Liputan6.com, Jakarta Sariawan merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang umum dialami dan cukup mengganggu. Rasa perih dan nyeri yang ditimbulkan dapat menghambat aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, bahkan berbicara. Meski biasanya akan sembuh dengan sendirinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan meredakan gejalanya. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tips menghilangkan sariawan beserta informasi penting lainnya seputar kondisi ini.
Apa Itu Sariawan?
Sariawan atau dalam istilah medis disebut stomatitis aftosa, adalah luka atau peradangan yang terjadi pada jaringan lunak di dalam mulut. Luka ini biasanya berbentuk bulat atau oval dengan bagian tengah berwarna putih atau kuning dan dikelilingi area kemerahan. Sariawan dapat muncul di berbagai bagian mulut seperti lidah, gusi, bagian dalam pipi, bibir, atau langit-langit mulut.
Sariawan dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan jumlahnya:
- Sariawan kecil (minor aphthous ulcers): Jenis yang paling umum, berukuran kecil (diameter kurang dari 1 cm) dan biasanya sembuh dalam 1-2 minggu tanpa meninggalkan bekas.
- Sariawan besar (major aphthous ulcers): Berukuran lebih besar (diameter lebih dari 1 cm), lebih dalam, dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama hingga 6 minggu.
- Sariawan herpetiform: Muncul dalam jumlah banyak (10-100 luka) berukuran sangat kecil yang dapat bergabung membentuk luka yang lebih besar.
Penting untuk membedakan sariawan dengan kondisi lain seperti herpes mulut (cold sores) yang disebabkan oleh virus dan bersifat menular. Sariawan sendiri tidak menular dan tidak dapat ditularkan melalui kontak langsung atau berbagi peralatan makan.
Advertisement
Penyebab Sariawan
Penyebab pasti timbulnya sariawan belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu atau meningkatkan risiko terjadinya sariawan:
- Cedera pada jaringan mulut: Tergigit lidah/pipi, terluka akibat sikat gigi yang terlalu keras, atau iritasi dari kawat gigi.
- Kekurangan nutrisi: Terutama defisiensi vitamin B12, zat besi, asam folat, atau zinc.
- Stres dan kelelahan: Kondisi ini dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terkena sariawan.
- Perubahan hormon: Misalnya saat menstruasi, kehamilan, atau menopause.
- Alergi atau sensitivitas terhadap makanan tertentu: Seperti cokelat, kacang-kacangan, keju, stroberi, atau makanan yang mengandung pengawet.
- Konsumsi makanan yang terlalu panas, pedas, atau asam.
- Penggunaan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS).
- Infeksi bakteri atau virus tertentu.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh: Pada beberapa penyakit autoimun seperti lupus atau penyakit Behçet.
- Faktor genetik: Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka lebih rentan terkena sariawan.
Memahami faktor-faktor pemicu ini penting untuk mencegah timbulnya sariawan di kemudian hari. Dengan menghindari atau mengelola faktor risiko yang dapat dikendalikan, frekuensi munculnya sariawan dapat dikurangi.
Gejala Sariawan
Gejala sariawan dapat bervariasi tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi terjadinya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering dialami penderita sariawan:
- Luka berbentuk bulat atau oval di dalam mulut
- Bagian tengah luka berwarna putih atau kuning
- Area di sekitar luka berwarna kemerahan
- Rasa nyeri atau perih, terutama saat makan atau minum
- Sensasi terbakar atau kesemutan sebelum luka muncul
- Kesulitan makan, minum, atau berbicara
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher (pada kasus yang parah)
Pada beberapa kasus, gejala awal seperti sensasi terbakar atau kesemutan dapat muncul 1-2 hari sebelum luka sariawan terlihat. Intensitas rasa sakit biasanya mencapai puncaknya pada 3-4 hari pertama, kemudian berangsur-angsur berkurang seiring proses penyembuhan.
Penting untuk diingat bahwa meski sariawan umumnya tidak berbahaya, gejala yang persisten atau sering kambuh perlu mendapat perhatian medis. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala berikut:
- Sariawan yang tidak sembuh dalam 3 minggu
- Sariawan yang sangat besar (diameter lebih dari 1 cm)
- Sariawan yang menyebar ke bibir
- Demam tinggi yang menyertai sariawan
- Rasa sakit yang tidak tertahankan
- Kesulitan makan atau minum yang ekstrem
Gejala-gejala di atas dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Advertisement
Tips Menghilangkan Sariawan
Meski sariawan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan meredakan gejalanya. Berikut adalah tips menghilangkan sariawan yang efektif:
1. Berkumur dengan Air Garam
Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mengatasi sariawan adalah berkumur dengan larutan air garam. Garam memiliki sifat antiseptik alami yang dapat membantu membersihkan area yang terinfeksi dan meredakan peradangan. Caranya:
- Larutkan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat
- Kumur larutan ini selama 30 detik, kemudian buang
- Ulangi 3-4 kali sehari
Berkumur dengan air garam juga dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah infeksi sekunder.
2. Aplikasikan Es Batu
Mengompres sariawan dengan es batu dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa nyeri. Caranya:
- Bungkus es batu dengan kain bersih atau tissue
- Tempelkan pada area sariawan selama beberapa menit
- Lakukan beberapa kali sehari sesuai kebutuhan
Alternatif lain, Anda juga bisa mengisap es batu secara perlahan untuk memberikan efek pendinginan pada seluruh rongga mulut.
3. Gunakan Obat Kumur Tanpa Alkohol
Obat kumur antiseptik tanpa alkohol dapat membantu membersihkan area sariawan dan mempercepat penyembuhan. Pilih produk yang mengandung chlorhexidine atau hydrogen peroxide. Hindari obat kumur yang mengandung alkohol karena dapat mengiritasi luka dan memperparah rasa sakit.
4. Oleskan Madu
Madu memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi alami yang dapat membantu menyembuhkan sariawan. Caranya:
- Oleskan sedikit madu murni pada area sariawan
- Biarkan selama beberapa menit sebelum dibilas
- Lakukan 3-4 kali sehari
Pastikan untuk menggunakan madu murni yang belum diproses untuk hasil terbaik.
5. Konsumsi Suplemen Vitamin
Kekurangan nutrisi tertentu dapat meningkatkan risiko timbulnya sariawan. Konsumsi suplemen berikut dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah kekambuhan:
- Vitamin B kompleks
- Vitamin C
- Zinc
- Asam folat
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk dosis yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
6. Hindari Makanan Pemicu
Selama proses penyembuhan, hindari makanan yang dapat memperparah iritasi atau menimbulkan rasa sakit, seperti:
- Makanan pedas atau asam
- Makanan keras atau renyah
- Makanan panas
- Minuman berkarbonasi
Fokus pada makanan lunak dan netral seperti bubur, sup, atau smoothie untuk memudahkan proses makan.
7. Jaga Kebersihan Mulut
Menjaga kebersihan mulut sangat penting dalam proses penyembuhan sariawan. Pastikan untuk:
- Sikat gigi dengan lembut menggunakan sikat gigi berbulu halus
- Gunakan pasta gigi tanpa SLS (sodium lauryl sulfate)
- Bilas mulut dengan air setelah makan
Kebersihan mulut yang baik dapat mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
8. Gunakan Obat Oles Topikal
Obat oles khusus untuk sariawan dapat membantu meredakan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Beberapa pilihan yang tersedia tanpa resep dokter antara lain:
- Gel lidokain
- Benzydamine hydrochloride
- Amlexanox
Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
Pencegahan Sariawan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya sariawan:
- Jaga pola makan seimbang dan kaya nutrisi
- Kelola stres dengan baik
- Hindari makanan yang diketahui memicu sariawan pada Anda
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi tanpa SLS
- Jaga kebersihan mulut secara rutin
- Hindari kebiasaan menggigit bagian dalam mulut atau bibir
- Konsumsi suplemen vitamin jika diperlukan (konsultasikan dengan dokter)
- Kurangi konsumsi makanan yang terlalu panas atau pedas
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat mengurangi frekuensi munculnya sariawan dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.
Advertisement
Kapan Harus ke Dokter?
Meski sebagian besar kasus sariawan dapat diatasi dengan perawatan mandiri, ada situasi di mana Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Segera konsultasikan dengan profesional medis jika mengalami kondisi berikut:
- Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu 3 minggu atau lebih
- Sariawan yang sangat besar (diameter lebih dari 1 cm)
- Sariawan yang muncul dengan frekuensi tinggi (lebih dari 3-4 kali dalam setahun)
- Rasa sakit yang sangat hebat dan tidak tertahankan
- Kesulitan makan atau minum yang ekstrem
- Demam tinggi yang menyertai sariawan
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang persisten
- Sariawan yang menyebar ke bibir atau area luar mulut
Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan memberikan perawatan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, sariawan yang persisten atau berulang dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius seperti defisiensi nutrisi, gangguan sistem kekebalan tubuh, atau bahkan kanker mulut.
Kesimpulan
Sariawan memang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, namun dengan penanganan yang tepat, gejalanya dapat diredakan dan proses penyembuhan dapat dipercepat. Tips menghilangkan sariawan yang telah dibahas di atas, mulai dari berkumur air garam hingga penggunaan obat oles topikal, dapat membantu Anda mengatasi masalah ini dengan lebih efektif.
Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan menjaga pola makan seimbang, mengelola stres dengan baik, dan memperhatikan kebersihan mulut, Anda dapat mengurangi risiko timbulnya sariawan di masa mendatang. Jika sariawan terus berulang atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Kesehatan mulut adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi sariawan, Anda dapat menjaga kesehatan mulut Anda dengan lebih baik, sehingga dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa terganggu oleh rasa tidak nyaman akibat sariawan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement