Liputan6.com, Surabaya: Puluhan pengurus Yayasan Pendidikan Cendikia Utama (YPCU) bersama sejumlah guru dari sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah umum Dokter Soetomo serta massa, Jumat (20/12), mendatangi Kampus Universitas Dokter Soetomo (Unitomo) Surabaya, Jawa Timur. Mereka memaksa masuk Gedung Rektorat dengan alasan akan menempati kantornya yang berada di lantai dua. Namun kehadiran pengurus YPCU itu ditolak sejumlah civitas akademika serta anggota resimen mahasiswa Unitomo, yang menjaga Gedung Rektorat. Akibatnya, sempat terjadi kericuhan dalam aksi perebutan Kampus Unitomo Surabaya.
Menurut Eddy Yunus, ketua civitas akademika Unitomo, para pengurus yayasan masih dalam pemeriksaan polisi karena terkait dugaan korupsi di yayasan maupun lembaga Unitomo. Karenanya, mereka dinilai tak layak berada di lingkungan kampus. Para pengurus yayasan dan aktivis kampus kemudian mengadakan pertemuan untuk mencari jalan keluar. Mereka akhirnya bersedia meninggalkan Kampus Unitomo dengan jaminan tak diteriaki para mahasiswa saat meninggalkan kampus.(PIN/Hasan Sentot dan Iwan Gunawan)
Menurut Eddy Yunus, ketua civitas akademika Unitomo, para pengurus yayasan masih dalam pemeriksaan polisi karena terkait dugaan korupsi di yayasan maupun lembaga Unitomo. Karenanya, mereka dinilai tak layak berada di lingkungan kampus. Para pengurus yayasan dan aktivis kampus kemudian mengadakan pertemuan untuk mencari jalan keluar. Mereka akhirnya bersedia meninggalkan Kampus Unitomo dengan jaminan tak diteriaki para mahasiswa saat meninggalkan kampus.(PIN/Hasan Sentot dan Iwan Gunawan)