Sukses

Hujan Kaca di Jalan Rasuna Said

Sejumlah saksi mata yang berada cukup jauh dari titik ledakan Bom Kedubes Australia mengaku terpental hingga beberapa meter. Bom meninggalkan lubang berdiameter dua meter dengan kedalaman hingga tiga meter.

Liputan6.com, Jakarta: Ledakan bom di Gedung Kedutaan Besar Australia, Kamis (9/9) pagi, sangat dahsyat. Sejumlah saksi mengaku sempat terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri di sekitar Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Suwardi, seorang sopir staf Kedubes mengaku terpental hingga dua meter. Pria itu berada di sekitar teras Gedung Kedutaan, ketika bom meledak. Akibatnya, kuping kiri Suwardi terluka.

Korban luka lain bernama Didik mengatakan, bom yang berdaya ledak tinggi itu mengakibatkan hujan kaca. "Tau-tau meledak, seperti ada dorongan dari dalam," kata Didik. Dengan langkah limbung dia mencoba menyelamatkan diri sambil menutupi kepalanya yang bocor. Dia mengaku sangat tercekat melihat jumlah korban lain yang juga terluka, meratap meminta tolong.

Hingga petang ini polisi masih menyelidiki teror yang mengejutkan sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam dugaan awal, Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar menyatakan modus bom kali ini serupa dengan Bom Bali (12 Oktober 2002) dan Bom Hotel JW Marriott (5 Agustus 2003). Lubang akibat bom hampir sama dengan lubang di Kuta, Bali, dua tahun silam. Bom di sekitar Kedubes Australia, meninggalkan lubang berdiameter dua meter dengan kedalaman sekitar tiga meter. Di sekitar ledakan juga ditemukan beberapa bagian mobil tercecer. Polisi saat ini masih menyelidiki nomor sasis mobil yang dicurigai mengangkut bom [baca: Kapolri: Ledakan Diduga Berasal dari Bom Mobil]. Di bekas lokasi ledakan kini didirikan tenda untuk kepentingan penyelidikan.

Peristiwa ini mencoreng muka Polri sebagai penjaga keamanan di Tanah Air. Apalagi Da`i Bachtiar sempat mengatakan bahwa Indonesia telah aman. Keterangan itu dikatakan Kapolri saat dengar pendapat dengan anggota Komisi II DPR di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat. "Kalaupun ada, sifatnya lokal, tidak ada satu kejahatan pada masyarakat," kata Da`i. Belum sempat mulut Kapolri kering, dia diberi tahu ajudannya ada bom meledak di Kedubes Australia [baca: Bom di Kedubes Australia, Sementara Tiga Tewas]. Sejenak wajah Da`i pucat dan pandangan matanya nanar. Dengan gagap dia mengakui ada bom di Kedubes Australia. Dengar pendapat itu pun diskor selama tiga menit.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini