Sukses

Penyebab Jantung Berdebar Kencang, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Penyebab jantung berdebar kencang bisa beragam, mulai dari faktor gaya hidup hingga kondisi medis. Kenali gejala dan cara mengatasinya di sini.

Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Jantung berdebar kencang merupakan sensasi yang sering dialami banyak orang. Meski umumnya tidak berbahaya, namun jika terjadi secara terus-menerus atau disertai gejala lain, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.

 

Jika jantung berdebar disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, atau pingsan, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut seperti elektrokardiogram (EKG) atau tes darah diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat. 

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai penyebab jantung berdebar kencang, gejala, cara diagnosis, pengobatan, hingga langkah-langkah pencegahannya.

Promosi 1
2 dari 11 halaman

Definisi Jantung Berdebar Kencang

Jantung berdebar kencang atau palpitasi adalah sensasi ketika jantung berdetak lebih cepat, lebih keras, atau tidak beraturan dari biasanya. Kondisi ini bisa terasa seperti jantung berpacu, berdegup kencang, atau bahkan seperti akan melompat keluar dari dada. Palpitasi bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Detak jantung normal orang dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit saat istirahat. Ketika jantung berdebar kencang, detak jantung bisa meningkat melebihi 100 kali per menit. Meski terasa tidak nyaman, jantung berdebar kencang sebenarnya merupakan respon normal tubuh terhadap berbagai situasi seperti olahraga, stres, atau kecemasan.

Namun jika terjadi tanpa sebab yang jelas atau disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau pusing, jantung berdebar kencang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan penanganan medis. Karena itu penting untuk memahami penyebab dan gejala jantung berdebar kencang agar bisa mengenali kapan kondisi ini perlu diwaspadai.

3 dari 11 halaman

Penyebab Jantung Berdebar Kencang

Ada berbagai faktor yang dapat memicu jantung berdebar kencang, mulai dari penyebab yang ringan hingga kondisi medis serius. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama jantung berdebar kencang:

1. Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup sehari-hari dapat mempengaruhi detak jantung dan memicu palpitasi, antara lain:

  • Konsumsi kafein berlebihan dari kopi, teh, atau minuman energi
  • Merokok atau mengonsumsi produk tembakau lainnya
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Kurang tidur atau kelelahan
  • Olahraga berat
  • Dehidrasi
  • Stres dan kecemasan

Mengurangi atau menghindari faktor-faktor di atas seringkali dapat membantu meredakan jantung berdebar kencang yang disebabkan gaya hidup.

2. Kondisi Medis

Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan jantung berdebar kencang antara lain:

  • Aritmia atau gangguan irama jantung
  • Hipertiroidisme (kadar hormon tiroid berlebih)
  • Anemia (kekurangan sel darah merah)
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Demam
  • Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
  • Gangguan kecemasan
  • Serangan panik

Jika jantung berdebar kencang disebabkan kondisi medis, biasanya akan disertai gejala lain dan memerlukan penanganan dokter.

3. Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat memicu jantung berdebar sebagai efek samping, misalnya:

  • Obat asma seperti inhaler
  • Obat tekanan darah tinggi
  • Obat tiroid
  • Dekongestan
  • Obat diet
  • Beberapa jenis antibiotik

Jika Anda mengalami jantung berdebar setelah mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping atau penyesuaian dosis.

4. Perubahan Hormonal

Pada wanita, perubahan hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause juga dapat memicu jantung berdebar kencang. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.

5. Penyakit Jantung

Meski lebih jarang, jantung berdebar kencang juga bisa menjadi gejala penyakit jantung seperti:

  • Penyakit jantung koroner
  • Kardiomiopati (gangguan otot jantung)
  • Penyakit katup jantung
  • Gagal jantung

Jantung berdebar akibat penyakit jantung biasanya disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau pusing. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.

4 dari 11 halaman

Gejala Jantung Berdebar Kencang

Gejala utama jantung berdebar kencang adalah sensasi detak jantung yang lebih cepat, lebih keras, atau tidak beraturan dari biasanya. Namun, ada beberapa gejala lain yang mungkin menyertai kondisi ini, antara lain:

  • Detak jantung yang terasa hingga ke leher atau tenggorokan
  • Sensasi seperti jantung akan melompat keluar dari dada
  • Detak jantung yang terasa berhenti sejenak
  • Kecemasan atau rasa panik
  • Keringat berlebih
  • Pusing atau kepala terasa ringan
  • Sesak napas
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di dada
  • Lemas atau kelelahan

Gejala-gejala ini bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Pada sebagian orang, jantung berdebar kencang bisa terjadi secara tiba-tiba dan hilang dengan sendirinya. Namun pada kasus lain, gejala bisa berlangsung lebih lama atau terjadi berulang kali.

Penting untuk memperhatikan gejala yang menyertai jantung berdebar kencang. Jika disertai nyeri dada hebat, sesak napas parah, atau pusing hingga hampir pingsan, segera cari pertolongan medis karena bisa menjadi tanda kondisi jantung yang serius.

5 dari 11 halaman

Diagnosis Jantung Berdebar Kencang

Untuk mendiagnosis penyebab jantung berdebar kencang, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi:

1. Anamnesis (Wawancara Medis)

Dokter akan menanyakan berbagai hal terkait keluhan jantung berdebar yang dialami, seperti:

  • Kapan gejala mulai timbul
  • Seberapa sering terjadi
  • Berapa lama biasanya berlangsung
  • Faktor apa yang memicu atau memperburuk gejala
  • Gejala lain yang menyertai
  • Riwayat kesehatan dan pengobatan
  • Gaya hidup sehari-hari

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital seperti detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan pada jantung atau organ lain.

3. Pemeriksaan Penunjang

Untuk mengetahui penyebab pasti jantung berdebar kencang, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang seperti:

  • Elektrokardiogram (EKG): Untuk merekam aktivitas listrik jantung
  • Ekokardiogram: Untuk melihat struktur dan fungsi jantung
  • Holter monitoring: Untuk merekam irama jantung selama 24-48 jam
  • Tes darah: Untuk memeriksa kadar hormon tiroid, elektrolit, atau adanya anemia
  • Tes stres: Untuk melihat respon jantung terhadap aktivitas fisik
  • CT scan atau MRI jantung: Untuk melihat struktur jantung lebih detail jika diperlukan

Hasil dari serangkaian pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan penyebab jantung berdebar kencang dan merencanakan pengobatan yang tepat.

6 dari 11 halaman

Pengobatan Jantung Berdebar Kencang

Pengobatan jantung berdebar kencang tergantung pada penyebabnya. Berikut ini beberapa pendekatan pengobatan yang mungkin dilakukan:

1. Perubahan Gaya Hidup

Jika jantung berdebar disebabkan faktor gaya hidup, beberapa perubahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol
  • Berhenti merokok
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi atau meditasi
  • Menjaga pola tidur yang cukup
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga hidrasi tubuh

2. Pengobatan Kondisi Medis yang Mendasari

Jika jantung berdebar disebabkan kondisi medis tertentu, pengobatan akan difokuskan untuk mengatasi kondisi tersebut. Misalnya:

  • Obat antitiroid untuk hipertiroidisme
  • Suplemen zat besi untuk anemia
  • Obat antiansietas untuk gangguan kecemasan
  • Pengaturan dosis insulin untuk diabetes

3. Obat-obatan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengendalikan detak jantung, seperti:

  • Beta blocker: Untuk memperlambat detak jantung
  • Antiaritmia: Untuk menormalkan irama jantung
  • Antikoagulan: Untuk mencegah pembekuan darah pada kasus fibrilasi atrium

4. Prosedur Medis

Untuk kasus aritmia yang lebih serius, mungkin diperlukan prosedur medis seperti:

  • Kardioversi: Prosedur untuk mengembalikan irama jantung normal
  • Ablasi kateter: Untuk menghancurkan jaringan jantung yang menyebabkan aritmia
  • Pemasangan alat pacu jantung: Untuk mengatur detak jantung

Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menjalani pengobatan secara teratur untuk mengatasi jantung berdebar kencang. Jangan menghentikan atau mengubah pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

7 dari 11 halaman

Cara Mencegah Jantung Berdebar Kencang

Meski tidak semua kasus jantung berdebar kencang dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini:

1. Menerapkan Pola Hidup Sehat

  • Konsumsi makanan seimbang dan bergizi
  • Batasi asupan garam, lemak jenuh, dan kolesterol
  • Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan serat
  • Jaga berat badan ideal
  • Olahraga teratur minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu
  • Hindari rokok dan alkohol

2. Kelola Stres

  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Luangkan waktu untuk hobi dan aktivitas yang menyenangkan
  • Jaga keseimbangan antara kerja dan istirahat
  • Bicarakan masalah dengan orang terdekat atau konselor jika perlu

3. Hindari Pemicu

  • Batasi konsumsi kafein, terutama di malam hari
  • Hindari makanan pedas atau berlemak yang dapat memicu refluks asam lambung
  • Kenali dan hindari situasi yang memicu kecemasan berlebih

4. Jaga Kualitas Tidur

  • Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam
  • Pertahankan jadwal tidur yang teratur
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang
  • Hindari penggunaan gadget sebelum tidur

5. Kontrol Kondisi Medis

  • Rutin periksa kesehatan, terutama jika memiliki faktor risiko penyakit jantung
  • Kelola dengan baik kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi
  • Patuhi anjuran dokter dalam penggunaan obat-obatan

6. Latihan Pernapasan

  • Pelajari teknik pernapasan dalam untuk menenangkan diri saat merasa cemas
  • Praktikkan pernapasan diafragma secara teratur

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya jantung berdebar kencang dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, jika tetap mengalami gejala yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

8 dari 11 halaman

Kapan Harus ke Dokter

Meski jantung berdebar kencang seringkali tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera mencari pertolongan medis:

1. Gejala yang Mengkhawatirkan

Segera ke dokter atau unit gawat darurat jika jantung berdebar disertai:

  • Nyeri dada atau rasa tertekan di dada
  • Sesak napas parah
  • Pusing hebat atau hampir pingsan
  • Keringat dingin berlebihan
  • Mual dan muntah

2. Jantung Berdebar Berkepanjangan

Konsultasikan ke dokter jika:

  • Jantung berdebar berlangsung lebih dari beberapa menit
  • Terjadi berulang kali dalam sehari
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari

3. Riwayat Penyakit Jantung

Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko tinggi, sebaiknya periksakan diri ke dokter saat mengalami jantung berdebar, meski gejalanya ringan.

4. Gejala Baru atau Berbeda

Jika Anda mengalami sensasi jantung berdebar yang berbeda dari biasanya atau disertai gejala baru yang belum pernah dialami sebelumnya, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

5. Efek Samping Obat

Jika Anda menduga jantung berdebar disebabkan efek samping obat yang dikonsumsi, segera hubungi dokter untuk evaluasi dan penyesuaian dosis jika diperlukan.

Ingat, lebih baik waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasa khawatir dengan kondisi jantung Anda. Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

9 dari 11 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Jantung Berdebar

Berikut beberapa mitos dan fakta seputar jantung berdebar kencang yang perlu diketahui:

Mitos 1: Jantung berdebar selalu tanda penyakit jantung serius

Fakta: Meski bisa menjadi gejala penyakit jantung, sebagian besar kasus jantung berdebar disebabkan hal-hal ringan seperti stres, kafein, atau kelelahan.

Mitos 2: Jantung berdebar hanya dialami orang tua

Fakta: Jantung berdebar bisa dialami semua usia, bahkan remaja dan anak-anak pun bisa mengalaminya.

Mitos 3: Jantung berdebar pasti memerlukan obat-obatan

Fakta: Banyak kasus jantung berdebar bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup tanpa obat-obatan.

Mitos 4: Olahraga menyebabkan jantung berdebar berbahaya

Fakta: Olahraga teratur justru baik untuk kesehatan jantung. Jantung berdebar saat olahraga adalah respon normal tubuh.

Mitos 5: Jantung berdebar selalu terasa di dada

Fakta: Beberapa orang bisa merasakan jantung berdebar di leher atau perut.

Mitos 6: Jantung berdebar tanda akan terkena serangan jantung

Fakta: Meski bisa menjadi gejala, jantung berdebar saja tanpa gejala lain jarang menandakan serangan jantung.

Mitos 7: Menghindari kafein pasti menghilangkan jantung berdebar

Fakta: Meski kafein bisa memicu, ada banyak penyebab lain jantung berdebar yang perlu diwaspadai.

Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kecemasan berlebihan namun tetap waspada terhadap gejala yang perlu ditindaklanjuti secara medis.

10 dari 11 halaman

FAQ Seputar Jantung Berdebar Kencang

1. Apakah jantung berdebar kencang berbahaya?

Jawaban: Sebagian besar kasus jantung berdebar tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri. Namun, jika terjadi sering, disertai gejala lain, atau mengganggu aktivitas, sebaiknya diperiksa oleh dokter.

2. Berapa lama jantung berdebar kencang biasanya berlangsung?

Jawaban: Durasi bisa bervariasi, dari beberapa detik hingga beberapa menit. Jika berlangsung lebih dari 30 menit atau terjadi berulang kali dalam sehari, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

3. Apakah stres bisa menyebabkan jantung berdebar?

Jawaban: Ya, stres dan kecemasan adalah penyebab umum jantung berdebar. Hormon stres seperti adrenalin dapat meningkatkan detak jantung.

4. Bagaimana cara meredakan jantung berdebar di rumah?

Jawaban: Beberapa cara yang bisa dicoba:

- Tarik napas dalam-dalam

- Minum air putih

- Splashing air dingin ke wajah

- Berbaring dan rileks

- Lakukan gerakan batuk

5. Apakah olahraga bisa membantu mencegah jantung berdebar?

Jawaban: Ya, olahraga teratur dapat memperkuat jantung dan membantu mengatur detak jantung. Namun, mulailah secara bertahap dan konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi jantung tertentu.

6. Apakah ada makanan yang bisa memicu jantung berdebar?

Jawaban: Beberapa makanan yang bisa memicu jantung berdebar antara lain:

- Makanan tinggi kafein

- Makanan pedas

- Makanan tinggi gula

- Alkohol

- Makanan tinggi monosodium glutamat (MSG)

7. Bisakah jantung berdebar tanda kehamilan?

Jawaban: Ya, perubahan hormonal dan peningkatan volume darah selama kehamilan bisa menyebabkan jantung berdebar. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi ini normal.

8. Apakah jantung berdebar bisa disebabkan kekurangan vitamin?

Jawaban: Ya, kekurangan beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin B12, vitamin D, magnesium, atau potasium bisa mempengaruhi detak jantung. Penting untuk menjaga asupan nutrisi seimbang.

9. Apakah ada hubungan antara jantung berdebar dan gangguan tiroid?

Jawaban: Ya, hipertiroidisme (kadar hormon tiroid berlebih) bisa menyebabkan jantung berdebar sebagai salah satu gejalanya.

10. Bisakah anxiety menyebabkan jantung berdebar terus-menerus?

Jawaban: Ya, gangguan kecemasan bisa menyebabkan jantung berdebar yang sering atau berkepanjangan. Jika hal ini mengganggu kualitas hidup, penting untuk mendapatkan penanganan psikologis atau medis.

11 dari 11 halaman

Kesimpulan

Jantung berdebar kencang merupakan kondisi yang umum dialami dan seringkali tidak berbahaya. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari faktor gaya hidup seperti konsumsi kafein berlebih atau stres, hingga kondisi medis seperti gangguan irama jantung atau masalah tiroid. Meski sebagian besar kasus bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, penting untuk waspada terhadap gejala yang mungkin menandakan masalah serius.

Langkah-langkah pencegahan seperti menerapkan pola hidup sehat, mengelola stres, dan menghindari pemicu dapat membantu mengurangi risiko jantung berdebar. Namun, jika gejala terjadi secara persisten, disertai nyeri dada atau sesak napas, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi jantung berdebar kencang dapat membantu Anda mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, mayoritas orang dengan keluhan jantung berdebar dapat menjalani hidup normal dan berkualitas.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

EnamPlus