Sukses

Krisis Kemanusiaan di Sudan

Lebih dari satu juta warga Sudan mengungsi menghindari ancaman kelaparan. PBB akan mengirim pasukan penjaga perdamaian internasional jika pemerintah Sudan tak mampu menjaga keselamatan rakyatnya.

Liputan6.com, Darfur: Program Bantuan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP), baru-baru ini, mengatakan krisis kemanusian di Sudan sudah sangat serius. Lebih dari satu juta warga Sudan yang mengungsi akibat perang saudara yang berkecamuk sejak 2003, kini, menghadapi masalah lain yaitu ancaman kelaparan.

WFP mengaku hanya mampu menopang kebutuhan pangan bagi 700 ribu pengungsi untuk bulan ini. WFP menaksir sekitar 1,2 juta jiwa membutuhkan bantuan pangan setiap bulan hingga Oktober mendatang. Survei yang dilakukan oleh Lembaga Medicins Sans Frontieres di kawasan Mornei, Sudan, menunjukkan satu dari lima anak mengalami kekurangan nutrisi.

Saat ini, bahan pangan dikirim ke Darfur, Sudan, melalui udara karena jalur darat tidak dapat dilewati kendaraan akibat hujan dan longsor. Selain itu, para pemberontak kerap menyergap bantuan kemanusiaan di sejumlah titik di jalan raya. Berbagai serangan sporadis masih dilakukan pihak pemberontak kendati gencatan senjata telah disepakati pada 8 April silam.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dijadwalkan berkunjung ke Sudan untuk menekan pemerintah Sudan mengakhiri pertikaian. Annan juga mengungkapkan kemungkinan akan mengirim pasukan penjaga perdamaian internasional ke Sudan jika pemerintah setempat tak mampu menjaga keselamatan rakyatnya [baca: PBB Belum Siap Melindungi Warga Sudan].(TOZ/Ijx)