Sukses

AS-Inggris Menyerang Irak, Delapan Tewas

Serangan udara AS dan Inggris ke Basra, Irak Selatan, menewaskan delapan jiwa dan melukai sembilan orang. Kedua negara sekutu itu berdalih serangan digelar untuk membela diri.

Liputan6.com, Basra: Angkatan Udara Amerika Serikat dan Inggris menyerang instalasi sipil di Basra, Irak Selatan, sekitar 549 kilometer dari Baghdad, Ahad dinihari kemarin. Delapan warga sipil tewas, sembilan luka-luka dan sejumlah bangunan rata dengan tanah. Demikian laporan Kantor Berita Irak, INA, Senin (26/8). INA juga melaporkan, pasukan AS dan Inggris menyerang dari sebuah pangkalan di Kuwait. Aksi mereka berhenti setelah pasukan Irak menghalau pesawat tempur dengan meriam antipesawat.

Washington berdalih serangan itu sebagai upaya membela diri. Pernyataan senada juga dikemukakan Departemen Pertahanan Inggris. Dephan Inggris mengakui serangan tersebut hanya diarahkan ke instalasi radar Irak dan untuk mengusir pesawat-pesawat Irak yang melanggar zona larangan terbang. AS dan Inggris menetapkan dua zona larangan terbang di wilayah utara dan selatan Irak, setelah Perang Teluk 1991. Namun negara yang dipimpin Saddam Husein tak mengakui itu dengan alasan tidak tercantum dalam Resolusi PBB.

Presiden Yaman Abdullah Salleh memprotes serangan dua negara sekutu itu. Ia khawatir aksi militer tersebut akan merembet ke negara lain di Timur Tengah. Apalagi sebelumnya, Presiden AS George W. Bush menuding Irak dan Iran sebagai negara "Poros Kejahatan Dunia", selain Korea Utara. Selain itu AS dan Inggris juga berambisi untuk menggulingkan Saddam yang dituduh mengembangkan senjata kimia, biologi, dan nuklir.(YYT/Pin)
    Video Terkini