Sukses

Pertikaian Antaretnis Pecah di Kalimantan Tengah

Kerusuhan massa bernuansa etnis pecah di Kereng Pangi, Kalimantan Tengah. Belasan rumah penduduk dan dua unit kendaraan bermotor hangus terbakar.

Liputan6.com, Kereng Pangi: Perkelahian pemuda berlainan etnis telah memicu kerusuhan di Kereng Pangi, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sabtu (16/12) dini hari. Tercatat, belasan bangunan rumah dan dua kendaraan mobil milik warga pendatang dirusak dan dibakar dalam kerusuhan yang terjadi sekitar seratus kilometer dari Palangkaraya tersebut.

Sebenarnya, keributan besar bisa terhindari bila teman-teman korban yang tewas dalam perkelahian tersebut, tak melakukan aksi balas dendam. Memang, seorang di antara yang bertengkar itu, bernama Sendong, tewas dalam perkelahian tersebut. Tiga pemuda bersenjata celurit telah mengeroyoknya sampai tak berdaya. Sendong adalah warga Suku Dayak asal Desa Bundar, Kabupaten Barito Selatan. Ia menetap di Pundu yang lokasinya dekat Kereng Pangi.

Kematian Sendong pada perkelahian yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu dini hari di Kompleks Lokalisasi Wanita Tuna Susila itu --jaraknya sekitar empat kilometer dari Kereng Pangi-- memang memicu amarah warga, terutama para teman dekat korban. Sekitar seratus orang pun menyerbu melancarkan aksi balas dendam. Mereka merusak dan membakar rumah, bangunan tempat usaha, dan dua buah mobil milik warga etnis tertentu yang telah ditinggalkan pemiliknya sejak perkelahian pecah.

Sejumlah rumah warga yang dihancurkan dan dibakar yaitu milik H Nasuha, H Sarmin, H Arsamu, H Tohari, H Umar Dahruk, H Amat, H Saleh, Nirun, dan rumah H.Asan yang seluruhnya di Kereng Pangi. Selain itu, sebuah toko dan kios di Pasar Kereng Pangi juga dijarah dan dirusak, dua buah mobil masing-masing milik H Nasuha dan milik Angkong dibakar. Sebuah sepeda motor Yamaha milik Nirun juga tak luput dari pembakaran. Tak tertinggal, bangunan tempat hiburan karaoke di lokalisasi WTS pun dihancurkan dan dibakar. Tempat hiburan yang hangus itu adalah karaoke milik Angkong, Karaoke Sopoyono, Karaoke Ismat, dan Karaoke Udin.

Sejauh ini, tokoh-tokoh adat setempat dan aparat keamanan terus berusaha menenangkan warga. Namun, itu tak lantas menutup kekhawatiran kerusuhan bakal reda. Pasalnya, sejumlah orang dari etnis tertentu yang berada di desa-desa sekitar berusaha memasuki Kereng Pangi sembari membawa berbagai senjata tradisional.(RSB/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini