Sukses

Semalam, Jakarta dan Tangerang Tetap Terang

Pemadaman bergilir batal karena beban puncak listrik untuk Jakarta dan Tangerang tidak melampaui batas toleransi sekitar 14.500 megawatt. Wapres Jusuf Kalla menginstruksikan pengelola mal dan instansi ikut berhemat.

Liputan6.com, Jakarta: Perusahaan Listrik Negara (PLN) batal melakukan pemadaman bergilir di wilayah Tangerang, Banten dan Jakarta. Hingga Rabu (25/5) pukul 22.00 WIB, beban puncak listrik hanya sebesar 14.166 megawatt dari batas toleransi 14.500 megawatt. Artinya listrik dihemat sebanyak 334 megawatt. Kondisi ini didukung partisipasi masyarakat yang mau mengurangi penggunaan listrik mulai pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Berdasarkan pemantauan SCTV, listrik memang sempat padam di sejumlah kawasan di Tangerang. Pemadaman itu bukan dilakukan oleh PLN. Gardu listrik di kawasan tersebut padam akibat hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah Ibu Kota dan sekitarnya, kemarin petang. Sebelumnya, PLN berencana memadamkan listrik secara bergilir se-Jawa dan Bali sekitar pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB. Itu pun jika cadangan listriknya di bawah 640 megawatt [baca: Sore Ini Pemadaman Listrik Bergilir].

Imbauan penghematan listrik selama dua pekan gencar disuarakan karena PLN tengah melakukan penyambungan pipa gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) Muara Karang dan Tanjungpriok. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menginstruksikan agar pengelola instansi dan pertokoan besar serta kalangan industri ikut menghemat listrik. Pemilik mal diminta mengurangi suhu penyejuk ruangan (AC) dari 20 derajat menjadi 25 derajat.

Akibat pemasangan pipa gas, kapasitas pemakaian listrik untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali berkurang sekitar 500 megawatt dari angka normal 15.000 megawatt. Karena itulah, antara pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB, setiap pelanggan diminta mengurangi pemakaian listrik minimal sebanyak 50 watt. Jika pipa gas sudah tersambung, PLN bisa mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang harganya melangit. Selain itu, pasokan gas ke PLTGU Muara Karang dan Tanjungpriok dari 180 juta kaki kubik menjadi 325 juta kaki kubik.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)