Sukses

Fungsi Rangka Tubuh Manusia: Pengertian, Susunan, dan Manfaatnya

Pelajari fungsi rangka tubuh manusia secara lengkap, mulai dari pengertian, susunan, hingga manfaatnya bagi kesehatan. Simak penjelasan detailnya di sini!

Liputan6.com, Jakarta Rangka tubuh manusia merupakan susunan tulang-tulang yang saling berhubungan dan membentuk kerangka tubuh. Rangka ini menjadi struktur dasar yang memberikan bentuk dan dukungan bagi tubuh manusia. Secara umum, rangka manusia dewasa terdiri dari sekitar 206 tulang yang tersusun secara sistematis.

Rangka tubuh manusia termasuk dalam sistem muskuloskeletal, yaitu sistem yang terdiri dari tulang, otot, tendon, ligamen dan jaringan ikat lainnya. Sistem ini bekerja sama untuk memungkinkan pergerakan tubuh dan memberikan dukungan struktural.

Rangka manusia dapat dibagi menjadi dua bagian utama:

  • Rangka aksial: terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, dan tulang rusuk. Bagian ini membentuk sumbu tubuh dan melindungi organ-organ vital.
  • Rangka apendikular: terdiri dari tulang anggota gerak atas (lengan) dan bawah (kaki), serta tulang yang menghubungkannya ke rangka aksial.

Tulang-tulang penyusun rangka tubuh terhubung satu sama lain melalui sendi. Ada berbagai jenis sendi dengan tingkat pergerakan yang berbeda-beda, mulai dari sendi mati yang tidak bisa digerakkan hingga sendi peluru yang memungkinkan gerakan ke segala arah.

Secara keseluruhan, rangka tubuh manusia merupakan struktur yang sangat kompleks dan memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh. Keberadaan rangka inilah yang memungkinkan manusia dapat berdiri tegak, bergerak, dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

2 dari 7 halaman

Susunan Rangka Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia tersusun dari berbagai jenis tulang yang saling berhubungan. Berikut adalah penjelasan detail mengenai susunan rangka tubuh manusia:

1. Rangka Aksial

Rangka aksial merupakan bagian rangka yang membentuk sumbu tubuh. Bagian ini terdiri dari:

a. Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak melindungi otak dan membentuk struktur wajah. Terdiri dari:

 

 

  • 8 tulang kranial: 1 tulang frontal (dahi), 2 tulang parietal (ubun-ubun), 2 tulang temporal (pelipis), 1 tulang oksipital (belakang kepala), 1 tulang sfenoid, dan 1 tulang etmoid.

 

 

  • 14 tulang fasial: 2 tulang nasal (hidung), 2 tulang zigomatik (pipi), 2 tulang maksila (rahang atas), 2 tulang lakrimal, 2 tulang palatum, 2 tulang konka nasal inferior, 1 tulang vomer, dan 1 tulang mandibula (rahang bawah).

 

 

b. Tulang Belakang

Tulang belakang atau vertebra terdiri dari 33 ruas tulang yang tersusun dari atas ke bawah:

 

 

  • 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis)

 

 

  • 12 ruas tulang punggung (vertebra torakalis)

 

 

  • 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis)

 

 

  • 5 ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis) yang menyatu

 

 

  • 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigis) yang menyatu

 

 

c. Tulang Dada dan Rusuk

Tulang dada (sternum) terdiri dari 3 bagian:

- Manubrium (bagian atas)

- Badan (bagian tengah)

- Xifoid (bagian bawah)

Tulang rusuk berjumlah 12 pasang:

- 7 pasang tulang rusuk sejati

- 3 pasang tulang rusuk palsu

- 2 pasang tulang rusuk melayang

2. Rangka Apendikular

Rangka apendikular terdiri dari tulang-tulang anggota gerak dan penghubungnya:

a. Tulang Gelang Bahu

 

 

  • 2 tulang selangka (klavikula)

 

 

  • 2 tulang belikat (skapula)

 

 

b. Tulang Anggota Gerak Atas

 

 

  • 2 tulang lengan atas (humerus)

 

 

  • 2 tulang pengumpil (radius) dan 2 tulang hasta (ulna)

 

 

  • 16 tulang pergelangan tangan (karpal)

 

 

  • 10 tulang telapak tangan (metakarpal)

 

 

  • 28 tulang jari tangan (falanges)

 

 

c. Tulang Gelang Panggul

 

 

  • 2 tulang usus (ilium)

 

 

  • 2 tulang duduk (iskium)

 

 

  • 2 tulang kemaluan (pubis)

 

 

d. Tulang Anggota Gerak Bawah

 

 

  • 2 tulang paha (femur)

 

 

  • 2 tulang tempurung lutut (patela)

 

 

  • 2 tulang kering (tibia) dan 2 tulang betis (fibula)

 

 

  • 14 tulang pergelangan kaki (tarsal)

 

 

  • 10 tulang telapak kaki (metatarsal)

 

 

  • 28 tulang jari kaki (falanges)

 

 

Susunan rangka yang kompleks ini memungkinkan tubuh manusia untuk melakukan berbagai gerakan dan aktivitas. Setiap bagian rangka memiliki fungsi spesifik dalam mendukung struktur dan pergerakan tubuh.

3 dari 7 halaman

Fungsi Utama Rangka Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia memiliki beberapa fungsi vital yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh. Berikut adalah penjelasan detail mengenai fungsi-fungsi utama rangka tubuh manusia:

1. Memberikan Bentuk dan Dukungan pada Tubuh

Salah satu fungsi paling mendasar dari rangka tubuh adalah memberikan bentuk dan dukungan struktural pada tubuh manusia. Tanpa adanya rangka, tubuh kita hanya akan menjadi kumpulan jaringan lunak tanpa bentuk yang pasti. Rangka memberikan kerangka dasar yang menentukan postur dan bentuk tubuh seseorang.

Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh memiliki struktur yang kuat namun ringan, sehingga mampu menopang berat tubuh tanpa membebani terlalu berat. Tulang belakang misalnya, memiliki struktur yang memungkinkannya untuk menopang berat kepala, leher, dan tubuh bagian atas, sekaligus memberikan fleksibilitas untuk bergerak.

Selain itu, rangka juga berperan penting dalam menentukan tinggi badan seseorang. Panjang tulang-tulang penyusun rangka, terutama tulang paha dan tulang kering, sangat mempengaruhi tinggi badan total seseorang.

2. Melindungi Organ-organ Vital

Fungsi protektif rangka tubuh sangatlah penting untuk melindungi organ-organ vital yang lunak dan rentan terhadap cedera. Beberapa contoh perlindungan yang diberikan rangka tubuh antara lain:

  • Tulang tengkorak melindungi otak dari benturan dan guncangan.
  • Tulang rusuk dan tulang dada membentuk rongga yang melindungi jantung dan paru-paru.
  • Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang yang merupakan bagian penting dari sistem saraf pusat.
  • Tulang panggul melindungi organ-organ reproduksi dan pencernaan di area perut bagian bawah.

Perlindungan ini sangat penting mengingat organ-organ vital tersebut sangat rentan terhadap cedera dan kerusakan. Tanpa adanya perlindungan dari rangka tubuh, organ-organ ini akan sangat mudah terluka bahkan oleh benturan ringan sekalipun.

3. Tempat Melekatnya Otot

Rangka tubuh berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot tubuh. Otot-otot ini melekat pada tulang melalui tendon, membentuk sistem pengungkit yang memungkinkan terjadinya gerakan. Ketika otot berkontraksi, ia akan menarik tulang tempat ia melekat, sehingga terjadi gerakan.

Beberapa contoh cara kerja otot dan tulang dalam menghasilkan gerakan:

  • Otot bisep dan trisep yang melekat pada tulang lengan atas dan tulang pengumpil memungkinkan gerakan menekuk dan meluruskan lengan.
  • Otot paha depan (quadriceps) dan belakang (hamstring) yang melekat pada tulang paha dan tulang kering memungkinkan gerakan menekuk dan meluruskan lutut.
  • Otot-otot punggung yang melekat pada tulang belakang memungkinkan gerakan membungkuk dan menegakkan badan.

Tanpa adanya rangka sebagai tempat perlekatan, otot-otot tidak akan dapat menghasilkan gerakan yang terkoordinasi dan terarah.

4. Tempat Pembentukan Sel Darah

Salah satu fungsi penting rangka tubuh yang sering terlupakan adalah perannya dalam pembentukan sel darah. Di dalam rongga tulang terdapat jaringan yang disebut sumsum tulang. Sumsum tulang ini berperan penting dalam proses hematopoiesis, yaitu pembentukan sel-sel darah.

Ada dua jenis sumsum tulang:

  • Sumsum merah: aktif membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pada orang dewasa, sumsum merah terutama ditemukan di tulang pinggul, tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang.
  • Sumsum kuning: terutama terdiri dari sel-sel lemak dan tidak aktif membentuk sel darah. Namun, dalam kondisi tertentu seperti pendarahan hebat, sumsum kuning dapat berubah menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah.

Fungsi ini sangat penting karena sel-sel darah memiliki peran vital dalam tubuh. Sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh, dan trombosit penting untuk proses pembekuan darah.

5. Menyimpan Mineral

Rangka tubuh juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan mineral, terutama kalsium dan fosfor. Sekitar 99% kalsium dan 85% fosfor dalam tubuh tersimpan dalam tulang. Mineral-mineral ini tidak hanya penting untuk kesehatan tulang itu sendiri, tetapi juga dapat dilepaskan ke dalam aliran darah saat dibutuhkan untuk fungsi-fungsi penting lainnya dalam tubuh.

Beberapa peran penting mineral yang disimpan dalam tulang:

  • Kalsium: penting untuk kontraksi otot, transmisi sinyal saraf, dan pembekuan darah.
  • Fosfor: berperan dalam pembentukan ATP (sumber energi sel), pembentukan membran sel, dan regulasi pH darah.

Kemampuan tulang untuk menyimpan dan melepaskan mineral ini penting untuk menjaga homeostasis atau keseimbangan dalam tubuh. Ketika kadar kalsium dalam darah turun, tulang akan melepaskan kalsium. Sebaliknya, ketika kadar kalsium dalam darah tinggi, kelebihan kalsium akan disimpan kembali dalam tulang.

4 dari 7 halaman

Cara Menjaga Kesehatan Rangka Tubuh

Menjaga kesehatan rangka tubuh sangat penting untuk memastikan fungsi-fungsi vitalnya dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan rangka tubuh:

1. Konsumsi Makanan Kaya Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D adalah dua nutrisi utama yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Kalsium merupakan komponen utama penyusun tulang, sementara vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Sumber makanan kaya kalsium:

  • Produk susu seperti susu, yogurt, dan keju
  • Sayuran hijau seperti brokoli dan bayam
  • Ikan bertulang lunak seperti sarden dan ikan teri
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian

Sumber vitamin D:

  • Paparan sinar matahari (tubuh dapat memproduksi vitamin D saat kulit terpapar sinar matahari)
  • Ikan berlemak seperti salmon dan tuna
  • Kuning telur
  • Makanan yang difortifikasi seperti susu dan sereal

2. Lakukan Olahraga Secara Teratur

Olahraga, terutama olahraga yang menahan beban tubuh, sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Aktivitas fisik membantu meningkatkan kepadatan tulang dan memperkuat otot-otot yang mendukung rangka tubuh.

Beberapa jenis olahraga yang baik untuk kesehatan tulang:

  • Jalan kaki atau jogging
  • Naik turun tangga
  • Angkat beban
  • Senam aerobik
  • Tenis atau badminton

Penting untuk melakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit per hari, 5 kali seminggu.

3. Hindari Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang. Penting untuk menghindari atau mengurangi:

  • Merokok: Merokok dapat mengurangi penyerapan kalsium dan menurunkan kepadatan tulang.
  • Konsumsi alkohol berlebihan: Alkohol dapat mengganggu penyerapan kalsium dan vitamin D.
  • Konsumsi kafein berlebihan: Kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urin.
  • Gaya hidup terlalu sedenter: Kurang bergerak dapat melemahkan tulang dan otot.

4. Jaga Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal penting untuk kesehatan tulang. Kelebihan berat badan dapat membebani sendi dan tulang, sementara berat badan yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

5. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan kepadatan tulang, penting dilakukan terutama bagi individu yang berisiko tinggi mengalami masalah tulang. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan memungkinkan penanganan yang lebih efektif.

5 dari 7 halaman

Gangguan pada Rangka Tubuh

Rangka tubuh manusia dapat mengalami berbagai gangguan yang mempengaruhi fungsi dan kesehatannya. Berikut adalah beberapa gangguan umum pada rangka tubuh:

1. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah karena berkurangnya massa tulang. Kondisi ini sering disebut sebagai "silent disease" karena biasanya tidak menimbulkan gejala hingga terjadi patah tulang.

Penyebab:

  • Penuaan
  • Kekurangan kalsium dan vitamin D
  • Kurang aktivitas fisik
  • Faktor genetik
  • Perubahan hormon (terutama pada wanita pasca menopause)

Pencegahan dan penanganan meliputi konsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, olahraga teratur, dan dalam beberapa kasus, pengobatan medis.

2. Artritis

Artritis adalah peradangan pada sendi yang dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Ada berbagai jenis artritis, dengan dua jenis utama yaitu osteoartritis (OA) dan artritis reumatoid (RA).

Osteoartritis disebabkan oleh keausan sendi seiring waktu, sementara artritis reumatoid adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi.

Penanganan artritis meliputi:

  • Obat-obatan untuk mengurangi nyeri dan peradangan
  • Terapi fisik
  • Perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan ideal dan olahraga teratur
  • Dalam kasus parah, mungkin diperlukan pembedahan

3. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping. Kondisi ini dapat menyebabkan postur tubuh yang tidak seimbang dan dalam kasus parah dapat mempengaruhi fungsi paru-paru.

Penyebab skoliosis tidak selalu diketahui, namun faktor genetik diduga berperan. Penanganan tergantung pada tingkat keparahan, mulai dari pemantauan berkala, penggunaan penyangga (brace), hingga pembedahan dalam kasus yang parah.

4. Osteomalasia

Osteomalasia adalah pelunakan tulang akibat kekurangan vitamin D yang parah. Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah.

Penyebab utama adalah kekurangan vitamin D, yang bisa disebabkan oleh:

  • Kurang paparan sinar matahari
  • Diet yang kurang vitamin D
  • Gangguan penyerapan vitamin D di usus

Penanganan meliputi suplementasi vitamin D dan kalsium, serta mengatasi penyebab yang mendasari.

5. Fraktur (Patah Tulang)

Fraktur adalah keretakan atau patahnya tulang, biasanya akibat trauma atau cedera. Fraktur dapat terjadi pada tulang mana pun dalam tubuh dan dapat bervariasi dari retak kecil hingga patah yang kompleks.

Penanganan fraktur tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya, namun umumnya meliputi:

  • Imobilisasi (penggunaan gips atau penyangga)
  • Pembedahan untuk kasus yang lebih parah
  • Terapi fisik untuk pemulihan fungsi setelah penyembuhan
6 dari 7 halaman

Perkembangan Rangka Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia mengalami perkembangan yang signifikan sejak masa janin hingga dewasa. Pemahaman tentang proses perkembangan ini penting untuk mengetahui bagaimana rangka tumbuh dan berubah seiring waktu.

1. Perkembangan Prenatal

Perkembangan rangka dimulai sejak minggu keempat kehamilan. Proses ini disebut osteogenesis atau osifikasi. Ada dua jenis osifikasi:

  • Osifikasi intramembran: terjadi pada tulang-tulang datar seperti tulang tengkorak. Jaringan mesenkim langsung berubah menjadi tulang.
  • Osifikasi endokondral: terjadi pada sebagian besar tulang tubuh. Jaringan kartilago (tulang rawan) terbentuk terlebih dahulu, kemudian secara bertahap digantikan oleh jaringan tulang.

Pada saat lahir, bayi memiliki sekitar 300 tulang, lebih banyak daripada orang dewasa.

2. Perkembangan Pasca Kelahiran

Setelah lahir, rangka terus berkembang dan mengalami perubahan:

  • Bayi dan anak-anak: Tulang terus tumbuh dan mengeras. Beberapa tulang mulai menyatu.
  • Masa pubertas: Terjadi lonjakan pertumbuhan yang signifikan. Lempeng pertumbuhan (growth plates) di ujung tulang panjang aktif memproduksi jaringan tulang baru.
  • Dewasa muda: Pertumbuhan tulang melambat dan akhirnya berhenti. Kepadatan tulang mencapai puncaknya sekitar usia 30 tahun.
  • Dewasa lanjut: Kepadatan tulang mulai menurun secara bertahap. Proses ini dapat dipercepat oleh faktor-faktor seperti kurangnya aktivitas fisik atau perubahan hormon.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Rangka

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan rangka antara lain:

  • Genetik: Menentukan potensi tinggi badan dan struktur tulang.
  • Nutrisi: Kalsium, vitamin D, dan protein penting untuk pertumbuhan tulang yang optimal.
  • Aktivitas fisik: Olahraga dan aktivitas yang menahan beban tubuh merangsang pertumbuhan dan kekuatan tulang.
  • Hormon: Hormon pertumbuhan, hormon tiroid, dan hormon seks berperan penting dalam perkembangan tulang.
  • Faktor lingkungan: Paparan sinar matahari membantu produksi vitamin D, yang penting untuk penyerapan kalsium.

4. Perbedaan Perkembangan Rangka Pria dan Wanita

Ada beberapa perbedaan dalam perkembangan rangka antara pria dan wanita:

  • Waktu pubertas: Wanita umumnya mengalami pubertas dan lonjakan pertumbuhan lebih awal dibandingkan pria.
  • Ukuran tulang: Pria cenderung memiliki tulang yang lebih besar dan lebih padat dibandingkan wanita.
  • Bentuk panggul: Panggul wanita umumnya lebih lebar untuk memfasilitasi proses melahirkan.
  • Pengaruh hormon: Estrogen pada wanita dan testosteron pada pria mempengaruhi perkembangan dan pemeliharaan tulang secara berbeda.
7 dari 7 halaman

Kesimpulan

Rangka tubuh manusia merupakan struktur yang sangat kompleks dan memiliki peran vital dalam mendukung kehidupan dan aktivitas sehari-hari. Fungsi rangka tidak hanya sebatas memberikan bentuk dan dukungan pada tubuh, tetapi juga melindungi organ-organ vital, memungkinkan pergerakan, berperan dalam pembentukan sel darah, dan menjadi tempat penyimpanan mineral penting.

Pemahaman yang mendalam tentang fungsi rangka tubuh, susunannya, serta cara menjaga kesehatannya sangat penting. Dengan menerapkan gaya hidup sehat yang meliputi pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, dan menghindari kebiasaan buruk, kita dapat memastikan rangka tubuh tetap sehat dan dapat menjalankan fungsinya dengan optimal.

Penting juga untuk memahami bahwa rangka tubuh bukan struktur yang statis, melainkan terus berkembang dan berubah sepanjang hidup. Oleh karena itu, perawatan dan perhatian terhadap kesehatan rangka harus dilakukan secara konsisten, mulai dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut.

Dengan menjaga kesehatan rangka tubuh, kita tidak hanya menjaga kemampuan untuk bergerak dan beraktivitas, tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan. Rangka yang sehat berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik, memungkinkan kita untuk tetap aktif dan mandiri hingga usia lanjut.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence