Liputan6.com, Jakarta: Tahap penjaringan calon Gubernur Jawa Barat periode 2003-2008 sudah ditutup. Hingga hari terakhir pendaftaran ada 171 orang yang mendaftar. Sebanyak 96 di antaranya sudah mengembalikan formulir pendaftaran. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jabar Rudy Harsa Tanaya juga mencalonkan diri. Dia bakal bersaing dengan Gatot Tjahyono, anggota DPRD dari F-PDIP. "Itu hal biasa sebagai ciri demokrasi," kata Soetardjo Soerjogoeritno di sela-sela Rapat Kerja Nasional PDI-P, Senin (10/3), di Jakarta.
Menurut Soetardjo, persaingan dua calon kader PDI-P bukanlah pertama kali. Ia menganggap ini sebagai hal yang biasa, bagian dari proses demokrasi. Meski begitu, Soetardjo berharap persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik. Soalnya, persoalan yang dihadapi PDI-P sangat banyak. Bukan hanya pemilihan Gubernur Jabar.
Dari formulir calon Gubernur Jabar yang masuk ke dalam meja panitia pemilihan terdapat nama Letnan Jenderal (Purnawirawan) Yusuf Kartanegara, Letjen TNI (Purn) Rustandi, Letjen Pol (Purn) Nana Permana, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tayo Tarmadi, dan Mayjen TNI (Purn) Adang Ruhiyatna. Selain itu juga tercantum Wakil Gubernur Soedarna dan Husein Jahjasaputra.
Dari sektor informal muncul nama Fathurrohman, pedagang kaki lima, Ahmad Suryansyah, pedagang asongan, Joy Setiawan, pengemudi becak, dan Sariban, seorang tukang sapu di Gedung Sate. Sariban merasa perlu mencalonkan diri menjadi Gubernur Jabar karena menurut dia selama ini tak ada yang peduli dengan kebersihan. Laki-laki kelahiran Magetan, Jawa Timur ini, mengambil formulir dengan urut nomor 61 [baca: Tukang Sapu, Calon Gubernur Jabar].(ULF/Dian Wignyo dan Eko Purwanto)
Menurut Soetardjo, persaingan dua calon kader PDI-P bukanlah pertama kali. Ia menganggap ini sebagai hal yang biasa, bagian dari proses demokrasi. Meski begitu, Soetardjo berharap persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik. Soalnya, persoalan yang dihadapi PDI-P sangat banyak. Bukan hanya pemilihan Gubernur Jabar.
Dari formulir calon Gubernur Jabar yang masuk ke dalam meja panitia pemilihan terdapat nama Letnan Jenderal (Purnawirawan) Yusuf Kartanegara, Letjen TNI (Purn) Rustandi, Letjen Pol (Purn) Nana Permana, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tayo Tarmadi, dan Mayjen TNI (Purn) Adang Ruhiyatna. Selain itu juga tercantum Wakil Gubernur Soedarna dan Husein Jahjasaputra.
Dari sektor informal muncul nama Fathurrohman, pedagang kaki lima, Ahmad Suryansyah, pedagang asongan, Joy Setiawan, pengemudi becak, dan Sariban, seorang tukang sapu di Gedung Sate. Sariban merasa perlu mencalonkan diri menjadi Gubernur Jabar karena menurut dia selama ini tak ada yang peduli dengan kebersihan. Laki-laki kelahiran Magetan, Jawa Timur ini, mengambil formulir dengan urut nomor 61 [baca: Tukang Sapu, Calon Gubernur Jabar].(ULF/Dian Wignyo dan Eko Purwanto)