Sukses

Presiden Sukarnoputri Menegur Menteri Agama soal Batutulis

Presiden Megawati Sukarnoputri telah menegur Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar karena penggalian Prasasti Batutulis. Penggalian di situs Batutulis telah dihentikan dan tak boleh dilanjutkan.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Megawati Sukarnoputri telah menegur Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar karena penggalian Prasasti Batutulis di Bogor, Jawa Barat. Masalah tersebut juga dianggap selesai setelah Menag menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat [baca: Presiden Megawati Membantah Mengizinkan Pembongkaran Batutulis]. Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla seusai Rapat Koordinasi bidang Kesra di Jakarta, Rabu (21/8) siang.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan, I Gde Ardhika menandaskan, penggalian di situs Batutulis telah dihentikan dan tidak boleh dilanjutkan. Kini, pengawasan terhadap penelitian situs bersejarah itu di bawah kendali Badan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Serang, Banten.

Saat menggelar jumpa pers di kediamannya di Kompleks Menteri Widya Chandra petang tadi, Menag menyatakan, Presiden Megawati tak pernah memberi izin penggalian prasasti. Presiden juga tak menanggapi serius saat diberi tahu perihal dugaan harta karun peninggalan Kerajaan Padjajaran tersebut. Namun Said Agil juga tak bersedia menyebutkan nama orang yang pernah &quotmembisikkan&quot perihal harta tadi.

Di lokasi prasasti, sejumlah warga Bogor mengecam Menag yang sengaja melakukan penggalian harta karun peninggalan Prabu Siliwangi. Wawan Suwarna, seorang masyarakat, mendesak kepolisian segera memanggil Menag untuk dimintai keterangannya seputar penggalian itu. Sejumlah poster dan spanduk yang dipasang di sekitar lokasi mengecam Said Agil yang dinilai telah mengusik ketenangan mereka. Warga juga tidak setuju jika penggalian tersebut dilanjutkan Tim Arkeolog.

Di kesempatan terpisah, 26 perwakilan perguruan tinggi se-Jabar yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lingkungan Seni Mahasiswa Sunda mendatangi Gedung DPRD Bogor. Mereka menginginkan Said Agil harus meminta maaf karena telah melukai perasaan masyarakat Sunda.

Hingga kemarin, Pemerintah Kota Madya Bogor menutup lokasi situs di depan Istana Batutulis. Di lokasi tersebut, polisi memasang police line [baca: Pemda Bogor Masih Menutup Situs Batutulis].(COK/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini