Sukses

Contoh Majas Metafora dan Penjelasan Lengkapnya, Sering Digunakan dalam Karya Sastra

Pelajari pengertian, jenis, dan contoh majas metafora beserta penjelasannya. Temukan 3 contoh majas metafora yang sering digunakan dalam karya sastra.

Pengertian Majas Metafora

Liputan6.com, Jakarta Majas metafora merupakan salah satu jenis majas perbandingan yang menggunakan analogi atau perumpamaan untuk melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Dalam majas metafora, suatu objek dibandingkan secara langsung dengan objek lain yang memiliki karakteristik atau sifat yang mirip, tanpa menggunakan kata pembanding seperti "seperti", "bagaikan", atau "bak".

Penggunaan majas metafora bertujuan untuk membuat kalimat atau ungkapan menjadi lebih hidup, ekspresif, dan memiliki makna yang lebih dalam. Metafora memungkinkan penulis atau pembicara untuk menyampaikan gagasan abstrak melalui perbandingan dengan hal-hal yang lebih konkret dan mudah dipahami.

Beberapa definisi majas metafora menurut para ahli:

  • Menurut Gorys Keraf, metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung dalam bentuk yang singkat.
  • Menurut Tarigan, metafora adalah pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
  • Menurut KBBI, metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang menyamakan satu hal dengan hal lain secara langsung tanpa kata pembanding, dengan tujuan menciptakan efek yang lebih kuat dan ekspresif dalam penyampaian makna.

2 dari 9 halaman

Ciri-Ciri Majas Metafora

Untuk dapat mengidentifikasi majas metafora dengan tepat, perlu memahami ciri-ciri utamanya. Berikut adalah beberapa karakteristik yang membedakan majas metafora dari jenis majas lainnya:

  1. Membandingkan dua hal secara langsung tanpa kata pembanding
  2. Menggunakan kata-kata kiasan, bukan makna sebenarnya
  3. Membandingkan dua hal yang memiliki kemiripan sifat atau karakteristik
  4. Bertujuan memberikan efek yang lebih kuat dan ekspresif
  5. Sering digunakan dalam karya sastra seperti puisi, prosa, dan lirik lagu
  6. Dapat berdiri sendiri sebagai kata atau frasa tanpa memerlukan konteks kalimat
  7. Memungkinkan penyampaian gagasan abstrak melalui perbandingan dengan hal konkret
  8. Tidak menggunakan kata penghubung seperti "seperti", "bagai", "laksana", dll

Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat lebih mudah mengenali penggunaan majas metafora dalam berbagai bentuk tulisan maupun percakapan sehari-hari. Penting untuk dapat membedakan metafora dari jenis majas perbandingan lainnya seperti simile yang menggunakan kata pembanding secara eksplisit.

3 dari 9 halaman

Jenis-Jenis Majas Metafora

Majas metafora dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kejelasan perbandingannya. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis utama majas metafora:

1. Metafora Eksplisit (In Praesentia)

Metafora eksplisit atau in praesentia adalah jenis metafora di mana objek yang dibandingkan (tenor) dan pembandingnya (vehicle) disebutkan secara jelas dalam kalimat. Perbandingan disampaikan secara langsung dan gamblang sehingga maknanya lebih mudah dipahami.

Contoh metafora eksplisit:

  • "Anakku adalah permata hatiku yang paling berharga."
  • "Budi adalah singa di lapangan sepak bola."
  • "Gadis itu adalah mawar di antara ilalang."

Pada contoh-contoh di atas, objek yang dibandingkan (anak, Budi, gadis) dan pembandingnya (permata, singa, mawar) disebutkan secara eksplisit dalam kalimat.

2. Metafora Implisit (In Absentia)

Metafora implisit atau in absentia adalah jenis metafora di mana hanya pembandingnya (vehicle) yang disebutkan, sementara objek yang dibandingkan (tenor) tidak dinyatakan secara langsung. Pembaca atau pendengar perlu menafsirkan sendiri makna yang dimaksud berdasarkan konteks.

Contoh metafora implisit:

  • "Si jago merah telah melahap habis seluruh bangunan."
  • "Para buaya darat itu berkeliaran mencari mangsa."
  • "Dewi malam telah menampakkan sinarnya."

Pada contoh-contoh tersebut, objek yang sebenarnya dibandingkan (api, pria hidung belang, bulan) tidak disebutkan secara langsung, melainkan diwakili oleh kiasan.

3. Metafora Mati (Dead Metaphor)

Metafora mati adalah ungkapan metafora yang sudah sangat umum digunakan sehingga maknanya langsung dipahami tanpa perlu memikirkan perbandingannya. Metafora jenis ini telah menjadi bagian dari kosakata sehari-hari.

Contoh metafora mati:

  • "Kaki gunung" (bagian bawah gunung)
  • "Mata air" (sumber air)
  • "Jatuh cinta" (mulai menyukai seseorang)

Ungkapan-ungkapan tersebut awalnya adalah metafora, namun kini maknanya sudah dipahami secara literal tanpa perlu memikirkan perbandingannya.

4 dari 9 halaman

Fungsi Majas Metafora

Penggunaan majas metafora dalam berbagai bentuk komunikasi, baik lisan maupun tulisan, memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  1. Memperindah bahasa: Metafora membuat bahasa menjadi lebih variatif, ekspresif, dan menarik, terutama dalam karya sastra.
  2. Memperkuat makna: Perbandingan langsung dalam metafora dapat memberikan penekanan yang lebih kuat pada makna yang ingin disampaikan.
  3. Mempermudah pemahaman: Konsep-konsep abstrak dapat dijelaskan dengan lebih mudah melalui perbandingan dengan hal-hal yang lebih konkret.
  4. Menciptakan kesan mendalam: Penggunaan metafora yang tepat dapat menimbulkan kesan yang lebih mendalam dan berkesan bagi pembaca atau pendengar.
  5. Merangsang imajinasi: Metafora mendorong pembaca atau pendengar untuk membayangkan perbandingan yang disampaikan, sehingga merangsang kreativitas dan imajinasi.
  6. Menghemat kata: Metafora memungkinkan penyampaian makna yang kompleks dengan kalimat yang lebih singkat dan padat.
  7. Menghidupkan tulisan: Penggunaan metafora membuat tulisan menjadi lebih hidup dan tidak monoton.
  8. Menyampaikan kritik secara halus: Metafora dapat digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara tidak langsung dan lebih halus.

Dengan berbagai fungsi tersebut, majas metafora menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas komunikasi, baik dalam konteks sastra maupun percakapan sehari-hari.

5 dari 9 halaman

3 Contoh Majas Metafora yang Sering Digunakan

Berikut adalah 3 contoh majas metafora yang sering dijumpai dalam karya sastra maupun percakapan sehari-hari, beserta penjelasan dan analisis mendalam:

1. "Kau adalah mentari dalam hidupku"

Analisis:

  • Objek yang dibandingkan: "Kau" (seseorang yang dibicarakan)
  • Pembanding: "mentari" (matahari)
  • Makna: Orang tersebut diibaratkan sebagai sumber cahaya, kehangatan, dan energi dalam kehidupan si pembicara, seperti fungsi matahari bagi bumi.
  • Efek: Menggambarkan betapa pentingnya kehadiran orang tersebut dan pengaruh positifnya dalam hidup si pembicara.
  • Penggunaan: Sering digunakan dalam puisi cinta atau ungkapan kasih sayang.

2. "Dia adalah tulang punggung keluarga"

Analisis:

  • Objek yang dibandingkan: "Dia" (seseorang yang dibicarakan)
  • Pembanding: "tulang punggung"
  • Makna: Orang tersebut diibaratkan sebagai penyokong utama keluarga, baik secara finansial maupun moral, seperti fungsi tulang punggung dalam menopang tubuh.
  • Efek: Menekankan peran penting dan tanggung jawab besar yang diemban oleh orang tersebut dalam keluarganya.
  • Penggunaan: Umum digunakan untuk menggambarkan pencari nafkah utama atau sosok yang paling diandalkan dalam keluarga.

3. "Koruptor adalah tikus-tikus negara"

Analisis:

  • Objek yang dibandingkan: "Koruptor"
  • Pembanding: "tikus-tikus"
  • Makna: Para koruptor diibaratkan sebagai hama yang merusak dan merugikan negara, seperti tikus yang merusak dan mencuri makanan.
  • Efek: Menimbulkan kesan negatif dan merendahkan terhadap para koruptor, sekaligus menekankan dampak buruk korupsi bagi negara.
  • Penggunaan: Sering digunakan dalam konteks kritik sosial dan politik untuk mengecam praktik korupsi.

Ketiga contoh majas metafora di atas menunjukkan bagaimana perbandingan langsung dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kuat dan ekspresif. Penggunaan metafora memungkinkan penyampaian gagasan kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan berkesan bagi pembaca atau pendengar.

6 dari 9 halaman

Perbedaan Majas Metafora dan Simile

Meskipun sama-sama termasuk dalam kategori majas perbandingan, majas metafora dan simile memiliki beberapa perbedaan penting yang perlu dipahami:

  1. Penggunaan kata pembanding:
    • Metafora: Tidak menggunakan kata pembanding seperti "seperti", "bagai", "laksana", dll.
    • Simile: Selalu menggunakan kata pembanding secara eksplisit.
  2. Cara membandingkan:
    • Metafora: Membandingkan secara langsung, menyatakan bahwa A adalah B.
    • Simile: Membandingkan secara tidak langsung, menyatakan bahwa A seperti B.
  3. Tingkat kejelasan:
    • Metafora: Perbandingan bisa lebih implisit dan memerlukan interpretasi.
    • Simile: Perbandingan lebih eksplisit dan mudah dipahami.
  4. Kekuatan efek:
    • Metafora: Cenderung memiliki efek yang lebih kuat dan dramatis.
    • Simile: Efeknya lebih lembut dan deskriptif.
  5. Fleksibilitas penggunaan:
    • Metafora: Dapat berdiri sendiri sebagai kata atau frasa tanpa konteks kalimat.
    • Simile: Umumnya memerlukan struktur kalimat lengkap.

Contoh perbandingan penggunaan metafora dan simile:

  • Metafora: "Dia adalah singa di lapangan."
  • Simile: "Dia bermain seperti singa di lapangan."

Pemahaman akan perbedaan ini penting untuk dapat menggunakan kedua jenis majas dengan tepat sesuai konteks dan efek yang diinginkan dalam tulisan atau percakapan.

7 dari 9 halaman

Contoh Penggunaan Majas Metafora dalam Karya Sastra

Majas metafora sering digunakan dalam berbagai bentuk karya sastra untuk menciptakan efek yang kuat dan memukau. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan majas metafora dalam puisi, prosa, dan lirik lagu:

Dalam Puisi:

1. "Aku ini binatang jalang" - Chairil Anwar (Puisi "Aku")

Analisis: Penyair membandingkan dirinya dengan binatang jalang untuk menggambarkan sifat liar, bebas, dan tidak terkekang.

2. "Kau adalah langit yang menaungi bumi" - Sapardi Djoko Damono

Analisis: Seseorang dibandingkan dengan langit untuk menggambarkan peran pelindung dan kebesarannya.

Dalam Prosa:

1. "Matanya adalah lautan dalam yang menyimpan sejuta rahasia." - Dari novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata

Analisis: Mata seseorang dibandingkan dengan lautan dalam untuk menggambarkan kedalaman perasaan dan misteri yang tersimpan.

2. "Kota itu adalah hutan beton yang tak berujung." - Dari cerpen "Filosofi Kopi" karya Dee Lestari

Analisis: Kota dibandingkan dengan hutan beton untuk menggambarkan kepadatan bangunan dan suasana yang tidak alami.

Dalam Lirik Lagu:

1. "Kau bidadari jatuh dari surga" - Dari lagu "Bidadari Tak Bersayap" oleh Anji

Analisis: Seseorang yang dicintai dibandingkan dengan bidadari untuk menggambarkan kecantikan dan kesempurnaannya.

2. "Cintaku adalah bahtera yang tak akan tenggelam" - Dari lagu "Bahtera Cinta" oleh Rhoma Irama

Analisis: Cinta dibandingkan dengan bahtera (kapal) yang kuat untuk menggambarkan ketahanan dan kekokohan perasaan.

Penggunaan majas metafora dalam karya sastra memungkinkan penulis untuk menyampaikan gagasan dan perasaan dengan cara yang lebih puitis, mendalam, dan berkesan. Metafora membantu menciptakan citra mental yang kuat dan merangsang imajinasi pembaca atau pendengar.

8 dari 9 halaman

Tips Menggunakan Majas Metafora dengan Efektif

Untuk dapat menggunakan majas metafora dengan efektif dalam tulisan atau percakapan, perhatikan tips-tips berikut:

  1. Pilih perbandingan yang relevan: Pastikan objek yang dibandingkan memiliki kemiripan sifat atau karakteristik yang jelas dengan pembandingnya.
  2. Hindari klise: Cobalah untuk menciptakan metafora baru dan orisinal daripada menggunakan ungkapan yang sudah terlalu sering dipakai.
  3. Sesuaikan dengan konteks: Gunakan metafora yang sesuai dengan tema, suasana, dan audiens yang dituju.
  4. Jangan berlebihan: Penggunaan terlalu banyak metafora dalam satu tulisan dapat membuat pesan menjadi kabur dan sulit dipahami.
  5. Pertimbangkan dampak emosional: Pilih metafora yang dapat menimbulkan respons emosional yang diinginkan pada pembaca atau pendengar.
  6. Perhatikan konsistensi: Jika menggunakan beberapa metafora dalam satu tulisan, pastikan tidak saling bertentangan.
  7. Hindari metafora yang terlalu rumit: Gunakan perbandingan yang mudah dipahami oleh target audiens.
  8. Manfaatkan pengalaman umum: Pilih metafora yang berkaitan dengan pengalaman atau pengetahuan umum agar lebih mudah direlasikan.
  9. Latih kreativitas: Cobalah untuk melihat hubungan antara hal-hal yang tampaknya tidak berkaitan untuk menciptakan metafora baru yang menarik.
  10. Evaluasi efektivitas: Setelah menggunakan metafora, pertimbangkan apakah perbandingan tersebut berhasil menyampaikan pesan dengan lebih baik daripada ungkapan literal.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, penggunaan majas metafora dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik tulisan atau percakapan.

9 dari 9 halaman

Kesimpulan

Majas metafora merupakan alat bahasa yang kuat untuk menyampaikan gagasan dan perasaan dengan cara yang lebih ekspresif dan berkesan. Melalui perbandingan langsung antara dua hal yang memiliki kemiripan sifat, metafora memungkinkan penulis atau pembicara untuk menciptakan citra mental yang kuat dan merangsang imajinasi pembaca atau pendengar.

Penggunaan majas metafora yang tepat dapat memperindah bahasa, memperkuat makna, mempermudah pemahaman konsep abstrak, dan menciptakan kesan yang mendalam. Baik dalam karya sastra maupun komunikasi sehari-hari, metafora menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan efektivitas penyampaian pesan.

Namun, penting untuk menggunakan metafora dengan bijak dan sesuai konteks. Pemilihan perbandingan yang relevan, orisinal, dan mudah dipahami akan memaksimalkan dampak positif dari penggunaan majas ini. Dengan memahami karakteristik, jenis, dan cara penggunaan majas metafora yang efektif, kita dapat meningkatkan keterampilan berbahasa dan kemampuan berkomunikasi secara lebih menarik dan berkesan.

User: Tolong buatkan 5 pertanyaan tentang artikel di atas beserta jawabannya

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

EnamPlus