Sukses

Apa Itu Kalimat Pasif: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Pelajari apa itu kalimat pasif, ciri-ciri, jenis, dan contohnya. Pahami perbedaan dengan kalimat aktif serta penggunaannya dalam bahasa Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Dalam mempelajari tata bahasa Indonesia, kita akan menemui berbagai jenis kalimat, salah satunya adalah kalimat pasif. Kalimat pasif memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dari kalimat aktif. Memahami apa itu kalimat pasif serta penggunaannya sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa kita. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contoh kalimat pasif, serta perbedaannya dengan kalimat aktif.

2 dari 10 halaman

Pengertian Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah jenis kalimat di mana subjek berperan sebagai penerima aksi atau tindakan yang dinyatakan oleh predikat. Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah pada objek atau hasil dari suatu tindakan, bukan pada pelaku tindakan tersebut. Struktur kalimat pasif berbeda dari kalimat aktif, di mana subjek melakukan tindakan terhadap objek.

Beberapa karakteristik utama kalimat pasif antara lain:

  • Subjek menerima tindakan atau dikenai perbuatan
  • Predikat biasanya menggunakan kata kerja berawalan di- atau ter-
  • Pelaku tindakan dapat disebutkan menggunakan kata "oleh" atau tidak disebutkan sama sekali
  • Fokus kalimat adalah pada aksi atau hasilnya, bukan pada pelakunya

Penggunaan kalimat pasif memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

  • Menekankan objek atau hasil tindakan
  • Menghindari penyebutan pelaku tindakan
  • Membuat kalimat lebih formal atau objektif
  • Variasi gaya bahasa dalam tulisan
3 dari 10 halaman

Ciri-ciri Kalimat Pasif

Untuk dapat mengidentifikasi kalimat pasif dengan mudah, perhatikan ciri-ciri berikut ini:

1. Penggunaan Imbuhan Tertentu pada Predikat

Ciri utama kalimat pasif adalah penggunaan imbuhan tertentu pada kata kerja yang berfungsi sebagai predikat. Imbuhan-imbuhan tersebut antara lain:

  • di- : contohnya dibaca, ditulis, diambil
  • ter- : contohnya terbaca, tertulis, terambil
  • ke-an : contohnya kehujanan, kedinginan, kepanasan

Penggunaan imbuhan ini mengubah kata kerja aktif menjadi kata kerja pasif, menandakan bahwa subjek menerima tindakan.

2. Subjek Sebagai Penerima Tindakan

Dalam kalimat pasif, subjek bukan pelaku tindakan melainkan penerima tindakan. Ini berbeda dengan kalimat aktif di mana subjek melakukan tindakan. Contoh:

Kalimat aktif: Andi membaca buku.Kalimat pasif: Buku dibaca oleh Andi.

Pada contoh kalimat pasif, "buku" menjadi subjek yang menerima tindakan "dibaca".

3. Penggunaan Kata "Oleh"

Kalimat pasif sering menggunakan kata "oleh" untuk menunjukkan pelaku tindakan, meskipun penggunaannya bersifat opsional. Contoh:

"Rumah itu dibangun oleh ayah.""Makanan telah dimasak (oleh) ibu."

4. Fokus pada Hasil atau Akibat Tindakan

Kalimat pasif lebih menekankan pada hasil atau akibat dari suatu tindakan, bukan pada pelakunya. Ini membuat kalimat pasif berguna ketika ingin menghindari menyebutkan pelaku atau ketika pelaku tidak diketahui atau tidak penting.

4 dari 10 halaman

Jenis-jenis Kalimat Pasif

Kalimat pasif dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan struktur dan penggunaannya. Berikut adalah jenis-jenis utama kalimat pasif:

1. Kalimat Pasif Transitif

Kalimat pasif transitif adalah kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif transitif (kalimat yang memiliki objek). Dalam transformasi ke bentuk pasif, objek kalimat aktif menjadi subjek kalimat pasif. Contoh:

Aktif: Petani menanam padi.Pasif: Padi ditanam (oleh) petani.

Ciri khas kalimat pasif transitif adalah adanya kemungkinan untuk menambahkan pelaku tindakan menggunakan kata "oleh".

2. Kalimat Pasif Intransitif

Kalimat pasif intransitif adalah kalimat pasif yang tidak memerlukan objek. Kalimat ini biasanya menggunakan kata kerja berawalan ter- atau ke-an. Contoh:

"Pintu itu terbuka.""Anak itu kedinginan."

Pada kalimat pasif intransitif, tidak ada pelaku yang disebutkan karena fokusnya adalah pada keadaan atau kondisi subjek.

3. Kalimat Pasif Keadaan

Kalimat pasif keadaan menggambarkan suatu kondisi atau situasi yang dialami oleh subjek. Kalimat ini sering menggunakan kata kerja berawalan ke-an. Contoh:

"Tanaman itu kehujanan.""Dia kelaparan setelah berjalan jauh."

Kalimat pasif keadaan menekankan pada kondisi yang dialami subjek tanpa menyebutkan penyebab atau pelakunya.

4. Kalimat Pasif Refleksif

Kalimat pasif refleksif adalah kalimat di mana subjek melakukan tindakan terhadap dirinya sendiri. Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini sering menggunakan kata "diri" atau bentuk kata ganti refleksif. Contoh:

"Dia menyalahkan dirinya sendiri.""Mereka mempersiapkan diri untuk ujian."

Meskipun struktur kalimatnya mirip dengan kalimat aktif, makna yang disampaikan lebih bersifat pasif karena subjek juga menjadi penerima tindakan.

5 dari 10 halaman

Contoh Kalimat Pasif

Untuk lebih memahami penggunaan kalimat pasif dalam berbagai konteks, berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif beserta penjelasannya:

1. Kalimat Pasif dalam Kehidupan Sehari-hari

  • "Rumah itu dijual dengan harga tinggi." (Fokus pada rumah yang dijual, bukan pada penjualnya)
  • "Makanan sudah disiapkan di meja." (Menekankan bahwa makanan telah siap, tanpa menyebutkan siapa yang menyiapkan)
  • "Baju kotor telah dicuci." (Menunjukkan hasil tindakan, yaitu baju yang sudah bersih)
  • "Pintu depan terkunci rapat." (Menggambarkan keadaan pintu tanpa menyebutkan siapa yang mengunci)
  • "Pekerjaan rumah harus diselesaikan sebelum bermain." (Menekankan pada tugas yang harus dilakukan, bukan pada siapa yang harus menyelesaikannya)

2. Kalimat Pasif dalam Konteks Formal

  • "Rapat akan diadakan pada pukul 10 pagi." (Fokus pada acara rapat, bukan pada penyelenggaranya)
  • "Laporan keuangan sedang diaudit oleh akuntan independen." (Menekankan proses audit, dengan menyebutkan pelakunya)
  • "Kebijakan baru telah diimplementasikan di seluruh departemen." (Fokus pada penerapan kebijakan, bukan pada siapa yang menerapkan)
  • "Proposal penelitian akan ditinjau oleh komite etik." (Menjelaskan proses peninjauan dan pelakunya)
  • "Data survei sedang dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan." (Menekankan proses analisis tanpa menyebutkan analis)

3. Kalimat Pasif dalam Berita dan Media

  • "Korban bencana alam telah dievakuasi ke tempat yang aman." (Fokus pada tindakan evakuasi, bukan pada tim penyelamat)
  • "Undang-undang baru disahkan oleh parlemen." (Menyebutkan hasil dan pelaku pengesahan)
  • "Penemuan penting diumumkan dalam konferensi pers." (Menekankan pada pengumuman, bukan pada siapa yang mengumumkan)
  • "Tersangka korupsi ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut." (Fokus pada tindakan penahanan, bukan pada pihak yang menahan)
  • "Bantuan kemanusiaan telah didistribusikan ke daerah terdampak." (Menjelaskan proses distribusi tanpa menyebutkan distributor)
6 dari 10 halaman

Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Memahami perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif sangat penting untuk penggunaan bahasa yang tepat. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua jenis kalimat ini:

1. Fokus Kalimat

Kalimat Aktif: Fokus pada pelaku tindakan (subjek).Kalimat Pasif: Fokus pada penerima tindakan atau hasil tindakan.

Contoh:Aktif: "Andi menulis surat." (Fokus pada Andi)Pasif: "Surat ditulis oleh Andi." (Fokus pada surat)

2. Struktur Kalimat

Kalimat Aktif: Subjek - Predikat - ObjekKalimat Pasif: Objek - Predikat - (oleh) Subjek

Contoh:Aktif: "Ibu memasak nasi." (Ibu - memasak - nasi)Pasif: "Nasi dimasak (oleh) ibu." (Nasi - dimasak - oleh ibu)

3. Penggunaan Kata Kerja

Kalimat Aktif: Menggunakan kata kerja aktif (biasanya berawalan me- atau ber-)Kalimat Pasif: Menggunakan kata kerja pasif (biasanya berawalan di-, ter-, atau ke-an)

Contoh:Aktif: "Mereka membangun rumah." (membangun)Pasif: "Rumah dibangun oleh mereka." (dibangun)

4. Penekanan Informasi

Kalimat Aktif: Menekankan pada siapa yang melakukan tindakanKalimat Pasif: Menekankan pada apa yang terjadi atau hasil tindakan

Contoh:Aktif: "Tim peneliti menemukan obat baru." (Menekankan tim peneliti)Pasif: "Obat baru ditemukan (oleh tim peneliti)." (Menekankan penemuan obat)

5. Penggunaan dalam Konteks

Kalimat Aktif: Lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tulisan informalKalimat Pasif: Sering digunakan dalam konteks formal, ilmiah, atau ketika ingin menghindari menyebutkan pelaku

Contoh:Aktif (informal): "Kamu harus mengerjakan PR-mu."Pasif (formal): "PR harus dikerjakan sebelum batas waktu yang ditentukan."

7 dari 10 halaman

Kapan Menggunakan Kalimat Pasif?

Penggunaan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa tujuan dan situasi tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi di mana kalimat pasif lebih tepat digunakan:

1. Ketika Ingin Menekankan Objek atau Hasil Tindakan

Kalimat pasif berguna ketika fokus utama adalah pada objek yang dikenai tindakan atau hasil dari tindakan tersebut, bukan pada pelakunya. Contoh:

"Gedung pencakar langit itu dibangun dalam waktu dua tahun." (Fokus pada gedung dan waktu pembangunan)

2. Saat Pelaku Tindakan Tidak Diketahui atau Tidak Penting

Jika pelaku tindakan tidak diketahui, tidak penting, atau ingin dirahasiakan, kalimat pasif menjadi pilihan yang tepat. Contoh:

"Dokumen penting telah dicuri dari kantor." (Pelaku pencurian tidak diketahui atau tidak ingin disebutkan)

3. Dalam Konteks Formal atau Ilmiah

Kalimat pasif sering digunakan dalam tulisan formal, laporan ilmiah, atau dokumen resmi untuk memberikan kesan objektif dan impersonal. Contoh:

"Eksperimen dilakukan dalam kondisi terkontrol." (Fokus pada proses eksperimen, bukan pada peneliti)

4. Untuk Menghindari Penyebutan Pelaku Berulang

Dalam paragraf atau teks yang panjang, penggunaan kalimat pasif dapat membantu menghindari pengulangan subjek yang sama. Contoh:

"Presiden mengumumkan kebijakan baru. Kebijakan tersebut akan diterapkan mulai bulan depan. Sosialisasi akan dilakukan di seluruh wilayah."

5. Ketika Ingin Membuat Pernyataan Umum

Kalimat pasif berguna untuk membuat pernyataan umum atau aturan tanpa menunjuk pada pelaku spesifik. Contoh:

"Dilarang merokok di area ini." (Peraturan umum tanpa menunjuk pembuat aturan)

8 dari 10 halaman

Tips Menggunakan Kalimat Pasif dengan Efektif

Meskipun kalimat pasif memiliki fungsi penting dalam bahasa Indonesia, penggunaannya yang berlebihan atau tidak tepat dapat membuat tulisan menjadi kurang jelas atau membosankan. Berikut beberapa tips untuk menggunakan kalimat pasif secara efektif:

1. Gunakan Secara Selektif

Jangan menggunakan kalimat pasif untuk setiap kalimat. Variasikan dengan kalimat aktif untuk membuat tulisan lebih dinamis dan mudah dibaca.

2. Pastikan Kejelasan Makna

Pastikan bahwa penggunaan kalimat pasif tidak membuat makna kalimat menjadi ambigu atau sulit dipahami. Jika ada keraguan, lebih baik gunakan kalimat aktif.

3. Perhatikan Konteks

Gunakan kalimat pasif sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi. Dalam percakapan informal, kalimat aktif mungkin lebih alami dan efektif.

4. Hindari Penggunaan Berlebihan dalam Satu Paragraf

Terlalu banyak kalimat pasif dalam satu paragraf dapat membuat tulisan terasa berat dan monoton. Seimbangkan dengan kalimat aktif.

5. Pertimbangkan Audiens

Pertimbangkan siapa yang akan membaca atau mendengar kalimat Anda. Untuk audiens umum, kalimat aktif mungkin lebih mudah dipahami.

9 dari 10 halaman

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Kalimat Pasif

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan kalimat pasif antara lain:

1. Penggunaan Berlebihan

Menggunakan terlalu banyak kalimat pasif dapat membuat tulisan menjadi kurang hidup dan sulit dipahami.

2. Hilangnya Informasi Penting

Terkadang, penggunaan kalimat pasif dapat menghilangkan informasi penting tentang pelaku tindakan.

3. Struktur Kalimat yang Tidak Tepat

Kesalahan dalam mengubah struktur kalimat dari aktif ke pasif dapat menghasilkan kalimat yang tidak gramatikal.

4. Penggunaan Kata Kerja yang Tidak Tepat

Tidak semua kata kerja dapat diubah menjadi bentuk pasif. Penggunaan kata kerja yang tidak tepat dapat menghasilkan kalimat yang tidak bermakna.

5. Kegagalan dalam Menyesuaikan Konteks

Menggunakan kalimat pasif dalam situasi yang lebih cocok untuk kalimat aktif dapat membuat komunikasi menjadi tidak efektif.

10 dari 10 halaman

Kesimpulan

Kalimat pasif merupakan elemen penting dalam tata bahasa Indonesia yang memiliki fungsi dan penggunaan khusus. Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contoh kalimat pasif, serta perbedaannya dengan kalimat aktif, kita dapat menggunakannya secara efektif dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Penggunaan kalimat pasif yang tepat dapat memperkaya gaya bahasa, memberikan penekanan pada informasi tertentu, dan membantu dalam penyampaian pesan secara lebih objektif dan formal. Namun, penting untuk menggunakannya secara bijak dan seimbang dengan kalimat aktif untuk menciptakan komunikasi yang jelas, menarik, dan efektif.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

EnamPlus