Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, wanita memiliki risiko dan gejala khas yang perlu diwaspadai. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ciri-ciri diabetes pada wanita, mulai dari gejala awal hingga komplikasi yang mungkin terjadi.
Pengertian Diabetes
Diabetes adalah gangguan metabolisme yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memproduksi insulin yang cukup. Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Tanpa insulin yang cukup atau efektif, glukosa menumpuk dalam darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Ada beberapa jenis diabetes, yaitu:
- Diabetes tipe 1: Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
- Diabetes tipe 2: Tipe yang paling umum, di mana tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak memproduksi insulin yang cukup.
- Diabetes gestasional: Terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan.
- Prediabetes: Kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.
Advertisement
Ciri-ciri Diabetes pada Wanita
Wanita dapat mengalami gejala diabetes yang berbeda atau lebih spesifik dibandingkan pria. Berikut adalah beberapa ciri-ciri diabetes pada wanita yang perlu diperhatikan:
1. Infeksi Jamur Berulang
Salah satu ciri khas diabetes pada wanita adalah kecenderungan mengalami infeksi jamur yang berulang, terutama di area genital. Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Gejala infeksi jamur meliputi:
- Gatal dan iritasi pada vagina
- Keputihan yang tidak normal
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan intim
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Wanita dengan diabetes lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Hal ini disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam urin, yang menjadi media pertumbuhan bakteri. Gejala ISK meliputi:
- Sering buang air kecil
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Urin keruh atau berdarah
- Nyeri di area panggul
3. Gangguan Menstruasi
Diabetes dapat mempengaruhi siklus menstruasi wanita. Beberapa perubahan yang mungkin terjadi antara lain:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Periode menstruasi yang lebih lama atau lebih pendek dari biasanya
- Aliran menstruasi yang lebih berat atau lebih ringan
- Perubahan gejala pramenstruasi (PMS)
4. Penurunan Gairah Seksual
Diabetes dapat menyebabkan penurunan libido atau gairah seksual pada wanita. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Perubahan hormonal
- Kelelahan
- Depresi
- Neuropati yang mempengaruhi sensitivitas area genital
5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Wanita dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi mengalami PCOS. Kondisi ini ditandai dengan:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh
- Jerawat
- Kesulitan hamil
Gejala Umum Diabetes pada Wanita dan Pria
Selain gejala spesifik pada wanita, ada beberapa gejala umum diabetes yang dapat dialami baik oleh wanita maupun pria:
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Rasa haus yang berlebihan
- Peningkatan nafsu makan
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kelelahan dan kelemahan
- Penglihatan kabur
- Luka yang sulit sembuh
- Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki
- Kulit kering dan gatal
Advertisement
Faktor Risiko Diabetes pada Wanita
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami diabetes, di antaranya:
- Usia di atas 45 tahun
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Riwayat keluarga dengan diabetes
- Gaya hidup tidak aktif
- Riwayat diabetes gestasional
- Melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Riwayat penyakit jantung atau stroke
Diagnosis Diabetes pada Wanita
Untuk mendiagnosis diabetes, dokter akan melakukan beberapa tes, antara lain:
1. Tes Gula Darah Puasa
Tes ini dilakukan setelah puasa selama minimal 8 jam. Hasil tes menunjukkan:
- Normal: kurang dari 100 mg/dL
- Prediabetes: 100-125 mg/dL
- Diabetes: 126 mg/dL atau lebih
2. Tes Toleransi Glukosa Oral
Pasien diminta meminum larutan glukosa, kemudian kadar gula darah diukur setelah 2 jam. Hasil tes menunjukkan:
- Normal: kurang dari 140 mg/dL
- Prediabetes: 140-199 mg/dL
- Diabetes: 200 mg/dL atau lebih
3. Tes HbA1c
Tes ini mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Hasil tes menunjukkan:
- Normal: kurang dari 5,7%
- Prediabetes: 5,7-6,4%
- Diabetes: 6,5% atau lebih
Advertisement
Pengobatan Diabetes pada Wanita
Pengobatan diabetes pada wanita melibatkan beberapa pendekatan:
1. Perubahan Gaya Hidup
- Mengatur pola makan sehat dengan memperhatikan asupan karbohidrat
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Menjaga berat badan ideal
- Mengelola stres
- Berhenti merokok
2. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darah, seperti:
- Metformin
- Sulfonilurea
- Thiazolidinedione
- Inhibitor DPP-4
- Agonis GLP-1
- Inhibitor SGLT2
3. Terapi Insulin
Untuk diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dengan obat oral, terapi insulin mungkin diperlukan. Insulin dapat diberikan melalui suntikan atau pompa insulin.
4. Pemantauan Gula Darah
Pemantauan gula darah secara teratur penting untuk mengontrol diabetes. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur gula darah di rumah.
Pencegahan Diabetes pada Wanita
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah atau menunda onset diabetes pada wanita:
- Menjaga berat badan ideal
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
- Berolahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu
- Menghindari konsumsi alkohol berlebihan
- Berhenti merokok
- Mengelola stres dengan baik
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki faktor risiko diabetes
Advertisement
Komplikasi Diabetes pada Wanita
Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada wanita, termasuk:
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Penyakit ginjal
- Kerusakan saraf (neuropati)
- Masalah penglihatan, termasuk retinopati dan katarak
- Gangguan kesuburan
- Komplikasi kehamilan
- Depresi
- Gangguan fungsi seksual
Kapan Harus ke Dokter
Wanita sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Rasa haus yang berlebihan dan tidak biasa
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kelelahan ekstrem
- Penglihatan kabur
- Luka yang sulit sembuh
- Infeksi jamur atau infeksi saluran kemih yang berulang
- Gangguan menstruasi yang tidak biasa
Selain itu, wanita dengan faktor risiko diabetes sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika berusia di atas 45 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.
Advertisement
Kesimpulan
Diabetes pada wanita memiliki ciri-ciri dan risiko yang khas. Mengenali gejala awal dan faktor risiko diabetes sangat penting untuk diagnosis dan penanganan dini. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin, dan mengikuti anjuran dokter, wanita dapat mengelola diabetes dengan baik dan mengurangi risiko komplikasi. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Kesadaran dan tindakan proaktif adalah kunci dalam mengelola diabetes dan menjaga kualitas hidup yang optimal.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence