Liputan6.com, Bandung: Presiden Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyatakan, pihaknya memutuskan tidak akan menjadi golongan putih alias golput pada pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua. Namun demikian, PKS akan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memiliki komitmen terhadap agenda reformasi. Pernyataan Hidayat tersebut dikemukakan saat mengunjungi Pesantren Daarut Tauhid pimpinan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym di kawasan Geger Kalong, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/7).
Hidayat yang didampingi Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat, Yudi Widiana menyatakan, alam pemilu legislatif PKS meraih lebih dari 8,3 juta suara. Kendati memperoleh suara yang cukup signifikan, PKS tidak ingin terjebak ke dalam dukung-mendukung figur seseorang. Namun, PKS akan mengalirkan dukungan kepada pasangan capres yang memiliki komitmen tinggi terhadap agenda reformasi.
Menurut Hidayat, bagi PKS yang utama adalah memperbesar komitmen kepada dua pasangan capres dan cawapres terhadap agenda reformasi seperti pemberantasan korupsi, melanjutkan kehidupan negara yang berdaulat serta tidak menghadirkan militerisme. Bagi PKS koalisi tidak berorientasi pada pembagian kekuasaan di kabinet, namun menjaga agar iklim demokrasi dan kesejahteraan masyarakat lebih terbangun.
Sementara itu, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menggelar konferensi pers untuk menyikapi hasil pilpres putaran kedua. Ketua Umum ICMI Muslimin Nasution menegaskan, pihaknya tidak akan mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Tetapi secara pribadi anggota ICMI bebas untuk memilih capres-cawapres yang sesuai hati nurani.
Menjelang pemilu eksekutif putaran kedua dukungan masyarakat terhadap pasangan capres terus bermunculan, termasuk 22 organisasi kemasyarakatan pemuda yang terhimpun dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Organisasi ini mendukung bulat-bulat pasangan Megawati-Hasyim Muzadi.
Dukungan dari ormas pemuda ini disampaikan langsung oleh perwakilan masing-masing organisasi kepemudaan. Pasangan Megawati-Hasyim dinilai KNPI memiliki komitmen penuh dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI tanpa intervensi pihak asing. Selain itu, Mega-Hasyim diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang demokratis karena keduanya berasal dari kalangan sipil. Koordinator Tim Sukses Mega-Hasyim, Cahyo Kumolo, yang menerima dukungan berjanji akan menyampaikan langsung dukungan itu kepada Megawati.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)
Hidayat yang didampingi Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat, Yudi Widiana menyatakan, alam pemilu legislatif PKS meraih lebih dari 8,3 juta suara. Kendati memperoleh suara yang cukup signifikan, PKS tidak ingin terjebak ke dalam dukung-mendukung figur seseorang. Namun, PKS akan mengalirkan dukungan kepada pasangan capres yang memiliki komitmen tinggi terhadap agenda reformasi.
Menurut Hidayat, bagi PKS yang utama adalah memperbesar komitmen kepada dua pasangan capres dan cawapres terhadap agenda reformasi seperti pemberantasan korupsi, melanjutkan kehidupan negara yang berdaulat serta tidak menghadirkan militerisme. Bagi PKS koalisi tidak berorientasi pada pembagian kekuasaan di kabinet, namun menjaga agar iklim demokrasi dan kesejahteraan masyarakat lebih terbangun.
Sementara itu, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menggelar konferensi pers untuk menyikapi hasil pilpres putaran kedua. Ketua Umum ICMI Muslimin Nasution menegaskan, pihaknya tidak akan mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Tetapi secara pribadi anggota ICMI bebas untuk memilih capres-cawapres yang sesuai hati nurani.
Menjelang pemilu eksekutif putaran kedua dukungan masyarakat terhadap pasangan capres terus bermunculan, termasuk 22 organisasi kemasyarakatan pemuda yang terhimpun dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Organisasi ini mendukung bulat-bulat pasangan Megawati-Hasyim Muzadi.
Dukungan dari ormas pemuda ini disampaikan langsung oleh perwakilan masing-masing organisasi kepemudaan. Pasangan Megawati-Hasyim dinilai KNPI memiliki komitmen penuh dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI tanpa intervensi pihak asing. Selain itu, Mega-Hasyim diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang demokratis karena keduanya berasal dari kalangan sipil. Koordinator Tim Sukses Mega-Hasyim, Cahyo Kumolo, yang menerima dukungan berjanji akan menyampaikan langsung dukungan itu kepada Megawati.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)