Sukses

Kenaikan Harga BBM Masih Dipertimbangkan

Tak hanya waktu pelaksanaan yang belum ditetapkan, harga juga belum ditentukan. Menkeu Yusuf Anwar mengakui pemerintah masih mempelajari enam pilihan yang disodorkan Departemen ESDM.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah hingga kini belum memutuskan waktu pemberlakuan dan kenaikan harga bahan bakar minyak. Menurut Menteri Keuangan Yusuf Anwar, hingga kini, pemerintah masih mempelajari enam alternatif yang diajukan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal itu diungkapkan Yusuf Anwar di Jakarta, Senin (6/12).

Beberapa pilihan yang ada antara lain tidak menaikkan harga BBM, menaikkan harga BBM kecuali minyak tanah untuk rumah tangga, dan harga mengikuti gejolak harga BBM di pasar dunia. Jika usulan terakhir yang dipilih, harga BBM bisa sekitar Rp 3.000 per liter [baca: Pemerintah: Kenaikan Harga BBM Sulit Dihindari].

Dalam rapat kabinet terbatas, Jumat pekan silam, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah berencana menaikkan harga BBM sekitar 40 persen mulai awal tahun depan. Soal ini sempat dibahas dalam rapat tersebut. Namun, rapat tak bisa memutuskan dengan alasan tak ingin mengambil kebijakan gegabah yang bisa memberatkan masyarakat [baca: Sidang Kabinet Membahas Rencana Kenaikan Harga BBM].

Sehubungan dengan kenaikan BBM, Perum Badan Urusan Logistik berencana menaikkan harga gabah. Sebenarnya, pemerintah menganggap patokan harga dasar gabah saat ini sudah cukup tinggi. Hanya harga yang kini berlaku tidak berjalan pada pelaksanaannya. Untuk diketahui, harga gabah kering panen saat ini Rp 1.230 per kilogram, sedangkan gabah kering giling Rp 1.725 per kg. Hal ini mengemuka dalam rapat dengar pendapat antara Komisi IV DPR dan Bulog.

Masalah lain yang dibicarakan dalam rapat adalah rencana Bulog menekan harga jual gabah dan beras. Selama ini pengadaan gabah dan beras dibiayai dengan kredit komersial dengan bunga pinjaman 13 persen. Akibat tingginya beban bunga, harga dasar pembelian gabah oleh pemerintah jadi tinggi. Sebagai jalan keluarnya, mulai tahun depan, sebagian cadangan beras Bulog akan dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.(YAN/Aldi Yarman dan Donny Indradi)
    Video Terkini