Sukses

Fungsi Tulang Dada dan Struktur Anatominya, Menarik Dipelajari

Tulang dada memiliki fungsi vital untuk melindungi organ-organ penting di rongga dada. Pelajari struktur anatomi dan peran pentingnya bagi tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Tulang dada atau sternum merupakan salah satu bagian penting dari rangka manusia yang terletak di bagian tengah dada. Meski ukurannya relatif kecil, tulang ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi tubuh. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang struktur anatomi dan berbagai fungsi penting dari tulang dada.

2 dari 7 halaman

Anatomi dan Struktur Tulang Dada

Tulang dada memiliki bentuk pipih dan panjang, terletak di bagian tengah dada. Secara anatomi, tulang dada terdiri dari tiga bagian utama:

  • Manubrium - Bagian atas tulang dada yang berbentuk seperti huruf T. Bagian ini menghubungkan tulang selangka dan tulang rusuk pertama.
  • Badan (corpus sterni) - Bagian tengah yang merupakan bagian terpanjang dari tulang dada. Tulang rusuk kedua hingga ketujuh terhubung ke bagian ini melalui tulang rawan.
  • Prosesus xifoideus - Bagian ujung bawah tulang dada yang berbentuk segitiga. Bagian ini sebagian besar terdiri dari tulang rawan yang mengeras seiring bertambahnya usia.

Tulang dada memiliki struktur yang unik untuk menjalankan fungsinya. Bagian atas lebih lebar untuk menghubungkan tulang selangka, sementara bagian tengah memanjang untuk menyediakan titik perlekatan bagi tulang rusuk. Bentuknya yang pipih dan melengkung ke dalam membantu melindungi organ-organ vital di rongga dada.

Pada orang dewasa, panjang rata-rata tulang dada sekitar 17 cm. Namun ukurannya bisa bervariasi tergantung jenis kelamin dan postur tubuh seseorang. Tulang dada pria umumnya sedikit lebih panjang dibandingkan wanita.

3 dari 7 halaman

Fungsi Utama Tulang Dada

Meski ukurannya relatif kecil, tulang dada memiliki beberapa fungsi yang sangat penting bagi tubuh, antara lain:

1. Melindungi Organ Vital

Fungsi utama tulang dada adalah melindungi organ-organ vital yang berada di rongga dada, terutama jantung dan paru-paru. Bentuknya yang pipih dan keras membentuk perisai alami yang melindungi organ-organ tersebut dari benturan atau tekanan dari luar. Tulang dada bekerja sama dengan tulang rusuk untuk membentuk rongga dada yang kokoh.

Selain jantung dan paru-paru, tulang dada juga turut melindungi pembuluh darah besar seperti aorta, vena cava, serta organ lain seperti timus dan bagian atas hati. Perlindungan ini sangat penting mengingat organ-organ tersebut memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup.

2. Mendukung Pergerakan Pernapasan

Tulang dada berperan penting dalam proses pernapasan. Saat kita menarik napas, otot-otot pernapasan berkontraksi dan mengangkat tulang rusuk serta tulang dada. Hal ini menyebabkan rongga dada mengembang, memungkinkan paru-paru mengisi udara. Saat menghembuskan napas, otot-otot tersebut relaksasi sehingga tulang dada dan rusuk kembali ke posisi semula.

Pergerakan tulang dada yang fleksibel ini membantu menciptakan tekanan negatif di dalam rongga dada yang diperlukan untuk proses inspirasi dan ekspirasi. Tanpa tulang dada, pergerakan pernapasan tidak akan seefisien ini.

3. Titik Perlekatan Otot dan Tulang

Tulang dada menjadi titik perlekatan bagi beberapa otot dan tulang penting. Bagian atas tulang dada (manubrium) menghubungkan tulang selangka kiri dan kanan. Sementara bagian tengahnya menjadi tempat melekatnya tulang rusuk melalui tulang rawan.

Beberapa otot penting yang melekat pada tulang dada antara lain:

  • Otot pektoralis mayor - otot dada utama
  • Otot sternokleidomastoideus - otot leher
  • Otot rektus abdominis - otot perut bagian atas

Perlekatan otot-otot ini memungkinkan pergerakan dada, leher, dan lengan atas. Tulang dada menjadi titik tumpu yang kokoh bagi otot-otot tersebut untuk berkontraksi.

4. Produksi Sel Darah

Meski bukan fungsi utamanya, tulang dada juga berperan dalam produksi sel darah. Bagian dalam tulang dada mengandung sumsum merah yang merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Proses ini disebut hematopoiesis.

Pada orang dewasa, sumsum merah di tulang dada hanya memproduksi sebagian kecil sel darah. Namun pada bayi dan anak-anak, perannya lebih signifikan dalam memproduksi sel-sel darah yang dibutuhkan tubuh.

4 dari 7 halaman

Gangguan pada Tulang Dada

Meski memiliki struktur yang kokoh, tulang dada tetap dapat mengalami gangguan atau cedera. Beberapa kondisi yang dapat mengganggu fungsi tulang dada antara lain:

1. Fraktur Tulang Dada

Fraktur atau patah tulang dada umumnya terjadi akibat trauma langsung pada dada, misalnya kecelakaan lalu lintas atau terjatuh. Gejala yang muncul antara lain nyeri hebat di dada, kesulitan bernapas, dan bengkak di area dada. Fraktur tulang dada termasuk kondisi serius karena dapat membahayakan organ-organ vital di bawahnya.

2. Kostokondritis

Kostokondritis adalah peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada. Kondisi ini menyebabkan nyeri tajam di dada yang memburuk saat batuk atau bernapas dalam. Penyebabnya belum diketahui pasti, namun diduga terkait cedera ringan atau infeksi.

3. Deformitas Tulang Dada

Beberapa orang dapat mengalami kelainan bentuk tulang dada sejak lahir, seperti:

  • Pectus excavatum - tulang dada cekung ke dalam
  • Pectus carinatum - tulang dada menonjol ke luar

Deformitas ini umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan serius, namun dapat mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang.

4. Infeksi Tulang

Meski jarang, tulang dada dapat mengalami infeksi bakteri yang disebut osteomielitis. Infeksi ini dapat terjadi melalui penyebaran bakteri dari bagian tubuh lain atau setelah prosedur operasi di area dada. Gejalanya meliputi nyeri, bengkak, dan demam.

5 dari 7 halaman

Cara Menjaga Kesehatan Tulang Dada

Untuk memastikan tulang dada dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Konsumsi Nutrisi Penting untuk Tulang

Pastikan asupan kalsium dan vitamin D tercukupi. Kalsium merupakan mineral utama penyusun tulang, sementara vitamin D membantu penyerapan kalsium. Sumber kalsium yang baik antara lain produk susu, ikan teri, dan sayuran hijau. Vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari dan suplemen jika diperlukan.

2. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik yang melibatkan tumpuan berat badan seperti jalan kaki, joging, atau senam dapat membantu memperkuat tulang. Olahraga juga membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

3. Hindari Kebiasaan Buruk

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu penyerapan kalsium dan menurunkan kepadatan tulang. Hindari kebiasaan ini untuk menjaga kesehatan tulang dada dan tulang lainnya.

4. Gunakan Alat Pelindung

Saat berolahraga atau beraktivitas yang berisiko tinggi, gunakan alat pelindung dada yang sesuai. Ini dapat membantu mencegah cedera langsung pada tulang dada.

5. Jaga Postur Tubuh

Postur tubuh yang baik dapat mengurangi tekanan berlebih pada tulang dada dan tulang belakang. Biasakan duduk dan berdiri dengan postur yang benar.

6 dari 7 halaman

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut yang mungkin menandakan gangguan pada tulang dada:

  • Nyeri dada yang hebat dan tiba-tiba, terutama setelah mengalami benturan
  • Kesulitan bernapas yang disertai nyeri di area dada
  • Bengkak atau memar di area tulang dada
  • Nyeri dada yang menetap lebih dari beberapa hari
  • Deformitas atau perubahan bentuk yang terlihat pada tulang dada

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menyarankan pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau CT scan untuk mendiagnosis masalah pada tulang dada.

7 dari 7 halaman

Kesimpulan

Tulang dada mungkin bukan tulang terbesar dalam tubuh, namun perannya sangat vital dalam melindungi organ-organ penting dan mendukung fungsi pernapasan. Memahami struktur dan fungsi tulang dada dapat membantu kita lebih menghargai kompleksitas tubuh manusia.

Dengan menjaga kesehatan tulang dada melalui pola hidup sehat dan nutrisi yang tepat, kita dapat memastikan tulang ini terus menjalankan fungsinya dengan baik. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini