Liputan6.com, Jakarta: Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Jakarta mengklaim mendapat bukti bahwa Polri telah menyalahgunakan wewenang dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, 5 Juli silam. Polri terang-terangan mendukung salah satu calon presiden dan calon wakil presiden. Hal itu diungkapkan Irawanto, penasihat Iluni Jakarta dalam jumpa pers di sebuah hotel di Jakarta, Ahad (25/7).
Bukti yang dimaksud Iluni terekam dalam sebuah video compact disc (VCD). Cakram padat itu berisi pemaparan seorang perwira menengah Polri kepada para bawahannya. Dalam VCD ini memang tidak ada pernyataan pasti bahwa Polri mendukung pasangan Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi. Kendati begitu, sejumlah anggota Iluni Jakarta menyimpulkan, VCD itu sebagai bukti kalau Polri telah menyalahgunakan wewenang dengan memihak pada pasangan Mega-Hasyim. "Apakah pantas sebagai polisi menjelek-jelekkan capres lain. Apakah pantas polisi melakukan money politic?" tanya Irawanto.
Berdasarkan bukti itulah, Iluni Jakarta mengimbau Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilu bersikap tegas menghadapi segala bentuk kecurangan dan pelanggaran dalam proses pilpres. Sementara Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri belum dapat dihubungi untuk mengkonfirmasi masalah tersebut.(DEN/Miko Toro dan Satya Pandia)
Bukti yang dimaksud Iluni terekam dalam sebuah video compact disc (VCD). Cakram padat itu berisi pemaparan seorang perwira menengah Polri kepada para bawahannya. Dalam VCD ini memang tidak ada pernyataan pasti bahwa Polri mendukung pasangan Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi. Kendati begitu, sejumlah anggota Iluni Jakarta menyimpulkan, VCD itu sebagai bukti kalau Polri telah menyalahgunakan wewenang dengan memihak pada pasangan Mega-Hasyim. "Apakah pantas sebagai polisi menjelek-jelekkan capres lain. Apakah pantas polisi melakukan money politic?" tanya Irawanto.
Berdasarkan bukti itulah, Iluni Jakarta mengimbau Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilu bersikap tegas menghadapi segala bentuk kecurangan dan pelanggaran dalam proses pilpres. Sementara Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri belum dapat dihubungi untuk mengkonfirmasi masalah tersebut.(DEN/Miko Toro dan Satya Pandia)