Sukses

350 Kata Konotatif dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat

Pelajari 350 kata konotatif beserta contoh penggunaannya dalam kalimat. Pahami makna kiasan dan nilai rasa yang terkandung dalam kata-kata konotatif.

Liputan6.com, Jakarta Kata konotatif memiliki makna kiasan atau nilai rasa tertentu di luar makna harfiahnya. Penggunaan kata konotatif dapat memperkaya ekspresi bahasa dan menambah nuansa makna dalam komunikasi. Berikut adalah daftar 350 kata konotatif beserta contoh penggunaannya dalam kalimat:

2 dari 37 halaman

Kata Konotatif Positif

1. Bersinar: Senyumnya bersinar cerah menyambut kedatangan tamu.

2. Mekar: Bakat anak itu mulai mekar seiring bertambahnya usia.

3. Lembut: Tutur katanya yang lembut menenangkan hati yang gundah.

4. Hangat: Sambutan hangat tuan rumah membuat tamu merasa nyaman.

5. Bersemangat: Murid-murid bersemangat menyambut guru baru mereka.

6. Cemerlang: Ide cemerlang itu mendapat sambutan positif dari semua pihak.

7. Mengalir: Pembicaraan mereka mengalir lancar tanpa hambatan.

8. Berbunga-bunga: Hatinya berbunga-bunga mendengar kabar gembira itu.

9. Berseri-seri: Wajahnya berseri-seri saat menerima hadiah ulang tahun.

10. Merekah: Senyum bahagia merekah di wajah pengantin baru itu.

3 dari 37 halaman

Kata Konotatif Negatif

11. Busuk: Kelakuan busuk oknum pejabat itu akhirnya terbongkar.

12. Buta: Dia buta akan kenyataan pahit yang terjadi.

13. Gelap: Masa depannya masih gelap tanpa arah yang jelas.

14. Dingin: Sikapnya yang dingin membuat orang enggan mendekatinya.

15. Kering: Pembicaraan mereka terasa kering tanpa topik menarik.

16. Tajam: Kata-katanya yang tajam melukai perasaan temannya.

17. Beku: Hubungan mereka membeku setelah pertengkaran hebat itu.

18. Hambar: Hidupnya terasa hambar tanpa tujuan yang jelas.

19. Suram: Masa depan perusahaan itu terlihat suram akibat krisis ekonomi.

20. Pahit: Kenyataan pahit harus diterimanya dengan lapang dada.

4 dari 37 halaman

Kata Konotatif Netral

21. Bunga desa: Gadis itu dikenal sebagai bunga desa karena kecantikannya.

22. Buah bibir: Prestasinya menjadi buah bibir di kalangan teman-temannya.

23. Mata air: Desa itu memiliki mata air yang jernih sebagai sumber kehidupan.

24. Tulang punggung: Ayah adalah tulang punggung keluarga yang bekerja keras.

25. Tangan kanan: Dia menjadi tangan kanan direktur karena kinerjanya yang bagus.

26. Kaki tangan: Para kaki tangan koruptor itu berhasil ditangkap polisi.

27. Kepala dingin: Masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin.

28. Ringan tangan: Tetangga kami dikenal ringan tangan dalam membantu sesama.

29. Besar kepala: Jangan sampai kesuksesan membuatmu besar kepala.

30. Panjang tangan: Hati-hati terhadap orang yang panjang tangan di keramaian.

5 dari 37 halaman

Kata Konotatif dalam Ungkapan

31. Makan hati: Kelakuan anaknya membuat orang tua itu makan hati.

32. Naik daun: Popularitas artis itu sedang naik daun belakangan ini.

33. Turun tangan: Pemerintah akhirnya turun tangan mengatasi masalah ini.

34. Angkat kaki: Setelah bertengkar hebat, dia angkat kaki dari rumah.

35. Gulung tikar: Banyak usaha kecil terpaksa gulung tikar akibat pandemi.

36. Buang-buang waktu: Jangan buang-buang waktu dengan hal yang tidak penting.

37. Tutup mulut: Saksi kunci itu memilih tutup mulut saat dimintai keterangan.

38. Banting tulang: Ayah banting tulang mencari nafkah untuk keluarga.

39. Angkat tangan: Polisi terpaksa angkat tangan menghadapi kasus rumit ini.

40. Turun ranjang: Pasien itu sudah diizinkan turun ranjang oleh dokter.

6 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Sifat

41. Berhati emas: Meski kaya raya, dia tetap berhati emas pada sesama.

42. Berdarah biru: Keluarganya berasal dari kalangan berdarah biru.

43. Bertangan dingin: Dokter itu terkenal bertangan dingin dalam mengobati pasien.

44. Bermuka dua: Jangan percaya padanya, dia terkenal bermuka dua.

45. Berlidah tajam: Kritikannya yang berlidah tajam sering menyakiti orang lain.

46. Berhati baja: Dia berhati baja menghadapi berbagai cobaan hidup.

47. Berjiwa besar: Sikap berjiwa besar diperlukan untuk memaafkan kesalahan orang lain.

48. Berkepala batu: Anak berkepala batu itu sulit dinasihati orang tuanya.

49. Berdarah panas: Pemuda berdarah panas itu sering terlibat perkelahian.

50. Berhati lembut: Sikapnya yang berhati lembut membuat banyak orang menyukainya.

7 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Keadaan

51. Terang benderang: Masa depannya terlihat terang benderang setelah lulus kuliah.

52. Gelap gulita: Rencananya masih gelap gulita tanpa arah yang jelas.

53. Kering kerontang: Sawah petani kering kerontang akibat musim kemarau panjang.

54. Basah kuyup: Dia pulang dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan.

55. Panas membara: Suasana politik semakin panas membara menjelang pemilu.

56. Dingin membeku: Hubungan kedua negara itu dingin membeku pasca konflik.

57. Terang benderang: Ruangan itu menjadi terang benderang setelah lampu dinyalakan.

58. Sunyi senyap: Suasana kelas sunyi senyap saat ujian berlangsung.

59. Kacau balau: Hidupnya kacau balau setelah kehilangan pekerjaan.

60. Remuk redam: Hatinya remuk redam mendengar kabar duka itu.

8 dari 37 halaman

Kata Konotatif dalam Perumpamaan

61. Bak pinang dibelah dua: Kedua anak kembar itu bak pinang dibelah dua.

62. Seperti air di daun talas: Nasihat orang tua seperti air di daun talas baginya.

63. Bagai makan buah simalakama: Keputusannya bagai makan buah simalakama.

64. Bak cacing kepanasan: Dia gelisah bak cacing kepanasan menunggu hasil ujian.

65. Seperti kucing dan anjing: Hubungan mereka seperti kucing dan anjing.

66. Bagai pungguk merindukan bulan: Cintanya bagai pungguk merindukan bulan.

67. Seperti telur di ujung tanduk: Nasib perusahaan itu seperti telur di ujung tanduk.

68. Bak air dan minyak: Pendapat mereka bak air dan minyak, sulit disatukan.

69. Seperti langit dan bumi: Perbedaan mereka seperti langit dan bumi.

70. Bagai katak dalam tempurung: Pemikirannya masih bagai katak dalam tempurung.

9 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Warna

71. Hitam legam: Masa lalunya yang hitam legam ingin dilupakannya.

72. Putih bersih: Hatinya putih bersih tanpa noda kebencian.

73. Merah membara: Semangatnya merah membara menghadapi tantangan.

74. Kuning langsat: Kulitnya yang kuning langsat menjadi daya tariknya.

75. Biru laut: Matanya biru laut menghanyutkan setiap yang memandang.

76. Hijau muda: Pengalamannya masih hijau muda dalam dunia kerja.

77. Ungu kebiruan: Langit senja berwarna ungu kebiruan yang memesona.

78. Merah padam: Wajahnya merah padam menahan amarah.

79. Putih pucat: Wajahnya putih pucat karena ketakutan.

80. Hitam pekat: Malam itu hitam pekat tanpa bintang di langit.

10 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Suara

81. Merdu: Suaranya yang merdu memukau penonton.

82. Melengking: Teriakannya yang melengking memecah keheningan malam.

83. Menggelegar: Suara petir menggelegar mengguncang bumi.

84. Lembut: Bisikannya yang lembut menenangkan hati.

85. Memekakkan: Suara ledakan itu memekakkan telinga.

86. Mendayu-dayu: Alunan musik mendayu-dayu mengiringi pesta.

87. Membelah: Suara sirine ambulans membelah keramaian jalan raya.

88. Mengalun: Lagu itu mengalun indah di seluruh penjuru ruangan.

89. Memekik: Dia memekik kegirangan mendengar kabar baik itu.

90. Mendengung: Suara lebah mendengung di sekitar sarang.

11 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Perasaan

91. Meledak-ledak: Amarahnya meledak-ledak tak terkendali.

92. Membuncah: Kegembiraan membuncah di hatinya.

93. Meluap-luap: Semangatnya meluap-luap menghadapi tantangan baru.

94. Menggebu-gebu: Cintanya menggebu-gebu pada gadis itu.

95. Membara: Tekadnya membara untuk meraih cita-cita.

96. Menggelegak: Amarahnya menggelegak mendengar fitnah itu.

97. Merembes: Kesedihan merembes ke seluruh relung hatinya.

98. Merasuk: Kebahagiaan merasuk ke dalam jiwanya.

99. Menyelimuti: Ketakutan menyelimuti pikirannya.

100. Menghantui: Rasa bersalah terus menghantui hidupnya.

12 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Waktu

101. Fajar: Fajar karirnya baru saja menyingsing.

102. Senja: Usianya telah memasuki masa senja.

103. Subuh: Dia selalu bangun subuh untuk beribadah.

104. Petang: Petang hari mereka biasa berkumpul di teras.

105. Dini hari: Pencuri itu beraksi pada dini hari.

106. Tengah hari: Terik matahari tengah hari membakar kulit.

107. Siang bolong: Dia tertidur pulas di siang bolong.

108. Larut malam: Jangan pulang larut malam, berbahaya.

109. Pagi buta: Dia berangkat kerja saat pagi buta.

110. Malam gulita: Listrik padam membuat malam menjadi gulita.

13 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Alam

111. Bergunung-gunung: Masalahnya bergunung-gunung tak kunjung selesai.

112. Membumi: Sikapnya yang membumi disukai banyak orang.

113. Mengawan: Pikirannya sering mengawan, sulit fokus.

114. Berbukit-bukit: Tantangan berbukit-bukit menghadang di depan.

115. Mengalir: Hidupnya mengalir tenang tanpa gejolak.

116. Bergelombang: Karirnya bergelombang naik turun.

117. Membara: Semangatnya membara tak pernah padam.

118. Berkilau: Masa depannya berkilau penuh harapan.

119. Menyejukkan: Sikapnya yang ramah menyejukkan suasana.

120. Menyengat: Kritikannya menyengat telak sasaran.

14 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Hewan

121. Membabi buta: Dia menyerang lawannya membabi buta.

122. Membeo: Jangan hanya membeo, berpikirlah kritis.

123. Merayap: Kemajuan proyeknya merayap sangat lambat.

124. Mengendus: Polisi mulai mengendus jejak pelaku kejahatan.

125. Mencicit: Suaranya mencicit ketakutan menghadapi preman.

126. Mengaum: Amarahnya mengaum tak terkendali.

127. Meraung: Tangisnya meraung pilu mendengar kabar duka.

128. Mengembik: Dia mengembik manja pada kekasihnya.

129. Menggonggong: Kritikannya terus menggonggong tanpa henti.

130. Meringkuk: Tersangka meringkuk di penjara menunggu sidang.

15 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Tumbuhan

131. Berbuah: Kerja kerasnya akhirnya berbuah manis.

132. Bersemi: Cinta mulai bersemi di antara mereka.

133. Mengakar: Tradisi itu telah mengakar kuat dalam masyarakat.

134. Bertunas: Harapan baru mulai bertunas dalam hatinya.

135. Mekar: Bakatnya mulai mekar seiring bertambahnya usia.

136. Layu: Semangatnya layu menghadapi kegagalan bertubi-tubi.

137. Menjalar: Gosip itu menjalar cepat ke seluruh kantor.

138. Bercabang: Pikirannya bercabang tidak fokus pada pekerjaan.

139. Berbunga: Hatinya berbunga-bunga menyambut hari pernikahan.

140. Menyemai: Dia menyemai benih-benih kebaikan dalam masyarakat.

16 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Benda

141. Membatu: Dia membatu mendengar kabar mengejutkan itu.

142. Membesi: Tekadnya membesi pantang menyerah.

143. Membaja: Semangatnya membaja menghadapi rintangan.

144. Mengkristal: Idenya mulai mengkristal menjadi rencana konkret.

145. Membara: Cintanya membara tak pernah padam.

146. Menguap: Harapannya menguap seketika mendengar penolakan itu.

147. Mencair: Suasana tegang mulai mencair setelah bercanda.

148. Mengeras: Sikapnya mengeras tak mau berkompromi.

149. Melunak: Pendiriannya mulai melunak setelah diberi penjelasan.

150. Membeku: Negosiasi kedua pihak membeku tanpa titik temu.

17 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Aktivitas

151. Menggali: Dia terus menggali potensi diri untuk berkembang.

152. Memupuk: Orang tua harus memupuk rasa percaya diri anak.

153. Menanam: Kita harus menanam benih-benih perdamaian.

154. Memanen: Saatnya memanen hasil kerja keras selama ini.

155. Mengolah: Penulis itu pandai mengolah kata menjadi cerita indah.

156. Meracik: Dia meracik strategi jitu untuk memenangkan persaingan.

157. Meramu: Koki itu pandai meramu bumbu menjadi masakan lezat.

158. Mengukir: Dia berhasil mengukir prestasi gemilang.

159. Memahat: Pengalaman hidup memahat karakternya menjadi lebih kuat.

160. Melukis: Senyumnya melukis kebahagiaan di wajah semua orang.

18 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Profesi

161. Menjahit: Dia pandai menjahit kata-kata menjadi puisi indah.

162. Memasak: Pemimpin itu sedang memasak strategi baru.

163. Menggembala: Manajer itu pandai menggembala karyawannya.

164. Memancing: Pertanyaannya memancing perdebatan sengit.

165. Mengajar: Pengalaman hidup mengajar kita banyak hal.

166. Merawat: Kita harus merawat persahabatan dengan baik.

167. Membangun: Mereka membangun impian bersama.

168. Meruntuhkan: Skandal itu meruntuhkan reputasinya.

169. Menjual: Dia pandai menjual ide-ide kreatifnya.

170. Membeli: Uang tidak bisa membeli kebahagiaan sejati.

19 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Sifat Benda

171. Tajam: Kritikannya tajam menusuk sasaran.

172. Tumpul: Otaknya menjadi tumpul karena jarang digunakan.

173. Keras: Sikapnya yang keras membuat banyak orang menjauh.

174. Lembut: Tutur katanya yang lembut menenangkan hati.

175. Kasar: Perilakunya yang kasar membuat orang tersinggung.

176. Halus: Sindiran halusnya tidak disadari lawan bicara.

177. Berat: Tanggung jawabnya terasa berat di pundak.

178. Ringan: Masalah itu terasa ringan jika dihadapi bersama.

179. Tebal: Mukanya tebal, tak tahu malu.

180. Tipis: Kesabarannya mulai menipis menghadapi tingkah laku anak itu.

20 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Pancaindera

181. Membelai: Angin sepoi-sepoi membelai wajahnya.

182. Mengusap: Kata-katanya mengusap luka di hati.

183. Menyentuh: Kisahnya menyentuh hati para pendengar.

184. Menggigit: Udara dingin menggigit tulang.

185. Mencicipi: Dia ingin mencicipi manisnya kesuksesan.

186. Mengecap: Dia telah mengecap pahitnya kegagalan.

187. Memandang: Dia memandang masa depan dengan optimis.

188. Mendengar: Telinganya panas mendengar gosip itu.

189. Mengendus: Polisi mulai mengendus jejak pelaku kejahatan.

190. Meraba: Dia meraba-raba dalam kegelapan mencari jalan keluar.

21 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Gerak

191. Melambung: Harganya melambung tinggi tak terkendali.

192. Merosot: Prestasinya merosot tajam semester ini.

193. Melonjak: Semangatnya melonjak mendengar kabar gembira itu.

194. Merayap: Kemajuan proyeknya merayap sangat lambat.

195. Melesat: Karirnya melesat cepat dalam waktu singkat.

196. Melayang: Pikirannya melayang entah kemana.

197. Meluncur: Kata-kata kasar meluncur dari mulutnya.

198. Mengalir: Ide-ide kreatif mengalir deras dari otaknya.

199. Menukik: Grafik penjualan menukik tajam bulan ini.

200. Merangkak: Perekonomian mulai merangkak pulih pasca krisis.

22 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Cuaca

201. Mendung: Wajahnya mendung menahan amarah.

202. Cerah: Masa depannya terlihat cerah dan menjanjikan.

203. Berawan: Hubungan mereka mulai berawan akhir-akhir ini.

204. Terik: Persaingan bisnis semakin terik.

205. Sejuk: Kehadirannya membawa suasana sejuk.

206. Panas: Situasi politik semakin panas menjelang pemilu.

207. Dingin: Sambutannya dingin tanpa kehangatan.

208. Berangin: Gosip itu berangin kencang di kalangan artis.

209. Berembun: Matanya berembun menahan tangis.

210. Berkabut: Masa depannya masih berkabut tak menentu.

23 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Arah

211. Menanjak: Karirnya terus menanjak dari tahun ke tahun.

212. Menurun: Semangatnya menurun menghadapi kegagalan.

213. Melebar: Permasalahannya semakin melebar tak terkendali.

214. Menyempit: Peluangnya semakin menyempit untuk lolos seleksi.

215. Maju: Perusahaannya terus maju pesat.

216. Mundur: Dia terpaksa mundur dari pencalonan.

217. Naik: Namanya terus naik daun di dunia hiburan.

218. Turun: Pamornya mulai turun setelah skandal itu.

219. Melintang: Banyak rintangan melintang di hadapannya.

220. Membujur: Tubuhnya membujur kaku tak bernyawa.

24 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Ukuran

221. Membengkak: Anggaran proyek itu membengkak dua kali lipat.

222. Menyusut: Keyakinannya mulai menyusut menghadapi kegagalan.

223. Membesar: Masalahnya semakin membesar tak terkendali.

224. Mengecil: Peluangnya semakin mengecil untuk menang.

225. Meluas: Pengaruhnya semakin meluas di masyarakat.

226. Menyempit: Ruang geraknya semakin menyempit.

227. Meninggi: Tensi politik semakin meninggi menjelang pemilu.

228. Merendah: Dia pandai merendah meski berprestasi tinggi.

229. Melebar: Pembahasannya melebar kemana-mana.

230. Memanjang: Antrean semakin memanjang hingga ke jalan raya.

25 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Rasa

231. Manis: Senyumnya manis memikat hati.

232. Pahit: Kenyataan pahit harus diterimanya.

233. Asam: Wajahnya asam mendengar kritikan pedas.

234. Asin: Air matanya asin mengingat masa lalu.

235. Pedas: Kritikannya pedas menusuk kalbu.

236. Hambar: Hidupnya terasa hambar tanpa cinta.

237. Gurih: Rayuannya gurih menggoda hati.

238. Getir: Pengalaman getir itu membuatnya lebih dewasa.

239. Sepat: Bicaranya sepat menyakitkan hati.

240. Tawar: Sambutannya tawar tanpa keramahan.

26 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Keadaan Fisik

241. Gemuk: Kantongnya gemuk setelah memenangkan tender.

242. Kurus: Idenya terlalu kurus untuk dikembangkan.

243. Tinggi: Cita-citanya terl_alu tinggi untuk ukuran anak seusianya.

244. Pendek: Kesabarannya terlalu pendek menghadapi anak-anak.

245. Besar: Tanggung jawabnya terlalu besar untuk dipikul sendiri.

246. Kecil: Hatinya terlalu kecil untuk memaafkan kesalahan orang lain.

247. Tebal: Mukanya terlalu tebal untuk merasa malu.

248. Tipis: Imannya terlalu tipis menghadapi godaan duniawi.

249. Keras: Kepalanya terlalu keras untuk menerima nasihat.

250. Lembut: Hatinya terlalu lembut hingga mudah tersentuh.

27 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Karakter

251. Berhati baja: Dia berhati baja menghadapi berbagai cobaan.

252. Berlidah tajam: Kritikannya berlidah tajam menyakiti banyak orang.

253. Bertangan dingin: Dokter itu bertangan dingin dalam mengobati pasien.

254. Berkepala batu: Anak berkepala batu itu sulit dinasihati.

255. Berhati emas: Meski kaya, dia tetap berhati emas pada sesama.

256. Bermuka dua: Jangan percaya padanya, dia bermuka dua.

257. Berdarah panas: Pemuda berdarah panas itu sering terlibat perkelahian.

258. Berjiwa besar: Sikap berjiwa besar diperlukan untuk memaafkan.

259. Berhati lembut: Sikapnya yang berhati lembut disukai banyak orang.

260. Bermental baja: Atlet itu bermental baja menghadapi tekanan.

28 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Kondisi

261. Membara: Semangatnya membara tak pernah padam.

262. Membeku: Negosiasi kedua pihak membeku tanpa titik temu.

263. Mengkristal: Idenya mulai mengkristal menjadi rencana konkret.

264. Mencair: Suasana tegang mulai mencair setelah bercanda.

265. Menguap: Harapannya menguap seketika mendengar penolakan itu.

266. Mengeras: Sikapnya mengeras tak mau berkompromi.

267. Melunak: Pendiriannya mulai melunak setelah diberi penjelasan.

268. Membatu: Dia membatu mendengar kabar mengejutkan itu.

269. Membesi: Tekadnya membesi pantang menyerah.

270. Mengakar: Tradisi itu telah mengakar kuat dalam masyarakat.

29 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Perilaku

271. Menjilat: Dia pandai menjilat atasan demi promosi jabatan.

272. Menggigit: Anjing menggigit tuannya, ungkapan untuk pengkhianatan.

273. Merayap: Ketakutan merayap di sekujur tubuhnya.

274. Terbang: Pikirannya terbang entah kemana saat rapat.

275. Menyelam: Dia pandai menyelam sambil minum air.

276. Mengendap: Kesedihan mengendap di dasar hatinya.

277. Merangkak: Perekonomian mulai merangkak pulih pasca krisis.

278. Melompat: Jantungnya melompat kegirangan mendengar kabar itu.

279. Menari: Hatinya menari-nari bahagia menyambut hari pernikahan.

280. Berlari: Dia berlari dari tanggung jawab sebagai pemimpin.

30 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Hubungan

281. Mengikat: Perjanjian itu mengikat kedua belah pihak.

282. Memutus: Dia memutus tali silaturahmi dengan keluarganya.

283. Menyambung: Mereka berusaha menyambung kembali persahabatan lama.

284. Merajut: Pasangan itu merajut kisah cinta yang indah.

285. Merekatkan: Kebersamaan merekatkan hubungan antar anggota keluarga.

286. Membelenggu: Hutang membelenggu kebebasan finansialnya.

287. Merantai: Masa lalu merantai langkahnya menuju masa depan.

288. Menjalin: Mereka menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

289. Memutuskan: Dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan toxic itu.

290. Mengikat: Cinta sejati mengikat dua hati menjadi satu.

31 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Komunikasi

291. Mencurahkan: Dia mencurahkan isi hatinya pada sahabat.

292. Menumpahkan: Amarahnya ditumpahkan pada orang yang tak bersalah.

293. Menyampaikan: Dia menyampaikan kabar gembira itu dengan antusias.

294. Menuangkan: Penulis itu menuangkan ide-ide brillian dalam bukunya.

295. Melontarkan: Kritikan pedas dilontarkan pada pemerintah.

296. Menembakkan: Pertanyaan tajam ditembakkan pada narasumber.

297. Menyindir: Komentarnya menyindir kebijakan yang tidak populer.

298. Menyebarkan: Gosip itu menyebar cepat bagai api dalam sekam.

299. Membisikkan: Dia membisikkan kata-kata manis di telinga kekasih.

300. Meneriakkan: Demonstran meneriakkan tuntutan dengan lantang.

32 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Pikiran

301. Mengendap: Ide itu mengendap lama dalam benaknya.

302. Melayang: Pikirannya melayang jauh ke masa lalu.

303. Menggali: Dia terus menggali inspirasi dari berbagai sumber.

304. Mengalir: Ide-ide kreatif mengalir deras dari otaknya.

305. Menyelam: Dia menyelam jauh ke dalam pikirannya mencari solusi.

306. Memutar: Otaknya terus memutar mencari jalan keluar.

307. Menggumpal: Kekhawatiran menggumpal dalam benaknya.

308. Menjelajah: Imajinasinya menjelajah dunia fantasi.

309. Menembus: Pemikirannya mampu menembus batas-batas konvensional.

310. Mengembara: Pikirannya mengembara ke berbagai kemungkinan.

33 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Kehidupan

311. Mekar: Kehidupannya mulai mekar setelah menikah.

312. Layu: Semangatnya layu diterpa berbagai cobaan.

313. Berbuah: Kerja kerasnya akhirnya berbuah manis.

314. Mengakar: Kebiasaan buruk itu telah mengakar dalam dirinya.

315. Bersemi: Cinta mulai bersemi di antara mereka.

316. Menua: Persahabatan mereka semakin menua dan matang.

317. Tumbuh: Kepercayaan dirinya tumbuh seiring waktu.

318. Mati: Impiannya mati sebelum sempat terwujud.

319. Hidup: Semangatnya hidup kembali setelah mendapat dukungan.

320. Berkembang: Bisnisnya terus berkembang dari tahun ke tahun.

34 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Perjalanan

321. Melangkah: Dia melangkah mantap menuju masa depan.

322. Berjalan: Hubungan mereka berjalan mulus tanpa hambatan.

323. Berlari: Waktu berlari begitu cepat tanpa terasa.

324. Melompat: Hatinya melompat kegirangan mendengar kabar baik.

325. Terbang: Impiannya terbang tinggi menembus awan.

326. Merayap: Ketakutan merayap perlahan dalam dirinya.

327. Menyelam: Dia menyelam jauh ke dalam dirinya mencari jati diri.

328. Mendaki: Karirnya terus mendaki mencapai puncak kesuksesan.

329. Mengarungi: Mereka bersama mengarungi bahtera rumah tangga.

330. Menjelajah: Pikirannya menjelajah berbagai kemungkinan.

35 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Perjuangan

331. Berperang: Dia terus berperang melawan penyakitnya.

332. Berjuang: Mereka berjuang keras demi masa depan anak-anak.

333. Melawan: Tekadnya kuat melawan ketidakadilan.

334. Mengalahkan: Dia berhasil mengalahkan rasa takutnya.

335. Menaklukkan: Tim itu berhasil menaklukkan lawan tangguh.

336. Mempertahankan: Mereka gigih mempertahankan tradisi leluhur.

337. Memperjuangkan: Aktivis itu memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.

338. Mendobrak: Pemikirannya mendobrak paradigma lama.

339. Menerobos: Dia berani menerobos rintangan demi cita-cita.

340. Menantang: Sikapnya menantang arus utama pemikiran.

36 dari 37 halaman

Kata Konotatif Berkaitan dengan Pencapaian

341. Meraih: Dia akhirnya meraih gelar sarjana impiannya.

342. Menggapai: Impiannya untuk menggapai bintang akhirnya terwujud.

343. Memetik: Mereka memetik buah manis dari kerja keras selama ini.

344. Menuai: Petani itu menuai hasil panen melimpah.

345. Memanen: Saatnya memanen hasil jerih payah bertahun-tahun.

346. Menggenggam: Dia berhasil menggenggam kesuksesan di usia muda.

347. Merangkul: Prestasinya merangkul berbagai penghargaan bergengsi.

348. Menggondol: Tim sepakbola itu menggondol piala juara.

349. Menyabet: Dia menyabet juara pertama dalam kompetisi menulis.

350. Mengukir: Namanya berhasil mengukir sejarah dalam dunia olahraga.

37 dari 37 halaman

Kesimpulan

Kata konotatif memperkaya bahasa dengan memberikan nuansa makna dan nilai rasa tertentu. Penggunaannya yang tepat dapat memperindah ungkapan, memperhalus tuturan, atau memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Namun, perlu diingat bahwa makna konotatif dapat berbeda-beda tergantung konteks dan latar belakang budaya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang kata konotatif sangat penting dalam komunikasi efektif dan apresiasi karya sastra.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini