Liputan6.com, Jakarta: Calon wakil presiden Hasyim Muzadi kembali menegaskan tidak akan melepaskan jabatan ketua umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), menyusul pengunduran diri Sholahuddin Wahid dari PBNU. Hasyim mengatakan jabatan ini merupakan amanat muktamar yang harus dipikul. Sementara Gus Solah--begitu Sholahuddin disapa--menduduki posisi di PBNU, menurut Hasyim, karena diangkat oleh dirinya. "Saya dipilih muktamar. Gus Solah berbeda, saya yang angkat dia," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (11/5).
Menyoal khitah NU yang diluncurkan pada 1926, Hasyim mengaku tidak merasa berkhianat. Dia menjelaskan bahwa NU melarang seorang pengurus merangkap jabatan dengan lembaga politik. Tapi, NU memperbolehkan nahdlyin atau warga NU secara pribadi terjun ke dalam politik. "Jadi tidak ada hubungannya dengan politik kebangsaan," kata Hasyim.(KEN/Alvito Deannova dan Taufik Maru)
Menyoal khitah NU yang diluncurkan pada 1926, Hasyim mengaku tidak merasa berkhianat. Dia menjelaskan bahwa NU melarang seorang pengurus merangkap jabatan dengan lembaga politik. Tapi, NU memperbolehkan nahdlyin atau warga NU secara pribadi terjun ke dalam politik. "Jadi tidak ada hubungannya dengan politik kebangsaan," kata Hasyim.(KEN/Alvito Deannova dan Taufik Maru)