Sukses

Mahasiswa Mengecam Anggota DPRD Sulsel

Mahasiswa mengecam anggota DPRD Sulawesi Selatan yang menggunakan jasa preman untuk menghalau unjuk rasa menuntut pengungkapan kasus korupsi anggota Dewan sebesar Rp 18 miliar dana anggaran daerah.

Liputan6.com, Makassar: Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, Kamis (19/8), mengecam anggota DPRD Sulawesi Selatan yang menggunakan jasa preman untuk menggertak para pengunjuk rasa yang memprotes kasus korupsi anggota Dewan. Aksi yang berlangsung di ujung Tol Reformasi ini diwarnai pembakaran ban bekas.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat mahasiswa membeberkan kasus korupsi anggota Dewan sebesar Rp 18 miliar dana anggaran daerah, tiba-tiba mereka dihalangi ratusan preman. Kedua kelompok yag saling bertentangan ini nyaris bentrok, namun polisi dapat memisahkan mereka. Kelompok preman digiring ke halaman Gedung DPRD sedangkan mahasiswa diisolasi di kampus Universitas 45 Makassar [baca: Dua Kelompok Massa di Makassar Nyaris Bentrok].

Dalam orasinya, mahasiswa juga menuntut Kepala Kepolisian Daerah Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Saleh Saaf mundur dari jabatannya karena tidak mampu menindak anggota Dewan. Selama ini Kapolda selalu beralasan belum mendapat izin dari Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno. Seusai berdemonstrasi di Tol Reformasi mereka melanjutkan aksinya di Kejaksaan Tinggi Sulsel.(YYT/Iwan Taruna dan Wahyudi Baso)