Liputan6.com, Jakarta: Setelah mengalami perdebatan panjang mengenai komposisi pimpinan MPR, sidang akan memasuki tahap pemilihan ketua dan wakil-wakilnya. Rapat Paripurna V di Ruang Nusantara, Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/10), akan melaksanakan pemungutan suara (voting) untuk menentukan pimpinan MPR terpilih periode 2004-2009.
Berdasarkan hasil rapat sebelumnya, pimpinan MPR mengerucut pada dua paket yang dicalonkan Koalisi Kebangsaan dan Koalisi Kerakyatan. Paket tersebut terdiri dari satu ketua dan tiga wakil dengan kompisisi 2:2. Dua dari DPR dan dua dari DPD
[baca: Tatib Pemilihan Pimpinan MPR Disepakati].
Koalisi Kebangsaan menyodorkan Paket I atau Paket A. Terdiri dari Sutjipto (Fraksi-PDIP) sebagai ketua MPR dengan didampingi Theo L. Sambuaga (F-Partai Golkar), Sarwono Kusumaatmadja (DPD DKI Jakarta), dan Aida Zulaikha Nasution Ismet (DPD Kepulauan Riau). Sedangkan Koalisi Kerakyatan menawarkan paket Hidayat Nur Wahid (F-PKS) yang didampingi A.M. Fatwa (F-PAN), Aksa Mahmud (DPD Sulawesi Selatan), dan Mooryati Soedibyo (DPD DKI Jakarta).
Menanggapi calon yang diusungnya, Ketua Umum Partai Golongan Karya Akbar Tandjung optimistis dapat meloloskan kandidat dari Koalisi Kebangsaan. Akbar menilai figur Sarwono dan Aida adalah jaminan kesuksesan sebab keduanya mewakili etnis Jawa dan Sumatra. Sarwono dan Aida dianggap sebagai representasi kemajemukan bangsa Indonesia.
Keyakinan serupa diungkapkan para pendukung Koalisi Kerakyatan. Bahkan, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, seluruh anggota F-PKB siap untuk mendukung paket Hidayat Nur Wahid. Dukungan tersebut juga telah disetujui Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid. Suara PKB semakin solid setelah salah satu kadernya yaitu Khofifah Indar Parawansa urung dicalonkan Koalisi Kebangsaan untuk mendampingi Sutjipto.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Berdasarkan hasil rapat sebelumnya, pimpinan MPR mengerucut pada dua paket yang dicalonkan Koalisi Kebangsaan dan Koalisi Kerakyatan. Paket tersebut terdiri dari satu ketua dan tiga wakil dengan kompisisi 2:2. Dua dari DPR dan dua dari DPD
[baca: Tatib Pemilihan Pimpinan MPR Disepakati].
Koalisi Kebangsaan menyodorkan Paket I atau Paket A. Terdiri dari Sutjipto (Fraksi-PDIP) sebagai ketua MPR dengan didampingi Theo L. Sambuaga (F-Partai Golkar), Sarwono Kusumaatmadja (DPD DKI Jakarta), dan Aida Zulaikha Nasution Ismet (DPD Kepulauan Riau). Sedangkan Koalisi Kerakyatan menawarkan paket Hidayat Nur Wahid (F-PKS) yang didampingi A.M. Fatwa (F-PAN), Aksa Mahmud (DPD Sulawesi Selatan), dan Mooryati Soedibyo (DPD DKI Jakarta).
Menanggapi calon yang diusungnya, Ketua Umum Partai Golongan Karya Akbar Tandjung optimistis dapat meloloskan kandidat dari Koalisi Kebangsaan. Akbar menilai figur Sarwono dan Aida adalah jaminan kesuksesan sebab keduanya mewakili etnis Jawa dan Sumatra. Sarwono dan Aida dianggap sebagai representasi kemajemukan bangsa Indonesia.
Keyakinan serupa diungkapkan para pendukung Koalisi Kerakyatan. Bahkan, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, seluruh anggota F-PKB siap untuk mendukung paket Hidayat Nur Wahid. Dukungan tersebut juga telah disetujui Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid. Suara PKB semakin solid setelah salah satu kadernya yaitu Khofifah Indar Parawansa urung dicalonkan Koalisi Kebangsaan untuk mendampingi Sutjipto.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)