Sukses

Wabah Muntaber di Sumbar Meluas

Wabah muntaber di Sumatra Barat meluas. Setelah Kota dan Kabupaten Solok, kini muntaber menyebar ke Kabupaten Limapuluh Kota. Korban meninggal akibat muntaber di Sumbar telah mencapai sembilan orang.

Liputan6.com, Limapuluh Kota: Korban wabah muntaber di Sumatra Barat, terus bertambah dan penyebarannya meluas. Selain di Kota dan Kabupaten Solok, wabah yang cukup mematikan itu juga meluas ke daerah Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota.

Hingga Selasa (23/11), tercatat 469 orang dirawat dan sembilan orang meninggal dunia akibat kekurangan cairan atau dehidrasi. Rumah Sakit Umum Daerah Solok dan Rumah Sakit Tentara masing-masing menerima enam pasien baru. Kenyataan ini berbeda dengan pernyataan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang menyebutkan wabah muntaber di Sumbar telah teratasi dengan baik [baca: Terbentur Biaya, Anak Diare Dirawat di Rumah].

Sementara itu korban muntaber di Batu Hampa, bertambah enam menjadi 97 orang. Korban seluruhnya dirawat di Rumah Sakit dokter Adnan, Payakumbuh dan Rumah Sakit Ahmad Muktar, Bukittinggi. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumiran, saat ini pihaknya telah meneliti air sumur warga Batu Hampa. Diduga, wabah muntaber berasal dari air sumur warga yang tercemar atau tidak bersih.

Di Sulawesi Selatan, korban wabah muntaber di sejumlah rumah sakit di Makassar dan Rumah Sakit Sawerigading, Kabupaten Palopo, menurun tajam. Sedangkan di Kabupaten Sinjai, Bone, Wajo, dan Bulukumba, hampir seluruh korban diare telah diizinkan meninggalkan rumah sakit. Warga juga diimbau Dinkes setempat supaya mewaspadai wabah demam berdarah menyusul pergantian musim.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)