi global untuk mendukung pembangunannya. Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:
- Meningkatkan partisipasi dalam perdagangan global
- Menarik investasi asing yang berkualitas
- Memanfaatkan bantuan pembangunan internasional secara efektif
- Berpartisipasi aktif dalam forum-forum kerjasama regional dan global
Advertisement
Kesimpulan
Negara berkembang memiliki karakteristik dan tantangan yang khas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ciri-ciri seperti pendapatan per kapita yang rendah, ketergantungan pada sektor primer, dan infrastruktur yang belum memadai menjadi indikator utama negara berkembang. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, negara berkembang juga memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, diperlukan strategi pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan. Investasi dalam sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, diversifikasi ekonomi, perbaikan tata kelola, serta pemanfaatan kerjasama internasional menjadi kunci dalam upaya negara berkembang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju.
Dengan upaya yang konsisten dan kebijakan yang tepat, negara berkembang memiliki peluang untuk terus tumbuh dan pada akhirnya mencapai status negara maju. Proses ini memang membutuhkan waktu dan komitmen jangka panjang, namun dengan potensi sumber daya yang dimiliki, banyak negara berkembang menunjukkan tren positif dalam pembangunan ekonomi dan sosialnya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence