Liputan6.com, Baghdad: Tim pemeriksa senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMOVIC) di Irak, Kamis (12/12), kembali memeriksa tujuh lokasi di Baghdad yang dicurigai menyimpan senjata pemusnah massal. Tujuh lokasi yang ditelisik itu di antaranya Industri Medis Irak dan bekas pabrik antibiotik di Suweirah, 60 kilometer sebelah tenggara Baghdad.
Selain kedua tempat itu, tim dari Badan Tenaga Atom Internasional dan UNMOVIC untuk kali kedua secara khusus mengunjungi bekas kilang uranium Ibnu Sina dan Mu`tassim. Tim ini pun menggeledah instalasi peluncuran rudal Irak dan perusahaan publik Al-Nidaa, produsen peralatan logam di Zafaraniya. Namun hasil pemeriksaan ini nihil. Sebab, tak ditemukan kecurigaan bahwa ketujuh tempat itu memproduksi senjata pemusnah massal, seperti yang dicurigai Amerika Serikat.
Dua hari silam, tim ini juga sudah memeriksa beberapa lokasi di pinggiran Irak yang dicurigai memproduksi senjata pemusnah massal. Satu di antaranya sebuah pabrik suku cadang militer Al-Fatah di kawasan industri Al-Karamah, Taji, sekitar 10 kilometer dari Baghdad [baca: Tim Pemeriksa Senjata Mengunjungi Pabrik Rudal Irak].(ICH/Idr)
Selain kedua tempat itu, tim dari Badan Tenaga Atom Internasional dan UNMOVIC untuk kali kedua secara khusus mengunjungi bekas kilang uranium Ibnu Sina dan Mu`tassim. Tim ini pun menggeledah instalasi peluncuran rudal Irak dan perusahaan publik Al-Nidaa, produsen peralatan logam di Zafaraniya. Namun hasil pemeriksaan ini nihil. Sebab, tak ditemukan kecurigaan bahwa ketujuh tempat itu memproduksi senjata pemusnah massal, seperti yang dicurigai Amerika Serikat.
Dua hari silam, tim ini juga sudah memeriksa beberapa lokasi di pinggiran Irak yang dicurigai memproduksi senjata pemusnah massal. Satu di antaranya sebuah pabrik suku cadang militer Al-Fatah di kawasan industri Al-Karamah, Taji, sekitar 10 kilometer dari Baghdad [baca: Tim Pemeriksa Senjata Mengunjungi Pabrik Rudal Irak].(ICH/Idr)