Sukses

Soal Ijazah Palsu, Roesmanhadi Mengaku Dirugikan

Roesmanhadi merasa nama baiknya tercemar karena disebut-sebut sebagai wisudawan Institut Manajemen Global Indonesia. Namun, saat menjabat Kapolri dia mengakui pernah ditawari gelar dari sekolah yang tak jelas.

Liputan6.com, Jakarta:Mantan Kepala Polri Jenderal Purnawirawan Roesmanhadi akan menuntut Institut Manajemen Global Indonesia (IMGI) karena menganggap nama baiknya tercemar atas kasus pemalsuan ijazah. Roesmanhadi mengaku terusik oleh pemberitaan media massa yang menyebut dirinya sebagai salah satu wisudawan IMGI. Perbuatan IMGI itu dinilai merusak citra pendidikan di Indonesia. Demikian diungkapkan Roesmanhadi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/8).

Di depan wartawan, Roesmanhadi memperlihatkan sejumlah ijazah resmi yang dimilikinya. Namun, ia mengakui pernah menerima gelar Magister Manajemen dari sebuah lembaga pendidikan yang tak jelas identitasnya. &quotYang jelas, saat itu [November 1999] saya masih menjabat Kapolri,&quot kata Roesmanhadi, tanpa merinci nama sekolah yang dimaksud. Dia mengaku kesulitan mengembalikan karena alamat pada ijazah tidak jelas.

Sekadar menyegarkan ingatan, kasus IMGI terungkap setelah Markas Besar Polri membongkar sindikat jual beli gelar sarjana yang bermarkas di sejumlah gedung mewah di Jakarta [baca: Sindikat Pembuat Ijazah Palsu Dibongkar]. Delapan tersangka termasuk seorang warga negara asing diciduk. Dari tangan tersangka disita ribuan ijazah palsu dari tingkat strata satu hingga doktor.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku, pihaknya hanya mempunyai otoritas untuk menegur lembaga pendidikan yang menjalankan praktik pendidikan ilegal. &quotSaya hanya menulis peringatan kemudian melapor kepada polisi,&quot kata Satryo. Agar kejadian serupa tak terulang, Satryo mengimbau masyarakat hati-hati jika ditawari gelar atau sekolah di perguruan tinggi yang menggunakan nama asing. Pengelola sekolah ilegal, menurut Satryo, umumnya menawarkan jasa lewat iklan.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)