Liputan6.com, Kediri: Sekitar dua ribu karyawan PT Gudang Garam Kediri, Jawa Timur, Rabu (29/1) siang, menggelar aksi mogok kerja. Ancaman mogok total karyawan Unit V Divisi Sigaret Kretek Mesin (SKM) PT Gudang Garam ini dilakukan dengan meninggalkan tempat kerja menuju Unit VII. Dalam orasinya, Mereka menuntut keadilan manajemen dalam menaikkan gaji karyawan.
Menurut para demonstran, pihak manajemen sering berlaku tak adil terhadap para karyawan yang kebanyakan berada di golongan A. Sementara karyawan di golongan G atau setingkat manajer mendapat pelayanan istimewa di mata para pengunjuk rasa. Selain itu, para demonstran juga menuntut pihak manajamen memecat Hari, kepala Divisi SKM, Rudi, Kepala Sub Bagian Kemasan, dan Supriyanto, kepala Seksi Produksi. Pasalnya, pekerjaan ketiga orang yang dimaksud tak jelas dan jarang turun ke lapangan, sementara mereka menikmati kenaikan gaji cukup tinggi. Bahkan mereka tak pernah menyampaikan aspirasi anak buahnya kepada pihak manajemen.
Menanggapi hal itu, pihak manajemen menyatakan tak akan memenuhi tuntutan para demonstran. Manajemen juga berjanji akan menindak karyawan yang terus melakukan mogok kerja. Bahkan, polisi sudah disiapkan untuk menghalau para karyawan yang ikut-ikutan mogok. Namun demikian, aksi mogok karyawan kali ini mengakibatkan perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini merugi sekitar Rp 25 miliar.(PIN/Danang Sumirat)
Menurut para demonstran, pihak manajemen sering berlaku tak adil terhadap para karyawan yang kebanyakan berada di golongan A. Sementara karyawan di golongan G atau setingkat manajer mendapat pelayanan istimewa di mata para pengunjuk rasa. Selain itu, para demonstran juga menuntut pihak manajamen memecat Hari, kepala Divisi SKM, Rudi, Kepala Sub Bagian Kemasan, dan Supriyanto, kepala Seksi Produksi. Pasalnya, pekerjaan ketiga orang yang dimaksud tak jelas dan jarang turun ke lapangan, sementara mereka menikmati kenaikan gaji cukup tinggi. Bahkan mereka tak pernah menyampaikan aspirasi anak buahnya kepada pihak manajemen.
Menanggapi hal itu, pihak manajemen menyatakan tak akan memenuhi tuntutan para demonstran. Manajemen juga berjanji akan menindak karyawan yang terus melakukan mogok kerja. Bahkan, polisi sudah disiapkan untuk menghalau para karyawan yang ikut-ikutan mogok. Namun demikian, aksi mogok karyawan kali ini mengakibatkan perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini merugi sekitar Rp 25 miliar.(PIN/Danang Sumirat)