Liputan6.com, Harare: Zimbabwe, salah satu negara di Benua Afrika, terancam bahaya kelaparan. Demikian dikatakan Direktur Program Pangan Sedunia (WFP) James Morris dalam konferensi pers di utara Harare, Zimbabwe, Selasa (22/6). Menurut dia, program distribusi lahan dari petani kulit putih kepada petani pribumi yang saat ini digencarkan Presiden Robert Mugabe, ternyata malah melumpuhkan sektor pertanian di negara itu. Sebab, sumber daya dan keahlian para petani pribumi untuk mengolah lahan yang diberikan kepada mereka sangat kurang.
Pemerintah Zimbabwe menolak pernyataan Morris. Zimbabwe justru menuduh WFP mendukung Gerakan Perubahan Demokratis (MDC), pihak oposisi di negara itu. Presiden Mugabe bersikeras mengklaim bahwa hasil panen negerinya kali ini akan lebih baik dari perkiraan semula. Sejauh ini, di kala hasil panen belum bisa diketahui, rakyat Zimbabwe masih harus menggantungkan diri pada bantuan pangan negara lain untuk dapat bertahan hidup hingga panen mendatang.(SID/Yes)
Pemerintah Zimbabwe menolak pernyataan Morris. Zimbabwe justru menuduh WFP mendukung Gerakan Perubahan Demokratis (MDC), pihak oposisi di negara itu. Presiden Mugabe bersikeras mengklaim bahwa hasil panen negerinya kali ini akan lebih baik dari perkiraan semula. Sejauh ini, di kala hasil panen belum bisa diketahui, rakyat Zimbabwe masih harus menggantungkan diri pada bantuan pangan negara lain untuk dapat bertahan hidup hingga panen mendatang.(SID/Yes)