Sukses

Protes Terhadap Pelecehan Alquran Terus Berlanjut

Ribuan umat Islam berunjuk rasa di Teheran, Iran, dan Ramallah, Irak, terkait pelecehan Alquran yang diduga dilakukan penyidik AS di Guantanamo. Palang Merah Internasional menuding terjadi pelecehan.

Liputan6.com, Teheran: Unjuk rasa menentang laporan pelecehan Alquran terus berlanjut. Ribuan umat Islam menggelar unjuk rasa di Teheran, Iran, Jumat (20/5), usai salat Jumat. Sambil memegang Alquran, para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika Serikat dan Israel. Mereka juga membakar bendera AS. Aksi serupa juga digelar kaum muslim Palestina di Lapangan Manara, Ramallah, Tepi Barat. Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Hamas dan melontarkan kecaman kepada AS.

Demonstrasi di Teheran dan Ramallah ini adalah rangkaian protes umat Islam akibat pelecehan Alquran oleh penyidik AS di Penjara Guantanamo, Kuba, seperti diberitakan Majalah Newsweek. Para penyidik AS itu memasukkan Kitab Suci umat Islam ke dalam toilet demi mengorek informasi dari tawanan. Belakangan, majalah yang terbit di AS itu menyampaikan permintaan maaf dan menarik laporan itu. Namun, penarikan laporan itu tak mampu meredakan kemarahan umat Islam. Sebagian kalangan bersikap skeptis atas langkah Newsweek [baca: Newsweek Meminta Maaf].

Palang Merah Internasional mengatakan kepada pemerintah AS bahwa memang ada personel militer di Penjara Guantanamo yang melecehkan Alquran. Namun, Juru Bicara Palang Merah Internasional Simon Schorno menolak menjelaskan lebih lanjut insiden pelecehan Kitab Suci umat Islam ini.(MAK/Rcm)
    Video Terkini