Sukses

Memahami Tujuan Explanation Text dan Cara Membuatnya

Pelajari tujuan explanation text, struktur, ciri-ciri, dan cara membuatnya. Tingkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi dalam bahasa Inggris Anda.

Liputan6.com, Jakarta Explanation text atau teks eksplanasi adalah jenis teks dalam bahasa Inggris yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial. Teks ini memberikan informasi tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi dengan cara yang logis dan sistematis.

Secara lebih spesifik, explanation text merupakan teks yang menjelaskan tahapan-tahapan dari suatu proses atau memberikan alasan mengapa sesuatu bisa terjadi. Teks ini bersifat faktual dan objektif, mengandalkan fakta-fakta ilmiah untuk memberikan penjelasan.

Beberapa karakteristik utama dari explanation text antara lain:

  1. Berfokus pada fenomena umum, bukan individu spesifik
  2. Menggunakan bahasa yang netral dan objektif
  3. Menjelaskan proses atau sebab-akibat secara logis
  4. Menggunakan istilah teknis yang relevan dengan topik
  5. Disusun dalam urutan yang sistematis dan berurutan

Dengan memahami pengertian dasar ini, kita dapat melihat bahwa explanation text memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi ilmiah secara jelas dan terstruktur.

2 dari 17 halaman

Tujuan Utama Explanation Text

Tujuan utama dari explanation text adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada pembaca tentang bagaimana atau mengapa suatu proses atau fenomena terjadi. Beberapa tujuan spesifik dari explanation text meliputi:

1. Memberikan informasi faktual - Explanation text bertujuan menyajikan fakta-fakta dan data ilmiah terkait topik yang dibahas. Informasi yang disampaikan bersifat objektif dan dapat diverifikasi.

2. Menjelaskan proses - Teks ini menjabarkan tahapan-tahapan dari suatu proses secara berurutan dan logis. Pembaca dapat memahami bagaimana sesuatu bekerja atau terjadi.

3. Menganalisis sebab-akibat - Explanation text menguraikan hubungan kausal antara berbagai faktor yang berkontribusi pada terjadinya suatu fenomena.

4. Meningkatkan pemahaman - Dengan penjelasan yang sistematis, teks ini membantu pembaca memahami konsep-konsep yang kompleks dengan lebih mudah.

5. Menjawab pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa" - Explanation text dirancang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang cara kerja sesuatu atau alasan terjadinya suatu fenomena.

6. Mengedukasi pembaca - Tujuan akhirnya adalah memberikan edukasi dan wawasan baru kepada pembaca tentang topik yang dibahas.

Dengan memahami tujuan-tujuan ini, penulis dapat lebih fokus dalam menyusun explanation text yang informatif dan bermanfaat bagi pembaca.

3 dari 17 halaman

Struktur Explanation Text

Explanation text memiliki struktur yang khas untuk memastikan informasi disampaikan secara logis dan sistematis. Struktur umum explanation text terdiri dari tiga bagian utama:

1. General statement (Pernyataan umum)

  • Berisi pengenalan topik yang akan dijelaskan
  • Memberikan gambaran umum tentang fenomena yang akan dibahas
  • Biasanya terdapat di paragraf pembuka

2. Sequenced explanation (Penjelasan berurutan)

  • Merupakan bagian inti dari teks
  • Menjelaskan proses atau sebab-akibat secara bertahap
  • Menggunakan penghubung kronologis (first, then, next, finally)
  • Dapat terdiri dari beberapa paragraf

3. Conclusion (Kesimpulan)

  • Merangkum poin-poin utama dari penjelasan
  • Dapat berisi implikasi atau dampak dari fenomena yang dijelaskan
  • Tidak selalu ada, tapi sering digunakan untuk mengakhiri teks

Struktur ini membantu penulis menyusun informasi secara terorganisir dan memudahkan pembaca memahami alur penjelasan. Penting untuk memperhatikan koherensi antar bagian agar teks mengalir dengan lancar.

4 dari 17 halaman

Ciri-Ciri Explanation Text

Untuk mengidentifikasi dan menulis explanation text dengan baik, penting untuk memahami ciri-ciri khasnya. Berikut adalah beberapa karakteristik utama explanation text:

1. Penggunaan Simple Present Tense

  • Menggunakan kata kerja bentuk present untuk menjelaskan proses yang bersifat umum
  • Contoh: "Water evaporates when heated."

2. Fokus pada fenomena umum

  • Membahas proses atau kejadian yang berlaku secara umum, bukan kasus spesifik
  • Contoh: menjelaskan proses terjadinya hujan, bukan hujan di suatu tempat tertentu

3. Penggunaan kata penghubung kronologis dan kausal

  • Menggunakan kata seperti first, then, next, because, as a result
  • Membantu menunjukkan urutan atau hubungan sebab-akibat

4. Penggunaan istilah teknis

  • Menggunakan kosakata khusus terkait topik yang dibahas
  • Istilah ilmiah sering digunakan dan dijelaskan

5. Bahasa yang objektif dan netral

  • Menghindari opini pribadi atau bahasa yang emosional
  • Berfokus pada fakta dan data yang dapat diverifikasi

6. Penggunaan diagram atau ilustrasi

  • Sering dilengkapi dengan gambar atau diagram untuk memperjelas penjelasan
  • Membantu visualisasi proses yang kompleks

7. Struktur yang logis dan sistematis

  • Informasi disusun dalam urutan yang masuk akal
  • Ada hubungan yang jelas antar paragraf dan ide

Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, penulis dapat memastikan bahwa teks yang dihasilkan memenuhi kriteria explanation text yang baik dan efektif.

5 dari 17 halaman

Jenis-Jenis Explanation Text

Explanation text dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fokus dan tujuan spesifiknya. Memahami jenis-jenis ini dapat membantu penulis dalam menyusun teks yang lebih terarah. Berikut adalah beberapa jenis utama explanation text:

1. Sequential Explanation (Penjelasan Berurutan)

  • Menjelaskan proses atau fenomena dalam urutan kronologis
  • Fokus pada tahapan-tahapan yang terjadi secara berurutan
  • Contoh: menjelaskan siklus air atau proses fotosintesis

2. Causal Explanation (Penjelasan Sebab-Akibat)

  • Berfokus pada hubungan sebab-akibat dalam suatu fenomena
  • Menjelaskan mengapa sesuatu terjadi dan apa dampaknya
  • Contoh: menjelaskan penyebab dan dampak pemanasan global

3. Factorial Explanation (Penjelasan Faktorial)

  • Menjelaskan berbagai faktor yang berkontribusi pada suatu hasil atau fenomena
  • Menganalisis beberapa penyebab atau pengaruh secara bersamaan
  • Contoh: menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

4. Consequential Explanation (Penjelasan Konsekuensial)

  • Berfokus pada hasil atau dampak dari suatu proses atau kejadian
  • Menjelaskan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul
  • Contoh: menjelaskan dampak deforestasi terhadap ekosistem

5. Cyclical Explanation (Penjelasan Siklus)

  • Menjelaskan proses yang berulang dalam siklus
  • Menggambarkan tahapan yang kembali ke titik awal
  • Contoh: menjelaskan siklus karbon atau siklus menstruasi

6. Systems Explanation (Penjelasan Sistem)

  • Menjelaskan cara kerja sistem yang kompleks
  • Menguraikan interaksi antar komponen dalam suatu sistem
  • Contoh: menjelaskan sistem pencernaan manusia atau sistem ekonomi

Dengan memahami berbagai jenis explanation text ini, penulis dapat memilih pendekatan yang paling sesuai untuk topik yang ingin dijelaskan, sehingga menghasilkan teks yang lebih fokus dan efektif.

6 dari 17 halaman

Langkah-Langkah Membuat Explanation Text

Membuat explanation text yang baik memerlukan perencanaan dan struktur yang jelas. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menulis explanation text yang efektif:

1. Pilih topik yang sesuai

  • Tentukan fenomena atau proses yang ingin dijelaskan
  • Pastikan topik cukup kompleks untuk diuraikan namun tetap dalam jangkauan pemahaman target pembaca

2. Lakukan riset

  • Kumpulkan informasi dari sumber-sumber terpercaya
  • Catat fakta-fakta penting dan data yang relevan

3. Buat outline

  • Susun kerangka teks dengan struktur dasar: general statement, sequenced explanation, conclusion
  • Tentukan poin-poin utama yang akan dibahas di setiap bagian

4. Tulis general statement

  • Mulai dengan pengenalan topik yang jelas dan menarik
  • Berikan gambaran umum tentang apa yang akan dijelaskan

5. Kembangkan sequenced explanation

  • Jelaskan proses atau fenomena secara bertahap
  • Gunakan kata penghubung untuk menunjukkan urutan atau hubungan sebab-akibat
  • Sertakan detail dan contoh untuk memperjelas penjelasan

6. Tulis conclusion

  • Rangkum poin-poin utama dari penjelasan
  • Jika perlu, tambahkan implikasi atau dampak dari fenomena yang dijelaskan

7. Tambahkan elemen visual

  • Sertakan diagram, grafik, atau ilustrasi yang mendukung penjelasan
  • Pastikan elemen visual diberi keterangan yang jelas

8. Review dan edit

  • Periksa keakuratan informasi dan alur logika penjelasan
  • Perbaiki tata bahasa, ejaan, dan tanda baca
  • Pastikan bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami

9. Minta umpan balik

  • Minta orang lain untuk membaca dan memberikan komentar
  • Perhatikan apakah penjelasan mudah diikuti dan dipahami

10. Revisi final

  • Lakukan perbaikan berdasarkan umpan balik yang diterima
  • Pastikan teks sudah memenuhi tujuan dan kriteria explanation text

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penulis dapat menghasilkan explanation text yang terstruktur, informatif, dan mudah dipahami oleh pembaca.

7 dari 17 halaman

Contoh Explanation Text Sederhana

Berikut adalah contoh explanation text sederhana tentang proses terjadinya hujan:

How Rain Forms

Rain is a natural phenomenon that plays a crucial role in the water cycle on Earth. Understanding how rain forms can help us appreciate this essential process in our environment.

The formation of rain begins with evaporation. As the sun heats water from oceans, lakes, and rivers, it turns into water vapor and rises into the atmosphere. This warm, moist air then cools as it reaches higher altitudes, causing the water vapor to condense into tiny water droplets. These droplets gather to form clouds.

As more water droplets collect in the clouds, they become heavier. When the droplets become too heavy for the air to support, they fall back to Earth as precipitation. Depending on atmospheric conditions, this precipitation can take various forms such as rain, snow, or hail.

The process doesn't end when rain reaches the ground. Some of the water soaks into the soil, replenishing groundwater supplies. The rest flows into streams and rivers, eventually making its way back to the oceans where the cycle begins anew.

In conclusion, rain formation is a continuous cycle of evaporation, condensation, and precipitation. This process is vital for maintaining the balance of water on our planet and supporting life in various ecosystems.

8 dari 17 halaman

Tips Menulis Explanation Text yang Efektif

Untuk menghasilkan explanation text yang efektif dan mudah dipahami, perhatikan tips-tips berikut:

1. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana

  • Hindari jargon yang terlalu teknis kecuali jika benar-benar diperlukan
  • Jelaskan istilah-istilah sulit jika harus digunakan

2. Fokus pada alur logis

  • Pastikan setiap langkah atau poin penjelasan terhubung dengan logis
  • Gunakan kata penghubung untuk menunjukkan hubungan antar ide

3. Berikan contoh konkret

  • Sertakan contoh-contoh yang relevan untuk memperjelas konsep abstrak
  • Gunakan analogi yang familiar untuk menjelaskan ide yang kompleks

4. Gunakan elemen visual

  • Tambahkan diagram, grafik, atau ilustrasi untuk mendukung penjelasan
  • Pastikan elemen visual mudah dipahami dan relevan dengan teks

5. Perhatikan struktur paragraf

  • Mulai setiap paragraf dengan kalimat topik yang jelas
  • Kembangkan satu ide utama dalam setiap paragraf

6. Gunakan transisi yang efektif

  • Hubungkan antar paragraf dengan transisi yang smooth
  • Pastikan ada koherensi dalam keseluruhan teks

7. Hindari informasi yang tidak relevan

  • Fokus pada informasi yang langsung berkaitan dengan topik
  • Hindari detil yang tidak penting atau menyimpang dari inti penjelasan

8. Cek keakuratan informasi

  • Pastikan semua fakta dan data yang digunakan akurat dan up-to-date
  • Gunakan sumber-sumber terpercaya untuk mendukung penjelasan

9. Perhatikan target pembaca

  • Sesuaikan tingkat kompleksitas penjelasan dengan pengetahuan pembaca
  • Pertimbangkan latar belakang dan kebutuhan pembaca dalam menyusun penjelasan

10. Lakukan proofreading

  • Periksa kembali tata bahasa, ejaan, dan tanda baca
  • Pastikan tidak ada kesalahan faktual atau logika yang terlewat

Dengan menerapkan tips-tips ini, penulis dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas explanation text yang dihasilkan.

9 dari 17 halaman

Perbedaan Explanation Text dengan Jenis Teks Lain

Memahami perbedaan antara explanation text dan jenis teks lainnya penting untuk menghindari kebingungan dalam penulisan. Berikut adalah perbandingan explanation text dengan beberapa jenis teks lain:

1. Explanation Text vs Descriptive Text

  • Explanation text fokus pada proses atau fenomena, sedangkan descriptive text menggambarkan karakteristik objek atau orang
  • Explanation text menjelaskan "bagaimana" atau "mengapa", sementara descriptive text menjelaskan "apa" atau "seperti apa"

2. Explanation Text vs Procedure Text

  • Explanation text menjelaskan proses yang terjadi secara alami, sedangkan procedure text memberikan instruksi langkah-demi-langkah untuk melakukan sesuatu
  • Explanation text bersifat informatif, sementara procedure text bersifat direktif

3. Explanation Text vs Narrative Text

  • Explanation text berdasarkan fakta dan logika, sedangkan narrative text menceritakan sebuah kisah yang bisa fiksi atau non-fiksi
  • Explanation text menggunakan bahasa formal dan objektif, sementara narrative text lebih ekspresif dan subjektif

4. Explanation Text vs Argumentative Text

  • Explanation text bertujuan untuk menjelaskan, sedangkan argumentative text bertujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu pendapat
  • Explanation text netral dan objektif, sementara argumentative text bisa bersifat persuasif

5. Explanation Text vs Report Text

  • Explanation text fokus pada proses atau fenomena spesifik, sedangkan report text memberikan informasi umum tentang suatu topik
  • Explanation text menjelaskan "bagaimana" dan "mengapa", sementara report text lebih berfokus pada "apa"

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, penulis dapat lebih tepat dalam memilih jenis teks yang sesuai dengan tujuan penulisan mereka.

10 dari 17 halaman

Penggunaan Kosakata dalam Explanation Text

Pemilihan kosakata yang tepat sangat penting dalam menulis explanation text yang efektif. Berikut adalah beberapa jenis kosakata dan cara penggunaannya dalam explanation text:

1. Istilah Teknis

  • Gunakan istilah-istilah khusus yang relevan dengan topik
  • Jelaskan istilah teknis yang mungkin tidak familiar bagi pembaca umum
  • Contoh: "photosynthesis", "condensation", "tectonic plates"

2. Kata Penghubung Kronologis

  • Gunakan untuk menunjukkan urutan waktu atau tahapan
  • Membantu membuat alur penjelasan lebih jelas
  • Contoh: "first", "then", "next", "finally"

3. Kata Penghubung Kausal

  • Digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat
  • Membantu menjelaskan alasan di balik suatu proses
  • Contoh: "because", "as a result", "consequently", "therefore"

4. Kata Kerja Aksi

  • Gunakan kata kerja yang menggambarkan proses atau tindakan
  • Membantu membuat penjelasan lebih dinamis dan jelas
  • Contoh: "evaporate", "transform", "circulate", "erode"

5. Kata Sifat Deskriptif

  • Gunakan untuk memberikan detail spesifik tentang objek atau proses
  • Membantu pembaca memvisualisasikan apa yang dijelaskan
  • Contoh: "microscopic", "rapid", "gradual", "intense"

6. Frasa Kuantitatif

  • Gunakan untuk memberikan informasi tentang jumlah atau ukuran
  • Membantu memberikan presisi dalam penjelasan
  • Contoh: "approximately", "majority", "significant amount", "minimal"

7. Kata Ganti Umum

  • Gunakan kata ganti yang merujuk pada fenomena atau proses secara umum
  • Hindari penggunaan kata ganti orang pertama atau kedua
  • Contoh: "it", "this process", "these factors"

8. Kosakata Ilmiah

  • Gunakan terminologi ilmiah yang sesuai dengan bidang yang dibahas
  • Pastikan penggunaan konsisten dan akurat
  • Contoh: "ecosystem", "chemical reaction", "gravitational force"

Dengan menggunakan kosakata yang tepat, penulis dapat membuat explanation text lebih informatif, akurat, dan mudah dipahami oleh pembaca.

11 dari 17 halaman

Penggunaan Tenses dalam Explanation Text

Pemilihan tenses yang tepat sangat penting dalam menulis explanation text yang efektif dan akurat. Berikut adalah panduan penggunaan tenses dalam explanation text:

1. Simple Present Tense

  • Tenses utama yang digunakan dalam explanation text
  • Digunakan untuk menjelaskan fakta umum atau proses yang selalu terjadi
  • Contoh: "Water boils at 100 degrees Celsius."

2. Present Perfect Tense

  • Digunakan untuk menjelaskan hasil dari proses yang telah terjadi
  • Menunjukkan hubungan antara masa lalu dan sekarang
  • Contoh: "Scientists have discovered that climate change has affected weather patterns."

3. Past Tense

  • Jarang digunakan, kecuali untuk menjelaskan peristiwa historis
  • Dapat digunakan dalam konteks penjelasan tentang penemuan ilmiah
  • Contoh: "When Newton discovered the law of gravity, it revolutionized our understanding of physics."

4. Future Tense

  • Digunakan dengan hati-hati, biasanya untuk menjelaskan prediksi atau konsekuensi
  • Lebih sering menggunakan bentuk "will" daripada "going to"
  • Contoh: "If deforestation continues at this rate, many species will become extinct."

5. Present Continuous Tense

  • Dapat digunakan untuk menjelaskan proses yang sedang berlangsung
  • Jarang digunakan dalam explanation text umum
  • Contoh: "The Earth is constantly rotating on its axis."

6. Passive Voice

  • Sering digunakan untuk menekankan proses daripada pelaku
  • Membantu menjaga objektivitas dalam penjelasan
  • Contoh: "Oxygen is produced during photosynthesis."

7. Conditional Tenses

  • Digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat atau situasi hipotetis
  • Biasanya menggunakan first conditional untuk situasi yang mungkin terjadi
  • Contoh: "If the temperature rises, ice will melt."

8. Present Perfect Continuous

  • Dapat digunakan untuk menjelaskan proses yang telah berlangsung lama dan masih berlanjut
  • Jarang digunakan dalam explanation text umum
  • Contoh: "The ozone layer has been depleting for several decades."

Penting untuk menggunakan tenses secara konsisten dalam satu explanation text, kecuali ada alasan khusus untuk mengubahnya. Penggunaan tenses yang tepat akan membantu membuat penjelasan lebih jelas dan mudah dipahami.

12 dari 17 halaman

Penggunaan Kata Penghubung dalam Explanation Text

Kata penghubung atau connectors memainkan peran penting dalam membuat explanation text yang koheren dan mudah diikuti. Berikut adalah beberapa jenis kata penghubung yang sering digunakan dalam explanation text beserta contoh penggunaannya:

1. Kata Penghubung Urutan

  • Digunakan untuk menunjukkan tahapan atau urutan dalam proses
  • Contoh: "First", "Second", "Next", "Then", "Finally", "Lastly"
  • Penggunaan: "First, the water evaporates. Then, it forms clouds in the sky."

2. Kata Penghubung Sebab-Akibat

  • Menunjukkan hubungan kausal antara dua peristiwa atau kondisi
  • Contoh: "Because", "As a result", "Therefore", "Consequently", "Thus"
  • Penggunaan: "The ice melts because of the increased temperature. As a result, sea levels rise."

3. Kata Penghubung Penambahan

  • Digunakan untuk menambahkan informasi atau ide baru
  • Contoh: "Additionally", "Furthermore", "Moreover", "In addition"
  • Penggunaan: "Plants absorb carbon dioxide. Additionally, they release oxygen into the atmosphere."

4. Kata Penghubung Kontras

  • Menunjukkan perbedaan atau kontras antara dua ide
  • Contoh: "However", "On the other hand", "In contrast", "Nevertheless"
  • Penggunaan: "Some animals hibernate during winter. However, others migrate to warmer regions."

5. Kata Penghubung Tujuan

  • Menjelaskan alasan atau tujuan dari suatu tindakan atau proses
  • Contoh: "In order to", "So that", "To", "For the purpose of"
  • Penggunaan: "Plants perform photosynthesis in order to produce their own food."

6. Kata Penghubung Contoh

  • Digunakan untuk memberikan contoh atau ilustrasi
  • Contoh: "For example", "For instance", "Such as", "Including"
  • Penggunaan: "Many factors affect climate change, such as deforestation and industrial emissions."

7. Kata Penghubung Kesimpulan

  • Menandai kesimpulan atau ringkasan dari penjelasan
  • Contoh: "In conclusion", "To sum up", "Overall", "In summary"
  • Penggunaan: "In conclusion, the water cycle is a continuous process that maintains the Earth's water balance."

8. Kata Penghubung Waktu

  • Menunjukkan hubungan waktu antara peristiwa atau proses
  • Contoh: "During", "While", "Simultaneously", "Meanwhile"
  • Penggunaan: "During photosynthesis, plants absorb carbon dioxide while releasing oxygen."

9. Kata Penghubung Perbandingan

  • Digunakan untuk membandingkan dua atau lebih ide atau konsep
  • Contoh: "Similarly", "Likewise", "In the same way", "Compared to"
  • Penggunaan: "Earthquakes are caused by tectonic plate movements. Similarly, volcanic eruptions are also related to plate tectonics."

10. Kata Penghubung Penekanan

  • Menekankan poin penting dalam penjelasan
  • Contoh: "Importantly", "Significantly", "Notably", "In particular"
  • Penggunaan: "Importantly, the ozone layer plays a crucial role in protecting Earth from harmful UV radiation."

Penggunaan kata penghubung yang tepat dan bervariasi dapat meningkatkan kualitas explanation text dengan membuat alur penjelasan lebih logis dan mudah diikuti. Penulis harus memastikan bahwa kata penghubung digunakan secara konsisten dan sesuai dengan konteks penjelasan.

13 dari 17 halaman

Penggunaan Diagram dan Ilustrasi dalam Explanation Text

Diagram dan ilustrasi merupakan elemen penting dalam explanation text yang dapat meningkatkan pemahaman pembaca terhadap konsep atau proses yang dijelaskan. Berikut adalah panduan penggunaan diagram dan ilustrasi dalam explanation text:

1. Jenis-jenis Diagram dan Ilustrasi

  • Flowchart: Menunjukkan alur proses atau tahapan
  • Diagram Siklus: Menggambarkan proses yang berulang
  • Diagram Sebab-Akibat: Menunjukkan hubungan kausal
  • Grafik: Menampilkan data kuantitatif atau tren
  • Ilustrasi: Gambar yang menjelaskan konsep atau objek
  • Peta: Menunjukkan lokasi geografis atau distribusi

2. Tujuan Penggunaan Diagram dan Ilustrasi

  • Memperjelas konsep abstrak
  • Memvisualisasikan proses yang kompleks
  • Menyederhanakan informasi yang rumit
  • Memperkuat pemahaman melalui representasi visual
  • Membantu pembaca mengingat informasi penting

3. Prinsip-prinsip Penggunaan Diagram dan Ilustrasi

  • Relevansi: Pastikan diagram atau ilustrasi relevan dengan teks
  • Kejelasan: Gunakan desain yang jelas dan mudah dipahami
  • Konsistensi: Pertahankan gaya dan format yang konsisten
  • Proporsional: Sesuaikan ukuran dengan kepentingan informasi
  • Integrasi: Hubungkan diagram dengan teks melalui referensi

4. Cara Menyertakan Diagram dan Ilustrasi

  • Tempatkan dekat dengan teks yang relevan
  • Berikan judul atau keterangan yang jelas
  • Gunakan nomor atau label untuk referensi dalam teks
  • Sertakan sumber jika menggunakan diagram dari pihak lain

5. Tips Membuat Diagram dan Ilustrasi Efektif

  • Gunakan warna dengan bijak untuk menekankan poin penting
  • Hindari detail yang tidak perlu yang bisa mengalihkan perhatian
  • Pastikan ukuran teks dalam diagram cukup besar untuk dibaca
  • Gunakan simbol atau ikon yang mudah dikenali
  • Pertimbangkan aksesibilitas untuk pembaca dengan keterbatasan visual

6. Contoh Penggunaan Diagram dalam Explanation Text

  • Siklus Air: Gunakan diagram siklus untuk menunjukkan tahapan evaporasi, kondensasi, dan presipitasi
  • Fotosintesis: Ilustrasikan proses dengan diagram alur yang menunjukkan input, proses, dan output
  • Tektonik Lempeng: Gunakan diagram penampang untuk menjelaskan pergerakan lempeng bumi
  • Perubahan Iklim: Sertakan grafik yang menunjukkan tren suhu global dari waktu ke waktu

7. Integrasi Diagram dengan Teks

  • Rujuk diagram dalam teks: "Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1..."
  • Jelaskan apa yang ditampilkan diagram: "Diagram ini mengilustrasikan proses..."
  • Gunakan diagram untuk mendukung poin utama dalam teks
  • Hindari pengulangan informasi yang sudah jelas dalam diagram

8. Pertimbangan Format dan Media

  • Pastikan kualitas gambar tetap baik saat dicetak atau ditampilkan digital
  • Pertimbangkan penggunaan diagram interaktif untuk media digital
  • Sediakan alternatif teks untuk diagram dalam format digital untuk aksesibilitas

Dengan menggunakan diagram dan ilustrasi secara efektif, penulis dapat meningkatkan kualitas explanation text dan membantu pembaca memahami konsep yang kompleks dengan lebih mudah. Namun, penting untuk memastikan bahwa elemen visual ini benar-benar mendukung dan memperkuat penjelasan dalam teks, bukan sekadar sebagai hiasan.

14 dari 17 halaman

Penggunaan Bahasa Formal dalam Explanation Text

Explanation text umumnya menggunakan bahasa formal untuk menjaga objektivitas dan kredibilitas penjelasan. Berikut adalah panduan penggunaan bahasa formal dalam explanation text:

1. Karakteristik Bahasa Formal

  • Menggunakan kosakata yang tepat dan spesifik
  • Menghindari penggunaan slang atau bahasa gaul
  • Menggunakan struktur kalimat yang lengkap
  • Menghindari kontraksi (misalnya, menggunakan "do not" alih-alih "don't")
  • Menggunakan tone yang objektif dan netral

2. Penggunaan Kata Ganti

  • Hindari penggunaan kata ganti orang pertama ("I", "we")
  • Gunakan kata ganti orang ketiga atau bentuk pasif
  • Contoh: "It is observed that..." alih-alih "I observed that..."

3. Pemilihan Kata

  • Gunakan istilah teknis yang sesuai dengan topik
  • Pilih kata-kata yang tepat dan tidak ambigu
  • Hindari penggunaan idiom atau ungkapan sehari-hari
  • Contoh: "The temperature increases" alih-alih "It gets hotter"

4. Struktur Kalimat

  • Gunakan kalimat lengkap dengan subjek dan predikat yang jelas
  • Hindari penggunaan frase yang terlalu panjang atau rumit
  • Variasikan struktur kalimat untuk menjaga alur yang baik

5. Penggunaan Pasif Voice

  • Gunakan pasif voice untuk menekankan proses atau hasil
  • Contoh: "The experiment was conducted" alih-alih "We conducted the experiment"

6. Menghindari Opini Pribadi

  • Fokus pada fakta dan data yang dapat diverifikasi
  • Hindari penggunaan kata-kata yang menunjukkan pendapat pribadi
  • Contoh: Gunakan "Research indicates..." alih-alih "I think..."

7. Penggunaan Nomina

  • Gunakan nominalisasi untuk membuat teks lebih formal
  • Contoh: "The evaporation of water" alih-alih "Water evaporates"

8. Penggunaan Konjungsi Formal

  • Gunakan konjungsi formal untuk menghubungkan ide
  • Contoh: "Furthermore", "Nevertheless", "Consequently"

9. Menghindari Penggunaan Singkatan

  • Tulis kata-kata secara lengkap pada penggunaan pertama
  • Gunakan singkatan hanya setelah menjelaskannya
  • Contoh: "The World Health Organization (WHO) states..."

10. Konsistensi dalam Penggunaan Istilah

  • Gunakan istilah yang sama secara konsisten dalam seluruh teks
  • Hindari penggunaan sinonim yang bisa membingungkan pembaca

Dengan menggunakan bahasa formal secara konsisten, penulis dapat meningkatkan kredibilitas explanation text dan memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan objektif. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara formalitas dan keterbacaan agar teks tetap mudah dipahami oleh pembaca sasaran.

15 dari 17 halaman

Penggunaan Data dan Statistik dalam Explanation Text

Data dan statistik dapat memperkuat argumen dan memberikan kredibilitas pada explanation text. Berikut adalah panduan penggunaan data dan statistik dalam explanation text:

1. Tujuan Penggunaan Data dan Statistik

  • Mendukung klaim atau pernyataan dalam teks
  • Memberikan bukti konkret untuk penjelasan
  • Membantu pembaca memahami skala atau signifikansi fenomena
  • Menunjukkan tren atau pola dalam proses yang dijelaskan

2. Jenis Data dan Statistik

  • Persentase: Menunjukkan proporsi atau bagian dari keseluruhan
  • Rata-rata: Memberikan gambaran umum tentang kecenderungan pusat
  • Median: Menunjukkan nilai tengah dalam serangkaian data
  • Rentang: Menggambarkan variasi dalam data
  • Tren: Menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu

3. Sumber Data

  • Gunakan sumber yang kredibel dan terpercaya
  • Pilih data terbaru yang relevan dengan topik
  • Cantumkan referensi atau sumber data
  • Contoh sumber: jurnal ilmiah, laporan pemerintah, organisasi internasional

4. Cara Menyajikan Data

  • Integrasikan data ke dalam teks dengan lancar
  • Gunakan tabel atau grafik untuk data yang kompleks
  • Jelaskan signifikansi data dalam konteks penjelasan
  • Hindari overload informasi; pilih data yang paling relevan

5. Interpretasi Data

  • Jelaskan arti data dalam konteks topik yang dibahas
  • Hindari over-interpretasi atau generalisasi yang berlebihan
  • Tunjukkan hubungan antara data dan poin yang dijelaskan

6. Penggunaan Angka

  • Tulis angka kecil (satu sampai sepuluh) dengan huruf
  • Gunakan angka untuk nilai di atas sepuluh
  • Konsisten dalam penggunaan desimal dan pembulatan

7. Kontekstualisasi Data

  • Berikan konteks untuk membantu pembaca memahami signifikansi data
  • Bandingkan data dengan standar atau nilai normal jika relevan
  • Jelaskan implikasi dari data yang disajikan

8. Penggunaan Grafik dan Diagram

  • Pilih jenis grafik yang sesuai dengan jenis data (misalnya, grafik batang untuk perbandingan, grafik garis untuk tren)
  • Beri label yang jelas pada sumbu dan legenda
  • Sertakan judul yang informatif untuk setiap grafik

9. Menghindari Bias

  • Sajikan data secara objektif tanpa manipulasi
  • Hindari cherry-picking data yang hanya mendukung satu sudut pandang
  • Akui keterbatasan data jika ada

10. Penggunaan Statistik Lanjutan

  • Jelaskan istilah statistik yang mungkin tidak familiar bagi pembaca umum
  • Gunakan uji statistik yang sesuai untuk mendukung klaim
  • Sertakan margin error atau interval kepercayaan jika relevan

Dengan menggunakan data dan statistik secara efektif, penulis dapat meningkatkan kredibilitas dan kekuatan penjelasan dalam explanation text. Namun, penting untuk memastikan bahwa data disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan topik yang dibahas.

16 dari 17 halaman

Penggunaan Contoh dalam Explanation Text

Contoh-contoh konkret dapat sangat membantu dalam memperjelas konsep abstrak atau proses kompleks dalam explanation text. Berikut adalah panduan penggunaan contoh yang efektif:

1. Tujuan Penggunaan Contoh

  • Memperjelas konsep abstrak
  • Menghubungkan teori dengan aplikasi praktis
  • Membantu pembaca memvisualisasikan proses
  • Meningkatkan pemahaman melalui ilustrasi konkret

2. Jenis-jenis Contoh

  • Contoh sehari-hari: Menghubungkan konsep dengan pengalaman umum
  • Contoh ilmiah: Mengilustrasikan prinsip-prinsip ilmiah
  • Studi kasus: Memberikan contoh spesifik dan detail
  • Analogi: Membandingkan konsep dengan sesuatu yang lebih familiar

3. Pemilihan Contoh yang Tepat

  • Pilih contoh yang relevan dengan topik
  • Pastikan contoh mudah dipahami oleh target pembaca
  • Gunakan contoh yang akurat dan up-to-date
  • Variasikan jenis contoh untuk menjangkau berbagai gaya belajar

4. Cara Menyajikan Contoh

  • Integrasikan contoh secara alami ke dalam teks
  • Gunakan frasa pengantar seperti "For example," atau "To illustrate,"
  • Jelaskan bagaimana contoh berhubungan dengan konsep yang dibahas
  • Berikan konteks yang cukup untuk pemahaman contoh

5. Keseimbangan antara Teori dan Contoh

  • Jangan terlalu mengandalkan contoh; pastikan ada penjelasan teoritis yang kuat
  • Gunakan contoh untuk mendukung, bukan menggantikan, penjelasan utama
  • Seimbangkan jumlah dan panjang contoh dengan keseluruhan teks

6. Penggunaan Contoh dalam Berbagai Bagian Teks

  • Pendahuluan: Gunakan contoh untuk menarik minat pembaca
  • Isi utama: Ilustrasikan poin-poin kunci dengan contoh relevan
  • Kesimpulan: Ringkas dengan contoh yang memperkuat poin utama

7. Contoh Komparatif

  • Gunakan contoh yang membandingkan dua atau lebih konsep
  • Tunjukkan perbedaan atau persamaan melalui contoh
  • Bantu pembaca memahami nuansa atau variasi dalam konsep

8. Penggunaan Contoh Negatif

  • Terkadang, contoh apa yang bukan merupakan sesuatu bisa membantu pemahaman
  • Gunakan contoh negatif untuk menunjukkan batasan atau pengecualian
  • Pastikan contoh negatif tidak membingungkan pembaca

9. Contoh Bertingkat

  • Mulai dengan contoh sederhana, lalu tingkatkan kompleksitasnya
  • Bangun pemahaman pembaca secara bertahap
  • Gunakan pendekatan ini untuk konsep yang sangat kompleks

10. Menghubungkan Contoh dengan Pengalaman Pembaca

  • Pilih contoh yang mungkin familiar bagi pembaca
  • Dorong pembaca untuk memikirkan contoh mereka sendiri
  • Gunakan pertanyaan reflektif untuk menghubungkan contoh dengan pengalaman pribadi

Dengan menggunakan contoh secara efektif, penulis dapat membuat explanation text lebih mudah dipahami dan lebih menarik bagi pembaca. Contoh-contoh yang baik dapat membantu menjembatani kesenjangan antara konsep abstrak dan aplikasi praktis, membuat penjelasan lebih konkret dan mudah diingat.

17 dari 17 halaman

Kesimpulan

Explanation text merupakan jenis teks yang sangat penting dalam komunikasi ilmiah dan edukasi. Dengan memahami tujuan, struktur, dan karakteristik explanation text, penulis dapat menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang jelas dan mudah dipahami. Beberapa poin kunci yang perlu diingat:

  1. Explanation text bertujuan untuk menjelaskan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi
  2. Struktur dasar terdiri dari general statement, sequenced explanation, dan conclusion
  3. Penggunaan bahasa formal, istilah teknis, dan kata penghubung yang tepat sangat penting
  4. Diagram, data, dan contoh dapat memperkuat penjelasan jika digunakan dengan efektif
  5. Kejelasan, objektivitas, dan alur logis adalah kunci dalam menulis explanation text yang baik

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik yang telah dibahas, penulis dapat menghasilkan explanation text yang informatif, menarik, dan bermanfaat bagi pembaca. Penting untuk terus berlatih dan mengembangkan keterampilan dalam menulis jenis teks ini, mengingat perannya yang vital dalam menyebarkan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai fenomena di dunia kita.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

EnamPlus