Sukses

Laode Kamaluddin Membantah Menggunakan Dana Bulog

Laode Kamaluddin membantah pernah membagikan dana nonbujeter Badan Urusan Logistik sebesar Rp 400 juta kepada media massa. Dana itu digunakan untuk menyelenggarakan seminar dan pertemuan.

Liputan6.com, Jakarta: Pengungkapan kasus penyelewengan dana nonbujeter Badan Urusan Logistik masih berlanjut. Laode Kamaluddin membantah pernah membagikan dana nonbujeter Bulog sebesar Rp 400 juta kepada media massa untuk menangkis berita miring tentang mantan Presiden B.J. Habibie. Dana tersebut digunakan untuk menyelenggarakan seminar dan pertemuan yang membahas sejumlah masalah. Pernyataan itu disampaikan Laode Kamaluddin di Jakarta, Rabu (19/6) siang.

Staf Ahli Wakil Presiden itu mengatakan, pelaksanaan kegiatan buat pers bertempat di hotel-hotel berbintang. Dia mengaku memperoleh dana dari bekas Inspektur Jenderal Departemen Perindustrian dan Perdagangan Mayor Jenderal TNI purnawirawan Khalid Ghazali pada September 1999. Saat itu, Laode menerima empat lembar cek senilai Rp 400 juta. Karena menganggap Khalid Ghazali sebagai teman lama, Laode tidak menggunakan tanda terima. Dia mengaku telah menyerahkan laporan pertanggungjawaban pada November atau Desember 1999.

Nama Laode Kamaluddin mencuat dari keterangan Khalid Ghazali yang memberikan kesaksian dalam persidangan kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog dengan terdakwa Rahardi Ramlen. Khalid mengaku pernah menerima uang dari Bustan, ajudan Rahardi, dan selanjutnya langsung diserahkan ke Laode Kamaluddin [baca: DPR dan Wartawan Juga Menerima Dana Bulog].

Di kesempatan terpisah, Wakil Presiden Hamzah Haz mengatakan akan mengecek kepada Laode Kamaluddin mengenai berita itu. Dia mempersilakan penegak hukum menyelidiki kasus tersebut. "Upaya memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme, tidak memandang siapa pun," kata Hamzah, tegas.(COK/Susanti Jo dan Eko Purwanto)
    Video Terkini