Contoh Kata Adopsi dan Adaptasi dalam Bahasa Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Bahasa Indonesia memiliki banyak kata serapan yang berasal dari berbagai bahasa asing. Proses penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan kreasi. Artikel ini akan membahas contoh kata adopsi dan adaptasi dalam bahasa Indonesia beserta asalnya.

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang telah diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia dan diterima penggunaannya secara umum. Tujuan penyerapan kata asing adalah untuk memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia.

Berdasarkan proses penyerapannya, kata serapan dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

1. Kata Serapan Adopsi

Kata serapan adopsi adalah kata yang diserap secara utuh dari bahasa asalnya tanpa mengubah ejaan, pengucapan, atau penulisannya. Contoh:

• Internet (dari bahasa Inggris)
• Radar (dari bahasa Inggris)
• Film (dari bahasa Inggris)
• Abad (dari bahasa Arab)
• Aneka (dari bahasa Sansekerta)

2. Kata Serapan Adaptasi

Kata serapan adaptasi adalah kata yang diserap dengan melakukan penyesuaian ejaan, pengucapan, atau penulisan agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh:

• Komputer (dari bahasa Inggris: computer)
• Televisi (dari bahasa Inggris: television)
• Makalah (dari bahasa Arab: maqalatun)
• Mentega (dari bahasa Portugis: manteiga)
• Baca (dari bahasa Sansekerta: vaca)

Kata Adopsi dari Bahasa Inggris

1. Data
2. Detail
3. Domain
4. Editor
5. Formal
6. Gas
7. Golf
8. Monitor
9. Radio
10. Sonar
11. Supermarket
12. Unit
13. Video
14. Bus
15. Album

Kata Adopsi dari Bahasa Arab

1. Shalat
2. Azan
3. Akhirat
4. Kursi
5. Daur
6. Wakaf
7. Khianat
8. Hakim
9. Asma
10. Arwah
11. Batil
12. Dalil
13. Khidmat
14. Alam
15. Akbar

Kata Adopsi dari Bahasa Sansekerta

1. Aneka
2. Angka
3. Arca
4. Asmara
5. Bahasa
6. Bahagia
7. Bahu
8. Bangsawan
9. Bayu
10. Bejana
11. Belantara
12. Benda
13. Biduan
14. Biku
15. Binasa

Kata Adaptasi dari Bahasa Inggris

1. Abstrak (abstract)
2. Akses (access)
3. Akting (acting)
4. Aktivis (activist)
5. Aktor (actor)
6. Aktris (actress)
7. Apartemen (apartment)
8. Aplikasi (application)
9. Artis (artist)
10. Astronot (astronaut)
11. Balon (balloon)
12. Bisnis (business)
13. Bom (bomb)
14. Bos (boss)
15. Biologi (biology)

Kata Adaptasi dari Bahasa Arab

1. Makalah (maqalatun)
2. Bahari (bahar)
3. Jenis (jins)
4. Akibat (aqiba)
5. Umat (ummah)
6. Kamis (khamiis)
7. Dakwah (dawah)
8. Kabar (kahabar)
9. Yakin (yaqin)
10. Laskar (askar)
11. Gaib (ghaib)
12. Gengsi (jinsi)
13. Waktu (waqt)
14. Azab (adhab)
15. Resmi (rasmiyyun)

Kata Adaptasi dari Bahasa Belanda

1. Bengkel (winkel)
2. Dasi (dasje)
3. Ember (emmer)
4. Handuk (handdoek)
5. Kantor (kantoor)
6. Koper (koffer)
7. Loket (loket)
8. Pabrik (fabriek)
9. Persneling (versnelling)
10. Sekrup (schroef)
11. Selang (slang)
12. Etnis (etnisch)
13. Diet (dieet)
14. Pledoi (pleidooi)
15. Sirene (sirene)

1. Mentega (manteiga)
2. Bangku (banco)
3. Armada (armada)
4. Nona (dona)
5. Ronda (ronda)
6. Mandor (mandador)
7. Kamar (camara)
8. Dansa (dana)
9. Beranda (varanda)
10. Pesta (festa)
11. Boneka (boneca)
12. Kampung (campo)
13. Pigura (figura)
14. Lemari (almario)
15. Palsu (falso)

1. Leci (leci)
2. Soto (soto)
3. Kepang (kepang)
4. Angpau (angpao)
5. Cat (cat)
6. Lumpia (lun pia)
7. Mihun (bihun)
8. Singkong (singkong)
9. Tukang (tukang)
10. Jitu (jitu)
11. Giwang (giwang)
12. Sumpit (sumpit)
13. Guci (guci)
14. Lobak (lobak)
15. Jamu (jamu)

1. Kala (kala)
2. Piala (piala)
3. Kisah (kisah)
4. Tamasya (tamasya)
5. Gandum (gandum)
6. Onar (onar)
7. Cambuk (cambuk)
8. Kawin (kawin)
9. Bandar (bandar)
10. Penjara (penjara)
11. Anggur (anggur)
12. Peri (peri)
13. Serang (serang)
14. Limau (limau)
15. Tahta (takhta)

1. Andai (andai)
2. Andam (andam)
3. Badai (vadai)
4. Bagai (vagai)
5. Baji (vaji)
6. Basi (vaci)
7. Belaka (vilakha)
8. Binara (vannara)
9. Cukai (cukkai)
10. Batil (vattil)
11. Candu (candu)
12. Ceti (ceti)
13. Helai (ilai)
14. Jala (calam)
15. Jodoh (codu)

Proses penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia melibatkan beberapa tahapan:

1. Identifikasi kebutuhan akan istilah atau konsep baru
2. Pencarian padanan dalam bahasa Indonesia yang sudah ada
3. Penyesuaian ejaan dan lafal (jika diperlukan)
4. Pertimbangan kemudahan pengucapan
5. Penyesuaian gramatikal
6. Standardisasi
7. Sosialisasi dan penggunaan

Kehadiran kata serapan memiliki beberapa dampak positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia:

• Memperkaya kosakata
• Memfasilitasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Meningkatkan fleksibilitas bahasa
• Memudahkan komunikasi internasional
• Memperkuat identitas nasional

Meskipun bermanfaat, penggunaan kata serapan juga menghadirkan beberapa tantangan:

• Risiko penggunaan berlebihan
• Kesulitan dalam standardisasi
• Potensi kesalahpahaman
• Resistensi dari puris bahasa
• Kesulitan dalam pembelajaran

Lembaga bahasa seperti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memiliki peran penting dalam pengembangan dan standardisasi kata serapan:

• Penelitian dan pengembangan
• Standardisasi
• Penyusunan kamus
• Sosialisasi
• Konsultasi

Kata serapan merupakan bagian integral dari perkembangan bahasa Indonesia. Melalui proses adopsi dan adaptasi, bahasa Indonesia telah memperkaya dirinya dengan kosakata dari berbagai bahasa asing. Kehadiran kata serapan tidak hanya memperluas perbendaharaan kata, tetapi juga memungkinkan bahasa Indonesia untuk mengikuti perkembangan global dalam berbagai bidang. Penting untuk menggunakan kata serapan secara bijak dan seimbang agar bahasa Indonesia tetap kaya, dinamis, dan mampu mengekspresikan berbagai ide dan konsep modern tanpa kehilangan identitas aslinya.