Sukses

Hasyim Muzadi dan Salahuddin Dinonaktifkan dari PBNU

Keputusan itu diambil dalam rapat pleno PBNU. Salahuddin Wahid telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai ketua PBNU. Hasyim juga sudah mundur, tetapi baru disampaikan secara lisan.

Liputan6.com, Rembang: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akhirnya menonaktifkan Ketua Umum PBNU Kiai Haji Hasyim Muzadi dan Ketua PBNU Salahuddin Wahid yang menjadi calon wakil presiden. Demikian hasil rapat pleno PBNU di Rembang, Jawa Tengah, yang berakhir pada Ahad (16/5) malam. Rapat ini langsung dipimpin Rois Am PBNU K.H. Sahal Mahfudz dan dihadiri sebelas anggota Syuriah.

Rapat juga memutuskan pengurus NU di semua tingkatan yang terlibat secara resmi dalam tim sukses maupun juru kampanye capres atau cawapres juga harus non aktif. Mereka juga dilarang menggunakan fasilitas dan institusi NU.

Menurut informasi yang dihimpun SCTV di Rembang, rapat pleno PBNU telah menerima surat pengunduran diri Salahuddin Wahid, cawapres Partai Golongan Karya dari PBNU. Hasyim Muzadi yang kini menjadi cawapres Partai Demokrasi Indonesia juga telah mengajukan penguduran diri dari jabatan ketua umum PBNU. Namun, pengunduran diri itu baru disampaikan Hasyim secara lisan.

Sebelumnya, Hasyim sempat berulang kali menolak mundur dari PBNU [baca: Hasyim: Khitah NU Tidak Melarang Nahdlyin Berpolitik]. Alasannya, NU melarang seorang pengurus merangkap jabatan dengan lembaga politik. Tapi, NU memperbolehkan nahdlyin atau warga NU secara pribadi terjun ke dalam politik. "Jadi tidak ada hubungannya dengan politik kebangsaan," kata Hasyim.(AWD/Kukuh Ariwibowo)
    Video Terkini