Liputan6.com, Jakarta Sipilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sipilis saat melakukan hubungan intim. Meski berbahaya jika dibiarkan, sipilis sebenarnya dapat disembuhkan jika dideteksi dan ditangani sejak dini. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai ciri-ciri sipilis akan sembuh, gejala, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahannya.
Pengertian dan Penyebab Sipilis
Sipilis atau yang juga dikenal dengan nama raja singa adalah infeksi bakteri yang umumnya ditularkan melalui kontak seksual. Penyebab utamanya adalah bakteri Treponema pallidum yang masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil pada kulit atau membran mukosa. Bakteri ini sangat mudah menular melalui kontak langsung dengan luka sipilis yang biasanya terdapat di area kelamin, dubur, atau mulut.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tertular sipilis antara lain:
- Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Memiliki riwayat penyakit menular seksual lainnya
- Melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial
- Pria yang berhubungan seks dengan pria
- Penggunaan narkoba suntik
Sipilis dapat menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, pemeriksaan dan pengobatan sipilis sangat penting dilakukan pada ibu hamil untuk mencegah penularan ke bayi.
Advertisement
Tahapan dan Gejala Sipilis
Gejala sipilis berkembang dalam beberapa tahap yang berbeda. Penting untuk mengenali gejala di setiap tahap agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin. Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan dan gejala sipilis:
1. Sipilis Primer
Tahap awal sipilis ditandai dengan munculnya luka kecil yang tidak nyeri (chancre) di area yang terinfeksi, biasanya 3-4 minggu setelah terpapar bakteri. Luka ini umumnya muncul di:
- Alat kelamin
- Dubur
- Mulut atau bibir
- Lidah
- Jari tangan
Luka chancre biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 3-6 minggu tanpa meninggalkan bekas. Namun, ini bukan berarti infeksi telah hilang. Bakteri tetap ada dalam tubuh dan dapat berkembang ke tahap selanjutnya jika tidak diobati.
2. Sipilis Sekunder
Jika tidak ditangani, sipilis akan berkembang ke tahap sekunder yang ditandai dengan:
- Ruam kemerahan di seluruh tubuh, terutama telapak tangan dan kaki
- Demam ringan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Lesi di mulut, alat kelamin, atau anus
- Rambut rontok
Gejala pada tahap ini dapat hilang timbul selama 1-2 tahun. Meski gejala menghilang, infeksi tetap ada jika tidak diobati.
3. Sipilis Laten
Pada tahap ini, tidak ada gejala yang terlihat namun infeksi tetap ada dalam tubuh. Tahap laten dapat berlangsung bertahun-tahun jika tidak diobati.
4. Sipilis Tersier
Tahap akhir sipilis yang paling berbahaya, dapat muncul 10-30 tahun setelah infeksi awal. Gejala yang mungkin timbul:
- Kerusakan organ dalam seperti jantung, otak, saraf, mata, dll
- Kelumpuhan
- Kebutaan
- Demensia
- Aneurisma aorta
- Tumor lunak di berbagai organ (gumma)
Sipilis tersier dapat berakibat fatal jika tidak ditangani. Oleh karena itu, pengobatan sedini mungkin sangat penting dilakukan.
Diagnosis Sipilis
Untuk mendiagnosis sipilis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa adanya luka atau ruam yang mencurigakan di area kelamin, mulut, atau bagian tubuh lainnya. Pemeriksaan fisik penting untuk mendeteksi gejala awal sipilis.
2. Tes Darah
Tes darah merupakan metode utama untuk mendiagnosis sipilis. Beberapa jenis tes darah yang umum dilakukan:
- VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
- RPR (Rapid Plasma Reagin)
- TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination Assay)
- FTA-ABS (Fluorescent Treponemal Antibody Absorption)
Tes-tes ini mendeteksi antibodi terhadap bakteri penyebab sipilis dalam darah. Hasil positif menunjukkan adanya infeksi, baik yang aktif maupun yang pernah terjadi di masa lalu.
3. Pemeriksaan Cairan Luka
Jika terdapat luka yang mencurigakan, dokter dapat mengambil sampel cairan dari luka tersebut untuk diperiksa di bawah mikroskop. Metode ini efektif untuk mendeteksi keberadaan bakteri Treponema pallidum.
4. Pemeriksaan Cairan Serebrospinal
Pada kasus yang dicurigai telah mencapai sistem saraf (neurosifilis), dokter mungkin akan melakukan pungsi lumbal untuk memeriksa cairan serebrospinal. Ini penting untuk menentukan tingkat keparahan infeksi dan rencana pengobatan yang tepat.
5. Tes Kehamilan
Wanita hamil yang dicurigai menderita sipilis akan menjalani tes khusus untuk menilai risiko penularan ke janin. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah komplikasi pada bayi.
Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan tahap infeksi dan rencana pengobatan yang tepat. Jika hasil tes positif, pasangan seksual juga perlu diperiksa dan diobati untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Advertisement
Pengobatan Sipilis
Pengobatan sipilis bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Metode pengobatan yang umum digunakan adalah:
1. Antibiotik
Penisilin merupakan antibiotik pilihan utama untuk mengobati sipilis. Jenis dan dosis antibiotik yang diberikan tergantung pada tahap infeksi:
- Sipilis primer, sekunder, dan laten dini: Satu kali suntikan Benzathine penicillin G
- Sipilis laten lanjut atau tersier: Tiga kali suntikan Benzathine penicillin G dengan interval seminggu
- Neurosifilis: Penicillin G melalui infus intravena selama 10-14 hari
Bagi pasien yang alergi terhadap penisilin, alternatif antibiotik yang dapat digunakan antara lain:
- Doxycycline
- Tetracycline
- Ceftriaxone
- Azithromycin (dalam kasus tertentu)
2. Pemantauan Pasca Pengobatan
Setelah pengobatan selesai, pasien perlu menjalani pemeriksaan berkala untuk memastikan infeksi telah sembuh. Tes darah dilakukan pada interval tertentu, biasanya:
- 3, 6, dan 12 bulan setelah pengobatan untuk sipilis primer dan sekunder
- 6, 12, dan 24 bulan untuk sipilis laten
Penurunan titer antibodi menunjukkan keberhasilan pengobatan.
3. Penanganan Efek Samping
Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi Jarisch-Herxheimer setelah pengobatan, yang ditandai dengan demam, menggigil, dan nyeri otot. Gejala ini biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri.
4. Pengobatan Pasangan
Pasangan seksual pasien sipilis juga perlu diperiksa dan diobati untuk mencegah penularan kembali. Pasien dianjurkan untuk menghindari aktivitas seksual hingga pengobatan selesai dan luka telah sembuh.
5. Penanganan Komplikasi
Jika sipilis telah menyebabkan komplikasi pada organ tertentu, mungkin diperlukan penanganan tambahan seperti:
- Terapi okupasi untuk gangguan neurologis
- Pengobatan khusus untuk masalah jantung dan pembuluh darah
- Perawatan mata untuk mencegah kebutaan
Keberhasilan pengobatan sipilis sangat tergantung pada deteksi dan penanganan dini. Semakin awal infeksi diobati, semakin besar kemungkinan sembuh tanpa komplikasi serius.
Ciri-ciri Sipilis Akan Sembuh
Setelah menjalani pengobatan yang tepat, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sipilis mulai sembuh. Berikut adalah ciri-ciri sipilis akan sembuh yang perlu diperhatikan:
1. Hilangnya Gejala Fisik
Salah satu indikasi awal bahwa pengobatan sipilis berhasil adalah menghilangnya gejala-gejala fisik yang sebelumnya muncul. Ini termasuk:
- Luka chancre pada tahap primer mulai mengering dan sembuh
- Ruam di kulit berangsur-angsur menghilang
- Demam dan gejala flu-like lainnya mereda
- Pembengkakan kelenjar getah bening berkurang
Penting untuk diingat bahwa hilangnya gejala bukan berarti infeksi telah sembuh total. Pasien tetap harus menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan yang diresepkan dokter.
2. Penurunan Titer Antibodi
Tes darah berkala akan menunjukkan penurunan level antibodi terhadap bakteri sipilis. Ini merupakan indikator penting keberhasilan pengobatan:
- Untuk sipilis primer dan sekunder, titer antibodi seharusnya turun 4 kali lipat dalam 6 bulan setelah pengobatan
- Pada sipilis laten, penurunan titer mungkin lebih lambat, bisa memakan waktu 12-24 bulan
Dokter akan memantau hasil tes darah secara berkala untuk memastikan penurunan titer sesuai harapan.
3. Tidak Ada Tanda Infeksi Baru
Selama masa pemulihan, pasien tidak boleh menunjukkan tanda-tanda infeksi baru seperti:
- Munculnya luka baru di area kelamin atau mulut
- Ruam yang kembali muncul setelah sebelumnya hilang
- Gejala neurologis seperti sakit kepala parah atau gangguan penglihatan
Jika gejala-gejala baru muncul, ini bisa mengindikasikan kegagalan pengobatan atau reinfeksi yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.
4. Hasil Tes Negatif
Setelah pengobatan selesai dan masa pemantauan berlalu, dokter mungkin akan melakukan tes konfirmasi untuk memastikan infeksi telah benar-benar sembuh:
- Tes RPR atau VDRL menunjukkan hasil negatif atau titer yang sangat rendah
- Tes treponema spesifik seperti TPHA atau FTA-ABS mungkin tetap positif seumur hidup, tapi ini tidak berarti infeksi masih aktif
Interpretasi hasil tes harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam menangani sipilis.
5. Pemulihan Fungsi Organ
Pada kasus sipilis lanjut yang telah menyebabkan kerusakan organ, tanda-tanda pemulihan fungsi organ juga merupakan indikator kesembuhan:
- Perbaikan fungsi neurologis pada kasus neurosifilis
- Berkurangnya gejala kardiovaskular pada sipilis kardiovaskular
- Pengecilan atau hilangnya gumma (tumor lunak) pada berbagai organ
Proses pemulihan organ mungkin memerlukan waktu lebih lama dan tidak selalu sempurna, terutama pada kasus yang sudah sangat lanjut.
6. Tidak Ada Penularan ke Pasangan
Jika pasangan seksual yang sebelumnya berisiko tertular telah diperiksa dan hasilnya negatif, ini juga merupakan tanda bahwa infeksi telah berhasil diatasi dan tidak lagi menular.
Meski demikian, penting untuk tetap melakukan praktik seks aman untuk mencegah infeksi di masa depan.
Advertisement
Pencegahan Sipilis
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan sipilis:
1. Praktik Seks Aman
Penggunaan kondom secara konsisten dan benar saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan sipilis. Namun, perlu diingat bahwa kondom tidak memberikan perlindungan 100% karena luka sipilis bisa muncul di area yang tidak tertutup kondom.
2. Monogami Mutual
Membatasi jumlah pasangan seksual dan menjalin hubungan monogami dengan pasangan yang telah dites dan terbukti bebas dari infeksi menular seksual dapat mengurangi risiko tertular sipilis.
3. Skrining Rutin
Bagi individu yang aktif secara seksual, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan, skrining rutin untuk sipilis dan infeksi menular seksual lainnya sangat dianjurkan. Skrining dapat dilakukan setiap 3-6 bulan sekali.
4. Edukasi dan Kesadaran
Meningkatkan pengetahuan tentang sipilis dan cara penularannya dapat membantu seseorang membuat keputusan yang lebih baik dalam menjaga kesehatan seksualnya.
5. Hindari Penggunaan Narkoba dan Alkohol Berlebihan
Penggunaan narkoba dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko perilaku seksual berisiko tinggi.
6. Skrining Ibu Hamil
Semua ibu hamil sebaiknya menjalani tes sipilis setidaknya sekali selama kehamilan untuk mencegah penularan ke janin.
7. Pengobatan Pasangan
Jika seseorang didiagnosis menderita sipilis, semua pasangan seksualnya dalam beberapa bulan terakhir harus diberitahu, diperiksa, dan diobati jika perlu.
Mitos dan Fakta Seputar Sipilis
Banyak informasi yang beredar di masyarakat mengenai sipilis tidak sepenuhnya benar. Berikut beberapa mitos dan fakta seputar penyakit ini:
Mitos: Sipilis hanya menular melalui hubungan seksual vaginal.
Fakta: Sipilis dapat menular melalui berbagai jenis kontak seksual termasuk oral dan anal, serta kontak langsung dengan luka sipilis.
Mitos: Sipilis dapat disembuhkan dengan obat-obatan herbal atau pengobatan alternatif.
Fakta: Satu-satunya pengobatan efektif untuk sipilis adalah antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Pengobatan alternatif tidak terbukti efektif dan dapat membahayakan kesehatan.
Mitos: Jika gejala sipilis hilang, berarti infeksi telah sembuh.
Fakta: Hilangnya gejala tidak berarti infeksi telah sembuh. Tanpa pengobatan yang tepat, bakteri tetap ada dalam tubuh dan dapat menyebabkan komplikasi serius di kemudian hari.
Mitos: Sipilis hanya menyerang orang-orang dengan gaya hidup tertentu.
Fakta: Siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular sipilis, terlepas dari usia, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
Mitos: Sipilis dapat ditularkan melalui toilet umum atau kolam renang.
Fakta: Bakteri penyebab sipilis tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Penularan melalui benda-benda umum seperti toilet atau kolam renang sangat tidak mungkin terjadi.
Mitos: Sekali sembuh dari sipilis, seseorang menjadi kebal terhadap infeksi di masa depan.
Fakta: Seseorang yang pernah menderita sipilis dan telah sembuh tetap dapat terinfeksi kembali jika terpapar bakteri penyebabnya.
Advertisement
Kapan Harus Ke Dokter
Mengenali kapan harus mencari bantuan medis sangat penting dalam penanganan sipilis. Berikut adalah situasi-situasi di mana seseorang sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter:
1. Munculnya Gejala Mencurigakan
Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala berikut, segera hubungi dokter:
- Luka yang tidak nyeri di area kelamin, mulut, atau dubur
- Ruam di telapak tangan atau kaki
- Demam yang tidak jelas penyebabnya
- Pembengkakan kelenjar getah bening
2. Riwayat Kontak Berisiko
Jika Anda pernah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi, seperti:
- Berhubungan seks tanpa pengaman dengan pasangan baru atau tidak dikenal
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Berhubungan seks dengan seseorang yang diketahui menderita sipilis
Sebaiknya lakukan pemeriksaan meski tidak ada gejala yang terlihat.
3. Kehamilan
Semua wanita hamil sebaiknya menjalani tes sipilis setidaknya sekali selama kehamilan, idealnya pada trimester pertama. Jika hasil positif, pengobatan segera dapat mencegah penularan ke janin.
4. Diagnosis HIV Positif
Individu yang baru didiagnosis HIV positif harus menjalani skrining sipilis dan infeksi menular seksual lainnya sebagai bagian dari perawatan komprehensif.
5. Pasca Pengobatan
Setelah menyelesaikan pengobatan sipilis, penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai jadwal yang ditentukan dokter. Ini untuk memastikan infeksi telah benar-benar sembuh.
6. Gejala Neurologis
Jika Anda mengalami gejala neurologis seperti sakit kepala parah, gangguan penglihatan, atau perubahan perilaku, terutama jika memiliki riwayat sipilis, segera cari bantuan medis.
7. Paparan pada Pasangan yang Terinfeksi
Jika Anda diberitahu oleh pasangan seksual bahwa mereka didiagnosis sipilis, segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
Sipilis adalah penyakit menular seksual yang serius namun dapat disembuhkan jika dideteksi dan ditangani sejak dini. Mengenali ciri-ciri sipilis akan sembuh seperti hilangnya gejala fisik, penurunan titer antibodi, dan hasil tes negatif sangat penting dalam memantau keberhasilan pengobatan. Pencegahan melalui praktik seks aman, skrining rutin, dan edukasi merupakan kunci untuk mengurangi risiko tertular sipilis.
Jika Anda mencurigai telah terpapar atau mengalami gejala sipilis, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan dini tidak hanya meningkatkan peluang kesembuhan, tetapi juga mencegah komplikasi serius dan penularan lebih lanjut. Ingatlah bahwa kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, dan tidak ada yang perlu merasa malu untuk mencari bantuan medis ketika diperlukan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement